Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas
air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya Peraturan Pemerintah, 2001. Pencemaran air
diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar polutan yang dapat berupa gas, bahan- bahan terlarut dan partikulat. Pencemar memasuki badan air dengan berbagai cara,
misalnya melalui atmosfer, tanah, limpasan run off pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri dan lainlain Effendi, 2003.
Parameter kualitas air dibagi menjadi empat kelompok, yaitu 1 sifat fisik, 2 sifat kimiawi, 3 sifat mikrobiologis dan 4 sifat radioaktif. Parameter fisik
antara lain warna, bau dan rasa, padatan tersuspensi, daya hantar listrik dan kecerahan. Parameter kimiawi air dibagi menjadi dua yaitu a organik dan b
anorganik. Parameter bakteriologis mencakup bakteri koliform total, koliform tinja, patogen dan virus. Parameter radioaktivitas mencakup zarah beta,
90
Sr dan
226
Ra Daryanto, 1995.
2.2.1. Sumber Pencemar
Sumber pencemar polutan dapat berupa suatu lokasi tertentu point source atau tak tentutersebar non-pointdiffuse source. Sumber pencemar point source
misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik dan saluran limbah industri. Pencemar yang berasal dari point source bersifat lokal. Efek yang ditimbulkan dapat ditentukan
berdasarkan karakteristik spasial kualitas air. Volume pencemar dari point source biasanya relatif tetap. Sedangkan sumber pencemar non-point source dapat berupa
Universitas Sumatera Utara
point source dalam jumlah yang banyak. Misalnya : limpasan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk, limpasan dari daerah pemukiman domestik
dan limpasan dari daerah perkotaan. Davis dan Cornwell 1991 mengemukakan beberapa jenis pencemar dan
sumbernya dalam Tabel 1.
Tabel 1. Beberapa Jenis Pencemar dan Sumbernya Sumber Tertentu
Point Source Sumber Tak Tentu
Non Point Source Jenis Pencemar
Limbah Domestik
Limbah Industri
Limpasan Daerah
Pertanian Limpasan
Daerah Perkotaan
. Limbah yang dapat
menurunkan kadar oksigen .
Nutrien .
Patogen .
Sedimen .
Garam-garam .
Logam yang toksik .
Bahan organik yang toksik .
Pencemaran panas X
X X
X
- -
- -
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X
- X
- X
X X
X X
X
- -
Sumber : Davis dan Cornwell, 1991
2.2.2. Bahan Pencemar Polutan
Bahan pencemar polutan adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem
sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut. Berdasarkan cara masuknya ke dalam ke dalam lingkungan, polutan dikelompokkan menjadi dua, yaitu polutan
alamiah dan polutan antropogenik. Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki suatu lingkungan misalnya badan air secara alami, misalnya akibat letusan gunung
Universitas Sumatera Utara
berapi, tanah longsor, banjir dan fenomena alam yang lain. Polutan yang memasuki suatu ekosistem secara alamiah sukar dikendalikan.
Polutan antropogenik adalah polutan yang masuk ke badan air akibat aktivitas manusia, misalnya kegiatan domestik rumah tangga, kegiatan urban perkotaan,
maupun kegiatan industri. Intensitas polutan antropogenik dapat dikendalikan dengan cara mengontrol aktivitas yang menyebabkan timbulnya polutan tersebut Effendi,
2003. Berdasarkan sifat toksiknya, polutanpencemar dibedakan menjadi dua
Jeffries dan Mills, 1996 : 1.
Polutan tak toksik Polutan tak toksik biasanya telah berada pada ekosistem secara alami. Sifat
destruktif pencemar ini muncul apabila berada dalam jumlah yang berlebihan sehingga dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proses
fisika kimia perairan. Polutan tak toksik terdiri atas bahan-bahan tersuspensi dan nutrien.
2. Polutan toksik
Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian lethal maupun bukan kematian sub-lethal, misalnya terganggunya pertumbuhan, tingkah laku dan karakteristik
morfologi berbagai organisme akuatik. Polutan toksik ini biasanya berupa bukan bahan alami, misalnya pestisida, detergen dan bahan artificial lainnya. Mason
1993 mengelompokkan pencemar toksik menjadi lima yaitu : a.
Logam metals, meliputi : timbal, nikel, kadmium, zinc, copper dan merkuri
Universitas Sumatera Utara
b. Senyawa organik, meliputi pestisida organoklorin, herbisida, PCB,
hidrokarbon alifatik berklor, pelarut, surfaktan, hidrokarbon petroleum, aromatik polinuklir, dibenzodioksin berklor, senyawa organometalik, fenol
dan formaldehida. c.
Gas, misalnya klorin dan amonia d.
Anion, misalnya sianida, fluorida, sulfida dan sulfat e.
Asam dan alkali
2.2.3. Jenis-jenis Pencemar