Perlindungan Maq TINJAUAN UMUM TENTANG

29 hukum Islam itu sendiri ialah memelihara yang lima hal tersebut yang dinamakan maq ȃsid syarȋ’ah. 30

BAB III NARKOTIKA DALAM UNDANG

– UNDANG NO 35 TAHUN 2009

A. Pengertian Narkotika

Dalam UU No 35 tahun 2009 pasal 1 berbunyi sebagai berikut : narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintesis maupun simistesis, yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangakan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan dalam golongan-golongan. 1 Dalam bahasa asing narkotika diartikan a drug as opium or morphine that in moderat doses dulls than senses, relives pain, and induces profound sleep but exscessive does causes stupor, coma, or convulsions; artinya sebuah obat seperti opium atau morfin yang dalam dosis tertentu dapat menimbulkan indra , mengurangi rasa sakit, dan mendorong tidur, tetapi dalam dosis berlebihan menyebabkan pingsan , koma, atau kejang. 2 Dalam penjelasan UU No. 35 tahun 2009 tersebut, mendefinisikan tentang narkotika sebagai berikut: narkotika merupakan zat atau obat yang sangat bermanfaat dan diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi perseorangan atau masyarakat 1 A.R. Sujono, Bony Daniel, Komentar dan Pembahasan UU No. 35 Tahun 2009, Jakarta: Sinar Grafika, 2011, Cet, 1, h.63 2 A.R. Sujono, Bony Daniel, Komentar dan Pembahasan UU No. 35 Tahun 2009, h. 1 31 khususnya generasi muda. Hal ini akan lebih merugikan jika disertai dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang dapat mengakibatkan bahaya yang lebih besar bagi kehidupan dan nilai-nilai budaya bangsa yang pada akhirnya akan dapat melemahkan ketahanan nasional. 3 Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa inggris narcose atau narcocis yang berati menidurkan dan pembiusan. Narkotika berasal dari bahasa yunani yaitu narke atau narkam yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Narkotika berasal dari perkataan narcotic yang artinya sesuatu yang menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbuklkan efek stupor bengong, bahan- bahan pembius dan obat bius. 4 Secara terminologi, dalam kamus besar Indonesia narkoba atau narkotika adalah obat yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa ngantuk. 5 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa narkotika dalam UU No 35 merupakan zat yang berbahaya, yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakanya, dengan cara memasukan obat tersebut kedalam tubuhnya dan narkotika juga dijaga oleh UU untuk ketersediannya dalam pemakiannya. 3 Penjelasan UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika 4 A.R.Sujono, Bony Daniel, Komentar Pembahasan UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, h. 637 5 Anton M Moelyono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988 , cet III, h.609 32

B. Jenis-Jenis Narkotika

Dalam UU No. 35 Tahun 2009 jenis-jenis narkotika dibagi menjadi tiga golongan yaitu sebagai berikut : Narkotika golongan I narkotika yang dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam tearapi serta mempunya potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan yang menurut lampiran UU No 35 tahun 2009 terdiri dari : Tanaman papaver somniverum, etrahydrocannabinol, asetorfina, acetil-alfa metil-fentanil, alfa mentifantanil, opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari tanaman papaver somniferum L yang mengalami pengolahan sekedar untuk pembungkus dan pengankutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya; 1. Opium masak 2. Daun koka jenis arkotika dari tumbuhan genus yang belum kering dijadikan serbuk yang menghasilkan kokain secara langsung atau perubahan kimia 3. Tanaman ganja, semua tanaman genus cannabis 4. Kokain mentah 5. Kokaina, metil ester – 1 – bensoil ekgonina. 6 Narkotika golongan II narkotika yang berkhasiat pengobatan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan 6 A.R. Sujono, Bony Daniel, Komentar Pembahasan UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, h. 49- 50 33 pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan yang menurut UU No 35 Tahun 2009 terdiri dari antara lain. a. Alfasetilmetadol : alfa - 3 - asektoksi - 6 dimetil amino - 4,4 difenilheptana; b. Alfameprodina : alfa - 3 - etil - metil - fenil- 4 propionoksipiperidina c. Betametadol : beta - 6 - dimetilamino - 4,4 difenil- 3- heptanol; d. Dipipanona : 4,4 - difenil - 6- piperidina – 3 heptanona e. Dioksafetil butirat : etil - 4 - morfolino - 2,2 - dienilbutirat; 7 Narkotika golongan III narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan, yang menurut UU No. 35 terdiri dari antara lain: Asetildihidrokodeina, deskstroproksifiena, dihidrokodeina, etilmorfina: 3-etil morfina, kodeina: 3-metil morfina; nikodikodina: 6-nikotinildihidrokodeina; nikodina: 6-nikotinilkodeina, nikodeina: N-demetilkodeina; polkodina: morfoliniletilmorfina, garam-garam dari narkotika dalam golongan tersebut diatas; campuran-campuran dengan bahan lain bukan narkotika. 8 Adapun yang termasuk dalam zatobat yang dikatagorikan sebagai prekursor narkotika menurut lampiran II UU No. 35 tahun 2009 adalah : 1. Acetic anhydride 7 A.R Sujono, Bony Daniel, Komentar Pembahasan UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, h. 50 8 A.R.Sujono, Bony Daniel, Komentar Pembahasan UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, h. 51