Uji normalitas Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Karena kemampuan awal kedua kelas tidak berbeda secara signifikan, maka untuk pengujian hipotesis di analisis dengan menguji perbedaan hasil postestnya. Untuk data skor post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis menggunakan uji ketaksamaan dua rata-rata untuk mengetahui perlakuan mana yang lebih tinggi antara pembelajaran kooperatif tipe STHL dengan pembelajaran konvensional. Sebelum melakukan analisis ketaksamaan dua rata-rata perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan homogenitas data.

1. Uji normalitas

Dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan rumus Chi Kuadrat sesuai dengan pendapat Sudjana 2005:273, sebagai berikut: a. Hipotesis H o : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b. Taraf signifikan : α = 0,05 c. Statistik uji � ℎ� �� 2 = � − � 2 � �=1 Keterangan: X 2 =harga Chi-kuadrat � = frekuensi harapan � = frekuensi yang diharapkan = banyaknya pengamatan d. Keputusan uji Terima H jika � ℎ� �� ≤ 2 � � 2 dengan χ 2 � 1−∝ −3 , dk = k – 3. Setelah melakukan perhitungan data postest, maka diperoleh : Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Post-test Kelas � � � � �� � Keputusan Uji Keterangan Eksperimen 4,959 9,49 H diterima Normal Kontrol 11 9,49 H 1 diterima Tidak Normal Berdasarkan kriteria pengujian, maka tolak Ho karena x 2 hitung x² tabel , yaitu data post-test sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal Lampiran C.10 dan C.11.

2. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Karena data tidak berdistribusi normal maka uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan uji Mann-Whitney atau uji U . Hipotesis uji: H : 2 1    Rata-rata kemampuan komunikasi matematis dengan menggunakan metode pembelajaran STHL sama dengan rata- rata kemampuan komunikasi matematis dengan pembelajaran konvensional. H 1 : 2 1    Rata-rata kemampuan komunikasi matematis dengan menggunakan metode pembelajaran STHL tidak sama dengan kemampuan komunikasi matematis dengan pembelajaran konvensional. 1 1 1 2 1 1 2 1 R n n n n U       2 2 2 2 1 2 2 1 R n n n n U       2 . 2 1 n n U E  12 1 . 2 1 2 1    n n n n U  U U E U Z     Menurut Suherman 2003 untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney U, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. Dari kedua nilai U tersebut yang digunakan ialah nilai U yang kecil, karena sampel lebih dari 20, maka digunakan pendekatan kurva normal dengan mean: standar deviasi dalam bentuk: nilai standar dihitung dengan: kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima apabila 2 2   Z Z Z    , selain itu H ditolak. Tabel 3.6 Hipotesis Uji Mann-Withney Post-test NILAI Mann-Whitney U 332,500 Wilcoxon W 998,500 Z -3,570 Asymp. Sig. 2-tailed 0,000 Dari nilai uji Mann-Whitney U, dapat kita lihat pada output Test Statistic dimana nilai statistik uji Z yaitu -3,570 dan nilai Sig. 2-tailed adalah 0,000,05. Karena U taraf signifikan dibawah 0,05 berada pada daerah penerimaan H 1 demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kedua kelompok berbeda secara signifikan Lampiran C.12. .

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan diperoleh simpulan bahwa peningkatan rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran koopertif tipe STHL lebih tinggi dari pada siswa yang mengggunakan model pembelajaran konvesional pada siswa SMPN 19 Bandar Lampung. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran koopertif tipe STHL menunjukkan hasil yang lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

A. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut. 1. Kepada guru, dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan pencapaian indikator kemampuan komunikasi matematis siswa, disarankan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STHL dalam pembelajaran matematika di kelas. Khususnya kepada guru matematika SMPN 19 Bandarlampung disarankan untuk melanjutkan

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 39

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 29 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 55

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 17 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 31 59

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

12 55 167

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 24 67