Tujuan Bimbingan Fungsi Bimbingan

37 Menurut Rahman 2003, bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar ia mampu memahami diri, menyesuaikan diri dan mengembangkan diri sehingga mencapai kehidupan yang sukses dan bahagia. Menurut Miller dalam Willis, 2004, bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan bagi penyesuaian diri secara baik dan maksimum di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Menurut Yusuf Nurihsan 2005, bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan. Bimbingan merupakan pemberian bantuan yang menunjukkan bahwa yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah individu atau peserta didik itu sendiri. Mengacu pada Peraturan Pemerintah No.291990 tentang Pendidikan Menengah Pasal 27 Ayat 1, dikatakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan Bandono, 2007. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses bantuan kepada individu untuk dapat memahami diri dan lingkungan yang terarah kepada pencapaian tujuan yaitu mencapai kehidupan yang sukses dan bahagia.

II.2.2. Tujuan Bimbingan

Sebagaimana telah dijelaskan dalam definisi bimbingan diatas bahwa bimbingan merupakan proses bantuan kepada individu dengan demikian Universitas Sumatera Utara 38 bimbingan menempati bidang pelayanan pribadi dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan. Dalam hubungan ini, menurut Prayitno dalam Hallen, 2005 pelayanan bimbingan diberikan kepada siswa dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Menurut Prayitno dalam Hallen, 2005 bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Sementara, bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal lingkungannya secara objektif, baik lingkungan sosial-ekonomi, lingkungan budaya yang sangat sarat dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan da mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karir, maupun bidang budaya, keluarga, dan masyarakat. Melalui perencanaan masa depan ini individu diharapkan mampu mewujudkan dirinya sendiri dengan bakat, minat, intelegensi, dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya.

II.2.3. Fungsi Bimbingan

Pelayanan bimbingan mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan pelaksanaan bimbingan konseling. Menurut Hallen 2005, fungsi-fungsi yang dimaksud mencakup: Universitas Sumatera Utara 39 1. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. 2. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik. 3. Fungsi Pengentasan yaitu pelayanan bimbingan berusaha membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya, maupun bentuknya. 4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan koseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap, dan berkelanjutan. 5. Fungsi Advokasi yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara maksimal. Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis layanan dan kegiatan bimbingan untuk mencapai hasil sebagaimana yang terkandung di dalam masing-masing fungsi tersebut. Universitas Sumatera Utara 40

II.2.4. Bidang Layanan Bimbingan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY KARIR DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 KARANGANYAR KAB.DEMAK

21 65 155

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KARIER DAN SELF- Hubungan Layanan Bimbingan Karier Dan Selfefficacy Dengan Keputusan Karir Siswa.

0 1 16

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN SELF EFFICACY DENGAN KEPUTUSAN KARIR SISWA Hubungan Layanan Bimbingan Karier Dan Selfefficacy Dengan Keputusan Karir Siswa.

1 2 22

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SISWI KELAS XII SMK NEGERI 4 SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perencanaan Karir Pada Siswa Siswi Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta.

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perencanaan Karir Pada Siswa Siswi Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SISWI KELAS XII SMK Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perencanaan Karir Pada Siswa Siswi Kelas XII SMK Negeri 4 Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN VOKASIONAL Hubungan Layanan Bimbingan Karir Dan Dukungan Keluarga Dengan Kematangan Vokasional Siswa SMP.

0 3 15

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN VOKASIONAL Hubungan Layanan Bimbingan Karir Dan Dukungan Keluarga Dengan Kematangan Vokasional Siswa SMP.

1 3 17

PERENCANAAN KARIR siswa smk DAN

0 1 14

LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI MIA 3 DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN

4 12 150