PendidikanAgamaIslam
untuk SMP Kelas VII
42 42
42 42
C. PERILAKUQANA’AH
Artinya : “Dari Ibnu Umar r.a. dari Nabi Muhammad saw.: Beliau bersabda,
“Seorang Muslim wajib patuh dan setia terhadap pemimpinnya, dalam hal yang disukai maupun tidak disukai, kecuali dia diperintah untuk
melakukan maksiat, dia tidak boleh patuh dan taat kepadanya”. H.R. Muslim .
Semasa hidupnya, Rasulullah selalu memberi contoh secara langsung dalam menerapkan akhlaqul karimah akhlak mulia. Di antara akhlak mulia
tersebut, terdapat sikap qana’ah dan tasamuh.
1. PengertianQana’ahdanDalilNaqli-nyaAl-Qur’an
Qana’ah menurut bahasa adalah cukup. Menurut istilah, qana’ah
berarti merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat
ketidakpuasan atau kekurangan. Qana’ah bukan berarti hidup bermalas-malasan atau tidak mau berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Akan tetapi, qana’ah itu sifat
sederhana dalam keadaan sempit dan dalam keadaan lapang. Kekayaan dan kemiskinan bukan diukur dari banyak sedikitnya harta, tetapi terletak pada
kelapangan hati untuk selalu sabar dan mensyukuri segala karunia yang diberikan Allah swt.
Hadis Nabi Muhammad saw. :
Artinya: Abdullah bin Amru bin Ash r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw.,
“Sesungguhnya beruntung orang yang masuk Islam dan rezekinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa yang telah Allah berikan kepadanya.”
H.R. Muslim
Bab4
Perilaku Terpuji Tawa«u, Taat, Qana’ah, dan Sabar
43 43
43 43
2. ContohQana’ahdanCaraMeneladaninya
Nabi Muhammad saw. telah memberikan nasihat kepada Hakim bin Hizam sebagaimana terungkap dalam riwayat berikut ini: Dari Hakim bin Hizam r.a.
Rasulullah berkata: “Saya pernah meminta kepada Rasulullah saw. dan beliau pun memberi kepadaku. Lalu, saya meminta lagi kepadanya, dan beliau pun
tetap memberi. Kemudian beliau bersabda: Hai Hakim Harta ini memang indah dan manis, maka siapa yang mengambilnya dengan hati yang lapang,
pasti diberi berkat baginya, sebaliknya siapa yang mengambilnya dengan hati yang rakus pasti tidak berkat baginya. Bagaikan orang makan yang tak kunjung
kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Berkata Hakim ; Ya Rasulullah Demi Allah yang mengutus engkau dengan kebenaran,
saya tidak akan menerima apapun sepeningal engkau sampai saya meninggal dunia. Kemudian Abu Bakar r.a. sebagai Khalifah memanggil Hakim untuk
memberinya belanja dari Baitul Mal, tetapi ia menolaknya dan tidak mau menerima sedikit pun pemberian itu. Kemudian, Abu Bakar berkata: Wahai
kaum Muslimin Saya persaksikan kepada kalian tentang Hakim bahwa saya telah memberikan haknya yang diberikan Allah padanya”. H.R.Bukhari dan
Muslim
Meneladani Sikap Qana’ah
Wahyu anak seorang karyawan swasta yang bergaji pas-pasan setiap bulannya. Walaupun demikian, Wahyu tetap bersyukur kepada Allah karena dia dan
keluarganya sudah diberi rezeki.
Ia tak pernah rendah diri, apalagi meminta- minta kepada orang lain. Dia merasa yakin bahwa Allah telah menentukan hasil
usaha orang tuanya. Kemampuan manusia itu terbatas pada ikhtiar, sedangkan yang menentukan hasilnya adalah Allah swt. Itulah salah satu sikap Wahyu yang
qana’ah.
3. PerilakuQana’ahdalamKehidupanSehari-hari