Pengaruh Narkotika Dalam Jiwa Manusia
46
kejang –kejang, kram diperut disertai sawan rasa mau pingsan menggil disertai
muntah –muntah, keluar ingus, hilang nafsu makan dan kehilangan cairan tubuh.
36
Dampak bagi pengguna narkotika kokain bagi tubuh manusia adalah: bersangkutan merasakan ketidak tenangan, rasa harga diri meningakat, jantung
berdebar-debar, mual muntah banyak bicara. Bila seseorang dalam
mengkonsumsi jenis kokain itu berlebihan overdosis, ia akan mengalami ganguan jiwa seperti halusinasi dan delusi. Sehingga timbul gangguan dalam
fungsi sosial atau pekerjaan; misalnya, perkelahian, kehilangan kawan-kawan, tidak masuk sekolah atau kerja.
Amphetamine ekstasi, shabu-shabu mereka yang mengkonsumsi amphetamine psikotropika golongan 1. Yang dapat menimbulkan gejala sebagai
berikut: a.
Gejala psikologis; tingkah laku yang kasar dan aneh b.
Gejala pisik; jantung berdebar, pupil mata lebar, tekanan darah naik, keringat berlebihan,mual-mual dan muntah.
37
Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ekstasi adalah ; diare, rasa haus yang berlebihan, hiper aktif, sakit
kepala dan pusing, menggigil dan tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering muntah-muntah dan hilangnya nafsu makan. Kematian seringkali
terjadi karena overdosis yang disebabkan karena rangsangan susunan saraf otak yang berlebihan sehingga menyebabkan kejang-kejang dan kehilangan
36
Mardani, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Persepektif Hukum Islam Dam Hukum Pidana Nasional ,h.108
37
Lutfhi baraza, Gangguan Mental dan Prilaku Akibat Narkoba, h. 8
47
kesadaran dan akhirnya meninggal.
38
Dari beberapa jenis narkotika diatas dapat penulis simpulkan bahwa zat narkotika memang sangat berbahaya bagi
jiwa manusia, karena dapat menimbulkan kematian. Maka dari itu harus dimusnahkan demi kepentingan generasi dan masyarkat luas.
Status hukum pemakai, produsen dan pengedar narkoba menurut hukum pidana nasional adalah perbuatan yang dilarang oleh hukum dan Undang-Undang
dan peraturan-peraturan yang berlaku. Adapun peraturan hukum penyalahgunaan narkoba yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 dan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 dibentuk bukan saja untuk menggantikan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1976, akan tetapi sangat erat kaitanya dengan
kesehatan jiwa dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 dan pengesahan konvensi Peserikatan Bangsa-Bangsa PBB tentang pemberantasan peredearan
gelap narkotika dan psikotropika nomor 7 tahun 1997 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1996. Mengenai peraturan baru tentang narkoba yang ditujukan
untuk pencegahan akibat penyalahgunaan narkoba yang dikualifikasikan sebagai kejahatan yang sangat merugikan dan membahayakan mayarakat, kehidupan
bernegara dan membahayakan ketahanan nasioanal bangsa Indonesia.
39
Adapun sanksi hukuman tindak pidana bagi penyalahgunaan narkotika, sudah ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, ketetuan
38
Mardani, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Persepektif Hukum Islam Dan Hukum Pidana Nasional, h.11
39
Bambang Poernomo, Pertumbuhan Hukum Penyimpangan di Luar Kodifikasi Hukum Pidana Jakarta, Bina Aksara , T.Th, h. 17-18
48
tentang tindak pidana kejahatan narkotika yaitu tercantum dalam pasal 111 sampai dengan pasal 148. Salah satu bunyi pasal 127 dalam ketentuan tindak
pidana narkotika. “Narkotika golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 empat tahun; Narkotika golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun; dan Narkotika
Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun.
”
40
Setiap hukuman yang mengenai narkotika dapat dihukumi dengan hukuman penjara dan denda, salah satu contoh hukuman denda yang terdapat
dalam UU No 35 tahun 2009 terhadap penyalahugunaan narkotika adalah pasal 126.
“Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan III terhadap orang lain atau memberikan Narkotika Golongan III untuk
digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 tiga tahun dan paling lama 10 sepuluh tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp600.000.000,00
enam ratus
juta rupiah
dan paling
banyak Rp5.000.000.000,00 lima miliar rupiah.
”
41
Bentuk rumusan sanksi tindak pidana narkotika dalam Undang-Undang 35
Tahun 2009 dapat dikelompokan sebagai berikut : 1.
Dalam bentuk tunggal penjara atau denda saja 2.
Dalam bentuk alternative pilihan antra penjara atau denda 3.
Dalam bentuk kumulatif penjara dan denda 4.
Dalam bentuk kombinasicampuran penjara denda atau denda Jenis-jenis pidana dalam Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang
narkotika yang dirumuskan adalah empat jenis pidana pokok yaitu :
40
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
41
Undang-Undang Narkotika, No 35 Tahun 2009
49
1. Pidana mati
2. Pidana penjara
3. Denda
4. Kurungan.
Adapun aturan yang tidak ditentukan dalam Undang-Undang dalam sanksi pidana narkotika pidana mati, pidana, penjara, pidana, denda dan
kurungan maka berlaku pada pemidanaan yang terdapat di KUHP dan sebaliknya, jika tidak ditentukan dalam aturan KUHP maka diberlakukan
pemidanaan dalam Undang-Undang.
42
42
AR. Sujono dan Bony Daniel, Komentar dan Pembahasan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika,h, 213
50