Rencana Pengukuran Variabel Teknik Analisis Data

E. Rencana Pengukuran Variabel

Mengukur variabel tentang Hubungan Antara Kondisi Keluarga Kondisi Sosial dan Lingkungan Sekolah dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Karya Mataram Kec. Merbau Mataram Lampung Selatan Tahun Pelajaran 20112012 dapat diukur dari indikator dalam penelitian ini yaitu : a. Variabel X 1 adalah kondisi keluarga dapat diukur dengan 1 Berpengaruh 2 Kurang Berpengaruh 3 Tidak Berpengaruh Variabel X 2 adalah kondisi sosial dapat diukur dengan 1 Berpengaruh 2 Kurang Berpengaruh 3 Tidak Berpengaruh Variabel X3 adalah lingkungan sekolah dapat diukur dengan 1 Berpengaruh 2 Kurang Berpengaruh 3 Tidak Berpengaruh b. Variabel Y adalah motivasi belajar dapat diukur dengan 1 Tinggi 2 Sedang 3 Rendah Variabel hubungan antara kondisi keluarga, kondisi sosial, dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa akan diukur dengan menggunakan angket. Teknik angket penelitian ini untuk mendapatkan data primer tentang hubungan kondisi keluarga, kondisi sosial, dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa, maka akan dilakukan dengan menyebar angket yang berisikan item-item soal. Bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup. Item soal memiliki alternatif jawaban yang masing-masing terdiri dari a, b, c, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang tersedia. Adapun pemberian nilai dengan ketentuan sebagai berikut: a. Skor 3 untuk jawaban yang sesuai dengan harapan. b. Skor 2 untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan. c. Skor 1 untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan. Berdasarkan dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jawaban yang diharapkan memiliki skor tertinggi yaitu dengan skor nilai 3, sedangkan yang terendah adalah jawaban yang tidak diharapkan di beri skor nilai 1.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid, yang dapat mendukung keberhasilan dalam penelitian ini. Validitas yang digunakan sebagai berikut :

1. Teknik Pokok

a. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan data-data langsung dari responden serta untuk melengkapi data yang belum lengkap atau terjawab melalui angket. Wawancara secara langsung kepada responden.

b. Angket

Teknik angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan maksud menjaring data dan informasi langsung dari responden yang bersangkutan. Sasaran angket adalah siswa SMA Karya Mataram Kec. Merbau Mataram Lampung Selatan Tahun Pelajaran 20112012.

2. Teknik Penunjang

a. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan data-data langsung dari responden serta untuk melengkapi data yang belum lengkap atau terjawab melalui angket. Wawancara secara langsung kepada responden.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen yang tertulis dan tercatat baik dalam bentuk data kuantitatif dan validitasnya tidak diragukan lagi, yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti.

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas

Untuk uji validitas digunakan melalui control langsung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator variabel yang disesuaikan dengan maksud dan isi butir soal yang dilakukan melalui koreksi angket dengan konsultasi kepada pembimbing.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto 2002:160 “ reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik “. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji reliabilitas data adalah sebagai berikut: 1. Melakukan uji coba dengan menyebarkan angket kepada 10 orang diluar responden. 2. Hasil uji coba angket dikelompokkan dalam item. 3. Selanjutnya mengkolerasikan kelompok ganjil dan dengan rumus product moment, yaitu:                                   N y y N x x N y x xy r xy 2 2 2 2 Dimana: r xy : hubungan veriabel x dan y xy : product dari gejala x dan y x : variabel bebas y : variabel terikat N : jumlah responden Sutrisno Hadi, 1989:318 Kemudian dicari reliabilitas dengan menggunakan rumus Sperman Brown agar diketahui seluruh koefisien seluruh item.   gg gg xy r r r   1 2 Dimana: r xy : Koefisien reliabilitas seluruh tes r gg : Koefisien korelasi item ganjil dan genap Sutrisno Hadi, 1981:37 Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,90 – 1,00 = reliabilitas tinggi 0,50 – 0,89 = reliabilitas sedang 0,00 – 0,49 = reliabilitas rendah. Manasse Malo dkk, 1985:139

