Kesalahan dalam Penggunaan Bahasa Jurnalistik

bahasa Indonesia. Dalam hal ini, bahasa Indonesia menyerap atau meminjam secara utuh, struktur kata dan maknanya.

2. Pengelompokkan Unsur Serapan

Unsur serapan memiliki empat macam proses. Berikut ini pemaparannya. a. Penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal. Misalnya, camera kamera dan michrophone mikrofon b. Penyerapan dengan penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal. Misalnya, design desain dan file fail c. Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan, tanpa dengan penyesuaian lafal. Misalnya, bias bias dan radar radar d. Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal 1 Penyerapan istilah asing tanpa penyesuaian ejaan dan lafal dilakukan jika ejaan dan lafal istilah asing itu dicetak dengan huruf miring. Misalnya, dulsce utile 2 Penyerapan istilah tanpa penyesuaian ejaan dan lafal dilakukan jika istilah itu juga dipakai secara luas dalam kosakata umum, istilah itu juga tidak ditulis dengan huruf miring. Misalnya, golf dan internet. 31 Referensi lain membagi pengelompokan proses penyerapan sebagai berikut. a. Kata asing yang sudah diserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia. Misalnya, kab, sirsak, iklan, perlu, hadir, badan, dan waktu b. Kata asing yang dipertahankan karena sifat keinternasionalannya, penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Misalnya, shuttle cock dan knock out c. Kata asing yang berfungsi untuk memperkaya peristilahan, ditulis sesuai dengan EYD. Misalnya computer computer dan kalkulasi calculation. 32 Selain itu, pendapat lain memaparkan mengenai pengelompokkan unsur serapan sebagai berikut. a. Proses adopsi, yaitu kata asing diambil langsung menjadi bahasa Indonesia contoh: bank, helm, unit dan radio 31 Tim Penyusun, Pedoman EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah, Yogyakarta: Diva Press, 2011, h. 112-113. 32 Widjono Hs, Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, Jakarta: Grasindo, 2012, h. 68-69. b. Proses adopsi, yaitu menyesuaikan bahasa asing ke dalam struktur bahasa Indonesia contoh: sistem dan idealis c. Proses terjemahan, yaitu mencari padanan dalam bahasa Indonesia contoh: segitiga-triangle dan terpadu-integrated. 33 Berikut ini pemaparan lain mengenai pengelompokkan unsur serapan bahasa asing. a. Mengambil kata yang sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Misalnya, bank dan opname b. Mengambil kata dengan menyesuaikan kata itu dengan ejaan bahasa Indonesia. Misalnya, standard-standar c. Menerjemahkan dan memadankan istilah-istilah asing ke dalam bahasa Indonesia. Misalnya, starting point-titik tolak d. Mengambil istilah yang tetap seperti aslinya karena sifat keuniversalannya. Misalnya, de facto. 34 Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi ada kelompok besar. Berikut ini kutipan yang dimaksud. “Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, dan de l’hommepar l’homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisannya dan pengucapannya disesuaikan dengan bahasa Indonesia.” 35 Jadi, berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur serapan dibagi menjadi empat kelompok proses, yaitu sebagai berikut. a. Adopsi, yaitu unsur bahasa asing yang diserap secara utuh baik makna, ejaan maupun lafalnya ke dalam bahasa Indonesia. Misalnya, helm, unit dan formal 33 Asih Anggarani dkk, Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, h. 35. 34 E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Akademika Pressindo, 2009, Cet XI, h. 34-35. 35 Tim Penyusun, Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah, Yogyakarta: Diva Press, 2011, h. 89-90. b. Adaptasi, yaitu unsur bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan menyesuaikan ejaannya. Misalnya, intellectual- intelektual dan subject-subjek c. Terjemahan, yaitu unsur serapan asing yang diterjemahkan dan memiliki padanan yang sesuai di dalam bahasa Indonesia. Misalnya: Air port Bandar udara Join ventura usaha patungan 36 d. Penyerapan peminjaman unsur bahasa asing secara utuh makna, ejaan, lafal dan unsur tersebut digunakan karena sifat keuniversalannya. Namun, unsur itu belum dimasukkan ke dalam kosakata bahasa Indonesia sehingga penulisannya harus dimiringkan Misalnya: De facto Status quo Cum laude 37

3. Pedoman Penggunaan Unsur Serapan