Jenis-Jenis Narkotika NARKOTIKA DALAM UNDANG

35 9. Toluene. 9 Berdasarkan rangakain uraian di atas tersebut, dapat diharapkan agar penegak hukum praktisi hukum menyadari betul bahwa kejahatan yang terkaiat dengan obat-obatan terlarang narkotika, yang demikian itu merupakan kejahatan yang luar biasa yang memerlukan pemahaman secara khusus dan pelaksanaan hukumnya harus tegas dan profesoinal tanpa pandang bulu demi penyelenggaraan ketahanan nasional yang baik dalam membangun masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera. Jenis-jenis narkotika yang sering kali digunakan dikalangan masyarakat luas yaitu: 1. Opium Opium adalah getah berwarna putih seperti susu yang keluar dari kotak biji tanaman papver samni veryum. Jika buah candu yang bulat telur itu kena torehan, getah tersebut jika ditampung dan kemudian dijemur akan menjadi opium mentah. Cara modern untuk memprosesnya sekarang adalah dengan jalan mengelolah jeraminya secara besar –besaran , kemudian dari jerami candu yang matang setelah proses akan menghasilkan alkodia dalam bentuk cairan, padat, dan bubuk. 10 Dalam perkembangan opioum dibagi menjadi 3 bagian yaitu: 9 A.R. Sujono, Bony Daniel, Komentar Pembahasan UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, h. 57- 58 10 Andi Hamzah dan RM , Surahman, Kejahatan Narkotika dan Psikotropika, Jakarta: Sinar Grafika, 1994 cet, I, h. 16 36 a. Opium mentah, yakni getah yang membeku sendiri, yang diperoleh dari dua tanaman papaver samni verum yang hanya mengalami pengolahan sekedar untuk pembungkusan dari pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya. b. Opium masak adalah candu, yakni yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu rentetan pengolahan khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan peragian. Jicing, yakni sisa-sisa candu yang telah di hisap, tanpa, memperhatikan apakah candu tersebut tercampur dengan bahan lain ataupun tidak c. Jicing, yakni hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing. 11 Opium obat adalah opium mentah yang tidak mengalami pengolahan sehingga sesuai untuk pengobatan baik dalam bubuk atau dicampur dengan zat-zat netral sesuai dengan syarat farmakologi. 2. Morpin Dalam bahasa yunani morpin ialah “morpheus” yang artinya dewa mimpi yang dipuja-puja. Nama ini cocok dengan pecandu morphin, karena merasa melayang jiwanya. 12 Morpin adalah jenis narkotika yang bahan bakunya berasal dari candu atau opium. Sekitar 4-21, morpin dapat dihasilkan dari opium. Morpin adalah prototip analgetik yang kuat, tidak 11 UU No. 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika. 12 Soeharno , Perang Total Melawan Narkotika Surabaya: Yayasan Generasi Muda, 1985 h.25 37 berbau rasanya pahit, berbentuk kristal putih, dan warnanya makin lama berubah menjadi kecoklat-coklatan. 13 Morpin adalah alkodia utama dari opium, dengan rumusan kimia C 17 H 19 NO 3, 14 . Ada tiga jenis morfin yang sering beredar dikalangan masyarakat yaitu : 1. Cairan yang berwarna putih, berupa cairan yang disimpan di dalam sampul atau botol kecil dan pemakainya dengan cara injeksi suntik 2. Bubuk atau serbuk berwarna putih berupa bubuk seperti bubuk kapur atau tepung dan mudah larut di dalam air, ia cepat sekali lenyap tanpa bekas. Pemakainya adalah dengan cara menginjeksi, merokok dan kadang menyilet tubuh. 3. Tablet kecil warna putih, pemakainnya dengan menelan 15 3. Ganja Ganja adalah damar yang diambil dari sebuah tanaman genus cannabi, termasuk biji dan buahnya. Damar ganja adalah damar yang diambil dari tanaman ganja termasuk hasil pengolahannya mengunanakan damar sebagai bahan dasar. 16 Ganja atau marihuana atau cannabis india. Ganja bagi para pengedar maupun pecandu disitilahkan dengan cimeng, gele, daun, rumput jayus, jum, 13 Satya Joewana , Gangguan Zat Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif Lainya,Jakarta: Karisma Indonesia, 1986 h.25 14 UU No. 22 1997 Tentang Narkotika 15 M. R idha Ma’ruf, Narkotika Masalah dan Bahayanya,Jakarta: Cv Marga Jaya, 1976 h. 15 16 UU No. 22 Tahun 1997 Tentang Naroktika 38 marjuana, gelek hijau, bang bunga, ikat dan labang. 