Difenisi dan Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban

karena itu timbul kebutuhan manajemen terhadap informasi akuntansi untuk menilai pertanggungjawaban pelaksanaan tersebut. Sistem akuntansi menurut Mulyadi 2001 : 191 memiliki empat karaktristik berikut : a adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban, b standar ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer yang bertanggunjawab atas pertanggungjawaban tertentu, c kinerja manajer diukur dengan membandingkan realisasi dengan anggaran, d manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi.

2. Difenisi dan Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban

Dalam organisasi perusahaan, penenruan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab dilaksanakan dengan menetapkan pusat- pusat pertanggungjawaban. Anthony dan Govindarajan 2005 :171 menyatakan bahwa “ pusat pertanggungjawaban merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang di lakukan”. Sedangkan Hansen dan Mowen 2005 : 116 berpendapat bahwa pusat pertanggungjawaban adalah “ suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab terhadap serangkaian kegiatan-kegitan tertentu”. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas serangkaian kegiatan tertentu yang dilaksanakan unit yang dipimpin. Penentuan pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisai dipengaruhi oleh sruktur organisasinya. Suatu pusat pertanggungjawaban dapat di pandang sebagai suatu sistem yang mengelolah masukan menjadi keluaran. 11 Universitas Sumatera Utara Pusat Pertanggungjawaban Gambar 2.2 Pusat pertanggungjawaban sebagai suatu system. Sumber : Supriyono 2001 : 23 Hubungan antara masukan dan keluaran suatu pusat pertanggungjawaban mempunyai karakteristik tertentu. Hampir semua masukan suatu pusat pertanggungjawaban dapat diukur secara kuantitafif, namun tidak semua kelurahan pusat pertanggungjawaban dapat diukur secara kuantitatif. Ada 4 jenis pusat pertanggungjawaban menurut Garrison dan Noreen 2000 : 588, yaitu : a. pusat pendapatan, yaitu pusat pertanggungjawaban yang berwenang menentukan berbagai kebijaksanaan yang sangat mempengaruhi besar kecilnya penghasilan. Contohnya adalah departemen pemasaran, b. pusat Biaya ,yaitu suatu segmen atau bagian dalam organisasi dimana manajernya bertanggungjawab hanya terhadap biaya yang terjadi dalam segmen tersebut. Contohnya adalah departemen produksi, c. pusat Laba, yaitu suatu bagian dalam organisasi dimana manajernya bertanggungjwab terhadap penghasilan dan biaya yang terjadi dalam bagiannya. d. pusat Inventasi, yaitu suatu segmen atau bagian dimana manajernya bertanggungjawab atas penghasilan, biaya, dan investasi. Keberhasilan pusat investasi diukur oleh seberapa besar laba yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya investasi atau aktiva yang telah ditanam perusahaan. Manajer pusat pendapatan diukur kinerjanya berdasarkan pendapatab yang diperoleh pusat pertanggungjawabannya dan tidak bertanggungjawab terhadap masukannya. Manajer pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan selisih antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. PROSES OUTPUT INPUT 12 Universitas Sumatera Utara Masukan dan keluaran dalam pusat laba ini dihitung dalam satuan moneter. Mernurut Mulyadi 2001 : 427, “ suatu pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba jika manajemen puncak menghendaki untuk mengukur keluaran pusat pertanggungjawaban tersebut dalam satuan rupiah dan manajer pusat pertanggungjawabannya diukur kinerjanya atas dasar selisih antara pendapatan dan biayanya”. Ukuran prestasinya manajer pusat investasi dapat berubah rasio antara laba dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut return on investmen atau dengan menggunakan residual income, yang merupakan laba dikurangi dengan beban modal.

3. Hubungan Struktur Organisasi dengan Pusat Pertanggungjawaban