Pengalaman Nyeri Pengalaman Ibu Tentang Nyeri Post Partum

1.2 Pengalaman Ibu Tentang Nyeri Post Partum

1.2.1 Pengalaman Nyeri

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, akan tetapi pengalaman pribadi seorang wanita dapat berdampak bagi wanita lain, dengan membagi pengalaman mereka saat-saat menjadi ibu dengan wanita lain. Pemahaman mereka tentang pengalaman tersebut semakin mendalam Kirkham, 1997. Orang memberikan respon yang berbeda terhadap nyeri, diantaranya ada yang disertai takut, gelisah, cemas, menangis, mengerang dan menjerit-jerit meminta pertolongan sedangkan yang lain penuh toleransi dan optimis Barbara, 1996. Pengalaman nyeri dipeng aruhi oleh arti dari nyeri bagi orang, persepsi nyeri, toleransi nyeri dan reaksi orang terhadap nyeri. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap keempat partisipan yang telah memiliki pengalaman langsung tentang nyeri pasca persalinan dengan riwayat sectio caesaria . 1 Bagian yang dibedah Caesar terasa ngilu, perih dan sakit Bedah caesar adalah sebuah bentuk melahirkan anak dengan melakukan irisan pembedahan yang menembus abdomen laparotomi dan uterus hiskotomi untuk mengeluarkan bayi. Bekas bedah yang ditinggalkan tentulah menimbulkan nyeri Yusmiati, 2007. Berdasarkan hal tersebut diatas dan hasil wawancara dengan partisipan, maka peneliti mengetahui pengalaman post partum dengan riwayat sectio caesaria. Berikut ini akan menguraikan satu persatu hasil penelitiaan yang telah diperoleh yaitu : ada dua partisipan yang mengatakan bahwa post partum dengan riwayat Universitas Sumatera Utara sectio caesaria menimbulkan nyeri, panas, ngilu dan perih. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini : 1.1. Arti nyeri Nyeri mempunyai arti yang berbeda bagi setiap orang. Pada umumnya orang memandang nyeri sebagai sesuatu yang negatif. Nyeri dapat diartikan oleh seseorang menjadi tidak mampu dan kehilangan mobilitas. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan partisipan berikut ini : “ Saat bius Saya habis, perut saya yang di potong sepertinya sakit sekali, bekasnya terasa nyeri, ngilu dan mendenyut denyut, sampai keluar keringat dingin Saya menahankan sakitnya.” Partisipan 4

