Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang, Kab.Simalungun

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DI TINJOWAN KEC. UJUNG PADANG, KAB.SIMALUNGUN”

OLEH :

080503232

VIVI ANGGRIANI SORMIN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang,

Kab.Simalungun” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun

sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin , dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi seuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juni 2014 Penulis

080503232


(3)

ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DI TINJOWAN KEC. UJUNG PADANG KAB. SIMALUNGUN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian assosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat structural dan staff yang bekerja di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara metode random sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu dan yang menjadi kriteria dalam penelitian ini adalah pejabat struktural dan staff di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan yang memiliki peran dalam proses penyusunan anggaran. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu analisis regresi linier berganda dengan tingkat singnifikan 0,05.

Hasil uji F menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Berdasarkan pada pengujian koefisien determinasi (R) menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,805 artinya partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan sebesar sebesar 80,5% dan sisanya 19,5% dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi, Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan


(4)

ABSTRACT

EFFECT OF PARTICIPATION BUDGETING, MOTIVATION AND COMMITMENT ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES

ORGANIZATION PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) IN TINJOWAN KEC. UJUNG PADANG

KAB. SIMALUNGUN

The purpose of this study was to determine and analyze the Budgetary Effects of Participation, Motivation and Organizational Commitment on Employee Performance PT. PTPN IV (Persero) in Tinjowan Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun.

This research is associative causal research. The population in this study is the structural officers and staff who work in PT. PTPN IV (Persero) In Tinjowan. Sampling method is done by random sampling method is sampling based on certain criteria and the criteria in this study is the structural officials and staff at PT. PTPN IV (Persero) In Tinjowan which has a role in the budgeting process. Methods of data collection in this study were questionnaire, interview and documentation study. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative method of multiple linear regression analysis with a level of 0.05 significant.

F test showed that budget participation, motivation and organizational commitment together to have a positive and significant effect on the dependent variable is the performance of employees. Based on testing coefficient of determination (R) indicates that the R value of 0.805 means that budgetary participation, motivation and organizational commitment affects the performance of employees is at 80.5% and the remaining 19.5% can be explained by other factors not examined in the study this.

Keywords: Participation Budgeting, Motivation, Organizational Commitment and Employee Performance


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmatNya yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang, Kab.Simalungun” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa do’a, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak dan Dra. Mutia Ismail, MM., Ak selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

4. Bapak Drs. M. Zainul B. Torong, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Dosen Pembaca dan Penilai. 6. Terima kasih yang tidak pernah putus penulis ucapkan kepada ayahanda Alm.

Ir. P. Sormin dan ibunda Suhartik yang senantiasa melimpahkan kasih sayang, didikan, perhatian, dukungan moral maupun materi, dan doa kepada saya. Serta teman-teman saya (Aynil, Tami, Ila, Oki, Juju, Debi, lily, Nina, Nugraha, Dewi, Dira, Grace, Ai) dan semua teman-teman akuntansi angkatan 2008 yang selalu memberikan semangat, dan orang-orang yang selalu berada dibelakang penulis untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, Juni 2014 Penulis

080503232


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Perumusan Masalah ……….. 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Tinjauan Teoritis ... 8

2.1.1. Pengertian Anggaran ... 8

2.1.1.1. Karakteristik Anggaran ... 9

2.1.1.2. Fungsi Anggaran ... 9

2.1.2. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran ... 10

2.1.2.1. Pengertian Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran ... 10

2.1.3. Motivasi ... 12

2.1.3.1. Faktor-faktor Motivasi Kerja ... 13

2.1.3.2. Jenis Motivasi ... 14

2.1.4. Komitmen Organisasi ... 15

2.1.5. Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun .... 16

2.1.5.1. Visi dan Misi ... 17

2.1.5.2. Struktur Organisasi ... 18

2.1.5.3. Job Description ... 19

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 19

2.3. Kerangka Konseptual ... 23

2.4. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 25

3.1. Jenis Penelitian ... 25

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 26

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .... 26


(8)

