Hasil Belajar TINJAUAN PUSTAKA

Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya Ali, 2005: 14. Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih dahulu oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan intruksional. Menurut Bloom dalam Abdurrahman, 2009: 38 ada tiga ranah domain hasil belajar, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Romiszowski dalam Abdurrahman, 2009: 38 hasil belajar merupakan keluaran outputs dari suatu system pemrosesan masukan inputs. Masukan dari system tersebut berupa macam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja performance. Keller dalam Abdurrahman, 2009: 39 memandang hasil belajar sebagai keluaran dari suatu system pemrosesan berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan tersebut menurut Keller dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kelompok masukan pribadi personal input dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan environmental input. Berdasarkan kerangka pemikiran seperti itu, Keller menjelaskan hasil belajar dalam suatu bentuk formula B = f P, E, yaitu hasil belajar behavior merupakan fungsi dari masukan pribadi personal inputs dan masukan yang berasal dari lingkungan environmental inputs. Menurut Keller dalam Abdurrahman, 2009: 38 masukan pribadi terdiri dari empat macam, yaitu: a Motivasi atau nilai-nilai, b Harapan untuk berhasil expectancy, c Intelegensi dan penguasaan awal, dan d Evaluasi kognitif terhadap kewajaran atau keadilan konsekuensi. Hasil Belajar dan Berbagai Faktor yang Berpengaruh Menurut John. M. Keller ditunjukan Gambar 3. Gambar 3. Hasil Belajar dan Berbagai Faktor yang Berpengaruh Keller dalam Abdurrahman, 2009: 39 Motif dan Nilai Intelegensi dan Pengetahuan Awal Evaluasi Kognitif tentang Kewajaran dan Keadilan Harapan Hasil Usaha Hasil Belajar Konsekuensi Rancangan dan Pengelolaan Motivasional Rancangan dan Pengelolaan Pembelajaran Ulangan dan Penguatan reinforcemen Masukan dari lingkungan Keluaran Masukan Pribadi 26 Masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil, dan masukan yang berasal dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh langsung terhadap hasil belajar tetapi berpengaruh terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh anak untuk mencapai hasil belajar. Menurut Keller dalam Abdurrahman, 2009: 39 hasil belajar adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Ini berarti bahwa besarnya usaha adalah indikator dari adanya motivasi; sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan anak. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal anak tentang materi yang akan dipelajari. Ini berarti guru perlu menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kapasitas intelegensi anak; dan pencapaian tujuan belajar perlu menggunakan bahan apersepsi, yaitu bahan yang telah dikuasai anak sebagai batu loncatan untuk menguasai bahan pelajaran baru. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan yang diberikan kepada anak. Ini berarti bahwa guru perlu menyusun rancangan dan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan anak bebas untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya Abdurrahman, 2009: 40. Hasil belajar yang dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dicurahkan, intelegensi, dan kesempatan yang diberikan kepada anak, pada gilirannya berpengaruh terhadap konsekuensi dan hasil belajar tersebut. Konsekuensi tersebut dapat intrinsik dan dapat pula ekstrinsik. Konsekuensi intrinsik dapat berupa perasaan puas atau tidak puas; sedangkan konsekuensi ekstrinsik dapat berupa hadiah atau hukuman dari orang tua atau guru. Konsekuensi atas hasil belajar tersebut berkaitan erat dengan motivasi karena anak melakukan evaluasi kognitif atas kewajaran atau keadilan konsekuensi tersebut. Konsekuensi atas hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh hasil belajar itu sendiri tetapi juga oleh adanya ulangan penguatan reinforcemen yang diberikan oleh lingkungan social, terutama guru atau orang tua. Oleh Karena itu, pemberian ulangan penguatan yang wajar dan adil merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, lebih lebih bagi anak berkesulitan belajar Abdurrahman, 2009: 40. 29

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20142015 pada tanggal 20 April 2015 di SMA Negeri 14 Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 20142015. Untuk kepentingan penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling dengan mengambil dua kelas dari sepuluh kelas yang ada dan diperoleh kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 6 sebagai kelas kontrol yang masing- masing berjumlah 30 siswa.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes tak ekuivalen. Kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen menggunakan kelas yang ada dan satu level dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran PBL, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran menggunakan diskusi. Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut: 30 Kelompok pretes perlakuan postes I O 1 X O 2 II O 1 C O 2 Keterangan : I = Kelompok eksperimen; II = Kelompok kontrol; O 1 = Pretes; O 2 = Postes; X = Perlakuan dengan model pembelajaran PBL; C = Perlakuan dengan diskusi Dimodifikasi dari Riyanto, 2001: 43. Gambar 4. Desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut adalah sebagai berikut : 1. Prapenelitian a. Membuat izin penelitian pendahuluan ke FKIP untuk sekolah b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan kemampuan akademiknya, masing-masing kelompok berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 orang yang tinggi prestasi belajarnya, 3 orang yang sedang prestasi belajarnya, dan 1 orang yang rendah prestasi belajarnya. Masing-masing kelompok memiliki satu ketua kelompok. e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan Lembar Kerja Siswa LKS untuk setiap pertemuan. 31 f. Membuat rubrik penilaian aktivitas yang diperoleh melalui pengamatan guru pada saat pembelajaran sedang berlangsung ketika siswa berdiskusi dan ketika memecahan masalah dan membuat perangkat evaluasi yaitu soal pretes dan postes berupa soal essai untuk setiap pertemuan. 2. Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran PBL untuk kelas eksperimen dan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini dirancang sebanyak dua kali pertemuan. Pretes diberikan sebelum pembelajaran dan postes diberikan setelah pembelajaran di akhir pertemuan.

E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah:

1. Jenis Data

Terdapat dua jenis data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data kuantitatif dan kualitatif yang diuraikan sebagai berikut:

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu berupa hasil belajar siswa pada materi Pencemaran Lingkungan yang diperoleh dari nilai pretes dan postes dengan bentuk dan jumlah soal yang sama, yaitu bentuk essai yang berjumlah 5. Kemudian dihitung nilai N-gain, lalu dianalisis secara statistik. 32

b. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dan dianalisis secara deskriptif selama proses pembelajaran terhadap model pembelajaran PBL

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pretes dan Postes Hasil belajar berupa nilai pretes diambil pada pertemuan ke I dan postes diambil pada pertemuan ke II. Nilai pretes diambil sebelum pembelajaran pertemuan pertama pada setiap kelas baik eksperimen maupun kontrol, sedangkan nilai potes diambil diakhir pertemuan kedua pada setiap kelas, baik eksperimen maupun kontrol. Teknik penskoran pretes dan postes yaitu : S = R x 100 N Keterangan : S = Nilai yang diharapkan dicari; R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = skor maksimum dari tes tersebut Purwanto, 2008 : 112. b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan secara langsung maupun melalui catatan aktivitas siswa kemudian melakukan penilaian dengan cara memberi tanda √ pada lembar observasi sesuai dengan aspek dan kriteria yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

0 3 53

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA SUB MATERI POKOK KERUSAKAN/ PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Arjuna Bandar Lampung Tahun Pe

10 38 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 7 Bandar Lampung T.P 2012/2013)

1 5 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Kotaagung Tahun Pelajar

1 10 49

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 14 Bandar Lampung T.P 2014/2015)

0 7 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Nusantara

1 14 73

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Kartika II-2 Bandar Lampung Sem

0 7 60

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Padjajaran Bandar Lampun

12 104 63

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN (Studi Eksperimental terhadap Siswa Kelas X Semester Genap SMA Yadika Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 6 58