Perumusan Strategi Pengelolaan BarBeKu barang bekas berkualitas
50
uang untuk biaya program-program sosial YASMIN. Tetapi YASMIN mengembangkan tujuannya yaitu dibentuknya toko BarBeku YASMIN.
Ada banyak organisasi-organisasi ataupun lembaga-lembaga khususnya yayasan yang melakukan kegiatan program sosial. Tetapi
hanya YASMIN yang memiliki kemandirian untuk menghimpun dana- dana yang dibutuhkan dalam program sosial tersebut yaitu melalui unit
usaha BarBeku. Ada beberapa tujuan YASMIN yang ingin dicapai setelah terbentuknya Unit Usaha Toko BarBeku, yaitu di antaranya
1
: a. Memperkenalkan Toko BarBeku YASMIN kepada masyarakat
terutama masyarakat menengah ke atas bahwa YASMIN menerima barang-barang bekas untuk kegiatan sosial yang akan dikelola oleh
tim hibah YASMIN. Dan tim hibah YASMIN berharap mampu mengelola BarBeku dengan baik tanpa harus banyak mengeluarkan
biaya. Selama ini masyarakat hanya mengetahui bahwa toko BarBeku YASMIN sebagai toko yang hanya memperjual belikan BarBeku saja.
b. Dengan adanya unit usaha toko BarBeku yang mengelola Barang bekas, YASMIN berharap dapat terus berlanjut program-program
sosial yang telah dibuat dan berjalan selama ini. c. Dapat menghimpun dana dengan membeli barang-barang bekas dan
menerima barang-barang bekas yang dihibahkan untuk dijual kembali, yang hasil keuntungannya untuk program sosial. YASMIN
mendapatkan ide seperti ini dari garage sale yang di luar negeri dan
1
Wawancara pribadi antara penulis dengan Bapak Badruzzaman sebagai Kepala Program Hibah YASMIN, 26 agustus 2013
51
mengubahnya menjadi sarana untuk menghimpun dana untuk kepentingan sosial.
Awalnya YASMIN membuka toko BarBeku sebagai toko yang membeli dan menjual BarBeku. Namun ketika itu ada seseoramg yamg akan menjual
barang bekasnya tetapi toko BarBeku YASMIN membayarnya dengan harga yang rendah karena memang sesuai dengan keadaan barang tersebut. Ternyata
penjual tersebut merelakan barang tersebut tanpa harus dihargai karena meskipun dihargai, harganya tidak seberapa karena si penjual mengetahui
bahwa toko tersebut sebagai lembaga penyalur dana sosial maka si penjual tersebut menghibahkannya. Dengan usaha ini YASMIN mampu memperoleh
biaya yang cukup besar untuk program sosial YASMIN. Akhirnya YASMIN mengubah tujuannya dari yang hanya membeli BarBeku saja tetapi sekarang
juga menerima BarBeku yang dihibahkan. Karena dengan program ini YASMIN jadi lebih menguntungkan.
2. Peluang dan Ancaman Eksternal Peluang merupakan situasi yang penting dan menguntungkan bagi
lembaga sosial YASMIN agar program-program yang sudah berjalan selama ini masih dapat bertahan di bawah naungan sendiri. Di tengah
masyarakat Indonesia sekarang yang sebagian besar masyarakatnya memiliki kesulitan hidup karena faktor ekonomi khususnya anak-anak
Indonesia yang putus sekolah karena ketidakmampuan orang tua untuk membiayai sekolah yang sekarang mahal. Maka dengan kehadiran
YASMIN yang memiliki program penerimaan barang-barang bekas yang
52
masih layak pakai yang kemudian untuk dijual kembali dan hasil dananya untuk program-program sosial yang sudah dijalankan oleh YASMIN.
Dengan harapan adanya penerimaan barang bekas yang masih layak pakai ini YASMIN mampu mempertahankan program-program sosial yang
sudah dijalankan tanpa bantuan dari luar dalam bentuk financial. Setelah penulis mengamati keadaan dilingkungan toko BarBeku
YASMIN, penulis berpendapat bahwa suatu kesuksesan tercapainya suatu kegiatan atau program dapat dianalisis dan dapat direncanakan yang telah
disesuaikan dengan melihat hubungan antara lembaga dengan lingkungannya yaitu dengan analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu instrument analisis lingkungan internal dan eksternal suatu organisasi atau lembaga yang
sudah dikenal luas. Adapun peluang dan ancaman secara eksternal dalam lembaga YASMIN, telah penulis uraikan yaitu sebagai berikut:
a. Peluang merupakan sebuah kesempatan bagi suatu organisasi atau lembaga termasuk juga sebuah strategi yang sangat penting bagi
sebuah lembaga untuk dapat mempertahankannya. Lembaga YASMIN memiliki beberapa peluang dalam pengelolaan BarBeku yaitu
2
: 1 Sejauh ini dalam pengelolaan BarBeku yang telah dihibahkan di
toko BarBeku YASMIN masih dapat diperbaiki oleh tim hibah YASMIN tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak.