3.6. Model dan Teknik Analisis Data ... 30

3.6.1. Model Analisis Data ... 30

3.6.2. Pengujian Kualitas Data ... 31

3.6.2.1. Uji Validitas ... 31

3.6.2.2. Uji Reliabilitas ... 31

3.6.3. Pengujian Asumsi Klasik ... 31

3.6.3.1. Pengujian Normalitas ... 32

3.6.3.2. Uji Multikolinieritas ... 32

3.6.3.3. Uji Heterokedastisitas ... 33

3.7. Pengujian Hipotesis ... 33

3.7.1. Uji Signifikan Simultan (Uji – F) ... 33

3.7.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 34

3.7.3. Koefisien Determinan (R2) ... 34

BAB 4. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... 36

4.1. Data Penelitian ... 36

4.1.1. Sejarah Singkat Propinsi Sumatera Utara ... 36

4.1.2. Letak Geografis ... 37

4.1.3. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun ... 37

4.2. Pembahasan Hasil Analisis ... 38

4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 38

4.2.2. Hasil Uji Kualits Data ... 39

4.2.2.1. Hasil Uji Validitas Variabel ... 39

4.2.2.1.1. Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran ( ) ... 39

4.2.2.1.2. Variabel Motivasi ( ) ... 40

4.2.2.1.3. Variabel Komitmen Organisasi ( ) ... 41

4.2.2.1.4. Variabel Kinerja PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun (Y) ... 43

4.2.2.2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel ... 44

4.2.2.2.1. Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 44

4.2.2.2.2. Variabel Motivasi ... 45

4.2.2.2.3. Variabel Komitmen Organisasi ... 45

4.2.2.2.4. Variabel Kinerja PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun 46 4.2.3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 46

4.2.3.1. Uji Normalitas ... 46

4.2.3.2. Uji Multikolinieritas ... 49

4.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas ... 52


(9)

4.2.3.5. Uji F (Uji Simultan) ... 55

4.2.3.6.Koefisien Determinan (R2) ... 56

4.2.3.7.Pembahasan... 57

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 61

5.3. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20

Tabel 3.1. Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 34

Tabel 4.1. Hasil Statistik Deskriptif ... 39

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 41

Tabel 4.3. Hasil Uji Validits Item Pertanyaan Variabel Motivasi ... 42

Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi ... 43

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowa Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun ... 44

Tabel 4.6. Hasil Uji reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 45

Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Reliability Statistics ... 46

Tabel 4.8. Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi Reliability Statistic ... 46

Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowa Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun ... 47

Tabel 4.10. Sampel Kolmogrov ... 49

Tabel 4.11. Hasil Uji Gejala Multikolinieritas ... 50

Tabel 4.12. Coefficients Persamaan Regresi ... 53

Tabel 4.13. Coefficients Uji-t ... 55

Tabel 4.14. Coefficients Uji-F ... 56


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ... 25

Gambar 4.1. Histogram ... 48

Gambar 4.2. Hasil Olah Data SPSS, 2014 ... 49


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 63 Lampiran 2 Hasil Olah Data SPSS ... 71


(13)

ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) DI TINJOWAN KEC. UJUNG PADANG KAB. SIMALUNGUN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian assosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat structural dan staff yang bekerja di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara metode random sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu dan yang menjadi kriteria dalam penelitian ini adalah pejabat struktural dan staff di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan yang memiliki peran dalam proses penyusunan anggaran. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu analisis regresi linier berganda dengan tingkat singnifikan 0,05.

Hasil uji F menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Berdasarkan pada pengujian koefisien determinasi (R) menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,805 artinya partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan sebesar sebesar 80,5% dan sisanya 19,5% dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi, Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan


(14)

ABSTRACT

EFFECT OF PARTICIPATION BUDGETING, MOTIVATION AND COMMITMENT ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES

ORGANIZATION PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) IN TINJOWAN KEC. UJUNG PADANG

KAB. SIMALUNGUN

The purpose of this study was to determine and analyze the Budgetary Effects of Participation, Motivation and Organizational Commitment on Employee Performance PT. PTPN IV (Persero) in Tinjowan Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun.

This research is associative causal research. The population in this study is the structural officers and staff who work in PT. PTPN IV (Persero) In Tinjowan. Sampling method is done by random sampling method is sampling based on certain criteria and the criteria in this study is the structural officials and staff at PT. PTPN IV (Persero) In Tinjowan which has a role in the budgeting process. Methods of data collection in this study were questionnaire, interview and documentation study. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative method of multiple linear regression analysis with a level of 0.05 significant.

F test showed that budget participation, motivation and organizational commitment together to have a positive and significant effect on the dependent variable is the performance of employees. Based on testing coefficient of determination (R) indicates that the R value of 0.805 means that budgetary participation, motivation and organizational commitment affects the performance of employees is at 80.5% and the remaining 19.5% can be explained by other factors not examined in the study this.

