Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah

Sedangkan sifat penelitian ini adalah kualitatif karena tidak menggunakan mekanisme statistik dan sistematik dan matematis dalam pengolahan data. Data diuraikan dan dianalisis dengan memahami dan menjelaskan. 2. Metode pengunpulan data Metode pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. 14 Sedangkan data ialah semua keterangan atau informasi mengenai suatu gejala atau fenomena yang ada kaitannya dengan penelitian. Data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian harus relevan dengan pokok permasalahan. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperlukan suatu metode yang efektif dan efesien. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan jalan dokumentasi terhadap buku-buku atau kitab-kitab serta kajian yang masih ada kaitannya dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini sumber data dibagi atas dua kategori: primer dan skunder. Sumber data primernya adalah kitab-kitab hadis yaitu sembilan kitab induk dan bulughul maram. Pemilihan terhadap sembilan kitab induk ini didasarkan pada kehujjahan kitab dan dianggap cukup untuk mewakili kitab-kitab hadis lainnya. Selain itu penulis merujuk pada buku Yȗsuf al-Qardhâwî, Kaifa nata‟aamal ma‟a al-sunnah al- nabawiyah, ma‟alim wa dhawabith, terj. Drs. H. Saifullah Kamalie, Metode Memahami Al-Sunnah Dengan Benar, serta karya-karya 14 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011, h.174 yang berhubungan dengan teori fungsi interpretasi Yȗsuf al-Qardhâwî. Sedangkan sumber data sekundernya ialah semua karya baik berbentuk buku, jurnal dan lainnya yang dapat mendukung argumen penelitian ini. 3. Analisis data Penelitian ini mengkaji sebuah teks hadis dengan pendekatan pemikiran tokoh yang dikenal dengan metode pemahaman Yȗsuf al- Qardhâwî. Adapun metode yang digunakan dalam menganalisa data yang diperoleh dari penelitian pustaka adalah dengan deskriptif analitis. Deskriptif analisis ialah penelitian yang menuturkan, menganalisis, serta mengklarifikasikan yang pelaksanaannya tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi data. 15 Analisis ialah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi, serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. 16 Dengan metode ini diharapkan nantinya akan memperoleh pemahaman yang tepat terhadap data-data yang telah diperoleh. Maka dalam penelitian ini yang dimaksud deskriptif analisis adalah memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai pemaknaan hadis larangan mengucapkan salam terhadap non-Muslim dengan pendekatan metode pemahaman Yȗsuf al-Qardhâwî, diantaranya sebagai berikut: 15 Winano Surahmad, Pengantar penelitian ilmiah dasar metode tehnik Bandung: Tarsito, 1994, h. 45 16 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2011, h.358 ALUR TAHAPAN REKONSTRUKSI PEMAHAMAN HADIS NABI HADIS sebagai teladan ideal Nabi Melalui Rekonstruksi TEKS-TEKS HADIS REALITAS Menghasilkan PENELITIAN HADIS METODE TAKHRIJ Memecahkan Tidak Orisinal Orisinal : dengan metode Yȗsuf al-Qardhâwî Produk Pemahaman Tidak dipakai 1. مركلا نأرِلا ءوض ى ة سلا مهَ Memahami as-Sunnah dengan berpedoman pada al- Qur‟ân al-Karîm 2. ثيد ا فلتخ نب حيجرلا وأ عم ا Memadukan Atau Mentarjih Antara Hadis-Hadis yang Kontradiktif 3. ا دصاِم و اهاسبلمو اهابسأ ءوض ى ثيداحأا مهَ Memahami Hadis dengan Memperhatikan Konteks Historis, Hubungan dan Tujuannya