Hakikat IPA KAJIAN TEORI

2.1.5 Hakikat IPA

IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang factual factual, baik berupa kenyataan reality, atau kejadian event dan hubungan sebab akibatnya. Ilmu pengetahuan Alam BSNP, 2006 : 161 merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja merupakan suatu proses penemuan secara ilmiah. Samatowa 2010:3 menjelaskan IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Menurut Susanto 2013:167 mengemukakan bahwa hakikat pembelajaran sains dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu: a. IPA sebagai proses Ilmu pengetahuan alam sebagai proses adalah untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukanya. Keterampilan proses sains meliputi mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan. b. IPA sebagai produk Ilmu pengetahuan alam merupakan kumpulan hasil penelitian ilmuan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis yang meliputi fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. c. IPA sebagai sikap Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap adalah sikap yang harus dimiliki oleh seseorang ilmuan dalam melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitianya. Sikap ilmiah yang meliputi rasa ingin tahu, kerja sama, tidak putus asa, bertanggunag jawab, dan berfikir bebas. Menurut Carin and Sound dalam Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 24 mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum universal, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Merujuk dari pendapat tokoh tersebut maka IPA memiliki empat unsur utama, yaitu sebagai berikut: a. Sikap IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open ended. b. Proses Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. c. Produk IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. d. Aplikasi Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pendapat tokoh tersebut, bahwa IPA mempelajari gejala- gejala di alam berdasarkan proses penemukan, sehingga ilmu yang diperoleh bukan hanya berbentuk konsep-konsep, tetapi proses pembuktian. Pembelajaran IPA harus memperhatikan sifat-sifat dasar IPA sebagai proses, produk, sikap, dan aplikasi dalam kehidupan manusia sehari-hari.

2.1.6 Pembelajaran IPA di SD