Pemakaian Tanda Baca Analisis kesalahan penggunaan tanda hubung dan unsur serapan bahasa asing pada berita utama (headline) tabloid gaul edisi Januari 2014: implikasi terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IX

setelah huruf vokal. Misalnya, egoisme e.go.is.me dan hinduisme hin.du.is.me. b pemenggalan unsur serapan asing yang berakhir dengan –isme dan –isme itu didahului oleh sebuah huruf konsonan, dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Misalnya, absolutisme ab.so.lu.tis.me dan humanisme hu.ma.nis.me. 12 Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhir dengan – anda. –asi, -ida, -ika, -ikel, dan –tas. Misalnya, a.yah.an.da dan klo.ri.da. 13 Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran–ak, -al-, - ans, -at, -if, -is, -or, dan –ur. Misalnya, a.mo.ni.ak, pro.po.sal. dan am.bu.lans. 14 Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhiran –i dan –iah. Misalnya, monarki, deputi dan badani. 43 3. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian- bagian tanggal. Misalnya: p-a-n-i-t-i-a 4. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas i hubungan bagian- bagian kata atau ungkapan, dan ii penghilangan bagian kelompok kata. Misalnya: Ber-evolusi, dua puluh lima ribu-an 20 x 5000 5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai i se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ii ke- dengan angka, iii angka 43 Tim Penyusun, Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah, Yogyakarta: Diva Press, 2011, h. 158-167. dengan –an, iv singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan v nama jabatan rangkap. Misalnya: Se-Indonesia, se-Jawa Barat, hadiah ke-2, tahun 50-an, mem- PHK-kan, hari-H, sinar-X; Menteri-Sekretaris Negara. 6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya: di-smash, pen-tackle-an. 44

G. Tabloid

Tabloid adalah istilah suatu format yang dimiliki oleh surat kabar yang ukurannya lebih kecil dari ukuran standar koran harian, yakni 597 mm × 375 mm. Istilah tersebut biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar biasa yang bersifat non harian. Hal yang dimaksud adalah surat kabar yang terbit seminggu sekali maupun dua minggu. Tabloid biasanya terfokus pada hal-hal yang dianggap agak “tidak serius”, terutama masalah selebritas, olah raga, kriminal, dan lain-lain. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir pada masa itu, beberapa surat kabar harian seperti Republika dan Koran Tempo telah mulai menggunakan format berita dalam tabloid.

1. Sejarah Tabloid

Istilah kata “tabloid” bermula dari negeri Inggris, yaitu di kota London. Kata tersebut diberikan dari sebuah perusahaan farmasi yang 44 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.Op.cit., h. 61-63. bernama Burroughs Wellcom Co. Perusahaan ini memasarkan pil “tabloid” di akhir 1880-an. Dinamakan pil “tabloid” karena proses atau metode pembuatannya dengan mengempa pada tablet. Sebenarnya perusahaan ini bukanlah yang pertama yang menggunakan metode ini. Hanya saja metode pengempaan menekan; memerah; mengapit tablet ini mulai terkenal saat mereka menggunakannya. Semenjak itu penggunaan “tabloid” pun mulai marak. Istilah “tabloid”, yang semula berkaitan dengan tablet yang menggunakan metode pengempaan ini, semakin terkenal di masyarakat sehingga segala sesuatu yang terkenal akan disebut sebagai “tabloid”. Penggunaan istilah tabloid pun mulai diterapkan pada hal-hal lain, salah satunya dalam jurnlistik. Pembuatan tabloid, khususnya di Inggris memiliki variasi yang cukup banyak, semua bergantung pada permintaan pasar, keadaan politik yang tengah terjadi saat itu, gaya editorial dan redaksional, serta sirkulasi. 45 Hal ini menjadikan istilah “tabloid” semakin terkenal dan berubah makna dengan sebelumnya, yang berkaitan dengan metode pembuatan tablet yang dikempa. Perkembangan tabloid di Indonesia mulai sejak tahun 1982. Kehadirannya di republik ini terjadi setelah surat kabar dan majalah sudah beredar dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Perkembangan tabloid di Indonesia ini dianggap hadir pada generasi ketiga. Perhitungan ini didasari oleh keberadaan surat kabar di Indonesia yang perjalanannya dimulai pada tahun 1828 Masa Kolonial Belanda , lalu majalah dimulai pada periode kemerdekaan, tahun 1945. Tabloid 45 Anneahira, Sejarah Tabloid, 2014, http: www.anneahira.comtabloid.htm sendiri seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mulai berkembang pada era orde baru. Seperti halnya dengan surat kabar koran dan majalah, tabloid pun sudah termasuk ke dalam bagian jurnalisme secara konvensional. Keberadaan tabloid ini ditandai dengan adanya perusahaan penerbitan majalah Tempo, PT. Grafiti Pers. Perusahaan ini pada tahun 1982, masa yang menandai muncul dan berkembangnya tabloid, dipimpin oleh direktur utama, Eric FH Samola. Perusahaan yang dipimpin oleh Eric FH Samola ini berpusat di kota Surabaya. Namun perusahan tersebut akhirnya mengalami kebangkrutan. Setelah lima tahun berselang, pada tahun 1988, PT. Grafiti Pers akhirnya diambil alih oleh Jawa Pos News Network JPNN. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan surat kabar terbesar di Indonesia. JPNN ini sudah memiliki banyak surat kabar, majalah, dan tabloid pada waktu itu, dengan jumlah lebih dari 80. Tabloid pertama pada perusahaan ini bernama “Swara Surabaya“.

2. Tabloid Gaul

Tabloid Gaul pertama kali terbit pada tahun 2002, yang diterbitkan oleh PT Nuansa karya Berita. Tabloid ini berisi tentang film, tokoh, musik, dan lain-lain. Tabloid ini biasanya diterbitkan setiap Senin per minggu. Tabloid Gaul merupakan cerminan dari segala hal yang berhubungan dengan dunia remaja. Semua agenda dan kegiatan remaja disorot dengan penuh warna khas remaja dalam tabloid ini. Pada umumnya, tabloid ini memang selalu dipenuhi oleh informasi seputar selebriti yang sedang terkenal pada masanya. Informasi yang disajikannya pun berisi lengkap dengan kegermelapan kehidupan para selebriti. Namun, dalam tabloid ini juga ada informasi positif seputar dunia remaja sehingga para remaja bisa mendapatkan bacaan tepat dan menyerap manfaat yang bisa digunakan untuk dunia mereka. 46 Salah satu contohnya adalah tips kesehatan dan laman yang menyediakan para remaja bekreasi dalam menulis cerpen maupun puisi. Dari segi diterbitkannya, menurut salah satu pegawai yang bernama Karno bahwa tabloid Gaul terbit tiap minggu sekali. Jika dihitung selama sebulan, maka tabloid ini terbit empat kali. Namun terkadang dalam sebulan, tabloid ini bisa terbit lima kali bahkan hanya tiga kali. Hal ini dihitung berdasarkan jumlah minggu selama sebulan. Keterbatasan penulis tentang tabloid Gaul pada sub bab ini hanya terjangkau seperti yang disebutkan sebelumnya. Penulis sangat berharap pembaca skripsi ini bisa mempelajari tabloid tersebut dari sumber lain.

H. Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian mengenai “Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Hubung dan Unsur Serapan Bahasa Asing pada Berita Utama Tabloid Gaul