Tehnik Penulisan Sistematika Pembahasan

19

BAB II Y SUF AL-QARDHÂWÎ DAN METODE PEMAHAMAN

A. Biografi Intelektual Y suf Al-Qardhâwî

Perubahan di Dunia Islam dewasa ini secara keseluruhan berpengaruh dan mendorong kepada perubahan-perubahan di kalangan umat Islam Indonesia. Perkenalan, pengenalan, dan penyerapan pikiran-pikiran pembaruan, pemurnian, dan reorientasi pemikiran Islam di seluruh dunia yang sangat dipengaruhi oleh adanya teknik pencetakan buku dan terbitan berkala, media komunikasi dan transportasi tentu akan, dan memang sedang dan sudah berpengaruh kepada keadaan umat Islam Indonesia. 1 Dalam hal ini agama memegang peranan penting dalam mengarahkan dan membimbing masyarakat. Tak ada yang menandingi kekuatan agama, karenanya, ia merupakan sumbu utama dan pegangan pokok bagi kehidupan manusia. 2 Seorang pemikir, sarjana dan intelek kontemporer abad 20 tahun 90-an sampai sekarang Pemikirannya mempunyai pengaruh yang sangat signifikan di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Beliau adalah Yȗsuf bin „Abd Allâh bin „Alî bin Yȗsuf al-Qardhâwî. 3 Dilahirkan pada tanggal 09 september 1926 di desa Shaft At- Turâb terletak antara kota Thanta Ibu kota provinsi Al Gharbiyah, dan kota Al-Mahallah Al-Kubra, yang merupakan kota kabupaten markaz paling terkenal di provinsi Al-Gharbiyyah. Ia berjarak sekitar 21 kilo meter dari Thantha 1 Budi Munawar Rachaman, Islam dan Pluralisme Nurcholish Madjid, Jakarta: Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Universitas Paramadina, 2007, h. 1 2 Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa kontemporer. Penerjemah As‟ad Yasin Jakarta: Gema Insani Press, 1995, h. 51 3 Yusuf Al-Qaradhawi, Perjalanan Hidupku I, Judul asli: Ibn l- y h w l-Kutt b M l mi h S h w M s h, penerjemah: Cecep Taufikurrahman, dan Nandang Burhanuddin, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003, h. 103 dan 9 kilo meter dari Al-Mahallah. Desa tersebut adalah tempat dimakamnya salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw yaitu Abdullah bin Harist RA. 4 Kata “al-Qardhâwî” dinisbahkan kepadanya karena kakek Qardhâwî, „Ali, berasal ari desa al-Qardhah yang pindah ke Shafth Turab. 5 Qardhâwî tumbuh di keluarga petani dan lingkungan yang agamis dari sudut pandang tradisional. Ciri tradisional-agamis masyarakat Shafth Turab terlihat dari ramainya aspek-aspek formal tradisi keagamaan yang dilakukan, seperti keterikatan masyarakat pada mazhab al-Syâfi‟î dan Hanafî dalam pelaksanaan ibadah; keterikatan kepada tarekat Syâdziliyyah, Bâyȗmiyyah dan Khâliliyyah serta kepada Ihyâ‟ „Ulȗm al- Dîn, karya Abȗ H âmid al-Ghazâlî, yang diakui Qardhâwî cukup berpengaruh pada pemikirannya, dalam bertasawuf. Masyarakat Shaft Turab juga melakukan berbagai tradisi yang umumnya ada pada masyarakat tradisional, seperti perayaan hari lahir Nabi Muhammad Saw., perayaan Isra‟ Mi‟raj, peringatan malam Nisfu Sya‟ban, bahkan perayaan hari lahir ul syaikh-syaikh tarekat, yang dikemudian hari tradisi-tradisi itu menjadi sasaran kritik pemikiran Qardhâwî. 6 Ayahnya meninggal dunia ketika Qardhâwî masih berumur dua tahun dan bondanya ketika berumur 15 tahun sudah pasti memberikan kesan yang mendalam kepada dirinya Al-Qaradawi, 2010a; 2010b , dan ia bersama pamannya, bernama A mad, A mad mengantarkan Qardhâwî ke surau tempat mengaji kuttâb ketika 4 Yusuf Al-Qaradhawi, Huda Al- Isl m t w Mu‟ shi , alih bahasa Abdurrahman Ali Bauzir, Surabaya: Risalah Gusti, 1996, Cet. Ke-III, h. 45 5 Karena keturunan orang al-Qardhah inilah maka sebagian orang di mesir dan Timur Tengah memanggilnya dengan sebutan al- Qardhâwî tanpa “a” setelah huruf “r”. Buku-bukunya yang pertama diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan nama Qardhâwî, bar u belakangan inilah ia dikenalkan dan ditulis dengan Qaradhâwî dengan “ra” yang dibaca fat ah. penulis menggunakan kata Qardhâwî, dengan alasan lebih sesuai dengan asal pembentukan katanya wazan. 