2
Wawancara Pribadi Penulis dengan Bapak Badruzzaman sebagai Kepala Program Hibah YASMIN, 26 agustus 2013
53
2 Selama ini BarBeku yang dihibahkan di YASMIN lebih banyak yang masih cukup bagus dan layak pakai sehingga tim hibah
YASMIN tidak perlu memperbaikinya. 3 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dapat dijadikan
potensi dan kesempatan untuk pengembangan tim hibah dalam pengelolaan BarBeku.
4 YASMIN mampu bekerjasama dengan perorangan atau individu dan instansi baik pemerintahan maupun swasta. Dan bentuk
kerjasama ini juga ada yang dalam promosi produknya atas nama logo YASMIN. Jadi penulis dapat mengatakan bahwa YASMIN
sudah memiliki nama yang besar dimasyarakat sehingga banyak instansi-instansi yang bernaung di bawah YASMIN.
Semakin tinggi gaya hidup seseorang maka semakin sering orang tersebut gonta ganti barang, maka ini menjadi peluang bagi YASMIN
untuk menjalankan usaha BarBeku demi kemandirian YASMIN dalam menjalankan program-programnya. Munculnya berbagai perumahan baru
juga membutuhkan berbagai furniture. Sehingga, YASMIN selain mencari BarBeku tetapi juga menyediakan BarBeku untuk orang-orang yang
membutuhkannya atau YASMIN dapat dikatakan sebagai lembaga penyalur untuk kebutuhan masyarakat.
b. Anacaman merupakan sesuatu yang harus dihindari oleh sebuah organisasi atau yayasan karena sangat tidak menguntungkan bagi
organisasi atau yayasan. Dalam hal ini YASMIN dapat mengetahui
54
beberapa ancaman atau hambatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan dari setiap kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh tim
hibah YASMIN, yaitu diantaranya
3
: 1 Sering terjadi misskomunikasi antar tim yang menerima barang-
barang hibah sehingga memperhambat jalannya kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Dan juga terjadi misskomunikasi
antara tim yang menerima barang-barang hibah dengan donatur yang menghibahkan barang bekasnya sehingga tidak ada kejelasan
apakah barang bekasnya jadi untuk dihibahkan ke YASMIN atau tidak.
2 Kurangnya kejelasan alamat yang diberikan oleh donatur kepada tim hibah dalam pengambilan barang-barang bekas dan mungkin
dikarenakan kurangnya pengetahuan pihak yang mengambil barang bekas tersebut dalam mengetahui jalan-jalan alamat yang
dituju. Sehingga keadaan seperti ini memperlambat pengambilan barang bekas tersebut. Pernah terjadi ada donatur yang akan
pindah rumah dan jam sekian harus sudah diambil dikarenakan rumahnya akan segera dikosongkan tetapi tim hibah terlambat ke
rumah donatur tersebut. 3 Dan jika ada banyak donatur yang meminta pengambilan barang
bekas pada jam yang sama dengan donatur yang lain tim hibah
3
Wawancara Pribadi antara penulis dengan Bapak Badruzzaman sebagai Kepala Program Hibah YASMIN, 26 agustus 2013
55
kesulitan untuk membagi tenaga kerjanya dikarenakan kekurangan tenaga kerja.
3. Menetapkan Kekuatan dan Kelemahan Internal Hasil analisis SWOT dapat menumbuhkan kualitas posisi
organisasi atau yayasan dengan kemampuan-kemampuan atau kekuatan yang dimiliki. Kemampuan atau kekuatan merupakan salah satu hal yang
sangat penting yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi atau yayasan. Kemampuan-kemampuan atau kekuatan yang dimiliki YASMIN
yaitu a. YASMIN dalam hal pengelolaan barang-barang hibah barangnya
adalah pionir 15 tahun dibidangnya. Sehingga donatur akan lebih mempercayakan barang-barangnya kepada YASMIN yang sudah
bergerak dibidangnya selama 15 tahun.
