b. Adaptasi, yaitu unsur bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa
Indonesia dengan menyesuaikan ejaannya. Misalnya, intellectual- intelektual dan subject-subjek
c. Terjemahan, yaitu unsur serapan asing yang diterjemahkan dan
memiliki padanan yang sesuai di dalam bahasa Indonesia. Misalnya:
Air port Bandar udara
Join ventura usaha patungan
36
d. Penyerapan peminjaman unsur bahasa asing secara utuh makna,
ejaan, lafal
dan unsur
tersebut digunakan
karena sifat
keuniversalannya. Namun, unsur itu belum dimasukkan ke dalam kosakata bahasa Indonesia sehingga penulisannya harus dimiringkan
Misalnya: De facto
Status quo Cum laude
37
3. Pedoman Penggunaan Unsur Serapan
Sebagian orang
di Indonesia
mungkin mengetahui
bahwa sesungguhnya bahasa Indonesia banyak sekali mengambil maupun menyerap
bahasa asing untuk dijadikan daftar kosakata dalam bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan bahwa pada hakikatnya bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa
Melayu dan persentuhan budaya pada masa dahulu, saat lalu lintas perdagangan antar negara. Selain itu, bahasa Indonesia juga menyerap unsur
dari pelbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina dan Inggris.
36
Atikah Anindyarini dkk, Bahasa Indonesia untuk SMPMTS Kelas IX, Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008, h. 51.
37
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, loc.cit.
Hal mengenai kata asing dalam bahasa Indonesia pernah dibahas oleh para ahli bahasa. Berikut ini penjelasan mengenai hal yang dimaksud.
“Yang harus ditolak ialah kata asing yang masih saja dituliskan dan diucapkan seperti lafalnya dalam bahasa asing asalnya. Kalau kata-
kata seperti itu digunakan dalam bahasa Indonesia, kalimat bentukan seperti itu dapat dikatakan sebagai kalimat bahasa Indonesia gado-
gado. Kalau masih menuliskan kata berikut taxi, relax, team, management, toilet, trottoir, masih menggunakan kata asing dalam
bahasa Indonesia. Tetapi bila kata-kata itu tuliskan atau ganti dengan padanannya dalam bahasa Indonesia, menghindari pemakaian kata
asing di dalam bahasa yang gunakan. Kata-kata tersebut menjadi taksi, tim, menajemen, toilet, trotoar, atau cari padanannya dalam
bahasa Indonesia santai untuk relax, pengelolaan untuk management, kaki lima untuk trottoir
.”
38
Agar masyarakat Indonesia tidak kebingungan dalam menentukan suatu unsur serapan yang benar, salah satu jalannya adalah dengan melihat
dalam kamus yang baik. Salah satu kamus yang terbaik dewasa ini adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Pustaka.
Penulisan atau penggunaan huruf miring biasanya diterapkan pada unsur serapan asing yang belum disesuaikan penulisan ejaannya. Berikut ini
peraturan dari penggunaan huruf miring. a.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya: Majalah Bahasa dan Kesustraan, buku Negarakertagama
karangan Prapanca, surat kabar Suara karya. b.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata.
Misalnya: huruf pertama kata abad ialah a
38
JS Badudu, Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II, Jakarta: Gramedia, 1994, Cet. V, h.33.