8
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diambil.
4
Terdapat beberapa teknik pengumpulan Data kualitatif, yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Mengapa penulis menggunakan
penelitian kualitatif, karena pada intinya penelitian ini bertujuan meneliti dalam pengelolaan BarBeku Barang Bekas Berkualitas yaitu dilihat dari
strategi dalam pengelolaannya di toko BarBeku YASMIN melalui program hibah.
Dengan penelitian kualitatif penulis berharap dapat memberikan hasil penelitian yang deskriptif mengenai fokus permasalahan yang dikaji
berdasarkan data dan perilaku-perilaku yang penulis amati.
a. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Toko BarBeK
u Yayasan Imdad Mustadh‟afin YASMIN yang beralamatkan Jl. Purnawarman Blok A No. 37 Bukit Cirendeu, Pondok Cabe, Ciputat,
Tangerang. Adapun penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2013 sampai bulan September.
b. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengamati secara langsung, sedangkan alat yang digunakan dalam
mengumpulkan data adalah sebagai berikut: 1. Obesrvasi pengamatan
4
Nurul Hidayati, Metodologi penelitian dakwah dengan pendekatan kualitatif, Jakarta:UIN Jakarta Press cet. Ke-1, h. 8
9
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala praktis untuk
kemudian dilakukan pencatatan.
5
Dengan menggunakan observasi ini, penulis mendapatkan data atau informasi keadaan di toko barbeku Yasmin
Jadi, observasi merupakan suatu usaha memperoleh dan mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap suatu kegiatan secara akurat, serta mencatat fenomena yang muncul dalam situasi yang sebenarnya.
2. Wawancara interview Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal, yaitu
semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Dalam wawancara, pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Biasanya
komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan, namun komunikasi juga dapat dilaksanakan melalui telepon, sering wawancara
atau interview dilakukan antara dua orang, tetapi dapat juga sekaligus diinterview dua orang atau lebih. Namun penulis sendiri melakukan
wawancara langsung bertatap muka dengan narasumber yang informasinya dibutuhkan oleh penulis.
Menurut Dr. Lexy J. Moleong, dalam bukunya, wawancara adalah percakapan langsung dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
oleh dua belah pihak, yaitu pewancara interviewer, yang mengajukan
5
Subagyo, Metode Pene;itian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, h. 63