Kualitas Air Hasil Olahan IPAL Tanjung Gading Kualitas Air Sungai Sipare‐pare

Uji Chi-Square 15.438 a 4 .004 15.228 4 .004 8.976 1 .003 50 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Nilai df Asymp. Sig. 2-sided 5 cells 55.6 have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.54. a. Tabel 33 memperlihatkan bahwa nilai X 2 ‐ hitung = 15.438 dan nilai sig‐p =0.004. Jika dibandingkan dengan nilai X 2 ‐ tabel = 9.49 yang diperoleh dari daftar nilai kritis uji chi‐square untuk df=4 dan sig‐α =0.05, terbukti bahwa nilai X 2 ‐ hitung 15.438 X 2 ‐ tabel 9.49 dan nilai sig ‐p 0.004 sig‐ α0.05. Hasil analisis ini memenuhi kriteria persyaratan hipotesis hubungan dimana jika X 2 ‐ hitung X2‐ tabel dan sig‐p sig‐ α0.05, berarti ada hubungan signifikan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa faktor CSR memiliki hubungan signifikan dengan persepsi masyarakat tentang kualitas air olahan IPAL Tanjung Gading.

4.4. Pembahasan

4.4.1. Kualitas Air Hasil Olahan IPAL Tanjung Gading

Bila dilihat pada tiap parameter, terdapat perbedaan hasil analisis dari kedua laboratorium tersebut, hal ini dikarenakan hasil analisa laboratorium PT. Inalum merupakan rata ‐rata analisa pada bulan September, Oktober dan Nopember 2010. Sedangkan hasil analisa laboratorium Baristand Departemen Perindustrian hanya analisa pada bulan Universitas Sumatera Utara September 2010. Berdasarkan hasil analisis dari laboratorium PT. Inalum dan Baristand Departemen Perindustrian, kualitas air hasil olahan IPAL Tanjung Gading yang berasal dari Limbah Domestik Perumahan Tanjung Gading telah sesuai dengan Baku Mutu Effluen Air Limbah Domestik menurut Kepmen LH No. 112 Tahun 2003 untuk parameter pH, BOD, TSS, serta MinyakLemak. Hal ini dikarenakan PT. Inalum telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Sewage Station yang sangat memadai dalam pengolahan air limbah domestik perumahan Tanjung Gading.

4.4.2. Kualitas Air Sungai Sipare‐pare

Bila dilihat pada tiap parameter, terdapat perbedaan hasil analisis dari kedua laboratorium tersebut, hal ini dikarenakan hasil analisa laboratorium PT. Inalum merupakan rata ‐rata analisa pada bulan September, Oktober dan Nopember 2010. Sedangkan hasil analisa laboratorium Baristand Departemen Perindustrian hanya analisa pada bulan September 2010. Berdasarkan hasil analisis dari laboratorium PT. Inalum dan Baristand Departemen Perindustrian, kualitas air Sungai Sipare‐pare tidak memenuhi PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk Baku Mutu Air Kelas II untuk parameter BOD, COD dan Pospat. Hal ini dikarenakan telah terjadi pencemaran di Hulu Sungai Sipare‐pare yang disebabkan oleh adanya aktivitas manusia seperti MCK, limbah domestik dari rumah makan, dll. Jadi bukan disebabkan oleh adanya air hasil olahan IPAL Tanjung Gading yang mengalir ke badan Sungai Sipare‐pare. Sehingga Air Sungai Sipare‐pare dapat dikategorikan untuk Baku Mutu Air Kelas III. Karena memenuhi untuk semua parameter kecuali parameter BOD Lampiran 7. Universitas Sumatera Utara Kualitas air Sungai Sipare‐pare sebelum outlet IPAL lebih baik dari pada yang setelah outlet IPAL. Hal ini disebabkan oleh adanya air hasil olahan IPAL Sewage Station Tanjung Gading yang berasal dari air limbah domestik perumahan Tanjung Gading mengalir ke badan Sungai Sipare‐pare. Akan tetapi pengaruhnya sangat kecil karena Instalasi Pengolahan Air Limbah Sewage Station Tanjung Gading sangat memadai dalam pengolahan air limbah domestik perumahan Tanjung Gading. Sehingga air hasil olahan tersebut aman untuk dialirkan ke badan Sungai Sipare‐pare.

4.4.3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Persepsi