Persepsi Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran

a. Kebutuhan Fisiologis, mencakup kebutuhan dasar atau primer manusia, seperti udara, sandang, pangan, papan, dan seks. b. Kebutuhan rasa aman, yaitu apabila semua kebutuhan dasar telah terpenuhi, maka individu memiliki keinginan untuk memenuhi semua kebutuhannya yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan. c. Kebutuhan sosial, mencakup kebutuhan akan hubungan sosial kasih sayang, persahabatan, penerimaan, dan perhatian termasuk memberi dan menerima rasa cinta, rasa memiliki, rasa dibutuhkan. d. Kebutuhan harga diri, kebutuhan yang berfokus pada ego, status, harga diri, dikenal, percaya diri, dan prestise gengsi. Selain itu juga mencakup perasaan dapat menyelesaikan sesuatu feeling of echievement. e. Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dengan potensi diri sepenuhnya dengan mengembangkan diri dan berpretasi sebaik mungkin dengan potensi diri sepenuhnya.

2.5.3. Persepsi Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran

Konsep persepsi pada dasarnya merupakan suatu konsep dan kajian psikologi. Persepsi merupakan pandangan individu terhadap suatu objek. Akibat adanya stimulus, individu memberikan reaksi respon berupa penerimaan atau penolakan terhadap stimulus tersebut Langevelt, 1996 dalam Harihanto, 2001. Individu tidak hanya merespon suatu objek, tetapi juga memberi makna situasi tersebut menurut kepentingannya. Universitas Sumatera Utara Proses terbentuknya persepsi terjadi sebagai hasil proses penerimaan informasi melalui penarikan kesimpulan atau pembentukan arti yang dikaitkan dengan kesan atau ingatan untuk kejadian yang sama dimasa lalu. Kunci pemahaman terhadap persepsi masyarakat terhadap suatu objek, terletak pada pengenalan dan penafsiran unik terhadap objek pada suatu situasi tertentu dan bukan merupakan suatu pencatatan yang sebenarnya dari situasi tersebut. Informasi dan situasi dapat berfungsi sebagai stimulus bagi terbentuknya suatu persepsi, walau informasi tentang lingkungan itu juga bisa berupa suatu situasi tertentu, tidak harus berupa rangkaian kalimat atau isyarat Thoha, 1988. Proses kognitif yang bisa terjadi pada setiap orang dalam memahami lingkungannya dapat diperoleh melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan maupun penciuman. Ada tiga rangkaian proses yang membentuk persepsi, yaitu seleksi, organisasi dan interpretasi. Stimulus yang diterima mula-mula diseleksi, hanya stimulus yang sesuai dengan kebutuhan atau menarik perhatian saja kemudian diubah menjadi kesadaran. Pada tahap organisasi, stimulus yang diterima seseorang disusun secara sederhana dan terpadu, sedangkan pada tahap interpretasi yakni dilakukan penilaian dan pengambilan keputusan. Seseorang akan menangkap berbagai gejala atau rangsangan di luar dirinya melalui indra yang dimilikinya dan selanjutnya akan memberikan interpretasi terhadap rangsangan tersebut. Pemaknaan individu terhadap suatu objek kemudian akan membentuk struktur kognisi di dalam dirinya. Data yang diperoleh terhadap suatu objek tertentu akan masuk ke dalam kognisi mengikuti prinsip organisasi kognitif yang sama dan proses ini tidak hanya berkaitan dengan Universitas Sumatera Utara penglihatan tetapi juga melalui semua indra manusia. Hasil interpretasi tersebut merupakan bagaimana pengertian atau pemahaman seseorang terhadap suatu objek. Persepsi masyarakat terhadap lingkungan diperlukan untuk mengoptimalkan kualitas lingkungan sesuai dengan persepsi masyarakat yang menggunakannya. Persepsi mengenai lingkungan yang mencakup harapan, aspirasi ataupun keinginan terhadap suatu kualitas lingkungan tertentu sebaiknya dipahami secara subjektif, yakni dikaitkan dengan aspek-aspek psikologis dan sosio kultur masyarakat. Dengan demikian, kualitas lingkungan harus didefinisikan secara umum sebagai lingkungan yang memenuhi preferensi imajinasi ideal seseorang atau sekelompok orang. Persepsi bukanlah sesuatu hal yang memiliki sifat statis, tetapi terbuka terhadap berbagai informasi yang muncul dari lingkungan. Krech 1985 menyatakan bahwa perubahan persepsi dapat terjadi akibat berkembangnya pemahaman terhadap lingkungan ataupun akibat terjadinya perubahan kebutuhan nilai-nilai yang dianut, sikap dan sebagainya. Dengan demikian persepsi masyarakat yang ada di sekitar perairan sungai akan dipengaruhi oleh karakteristik personalnya, seperti umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan lokasi tempat tinggalnya lingkungan. Pareek 1984 mengemukakan ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi. 1 Perhatian. Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita. Universitas Sumatera Utara 2 Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat. 3 Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu. 4 Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang. 2.6. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 2.6.1. Sewage Station Tanjung Gading