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan setelah data terkumpul yaitu dengan mengidentifikasikan data, penyeleksi dan selanjutnya klasifikasi data kemudian menyusun data. Adapun tekniknya sebagai berikut: Pengujian keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus yaitu:      B i K d Eij Eij Oij X 1 : 1 : 2 2 Keterangan : 2  = Chi Kuadrat   B j I = Jumlah baris   K I j = Jumlah kolom ij = Frekuensi pengamatan ij E = Frekuensi yang diharapkan Kriteria uji hipotesis= adalah H0 ditolak jika 2  hit tab dengan signifikansi 5 Sudjana, 1992 : 280. Untuk menguji hipotesis yang kedua digunakan tabel kontrol Chi Kuadrat, dengan kriteria uji : H1 diterima jika 2  hit ≥ 2  tab pada taraf signifikansi 5 N: 25. Untuk mengolah dan menganalisis data, akan digunakan teknik analisis data dengan merumuskan : I = K NR NT  Keterangan : I : Interval NT : Nilai Tertinggi NR : Nilai Terendah K : Kategori Sutrisno Hadi, 1986 : 12 Setelah itu maka dikelompokkan menggunakan rumus persentase, dengan rumus: P= N F x 100 Keterangan: P = Persentase F = Jumlah Frekuensi N = Banyaknya Data Untuk menguji keeratan maka digunakan rumus kontigensi sebagai berikut : n X x C   2 2 Keterangan : C : Koefisien Kontigensi 2 X : Chi Kuadrat n : Jumlah Sampel Agar C diperoleh dapat dipakai untuk derajat asosiasi antara faktor-faktor diatas maka harga C dibandingkan koefisien maksimum yang biasa terjadi maka harga maksimum ini dapat dihitung dengan rumus: m m C maks 1   Keterangan : m aks C : Koefisien kontigen maksimum m : Harga maksimum antara baris dan kolom 1 : Bilangan konstan Sutrisno Hadi, 1989 : 317 Makin dekat harga c pada c maksimum maka makin besar derajat asosiasi antara variabel.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pembahasan, pengujian hipotesis yang dilaksanakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka terdapat hubungan yang signifikan antara Kondisi Keluarga Kondisi Sosial dan Lingkungan Sekolah dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Karya Mataram Kec. Merbau Mataram Lampung Selatan Tahun Pelajaran 20112012. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis data sebagai berikut: 1. Kondisi Keluarga siswa berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data di ketahui bahwa 5 orang siswa menjadi responden atau 16,13 berkategori tidak berpengaruh. Sedangkan 12 orang siswa menjadi responden atau 38,70 berkategori kurang berpengaruh kemudian 14 orang siswa menjadi responden atau 45,17 berkategori berpengaruh. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh bahwa hitung lebih besar dari tabel hitung ≥ tabel , yaitu 57,83 ≥ 9,49 sehingga kondisi keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. 2. Kondisi Sosial berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data diketahui bahwa 7 atau 22,58 responden berkategori tidak berpengaruh. Sedangkan 11 atau 35,58 responden berkategori kurang berpengaruh. Kemudian 13 atau 41.94 responden berkategori berpengaruh. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh bahwa hitung lebih besar dari tabel 2 hitung ≥ 2 tabel , yaitu 23,74 ≥ 9,49 sehingga kondisi sosial berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. 3. Lingkungan Sekolah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data diketahui bahwa 3 atau 9,68 responden berkategori tidak berpengaruh. Sedangkan 10 atau 32,26 responden berkategori kurang berpengaruh. Kemudian 18 atau 58,06 responden berkategori berpengaruh. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh bahwa hitung lebih besar dari tabel 2 hitung ≥ 2 tabel , yaitu 13,28 ≥ 9,49 sehingga lingkungan sekolah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. 4. Motivasi belajar siswa SMA Karya Mataram Kec. Merbau Mataram Lampung Selatan lebih dominan kekategori berpengaruh. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data diketahui bahwa hitung lebih besar dari tabel 2 hitung ≥ 2 tabel , yaitu 23,9 ≥ 9,49.

B. Saran

Setelah penulis melakukan, membahas dan mengambil kesimpulan hasil penelitian, maka penulis dapat mengajukan saran sebagai berikut: 1. Kepada seluruh para Orang Tua siswa SMA Karya Mataram Kec. Merbau Mataram Lampung Selatan Tahun Pelajaran 20112012, diharapkan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan motivasi belajar anak, dengan cara memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak, menyediakan fasilitas belajar dirumah, membimbing anak belajar di rumah dan lain sebagainya, serta memperhatikan pergaulan anak di luar rumah sehingga anak tidak terpengaruh pada pergaulan yang negatif. 2. Kepada para siswa diharapkan agar dapat belajar lebih giat dan lebih aktif di dalam kegiatan belajar, para siswa juga diharapkan untuk dapat bersikap menjaga kondisi belajar di kelas dan senantiasa menjaga kebersihan dan keutuhan fasilitas belajar yang ada agar dapat menunjang kegiatan pembelajaran dengan baik. 3. Kepada seluruh dewan guru, diharapkan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan motivasi belajar pada siswa, dengan cara menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, serta kepada sekolah harus siap untuk menyediakan sarana belajar yang memadai dan yang dapat digunakan siswa dalam belajar, seperti penyediaan buku pelajaran yang lengkap di perpustakaan sekolah. Sehingga siswa dapat belajar dengan penuh semangat, sehingga siswa pun termotivasi untuk giat belajar.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI EKONOMI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 32 65

HUBUNGAN ANTARA KONDISI KELUARGA KONDISI SOSIAL DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA KARYA MATARAM KECAMATAN MERBAU MATARAM LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 56

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 14 72

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TALANG JAWA KECAMATAN MERBAU MATARAM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 42

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 71

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DIKELAS IV SDN 1 TALANG JAWA KECAMATAN MERBAU MATARAM KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 28

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 202

TUTURAN BERTANYA SISWA PAUD NUSA JAYA SEPUTIH MATARAM LAMPUNG TENGAH DI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 92

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 12 87

PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PKN SISWA SMP TUNAS DHARMA WAY GALIH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 72