17 Di India, ganja dikenal dengan sebutan indian hemp, karena ia merupakan sumber kegembiraan dan dapat memancing atau merangsang selera tertawa berlebihan. 18 4. Kokaine Tanaman kokain adalah dari semua genus erithroxylon dari sejenis keluarga erythroxlaceae. Daun koka adalah daun yang belum atau sudah kering atau dalam bentuk serbuk dari semua tanaman genus erithroxylon yang menghasilakn kokain secara langsung melalui perubahan kimia. 19 Tanaman koka tumbuh dan subur di daerah yang berketinggian 400 - 600 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia tanaman koka ini banyak terdapat di daerah Jawa Timur. Sedangkan penghasil koka terbesar adalah di Negara Amerika Selatan, yaitu Bolivia dan Peru yang tumbuh di lereng gunung Ades. Daerah ini menghasilkan produksinya rata - rata 25 juta ton per tahun. 20 Bentuk-bentuk dan macam kokaine yang terdapat di dunia perdagangan gelap di antaranya ialah: a. Cairan berwarna putih atau tanpa warna b. Kristal berwarna putih seprti damar getah perca 17 Mardani, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Persepektif Hukum Islam dan Pidana Nasional, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2008 h. 84 18 B. Asitanggang, Pendidikan Pencegahan Penyalahgunan Narkotika, Jakarta : Karya Utama, 1981 Cet I, h. 64 19 Mardani, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Persepektif Hukum Islam dan Pidana Nasional, h. 84 20 B. Asitanggang, Pendidikan Pencegahan Penyalahgunan Narkotika, h. 67 39 c. Bubuk berwarna putih seperti tepung d. Teblet berwana putih. 21 5. Heroin Heroin atau diacethyl morpin adalah suatu zat semi sintesis tururnan morpin. Proses pembuatan heroin adalah melalui proses penyulingan dan proses kimia lainya di laboratorium dengan cara acethalasi dengan aceticanydrida. Bahan bakunya adalah morpin, asam cuka, anhidraid atau asetilklorid. 22 Heroin dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Heroin nomor satu, bentuknya masih merupakan bubuk atau gumpalan yang berwarna kuning tua sampai coklat. Jenis ini sebagaian besar masih berisi morphine dan merupakan hasil ekstrasi. b. Heroin nomor dua, sudah merupakan bubuk berwarna abu-abu sampai putih dan masih merupakan bentuk tarnsisi dari morphine ke heroin yang belum murni. c. Heroin nomor tiga, merupakan bubuk butir- butir kecil kebanyakan agak berwarna abu –abu juga diberi warna lain untuk menandai ciri khas oleh pembuatnya. Biasanya masih dicampur kafein, barbital, dan kinin. 21 B.Asitanggang, Pendidikan Pencegahan Penyalahgunan Narkotika, h. 45 22 Mardani, Penyalahgunaan Narakoba dalam Persepektif Hukum Islam dan Hukum Nasional, h. 86 40 d. Heroin nomor empat, bentuknya sudah merupakn kristal khusus untuk disuntikan. 23 Pemakai biasanya mengunakannya dengan cara menyedot dan yeng lebih praktis diinjeksikan. 6. Shabu-shabu Shabu –shabu ialah berbentuk sepreti bumbu masak, yakni kristal kecil-kecil berwarna putih, tidak berbau, serta mudah larut dalam air alkohol. Air shabu juga termasuk jenis amphetamine yang jika dikonsumsi memiliki pengaruh yang kuat terhadap fungsi otak.biasanya pengguna dapat merasakan aktif, banyak ide, tidak meras lelah, meski sudah lama bekerja, tidak merasa lapar, dan tiba-tiba memiliki rasa percaya diri besar. 24 7. Ekstasi Ekstasi adalah zat atau bahan yang tidak termasuk katagori narkotika atau alkohol. Ektasi adalah jenis zat adiktif 25 zat adiktif yang dikandung ekstasi adalah amphertamine MDMA, suatu zat yang tergolong simultansia Perangsang. 26 Ekstasi merupakan perangsang psikoatif, biasanya dibuat laboratorium yang tidak sah secara hukum. Saat ini sudah diketahui sekitar 36 jenis ekstasi tergolong jenis adiktif yang sudah beredar di Indonesia dari ratusan jenis ekstasi yang 23 Sumarno M a’sum, Penanggulangan Bahaya Narkoba, Jakarta : CV Mas Agung, 1987, h .78 24 Mardani, Penyalahgunaan Narkotika dalam Persepektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional, h.86 25 Mardani, Penyalahgunaan Narkotika dalam Persepektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional, h.87 26 Dadang Hawari, Konsep Islam Memerangi AIDS dan Naza, Yogyakarta: Dhanabakti Pramsaya, 1997, cet, xi, h. 