Uji Validitas Uji Reliabilitas

Kualifikasi daya pembeda: D = 0,00 - 0,20 : jelek poor; D = 0,21 - 0,40 : cukup satistifactory; D = 0,41 - 0,70 : baik good; D = 0,71 - 1,00 : baik sekali excellent; D = negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Arikunto, 2013: 232 Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa soal nomor 1, 10, 11, 12, 13 15, 16, 19, 23 dan 24 memiliki daya pembeda cukup. Sedangkan soal nomor 2, 5, 8, 14, 17, 18, 21, 22 dan 25 memiliki daya pembeda baik dan soal nomor 6 dan 7 memiliki daya pembeda baik sekali lampiran 17.

J. Uji Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji Lilifors. Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya digunakan rumus sebagai berikut: Lo = F Z i – S Z i Keterangan: Lo : harga mutlak besar; F Z i : peluang angka baku; S Z i : proporsi angka baku. Sudjana, 2005: 466 Kriteria pengujian adalah L hitung L tabel dengan huruf signifikan 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi normal, demikian pula sebaliknya.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas menggunakan rumus uji F dengan rumus sebagai berikut: F= Sugiyono, 2013: 276 Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila harga F hitung F tabel maka data sampel akan homogen, dengan huruf signifikansi 0,05 dan dk n 1 -1 : n 2 -1. Uji homogenitas dapat menggunakan analisis One-Way Anova dalam aplikasi SPSS dan berlaku ketentuan nilai Sig 0,05 maka data berasal dari populasi yang homogen. Sudarmanto dalam Ningrum, 2012: 47.

K. Teknik Analisis Data

T-Test Dua Sampel Independen Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen. √ separated varian √ polled varian Keterangan: X 1 : Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu kemampuan berpikir kritis siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran TSTS; X 2 : Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu kemampuan berpikir kritis siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran GI; S 1 2 : Varian total kelompok 1; S 2 2 : Varian total kelompok 2; n 1 : Banyaknya sampel kelompok 1; n 2 : Banyaknya sampel kelompok 2; Berdasarkan dua hal di atas maka berikut ini diberikan pedoman penggunaan rumus t-test. 1. Bila jumlah anggota sampel n 1 = n 2, dan varians homogen σ 1 2 = σ 2 2 maka dapat menggunakan rumus t-test baik separated varians maupun pooled varians. Untuk melihat harga t-tabel maka digunakan dk = n 1 + n 2 – 2. 2. Bila n 1 ≠ n 2, dan varians homogen σ 1 2 = σ 2 2 , dapat digunakan rumus t- test dengan poled varians, dengan derajat kebebasannya = n 1 + n 2 – 2. 3. Bila n 1 = n 2 , dan varian tidak homogen σ 1 2 ≠ σ 2 2 , dapat digunakan rumus polled varians maupun separated varians, dengan dk = n 1 – 1 atau n 2 – 1. Jadi dk bukan n 1 + n 2 – 2. 4. Bila n 1 ҂ n 2 dan varians tidak homogen σ 1 2 = σ 2 2 , untuk ini digunakan rumus t-test dengan sparated varians, harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk = n 1 –1 dan dk = n 2 – 1 dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil. Sugiyono, 2013: 272-273. Selain menggunakan rumus t-test tersebut, pengujian hipotesis dapat menggunakan uji Manova pada aplikasi SPSS. Kaidah pengujian hipotesis sebagai berikut. Ho diterima, jika: -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ho ditolak, jika: t hitung t tabel Siregar, 2014: 70 Nilai sig 0,05 maka Ho diterima dan nilai sig 0,05 maka Ho ditolak.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Rata-rata hasil belajar IPS Terpadu siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran TSTS lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran GI. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai t hitung 0,564 t tabel 1,671 dan nilai Sig 0,575 0,05 serta ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil belajar menggunakan model TSTS 80,322 dengan peningkatan 27,903 dan rata- rata nilai menggunakan model GI 78,5 dengan peningkatan 25,5. 2. Rata-rata hasil kemampuan berpikir kritis siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran TSTS lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran GI. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai t hitung 1,190 t tabel 1,671 dan nilai Sig 0,239 0,05 serta ditunjukkan dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis menggunakan model TSTS 82,451 dengan peningkatan

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 76

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS VIII SMP AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARA

0 5 122

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH RAWALO

0 0 16