4
b. Yayasan-yayasan yang bergerak dibidang ini hanya YASMIN yang mampu mandiri untuk membiayai program-program sosialnya.
c. YASMIN juga memiliki pelanggan tetap atau donatur tetap yang mau memberikan barang-barang bekasnya untuk YASMIN. Dan YASMIN
juga memiliki pelanggan yang mau membeli BarBekunya. d. Dimasyarakat menengah ke atas khususnya ibu-ibu rumah tangga
YASMIN sudah terkenal sehingga mereka dapat dengan mudah menyalurkan BarBeku yang sudah tidak dipakai dan masih
bermanfaat.
4
Wawancara Pribadi Penulis dengan Mba Dewi Bagian kesekretariatan YASMIN, 26 Agustus 2013
56
Untuk saat ini sebagai lembaga yayasan YASMIN masih mampu bertahan ditengah-tengah masyarakat. Sebelumnya YASMIN mendapat ancaman dari
luar bahwa ada sebuah lembaga yang mengelola BarBeku yaitu dengan adanya program hibah juga. Namun demikian, lembaga tersebut tidak mampu bertahan
lama untuk menjalankannya. Sehingga YASMIN masih bertahan sampai saat ini karena memang sumber daya manusianya yang kompeten dan
berpengalaman dalam pengelolaan BarBekunya. Kelemahan merupakan sesuatu yang harus diketahui oleh sebuah
organisasi atau yayasan agar YASMIN tidak berhenti dalam berjuang membantu masyarakat menengah ke bawah dan anak-anak yang putus
sekolah agar mereka mampu bersaing dengan masyarakat menengah ke atas. Adapun kelemahan yang dimiliki oleh YASMIN adalah
a. kesulitan dalam mencari barang-barang hibah dari pada menjualnya. Jadi kelemahan ini membuat YASMIN harus benar-benar mampu
mencari donatur-donatur yang mau menghibahkan barang-barangnya. b. Ada sebuah lembaga-lembaga yang akan mencoba menjalankan
pengelolaan BarBeku melalui program hibah juga. c. Kurang optimalnya dalam pelayanan donatur yang akan mengibahkan
BarBeku tersebut. d. Pertumbuhan organisasi yang semakin meningkat dan perkembagan
pelaksanaan kegiatan yang semakin banyak tidak diimbangi dengan peningkatan sistem manajemen dan sumber daya manusia yang ada.
4. Menetapkan suatu objektivitas yang menghasilkan strategi alternatif
57
Setelah menetapkan pada kekuatan dan kelemahan secara internal YASMIN menetapkan suatu objektivitas yang merupakan menjadi faktor yang
dominan untuk mengetahui strategi yang akan ditetapkan. Untuk menetapkan suatu objektivitas ini mengacu pada tujuan dan sasaran dari YASMIN itu
sendiri yang kemudian akan dikaitkan dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh YASMIN yang menjadi keunikan bukan keunggulan pada
umumnya menurut Bapak Badruzzaman selaku kepala Program Hibah dalam pengelolaan barang-barang bekas yang berkualitas yang telah dihibahkan.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa objek YASMIN adalah dikhususkan untuk mengelola BarBeku barang bekas berkualita yang
dihibahkan tersebut dan mencari donatur-donatur . Untuk itu, YASMIN bukan hanya sekedar yayasan yang tinggal menjalankan program-program saja tetapi
juga mencari donatur untuk menghimpun dana-dana dari barang bekas berkualitas untuk dijadikan usaha dan hasilnya untuk kegiatan sosial setelah
dikurangi operasional. 5. Memilih strategi untuk digunakan
Setelah YASMIN menghasilkan strategi alternative yang telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah memilih dan melaksanakan
strategi yang telah ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih YASMIN sangat membutuhkan komitmen dan
kerjasama dari seluruh unit, pengurus, tingkat dan cabang dari seluruh wilayah Indonesia. Karena tanpa adanya komitmen dan kerjasama tersebut
dalam melaksanakan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi
58
hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan yang diharapkan. Dalam hal ini YASMIN harus mengenali pada faktor kekuatan dan
kelemahan secara internal serta peluang dan ancaman secara eksternal. Kemudian YASMIN menetapkan suatu objektivitas dan menghasilkan
strategi yang akan digunakan oleh YASMIN. Karena YASMIN memiliki kesulitan dalam mendapatkan donatur yang mau menghibahkan barang-
barang bekas yang masih layak pakai maka YASMIN memilih strategi dengan membuat hasil karya seperti souvenir, gantungan kunci, hiasan
kulkas, dan tempat tisu usaha ini dijalankan sesuai orderan yang dibuat di SMP UTAMA Cinere yang kemudian dikirim ke Toko BarBeKu
YASMIN Jakarta untuk dijual.
5