152 41 sudah ada, diantaranya sebagai berikut : Satr mempunyai logo bintang, Dollar: mempunyai logo uang dolar, Amerika, Apple : mempunyai logo apel, Mellon555: mempunyai logo 555 berwarna hijau, pink : berwarna merah hijau, Butterfly: mempunyai logo kupu –kupu dan berwarna biru, penguin, lumba-lumba, RN : mempunyai logo RN berwarna hijau laut, elektrik apache, bon jovi, kangguru, petir, tango, diamond : berwarna intan warna hijau, paman gober, taichi :berwarna biru atau kuning, black heart: berbentuk hati warna hitam 27 8. Putaw Putaw adalah bentuk tingkat rendah dari heroin. Heroin berasal bunga opium, sejenis bunga di iklim panas dan kering. Bunga tersenut menghasilkan zat lengket yang menjadi cikal bakal dari heroin, opium, morfin dan kodein. Jenis narkotika ini marak diperedarkan dan dikonsumsi oleh generasi muda dewasa ini, khususnya sebagai trend anak modern agar tidak dianggap ketinggalan zaman. Istilah putaw sebernya merupakan minuman khas cina yang mengandung alkohol dan rasanya seperti green sand, akan tetapi oleh para pecandu narkotika, barang sejenis heroin yang masih serumpun dengan ganja itu dijuluki putaw. Hanya saja kadar narkotika 27 Mardani, Penyalahgunaan Narkotika Dalam Persepektif Hukum Islam dan Pidana Islam, h. 88 42 yang dikandung putaw lebih rendah atau dapat disebut heroine kualitas empat sampai enam. 28 9. Alkohol Dalam ilmu kimia, alkohol alkanol adalah nama yang umum untuk senyawa organik yang memiliki hidiroksil -OH. Alkohol yang bisasa dijumpai dalam minuman keras adalah ethyl alkohol atau disebut etanol. 29 Alkohol termasuk zat adiktif, artinya zat tersebut dapat menyebabkan ketagihan dan ketergantungan. Alkohol adalah cairan yang dihasilkan dari proses permentasi peragian oleh mikro organisme selragi dari gula,buah, umbi - umbian, madu, dan getah kaktus trtentu. Minuman beralkohol etanol etil alkohol lazim disebut minum keras. Minuman beralkohol mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi tanpa batas destilasi, baik dengan cara membersihkan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan atau tidak, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dan etanol, pengenceran minuman yang mengandung etanol. Alkohol digolongkan berdasarkan tinggi rendanhnya kadar etanol yang terkandung sebagai berikut : 1. Golongan A : kadar etanol C2H50H 1- 5 misalnya : bir shandi 28 Mardani, Penyalahgunaan Narkotika Dalam Persepektif Hukum Islam dan Pidana Islam, h.88 29 Hartati Nurwijaya, Zullies Ikawati, Bahaya Alkohol dan Cara Mencegah Kecanduan, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009, h. 5 43 2. Golongan B : kadar etanol C2H50H 5-20 misalnya: anggur 3. Golongan C : kadar etanol C2H50H 20-55 misalnya: whisky, brendy. 30 10. Sedativa Di dunia kodekteran terdapat jenis obat yang berkhasiat sebagai obatpenenang yang mengandung zat aktif nitrazepam atau barbiturat atau senyawa lain yang berkhasiatnya serupa. Golongan ini termasuk psikotropika golongan IV. 31

C. Pengaruh Narkotika Dalam Jiwa Manusia

Narkoba adalah zat yang sangat berbahaya bagi manusia sehingga orang yang menkonsumsi narkoba dapat merasakan ketagihan dan ketergantungan yang sangat berbahaya bagi jiwa manusia. Mereka yang mengkonsumsi narkoba akan mengalami gangguan mental dan prilaku, sebagai akibat terganggunya sistem noeurtansimier pada sel –sel susunan syaraf pusat otak. Gangguan pada system noeurtransmier tadi mengakibatkan tergantungnya fugsi kognitif, efektif dan psikomotorik. 32 Seperti dalam narkotika ganja jika dikonsumsi maka bagi yang mengkonsumsinya akan mengakibatkan perubahan –perubahan mental dalam psikologik pengkonsumsi. 30 Yusuf Apandi, Katakan Tidak Pada Narkoba, Bandung: Simbiosa Rekatama Media 2010, T.Th, cet I h. 10 31 Lutfhi Baraza, Gangguan Mental dan Prilaku Akibat Narkoba, Makalah dalam Seminar Narkoba di Smk IPTEK Jakarta, h. 9 32 Mardani, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Persepektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional, h.105 44 Euphoria adalah keadaaan senang sekali yang ditimbulkan oleh pengaruh narkotika, Halusinasi dan delusi, adapun halusinasi adalah pengalaman panca indra tanpa adanya sumber stimulasi rangsangan yang menimbulkannya. Misalnya, sesorang mendengar suara padahal sebenarnya tidak ada sumber suara, yang demikian itu berasal dari halusinasi pendengaran. Sedangkan delusi ialah suatu keyakinan yang tidak rasional. Misalnya yang bersangkutan yakin betul kalau ada orang yang ingin berbuat jahat kepadanya, padahal dalam kenyataanya tidak ada satupun yang berbuat jahat kepadanya delusi paranoid. 