Usia Jenis Kelamin Kebudayaan Pengalaman Sebelumnya

nosiseptor mekanik, nosiseptor elektrik dan nosiseptor kimia. Adanya berbagai macam nosiseptor ini memungkinkan terjadinya nyeri karena pengaruh mekanis, kimia, listrik, atau karena perubahan suhu Nancy, 2006. Serabut nyeri jenis A delta merupakan serabut nyeri yang lebih banyak dipengaruhi oleh rangsang mekanik daripada rangsang panas dan kimia, sedangkan serabut nyeri jenis C lebih dipengaruhi oleh rangsangan suhu, kimia, dan mekanik kuat Tamsuri, 2006. 2.2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Nyeri yang dialami oleh pasien dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pengalaman masa lalu dengan nyeri, usia dan pengharapan tentang penghilang nyeri. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan atau menurunkan persepsi nyeri pasien, meningkatkan dan menurunkan toleransi terhadap nyeri dan pengaruh sikap responden terhadap nyeri. Karena nyeri merupakan sesuatu yang komplek, banyak faktor yang mempengaruhi pengalaman nyeri diantaranya.

1. Usia

Usia merupakan variabel penting untuk mempengaruhi nyeri khususnya pada anak-anak dan lansia. Perbedaan perkembangan yang ditemukan diantaranya kelompok usia ini dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak dan lansia bereaksi terhadap nyeri. Anak yang masih kecil kesulitan memahami nyeri dan prosedur yang dilakukan perawat yang menyebabkan nyeri. Anak-anak kecil yang belum mampu mengucapkan kata-kata juga mengalami kesulitan untuk mengungkapkan secara verbal dan mengekspresikan kepada orang tua atau petugas kesehatan. Sedangkan pada lansia untuk menginterprestasikan nyeri dapat mengalami Universitas Sumatera Utara komplikasi dengan keberadaan sebagai penyakit disertai gejala samar-samar yang mungkin mengenai bagian tubuh yang sama. Barbara,1996

2. Jenis Kelamin

Secara umum pria dan wanita tidak berbeda cara makna dalam respon terhadap nyeri. Beberapa kebudayaan yang mempengaruhi jenis kelamin misalnya menganggap bahwa seorang laki-laki harus berani tidak boleh menangis, sedangkan anak perempuan dalam situasi yang sama. Toleransi sejak lama sudah menjadi subjek penelitian yang melibatkan laki-laki dan wanita Barbara,1996

3. Kebudayaan

Petugas kesehatan sering kali berasumsi bahwa cara yang melakukan dan apa yang mereka yakini adalah sama dengan cara dan keyakinan orang lain dengan demikian mereka mencoba mengira bagaimana klien terhadap nyeri. Misalnya apabila seseorang perawat yakin bahwa menangis dan merintih mengedikasikan suatu ketidakmampuan untuk mentoleransi nyeri, akibat pemberian terapi mungkin tidak cocok untuk kebangsaan Meksiko, Amerika. Ada perbedaan makna dan sikap yang dikaitkan dengan nyeri diberbagai kelompok budaya Nancy, 2006.

4. Pengalaman Sebelumnya

Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berakhir bahwa individu tersebut akan menerima nyeri dengan mudah pada masa yang akan datang. Apabila seorang klien tidak pernah merasakn nyeri maka persepsi pertama nyeri dapat mengganggu terhadap nyeri Universitas Sumatera Utara misalnya setelah bedah abdomen hal yang umum bagi klien untuk mengalami nyeri insisi yang berat selama beberapa hari Nancy, 2006.

5. Perhatian