perkiraan tersebut termuat juga kode perkiraan tersebut memuat juga kode pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.
2. Penyusun Anggaran biaya Pusat Biaya Perusahaan
Anggaran merupakan rencana kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan moneter dan disusun berdasarkan
program kerja yang telah ditetapkan untuk jangka waktu tertentu. Salah satu manfaat dari akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai dasar penyusunan
anggaran yang lebih teratur. Anggaran juga dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan perbandingan antara biaya yang direncakaan dengan biaya
yang terealisasi untuk tujuan penilaian kinerja maupun sebagai dasar pengambilan keputusan.
Penyusunan anggaran biaya ini didasarkan pada kinerja masa lalu dan ramalan kerja di masa depan. Para manajer dalam pusat biaya
bertanggungjawab dalam pembuatan proyeksi biaya ke depannya. Proyeksi biaya tersebut harus mewakili seluruh kegiatan yang ada di dalam pusat biaya
selama satu periode. Untuk itu diperlukan keahlian seorang manajer dalam mengkalkulasi perhitungan biaya-biaya yang akan terjadi di lingkungan
wewenangnya. PT PLN persero Wilayah Kota Madya Langsa menggunakan sistem
“bottom-up” dalam menyusun anggarannya. Anggaran disusun mulai dari manajer tingkat bawah untuk diserahkan ke manajer tingkat atas. Di wilayah
Sumatera Utara, perusahaan ini memiliki 64 kantor ranting dan 7 kantor cabang. Masing-masing kantor ranting akan menyusun anggarannya dan
51
Universitas Sumatera Utara
kemudian menyerahkan pada kantor cabangnya, kemudian setiap kantor cabang dengan mengacu pada anggaran-anggaran yang telah diterimanya dari
ranting-ranting akan menyusun anggaran tersendiri yang mencakup biaya yang dibutuhkan oleh seluruh kantor ranting di dalam cabangnya. Masing-
masing kantor cabang kemudian menyerahkan anggaran tersebut menjadi suatu anggaran biaya untuk diajukan pada komite anggaran yang terdiri dari
manajer tingkat atas. Setelah mendapat persetujuan, maka bagian Anggaran akan mendistribusikan anggaran ini kepada ketujuh kantor cabang untuk
selanjutnya didistribusikan kepada ranting-rantingnya.
3. Penilaian Kinerja Manajer Pusat Biaya