6 Lukman Zain Muhammad Sakur, Metode memahami hadis menurut Dr. Yuausf al- Qardhawi: Analisis strukturalisme- Semiotik t s buku K if N t ‟ m l m ‟ l-Sunnah al- Nabawiyyah, Tesis: 2007, h. 26-27 Qardhâwî masih berumur lima tahun. Beliau tidak menikmati kehidupan yang mewah. Suasana keluarganya bersama-sama bapa saudaranya yang mendidik beliau dengan didikan agama termasuk biah kampungnya yang mementingkan ilmu dan amalan agama berjaya membentuk peribadi dan aspirasi Islam dalam diri beliau. 7 Dalam perjanan kehidupannya, Yȗsuf al-Qardhâwî pernah mengenyam “pendidikan” penjara sejak dari mudanya. Saat Mesir dipegang Raja Faruk, dia masuk bui tahun 1949, saat umurnya masih 23 tahun, karena keterlibatanya dalam pergerakan Ikhwanul Muslimin. Pada April tahun 1956, ia ditangkap lagi saat terjadi Revolusi Juni di Mesir. Bulan Oktober kembali ia mendekam di penjara militer selama dua tahun. Yȗsuf al-Qardhâwî terkenal dengan khutbah- khutbahnya yang berani sehingga sempat dilarang menjadi khatib di sebuah mesjid di daerah Zamalik. Alasannya, karena khutbah-khutbahnya dinilai menciptakan opini umum tentang ketidak adilan rezim saat itu. 1 Sumb ng n Pemiki n Yȗsuf Al-Qardhâwî Fazlur Rahman seorang pemikir yang mempelopori gagasan pembaharuan neomodernisme Islam, berpandangan bahawa seorang pemikir hebat ialah mereka yang mempunyai ciri-ciri berikut: a Menemukan suatu gagasan utama atau prinsip dasar yang utama yang mengandung segala realita, lalu dia mentafsirkannya dengan jelas dan menjadikannya sesuatu yang baru dan penting; b Gagasan pokok itu seterusnya mampu merubah perspektif kita dalam berinteraksi dengan realita tersebut; dan c Mampu mengemukakan suatu 7 Zulkifli Hasan, Yusuf al-Qaradawi and Contribution of His Thoughts Vol 3 Issue 1 Juni 2013: h. 53. penyelesaian yang baru dan jitu terhadap segala permasalahan yang setelah lama mengganggu fikiran manusia Rahman, 1975. Berdasarkan kepada ciri-ciri pemikir hebat oleh Fazlur Rahman, Yȗsuf Al-Qardhâwî telah memenuhi setiap kriteria tersebut. Beliau bukan saja mengenal pasti prinsip dasar dengan segala realiti bahkan telah mentafsirkan, memperjelaskan dan menerangkannya dalam bentuk yang lebih segar untuk manfaat semua. 8 Pemikiran Yȗsuf al-Qardhâwî mempunyai pengaruh yang sangat signifikan di seluruh dunia. Pemikiran yang dinamik dan bersesuaian dengan keadaan dan suasana semasa menjadikan beliau sering menjadi rujukan dan panduan oleh umat Islam. Di antara sumbangan besar Yȗsuf al-Qardhâwî ialah memperkenalkan pendekatan dinamik untuk memahami Sh i‟ h melalui beberapa konsep fiqh dan manhaj yang beliau anjurkan dan ini termasuk fiqh al- Nusus, fiqh al- w qi‟, fiqh l-muwazanat, fiqh al-awlawiyyat, fiqh al-taghayyur, fiqh al-Jihad, fiqh al-tsaurah, fiqh al-iqtisadi al-Islami, fiqh al-aqalliyyat, fiqh al- wasatiyyah, fiqh al-dakwah dan manhaj al-salafi. 9 2 K y Tulis Yȗsuf al-Qardhawî Yȗsuf al-Qardhawî merupakan ilmuan yang menguasai perbagai cabang ilmu Talimah, 2000. Hingga kini, lebih daripada 120 buah buku telah dihasilkan dalam berbagai bidang seperti aqidah, sumber hukum Islam yaitu al-Qur ‟ân dan al-Sunnah, usul al-fiqh, bidang ibadat, hal ihwal wanita dan kekeluargaan, kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan, perubahan, politik dan pemerintahan walaupun beliau teramat sibuk dengan jadwal harian. Diceritakan bahwa beliau selalu menghabiskan waktunya sehingga 14 jam sehari di perpustakaan rumahnya 8 Zulkifli Hasan, Yusuf al-Qaradawi and Contribution of His Thoughts., h. 53 9 Zulkifli Hasan, Yusuf al-Qaradawi and Contribution of His Thoughts., h. 58