Keywords: Participation Budgeting, Motivation, Organizational Commitment and Employee Performance


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Anggaran merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta ataupun sektor publik. Anggaran adalah suatu rencana yang pada umumnya dinyatakan dalam ukuran kuantitatif, dan biasanya dalam bentuk uang yang digunakan untuk menunjukkan suatu perolehan dan penggunaan sumber-sumber organisasi. Suatu anggaran harus terorganisasi secara rapi, rinci, jelas, dan komprehensif. Untuk menyusun sebuah anggaran, suatu organisasi harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan strategis yaitu perencanaan level tertinggi dalam suatu organisasi yang menjadikan rujukan utama perencanaan-perencanaan lain yang merupakan tanggung jawab manajemen eksekutif. Yuwono menjelaskan: “Perencaan strategis merupakan dokumen yang terpenting yang menjelaskan tentang posisi organisasi dimasa yang akan datang menyangkut posisi, penguasaan proses, kinerja layanan, ragam produk, dan gambaran tentang pelanggan yang akan dilayani” (Yuwono 2005: 3).

Pemakaian anggaran merupakan konsep yang sering dilakukan untuk melihat indikator kinerja suatu organisasi publik. Pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintahan Daerah serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 mengenai Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah membuka kesempatan ataupun peluang bagi daerah untuk membangun dan mengembangkan daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya masing-masing. Berlakunya undang-undang tersebut menimbulkan


(16)

konsekuensi bagi pemerintah daerah dalam bentuk pertanggungjawaban atas pengalokasian dana yang dimiliki pemerintah dengan cara yang efektif dan efisien, khususnya dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Partisipasi penyusunan anggaran dibutuhkan agar anggaran yang dibuat bisa lebih sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Partisipasi merupakan konsep dimana seorang bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya (Robbins, 2002: 179). Dengan kata lain bawahan dan atasan memiliki suara dalam proses manajemen. Partisipasi dari bawahan dalam penyusunan anggaran dapat meningkatkan kinerja karena dengan adanya komunikasi antara atasan dan bawahan dapat memungkinkan bawahan untuk memilih.

Kinerja (performance) adalah gambaran tentang tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006: 25). Kinerja yang diraih oleh suatu organisasi pada dasarnya merupakan prestasi para anggota organisasi itu sendiri, mulai dari tingkat atas sampai pada tingkat bawah. Visi dan misi menjelaskan komitmen organisasi secara teori dan diharapkan dapat diwujudkan dengan cara kinerja organisasi yang baik sehingga dapat mencapai nilai tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan organisasi.

Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam


(17)

menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan (Robertson, 2002 dalam Mahsun, 2006).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang salah satunya motivasi kerja yang dimiliki seseorang. Hal ini disebabkan karena motivasi kerja mampu menggerakkan minat seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang menyebabkan orang lain berperilaku (Ismail, 2009:41).

Disamping pendapat tersebut disampaikan juga pendapat lain mengenai motivasi yaitu keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak (Mathis dan Jackson, 2006:114), serta motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu (French dan Raven dalam Sule dan Kurniawan, 2010:235). Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Robbins, 2001:166).

Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem di bidang sumber daya manusia ini sanggup menunjang dan memuaskan keinginan karyawan maupun perusahaan. Peningkatan pengetahuan, skill, perubahan sikap, perilaku, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan kinerja dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas melalui pelatihan dan motivasi dari pimpinan atau perusahaan. Kegiatannya dalam menggunakan faktor produksi


(18)

yaitu alam, modal, skill, teknologi, keterampilan tenaga kerja dan lain-lain. Salah satu faktor yang paling penting adalah tenaga kerja, karena teknologi yang sempurna bila tidak didukung oleh sumber daya alam yang berkualitas, maka perusahaan tidak akan mampu berjalan dengan baik.

Sebagai pendorong sumber daya manusia untuk bekerja adalah motivasi, dalam kehidupannya manusia melakukan bermacam-macam aktivitas dan salah satunya adalah perilaku manusia itu sendiri. Perilaku manusia sekarang hanyalah cermin yang paling sederhana dari motivasi dasar mereka, sejalan dengan tujuan perusahaan maka antara motivasi dan permintaan perusahaan harus saling mendukung. Motivasi yang tepat dan baik dapat meningkatkan dan menumbuhkan semangat kerja karyawan dengan demikian akan tercapai kinerja karyawan yang tinggi.

Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan tujuan (goal) yang ingin dicapai organisasi (Mowday et al, 1979). Komitmen organisasi merupakan salah satu faktor penting bagi kelanggengan suatu organisasi. Tanpa adanya komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu, tidak akan mungkin suatu organisasi dapat berjalan dengan maksimal. Komitmen organisasi merupakan tingkat sejauh mana seorang karyawan memihak pada salah satu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta memiliki niat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Suatu organisasi harus memberi perhatian yang penuh dan dapat membuat karyawan percaya terhadap organisasi, agar dapat diperoleh komitmen karyawan. Apabila komitmen karyawan telah diperoleh maka akan didapatkan karyawan


(19)

yang setia, dan mampu bekerja dengan baik untuk suatu kepentingan organisasi. Hal ini sangat baik untuk mencapai suatu tujuan organisasi, karena mendapat dukungan penuh dari karyawannya sehingga dapat berfokus secara penuh pada tujuan yang diinginkan.

Menurut Luthans (2006: 250), terdapat hubungan yang positif antara komitmen organisasi, kepuasan kerja, motivasi, gaji, gaya kepimimpinan, terhadap kinerja, tingkat pergantian karyawan yang rendah, dan tingkat ketidakhadiran yang rendah, serta terdapat bukti bahwa komitmen karyawan berhubungan dengan persepsi iklim, organisasi yang hangat dan mendukung, dan menjadi anggota tim yang baik dan siap membantu. Memperkerjakan individu yang nilai-nilainya tidak selaras dengan nilai-nilai organisasi yang telah ada maka cenderung akan menghasilkan karyawan yang kurang memiliki motivasi dan komitmen, serta yang tidak terpuaskan oleh pekerjaan mereka dan oleh organisasi (Sumarno, 2005). Hasil penelitian Sumarno (2005) menemukan pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja pegawai adalah positif dan signifikan. Sedangkan pada hasil penelitian Bambang dan Osmad (2007) mengungkapkan pengaruh yang signifikan antara variabel komitmen organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi sektor publik. Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan”. sebagai objek penelitian karena pada perusahaan ini sudah diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja. Penelitian ini akan disusun dengan judul


(20)

“Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan?

2. Apakah motivasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan ?

3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan?

4. Apakah variabel partisipasi anggaran, motivasi, dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian tersebut, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja karyawanPT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT.


(21)

3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawanPT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Manajemen Perusahaan\

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi manajemen perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi dan wacana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia khususnya yang berhubungan dengan partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Anggaran

Menurut Yuwono (2005:27) mendefinisikan anggaran adalah “suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang (perencanaan keuangan) untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi”.

Menurut Mahsun (2006:145) menyebutkan, “anggaran adalah perencanaan keuangan untuk masa depan yang pada umumnya mencakup jangka waktu satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter, dan anggaran ini merupakan perencaan jangka pendek organisasi yang menerjemahkan berbagai program ke dalam rencana keuangan tahunan yang lebih konkret”.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:73), “anggaran adalah alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu”.

Anggaran juga dapat didefenisikan sebagai suatu rencana tindakan (plan of action) yang dinyatakan secara kuantitatif mengenai apa yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi perusahaan pada masa yang akan datang yang berhubungan dengan pendapatan, arus kas, posisi keuangan dan rencana-rencana lainnya yang relevan dengan hal-hal tersebut.


(23)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan suatu alat penting dalam perencanaan, pengendalian serta penilaian kinerja manajemen yang dinyatakan dalam suatu ukuran tertentu untuk mencapai tujuan organisasi dalam waktu yang relatif singkat.

2.1.1.1. Karakteristik Anggaran

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:73), anggaran memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :

a. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah nonmoneter.

b. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.

c. Merupakan komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran.

d. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.

e. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.

2.1.1.2. Fungsi Anggaran

Banyak ahli mengemukakan mengenai fungsi dari anggaran. Secara umum anggaran merupakan rencana jangka pendek atau panjang yang disusun oleh perusahaan. Menurut Supriyono (2000) banyak perusahaan menerapkan sistem anggaran dalam kegiatan operasionalnya karena anggaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :


(24)

1. Fungsi Perencanaan

Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan jangka pendek dan kesanggupan manajer pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan program, atau bagian dari program dalam jangka pendek umumnya satu tahun.