1.2. Persepsi Nyeri

Persepsi nyeri sangat subjektif, sangat kompleks, tersendiri, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memicu stimulus nociceptor-nociceptor dan transmisi nociceptor impuls seperti oleh daya reseptif dan interpretasi cortical. Persepsi nyeri dapat dilihat pada pernyataan partisipan berikut ini : “Badanku terasa kaku, aku merasa tidak dapat bergerak, terasa sakit, perih dan ngilu kali bekas sayatan itu. Partisipan 3 hal itu juga sesuai dengan pernyataan partisipan lain yaitu : “ Perutku sakit sampai ke punggungku, rasanya sakit sekali, yang pertama sewaktu aku duduk, perutku terasa sakit karena tertekan, kurasakan perih dan sakit bekas potong itu.” Partisipan 1 “ Rasanya seperti tangan yang terpotong, begitulah sakitnya. Sakit. Panas di bagian perutku, bagian tempat yang terpotong sakit bekasnya, sakit tak tertahankan.” Partisipan 4 Universitas Sumatera Utara 1.3. Toleransi Terhadap Nyeri Toleransi terhadap nyeri berhubungan dengan intensitas dari nyeri, yang membuat orang mau menahan sebelum mencari pertolongan. Pada individu pola untuk menahan nyeri memiliki tingkat toleransi yang berbeda tergantung pada situasi dan keseluruhan pengalaman nyeri mereka. Toleransi terhadap nyeri dapat dilihat pada pernyataan partisipan sebagai berikut : “ Pasrah saja,, tidak lagi yang bisa kupikirkan, karena yang kulakukan demi anakku, aku ingin anakku sehat dan selamat”. Partisipan 2 2 Perasaan nyeri setelah post partum Suatu tindakan operasi seringkali berhubungan dengan nyeri sehingga menjadi masalah pada saat selesainya proses operasi Melvyn, 2006. Nyeri pasti dirasakan oleh setiap orang yang melakukan persalinan lewat jalan operasi, sedangkan manajemen nyeri merupakan suatu upaya untuk mengurangi nyeri ke tingkat yang lebih rendah Koizer, 2004. Perasaan nyeri pasca persalinan dengan riwayat sectio caesaria, merupakan hal yang wajar. Nyeri merupakan perasaan yang tidak nyaman yang betul-betul subjektif dan hanya orang yang menderitanya dapat menjelaskan dan mengevaluasinya. Rasa sakit atau perih di bagian perut mulai terasa, setelah efek bius sudah habis. Rasa sakit yang dirasakan karena bekas potongan yang dilakukan pada otot-otot perut di lapisan sebelah dalam, yang sebenarnya mati rasakebas karena ujung-ujung saraf terdapat di lapisan-lapisan otot perut ikut terpotong pada saat pembedahan. Rasa nyeri setelah post partum sesuai dengan pernyataan partisipan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara “ Sakitnya tak tertahan, Aku pasrah saja, kurasakan perutku terasa ngilu, ngilu sekali seperti kena potong, sampai sekarang masih sakit juga, perih”. Partisipan 1 “ Rasanya sakit sekali, ngilu pedih dan perih, rasanya ingin menagis menahankannya”. Partisipan 2 Pernyataan partisipan lain yang sesuai dengan perasaan nyeri setelah post partum adalah sebagai berikut : “Ngilu – ngilu, mau rasanya Saya menangis, tetapi karena sudah diberi suntikan atau infus oleh bidan, sedikit-sedikit sakitnya hilang. Partisipan 4 “Sakit sekali pada bagian yang dibelah, pinggangku terasa sakit, kakiku terasa berat. Partisipan 3 3 Apa saja yang ibu lakukan untuk mengurangi nyeri operasi ? Mengurangi nyeri operasi merupakan bagian dari manajemen nyeri yang merupakan suatu upaya untuk mengurangi nyeri ke tingkat yang lebih rendah Koizer, 2004. Gerak tubuh pasca operasi cesar akan membantu memperoleh kekuatan dengan cepat, dan memudahkan kerja usus besar serta kandung kemih. Aktivitas gerak tubuh akan mempercepat organ-organ tubuh kembali bekerja seperti semula Lastiko, 2003. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan maka diketahui pernyataan partisipan mengenai tindakan untuk mengurangi rasa nyeri adalah sebagai berikut : “ Untuk mengurang rasa sakit, aku boleh belajar bergerak miring kiri dan kanan tapi aku takut karena masih sakit. Partisipan 1 “ Cepat bergerak, supaya hilang sakitnya dengan cara miring ke samping, mengangkat badan. Kadang sakit ketika mengangkat badan, kalau sakit saya tidur” Partisipan 3 Universitas Sumatera Utara “ Banyak bergerak, tapi sebentar – sebentar berhenti karena sakit. Kalau menganggkat kaki berkurang sakitnya. Kalau ditahankan tidak bergerak akan ngilu. Aku belajar duduk dan berjalan, berbicara dengan keluarga atau ngomong sana sini dengan teman-teman disini.Kalau aku ngobrol berkurang rasa sakitku”. Partisipan 4 Adanya pendekatan medis untuk mengendalikan nyeri yaitu dengan menggunakan obat-obatan. Tiap obat yang diberi dapat mngurangi nyeri. Nyeri dapat dikurangi dengan menganggumemblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi dan dengan mengurangi respon cortical terhadap nyeri. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini : “ Kurasakan sakit sekali, tetapi kutahankan saja, pasrah saja, aku diberi obat oleh suster, setelah aku makan obat, lama kelamaan nyeri itu sedikit berkurang “. Partisipan 2

2.1 Pembahasan