Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menjadikannya sebagai bahan penulisan skripsi dengan memusatkan perhatian kepada pusat biaya sebagai salah satu pusat pertanggungjawaban dengan judul : “ Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pusat Biaya pada PT Perusahaan Listrik Negara Persero Kota Madya Langsa.”

B. Perumusan Masalah

Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam melakukan penelitian yang lebih terfokus dan sistematis, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut : Apakah manajemen akuntansi pertanggungjawaban pada PT PLN Persero wilayah kota madya langsa dapat mendukung penilaian kinerja pusat biaya. Batasan Masalah Ada lima pusat biaya yang terdapat di PT PLN Persero, yakni fungsi pebangkit, fungsi transmisi, fungsi distribusi, fungsi pelayanan pelanggan dan fungsi pendukung. Namun, pada penelitan ini peneliti menfokuskan pada fungsi pembangkit, fungsi distribusi, fungsi pelayanan pelanggan dan fungsi pendukung sebagai batasan masalah. Adapun dalam penilain kinerja pusat biaya tersebut, peneliti menggunakan anggaran biaya sehingga hanya menilai yang sifatnya finansial . 4 Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah : a. untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi pertanggung jawaban yang di miliki oleh PT PLN Persero Wilayah Kota Madya Langsa. b. untuk mengetahui bagaimanan akuntansi pertanggung jawaban di gunakan sebagai alat penilaian kinerja pusat biaya pada PT PLN Persero.

2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : bagi penulis, bagi perusahaan, dan bagi

peneliti lainnya. a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan apabila pada suatu saat di minta oleh perusahan untuk menerapkan akuntansi pertanggung jawaban. b. Bagi parusahaan, penelitien ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan untuk menyempurnakan penerapan akuntansi pertaggung jawaban. c. Bagi peneliti lainnya, penelitian di harapkan dapat menyempurnakan penelitian sebelumnya dan menjadi salah satu referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitia sejenis. 5 Universitas Sumatera Utara

D. Kerangka Konseptual

PT PLN Persero Wilayah Kota Madya Langsa menerapkan akuntansi pertanggungjawaban. Penelitian ini mengkhususkan pada pusat biaya objek yang akan dinilai kinerjanya melalui penggunaan anggaran biaya Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba membuat kerangka konseptual sebagai berikut : Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Penulis, 2009 PT.PLN Persero Wilayah Kota Madya Langsa Akuntansi Pertanggungjaaban Penilaian kinerja 6 Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Difenisi, Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggung jawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manejemen dan merupakan suatu sistem dalam akuntansi yang di hubungkan dengan pusat pertanggung jawaban. Inti dari akuntansi pertanggaunjawaban adalah bahwa setiap pusat pertangungjawaban ini harus bertanggung jawab atas segala hal yang berada di bawah pengendaliannya. Apabila terjadi penyimpangan, maka dapat di lakukan usaha untuk mencari apa sebabnya, siapa yang harus bertanggungjawab dan semua ini merupakan input bagi manejemen dalam pembuatan keputusan untuk tindakan korektif. Mulyadi 2001: 218, menyatakan akuntansi pertanggungjawaban adalah suata sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat di tunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pedapatan yang dianggarkan. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban tidaklah semata-mata hanya untuk menemukan dimana biaya tersebut menyimpang dan siapa yang brtanggungjawab atas keadaan tersebut. Hansen dan Mowen 2005 : 116 mengatakan bahwa “ akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem yang mengukur berbagai hasil yang di capai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang di butuhkan oleh para manejer untuk mengoperasikan pusat pertangungjawaban mereka’’. 7 Universitas Sumatera Utara