Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Definisi Konseptual

Arikunto 2013: 117 Keterangan: r 11 : reliabilitas tes secara keseluruhan; M : mean atau rerata skor total; N : banyaknya item; S : standar deviasi dari tes. Arikunto 2013: 89 mengungkapkan besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut. 1 Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi. 2 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi. 3 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup. 4 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah. 5 Antara 0, 00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah. Berdasarkan perhitungan diperoleh reliabilitas soal pilihan ganda 0, 731 lampiran 15 sehingga tingkat reliabilitasnya tinggi. Sedangkan untuk mengukur reliabilitas soal uraian dan lembar pengamatan menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut. { } { ∑ } Keterangan: r 11 : reliabilitas yang dicari; ∑ : jumlah varians butir soal; : varians total. Arikunto 2013: 122 Menurut Sayuti dalam Septiana 2012: 29 mengungkapkan ukuran kemantapan alpa yang diinterpretasikan sebagai berikut. 1 Nilai Alpa Cronbach’s 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel. 2 Nilai Alpa Cronbach’s 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel. 3 Nilai Alpa Cronbach’s 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel. 4 Nilai Alpa Cronbach’s 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel. 5 Nilai Alpa Cronbach’s 0,81 sampai dengan 1,600 berarti sangat reliabel. Berdasarkan perhitungan diperoleh reliabilitas soal uraian dan pengamatan kemampuan berpikir kritis yaitu 0,602 lampiran 20 yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel. 3. Taraf Kesukaran Untuk menguji kesukaran soal digunakan rumus. P = Keterangan: P : indeks kesukaran; B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul; JS : jumlah seluruh siswa peserta tes. Arikunto 2013: 223 Menurut Arikunto 2013: 225, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang. Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah. Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran diperoleh bahwa soal mudah yaitu soal nomor 1, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21 dan 24. Sedangkan soal sedang yaitu nomor 2, 5, 6, 7, 12, 22, 23 dan 25 lampiran 16.

4. Daya Beda

Untuk mencari daya beda soal menggunakan rumus: Keterangan: J : jumlah peserta tes; J A : banyaknya peserta kelompok atas; J B : banyaknya peserta kelompok bawah; B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar; B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar; P A proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, p sebagai indeks kesukaran; P B : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Arikunto 2013: 228

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 76

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS VIII SMP AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARA

0 5 122

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH RAWALO

0 0 16