33 Bersikap acuh tak acuh, masa bodoh, tidak peduli terhadap tugas atau fungsi sebagi mahluk sosial apatis. Dapat juga mempengaruhi perkembangan kepribadian, daya tahan mengalami problema kehidupan jadi lemah, malas, apatis tidak peduli, kehilangan rasa ingin belajar dan sebagainya. Gejala-gejala fisik yang dialami oleh pengkonsumsi narkotika adalah sebagai berikut : a. Mata merah, jantung berdebar, nafsu makan bertambah, mulut kering, Prilaku maladaptive suka beradaptasi b. Iritasigangguan pada saluran pernafasan c. Bila terkena radang, dapat terjadi brochitis dan sebaginya. 34 d. Timbulnya ataxia, yaitu hilangnya koordinasi kerja otot dengan syaraf sentral. e. Hilangn dan kurangnya kedipan mata f. Gerak reflek tertentu 33 Andi Hamzah, RM Surachman, Kejahatan Narkotika Dan Psikotropika, h. 5 34 Mabes Polri Petunjuk Penanggulangan penyalahgunaan Narkotika, Jakarta 1989 h. 29 45 g. Menyebabkan kadar gula naik turun h. Mata menyala. 35 Morfine, heroin, putaw. Adalah jenis narkotika yang sering juga dikonsumsi dikalangan masyarakat, adapun dampak dari mengkonsumsi narkotika jenis ini adalah sebagai berikut : a. Melebar atau mengecil pupil mata pada keadaan tidak mestinya. b. Euforia gembira berlebihan atau disforia cenderung merasa sedih dan letih lesu c. Apatis d. Gangguan konsentrasi e. Daya ingat menurun f. Tingkah lakunya maladaptive; seseorang yang terbiasa mengkonsumsi ini ia akan merasa menunjukan kecurigaan, sehingga sealalu berada dalam kewaspadaan, dan selalu membawa senjata yang berbahaya. Mereka yang sudah ketergantungan narkotika jenis ini bila pemakainya dihentikan maka timbul gejala putus asa, sakaw dalam arti berasal dari kata sakit yang artinya menyiksa terhadap yang bersangkutan. Sindrom putus opiat merupakan gejala yang tidak mengenakan, baik psikis maupun fisik, misalnya air mata berlebihan, pupil mata melebar, keringat berlebihan, suhu badan meningi, mual, muntah, tekanan darah meningkat, jantung berdebar-debar, suka tidur, nyeri otot, sakit kepala, nyeri persendian, mudah marah, bahkan sampai agresif, 35 M Ridha M a’ruf, Narkotika Masalah dan Bahayanya, h. 25 46 kejang –kejang, kram diperut disertai sawan rasa mau pingsan menggil disertai muntah –muntah, keluar ingus, hilang nafsu makan dan kehilangan cairan tubuh. 36 Dampak bagi pengguna narkotika kokain bagi tubuh manusia adalah: bersangkutan merasakan ketidak tenangan, rasa harga diri meningakat, jantung berdebar-debar, mual muntah banyak bicara. Bila seseorang dalam mengkonsumsi jenis kokain itu berlebihan overdosis, ia akan mengalami ganguan jiwa seperti halusinasi dan delusi. Sehingga timbul gangguan dalam fungsi sosial atau pekerjaan; misalnya, perkelahian, kehilangan kawan-kawan, tidak masuk sekolah atau kerja. Amphetamine ekstasi, shabu-shabu mereka yang mengkonsumsi amphetamine psikotropika golongan 1. Yang dapat menimbulkan gejala sebagai berikut: a. Gejala psikologis; tingkah laku yang kasar dan aneh b. Gejala pisik; jantung berdebar, pupil mata lebar, tekanan darah naik, keringat berlebihan,mual-mual dan muntah. 37 Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ekstasi adalah ; diare, rasa haus yang berlebihan, hiper aktif, sakit kepala dan pusing, menggigil dan tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering muntah-muntah dan hilangnya nafsu makan. Kematian seringkali terjadi karena overdosis yang disebabkan karena rangsangan susunan saraf otak yang berlebihan sehingga menyebabkan kejang-kejang dan kehilangan 36 Mardani, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Persepektif Hukum Islam Dam Hukum Pidana Nasional ,h.108 37 Lutfhi baraza, Gangguan Mental dan Prilaku Akibat Narkoba, h. 8