64
Pemanfaatan yang dilakukan oleh swasta pada aspek kebijakan penataan ruang di tingkat pelaksana dan petani tersebut memicu terjadinya perubahan
penggunaan lahan di Kampung Cibereum Sunting, yakni dari lahan pertanian menjadi kompleks perumahan. Bila dianalisis lebih lanjut dengan melihat
fenomena yang terjadi, ternyata faktor yang paling mempengaruhi perubahan alih fungsi lahan pertanian di Kampung Cibereum Sunting adalah faktor luar, yakni
pihak swasta dan intervensi pemerintah daerah.
134
C. Tahapan Pembangunan dalam Penyusunan RTRW Kabupaten Langkat
Rencana tahapan pembangunan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Langkat bertujuan untuk memberikan arahan pembangunan
secara bertahap berdasarkan pembangunan yang diprioritasdiutamakan. Rencana tahapan pembangunan berisikan program-program yang akan dilakukan dalam
rangka pengembangan wilayah Kabupaten Langkat. Rencana tahapan pembangunan Kabupaten Langkat yaitu:
135
1. Karakteristik struktur tata ruang
Rencana tata ruang wilayah merupakan dasar pola pemanfaatan tata ruang Kabupaten Langkat yang didukung oleh pola pengembangan sektor dan
program pembangunan. Di dalam pelaksanaannya, diperlukan program- program untuk mendukung pola struktur tata ruang yang dituju. Dengan
demikian, skala prioritas program yang akan dilaksanakan secara bertahap
134
Luisita Filosofianti, kebijakan penataan ruang dan alih fungsi lahan pertanian. Studi kasus di kampung cibereum sunting, kelurahan mulyaharja, kecamatan bogor selatan, kota bogor,
Jurnal Ilmiah, Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta, 2013.
135
Op.Cit, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat
65
akan mempengaruhi pola struktur tata ruang, sampai akhirnya tercapai suatu pola struktur tata ruang yang dituju.
2. Tujuan dan Konsepsi
Berdasarkan tujuan dan konsepsi pengembangan, struktur tata ruang yang dituju akan mampu menampung tujuan dan konsepsi pengembangan
sektor-sektor, terutama dominan, pusat-pusat permukiman dan pertumbuhan, pengembangan sistem transportasi dan sistem prasarana
penunjang dengan memperhatikan keseimbangan antara kawasan lindung dan budidaya.
3. Strategi dan Kemampuan Pemerintah daerah
Untuk mewujudkan terlaksananya rencana tata ruang wilayah RTRW Kabupaten Langakt, perlu diketahui kemampuan pemerintah daerah dalam
menghimpun dan mendapatkan dana untuk melaksanakan program penataan struktur tata ruang yanga dituju. Untuk masa depan, dana rutin
yang dapat digunakan dalam membiayai pembangunan Kabupaten Langkat diharapkan dapat dimobilitaskan secara optimal.
Program-program pembangunan Kabupaten Langkat diprioritaskan pada pembangunan kesejahteraan masyarakat banyak, yakni peningkatan pendapatan
per kapita pendudukan dan peningkatan kualitas penduduk yang saat ini masih sangat rendah baik dari aspek kualitas maupun dari pendapatan, mengingat
sebagian besar penduduk Kabupaten Langkat masih bergerak pada sektor pertanian.
66
Sistem pertanian yang dilakukan penduduk Kabupaten Langkat masih bersifat tradisional dengan skala kecil, sehingga sulit untuk meningkatkan
pendapatan petani. Untuk tahun mendatang diupayakan sistem pengembangan sektor pertanian dilakukan sistem intensifikasi dan optimalisasi pertanian.
Intensifikasi pertanian dilakukan dengan mempertahankan daerah pertanian yang ada dengan melakukan peningkatan penerapan teknologi pertanian seperti
penggunaan bibit unggul tanaman dan pemupukan secara berimbang. Sedangkan optimalisasi dilakukan melalui peningkatan indeks pertanaman.
Disamping sektor pertanian, sektor lain yang perlu dikembangkan adalah sector ogro industri. Mengingat bahan baku industry hasil pertanian di Kabupaten
Langkat cukup menunjang, seperti kelapa sawit, karet, coklat, kelapa, udang dan lain-lain. Dengan adanya pengolahan hasil pertanian melalui teknologi yang tepat
guna, maka produksi hasil pertanian Kabupaten Langkat dapat bersaing dengan pasar nasional dan internasional. Hal ini akan sangat membantu meningkatkan
pendapatan masyarakat dan membuka peluang lapangan kerja bagi penduduk setempat dan bahkan penduduk luar Kabupaten Langkat.
136
Potensi sektor pariwisata Kabupaten Langkat cukup diperhitungkan di Sumatera Utara. Kabupaten Langkat merupakan daerah tujuan wisata ke tiga
setelah Toba Samosir dan Kabupaten Karo. Wisata yang ditawarkan di daerah ini meliputi wisata alam dan wisata budaya. Lokasi wisata yang paling terkenal dan
paling banyak dikunjungi oleh wisatawan domestic dan mancanegara adalah Kecamatan Bahorok, tepatnya di kawasan Bukit Lawang. Daerah ini miliki wisata
pemandangan alam yang masih alami yang dilatari oleh kawasan hutan TNGL dan
136
Ibid, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat
67
terdapat sungai yang membelah kawasan wisata Bukit Lawang yang menjadi tempat pemandian. Daerah ini juga terdapat tempat pengembangbiakan orang utan
yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Jarak antara Kota Stabat dengan Bahorok mencapat 73 Km. selain kawasan wisata Bukit Lawang, Pulau
Sembilan berpotensi untuk pengembangan wisata bahari.
137
Dari aspek tata ruang, prioritas utama adalah pengembangan pusat-pusat SWP yakni Kuala, Tanjung Pura dan Pangkalan Susu. Pada tahap ke dua yang
perlu dikembangkan adalah daerah sekitar Bahorok sebagai objek wisata penting di Kabupaten Langkat tanpa merusak hutan TNGL sebagai ekosistem lingkungan
hidup yang ada di dalamnya. Untuk mendukung berkembangnya daerah ini, jaringan transportasi yang sudah ada perlu lebih ditingkatkan lagi.
138
Untuk mendukung kelancaran implementasi rencana pembangunan, diperlukan suatu pedoman yang jelas tentang mekanisme pelaksanaan kegiatan
pembangunan, khususnya yang memanfaatkan lahan sebagai wadah berlangsungnya kegiatan. Upaya tersebut dilakukan dengan memberikan
kewenangan menangani masalah pertanahan kepada Badan Pertanahan Nasional BPN. Dengan sendirinya, keseluruhan kegiatan pembangunan yang
memanfaatkan lahan di bawah koordinasi BPN yaitu dalam bentuk persetujuan instansi ini. Mekanisme penguasahaan lahan yang dikoordinasikan oleh BPN
muncul. Demikian juga halnya dengan pengawasan terhadap fungsi uang, lembaga tersebut diberikan tanggungjawab utama dalam memonitor pelaksanaan
di lapangan.
137
Ibid, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat
138
Ibid, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat
68
BAB IV PERAN PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT DALAM