121 Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kinerja guru dan
motivasi kerja. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh t
hitung
sebesar 4,343 dan t
tabel
dari 33 responden dengan dk n -2 sehingga 31 responden dengan taraf signifikasi 0,05
diketahui 1,696. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
4,343 1,696 atau Sig. 0,05 0,003 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan regresi yang signifikan dan
terdapat pengaruh antara X3 terhadap Y. Tahap selanjutnya pada pengujian hipotesis adalah menggunkan korelasi Person
Product Moment, sehingga diperoleh korelasi antara motivasi kerja X3 dengan kinerja guru Y. Hasil perhitungan korelasi Person Product Moment adalah
sebagai berikut: Tabel 38. Hasil Perhitungan Korelasi Pearson Product Moment Motivasi kerja
dengan Kinerja Guru
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.307
a
.094 .165
9.626 a. Predictors: Constant, Motivasi Kerja X3
Sumber : Data Primer dan Perhitungan Peneliti 2013. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai R sebesar 0,307, dan diperoleh
koefisien determinasi yang diperoleh dari Adjusted R Square sebesar 0,165 atau r
2 x3y
= 0,165 x 100 = 16,5. Nilai koefisien determinasi tersebut menyatakan bahwa 16,5 variabel kinerja guru dipengaruhi oleh motivasi kerja. Semakin
tinggi motivasi kerja berarti semakin tinggi pula kinerja guru.
122 Berdasarkan hasil tesebut diperoleh suatu kesimpulan bahwa kinerja guru Y
dipengaruhi oleh supervisi akademik kepala sekolah X1, yaitu t
hitung
t
tabel
4,343 1,696 atau Sig. 0,05 0,003 0,05, dengan besaran pengaruh yang diberikan oleh X3 terhadap Y sebsar 16,5. Sehingga hal tersebut menyatakan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di Sekolah Bodhisattva Bandar Lampung.
4.3.4 Hipotesis Keempat
Hipotesis keempat menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik kepala sekolah, Komunikasi interpersonal, dan motivasi kerja
guru terhadap kinerja guru sekolah Bodhisattva Bandar Lampung”. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
H
1
: Variabel X1, X2, X3 berpengaruh dan signifikan dengan variabel Y H
o
: Variabel X1, X2, X3 tidak berpengaruh dan tidak signifikan dengan variabel Y
dengan kriteria pengujian sebagai berikut: a.
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ nilai probabilitas sig atau 0,05 sig, maka Ho diterima artinya tidak signifikan atau tidak ada pengaruh.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ nilai probabilitas sig atau 0,05 sig, maka H
1
diterima artinya signifikan atau ada pengaruh.
123 Tabel 39. Hasil Regresi data Variabel Y dengan variabel X1, X2, dan X3
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
141.575 31.725
4.463 .000 Supervisi Akademik X1
.273 .280
.197 .974 .338
Komunikasi Interpersonal X2 .524
.337 .267 1.557 .130
Motivasi Kerja X3 .936
.397 .471 2.360 .025
a. Dependent Variable: Kinerja Y
Sumber : Data Primer dan Perhitungan Peneliti 2013 Tabel 40. ANAVA Regresi Variabel Y dengan variabel X1, X2, dan X3
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
648.512 3
216.171 5.484
.001
a
Residual 2523.548
29 87.019
Total 3172.061
32 a. Dependent Variable: Kinerja Y
b. Predictors: Constant, Motivasi Kerja X3, Komunikasi Interpersonal X2, Supervisi Akademik X1
Sumber : Data Primer dan Perhitungan Peneliti 2013. Pengujian hipotesis keempat diawali dengan mencari persamaan regresi berganda,
dan diperoleh hasil bahwa konstanta a = 141,575 dan koefisien arah regresi b = 0,273 + 0,524 + 0,936, sehingga didapatkan persamaan regresi berganda Ŷ =
141,575 + 0,273 X1 + 0,524 X2 + 0,936 X3. Koefisien regresi X1 sebesar 0,273 berarti jika variabel supervisi akademik kepala sekolah mengalami kenaikan
sebesar satu satuan atau 1 makan variabel Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,273 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Koefisien regresi X2
sebesar 0,524 berarti jika variabel komunikasi interpersonal mengalami kenaikan sebesar satu satuan atau 1 makan variabel Y akan mengalami kenaikan sebesar
124 0,524 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Koefisien regresi X3
sebesar 0,936 berarti jika variabel motivasi kerja mengalami kenaikan sebesar satu satuan atau 1 makan variabel Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,936 dengan
asumsi variabel independen lainnya tetap. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut pula diketahui bahwa F
hitung
F
tabel
5,484 4,149
pada taraf kepercayaan α = 0,05 dengan dk n -1 . Berdasarkan hubungan tersebut, maka didapatkan kesimpulan dari keempat variabel tersebut bahwa
keempat variabel tersebut memiliki hubungan yang positif dan signifikan, yaitu Sig. Sig α = 0,05 0,001 0,05.
Tahap selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi
Person Product Moment, sehingga diperoleh koefisien korelasi antara supervisi akademik kepala sekolah X1, komunikasi interpersonal X2, motivasi kerja
X3 dengan kinerja guru Y. Tabel 41. Hasil Perhitungan Korelasi Person Product Moment X1, X2, X3 dan Y
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.452
a
.204 .222
9.328 a. Predictors: Constant, Motivasi Kerja X3, Komunikasi
Interpersonal X2, Supervisi Akademik X1
Sumber : Data Primer dan Perhitungan Peneliti 2013. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh koefisien korelasi R sebesar 0,452, dan
diperoleh pula koefisien determinasinya sebesar r
2 x123y
= 0,222 atau 0,222 x 100 = 22,2. Nilai koefisien determinasi tersebut menyatakan bahwa 22,2 dari
kinerja guru Sekolah Bodhisattva Bandar Lampung dipengaruhi oleh variabel