2. Fungsi Koordinasi

Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras kearah pencapaian tujuan.

3. Fungsi Komunikasi

Dalam penyusunan anggaran, berbagai unit dan tingkatan organisasi berkomunikasi dan berperan dalam proses anggaran. Selanjutnya setiap orang yang bertanggung jawab terhadap anggaran harus dinilai mengenai prestasinya melalui laporan pengendalian produk.

4. Fungsi Motivasi

Anggaran berfungsi sebagai alat memotivasi para pelaksana di dalam melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan.

5. Fungsi Pengendalian

Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian, karena anggaran yang telah disetujui merupakan komitmen dari para pelaksana yang ikut berperan serta dalam penyusunan anggaran tersebut.

6. Fungsi Pendidikan

Anggaran berfungsi juga sebagai alat untuk mendidik para manajer mengenai bagaimana bekerja secara terperinci pada pusat pertanggungjawaban yang


(25)

dipimpinnya dan sekaligus menghubungkan dengan pusat pertanggungjawaban lain didalam organisasi yang bersangkutan.

Sedangkan menurut Anthony dan Govindarajan (2006) anggaran operasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Untuk menyesuaikan rencana strategis

2. Untuk membantu mengkoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi.

3. Untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk mengotorisasi jumlah yang berwenang yang mereka gunakan, dan untuk menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka.

4. Untuk memperoleh komitmen yang merupaan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual manajer.

2.1.2. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

2.1.2.1. Pengertian Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

Menurut Robbins (2002:179) ”partisipasi merupakan suatu konsep dimana bawahan ikut terlihat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya”. Partisipasi anggaran memerlukan kerjasama antara seluruh tingkatan organisasi. Manajer puncak biasanya kurang mengetahui bagian sehari-hari, sehingga harus mengandalkan informasi anggaran yang lebih rinci dari bawahannya. Dari sisi lain, manajer puncak mempunyai perspektif yang lebih luas atas perusahaan secara keseluruhan yang sangat vital dalam pembuatan anggaran secara umum.


(26)

Partisipasi anggaran merupakan suatu proses yang melibatkan individu-individu secara langsung di dalamnya dan mempunyai pengaruh terhadap penyusunan tujuan anggaran yang prestasinya akan dinilai dan kemungkinan akan dihargai atas dasar pencapaian tujuan anggaran mereka.

Menurut Siegel dan Marconi (1989:139), manfaat dari partisipasi anggaran yaitu :

1. Memacu peningkatan moral dan inisiatif untuk mengembangkan ide dan informasi pada seluruh tingkat manajemen

2. Meningkatkan group cohesiveness yang kemudian meningkatkan kerjasama antar individu dalam pencapaian tujuan

3. Terbentuknya group internalization yaitu penyatuan tujuan individu dan organsiasi

4. Menghindari tekanan dan kebingungan dalam melaksanakan pekerjaan

5. Manajer menjadi tanggap pada masalah-masalah sub unit tertentu serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ketergantungan antar departemen

Disamping manfaat yang melekat pada partisipasi, tentu saja terdapat keterbatasan. Menurut Hansen dan Mowen (2000:362) ada 3 masalah yang menjadi kelemahan dalam partisipasi penganggaran antara lain :

1. Pembuatan standar yang terlalu tinggi atau rendah.

2. Slack anggaran, adalah perbedaan antara jumlah sumber daya yang sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan tugas secara efisien dengan


(27)

jumlah yang diajukan oleh manajer yang bersangkutan untuk mengerjakan tugas yang sama.

3. Partisipasi Semu, yang mempunyai arti bahwa perusahaan menggunakan partisipasi penganggaran padahal sebenarnya tidak. Dalam hal ini bawahan terpaksa menyatakan persetujuan terhadap keputusan yang akan diterapkan karena perusahaan membutuhkan persetujuan mereka.

2.1.3. Motivasi

Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.

Berbagai hal yang terkandung dalam definisi motivasi menurut Siagian (1995:142) memiliki tiga komponen utama, yaitu :

1. Kebutuhan.

Kebutuhan timbul dalam diri seseorang apabila orang tersebut merasa ada kekurangan dari dalam dirinya. Menurut pengertian homeostatik, kebutuhan timbul atau diciptakan apabila dirasakan adanya ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki, baik dalam arti fisiologis maupun psikologis.


(28)

2. Dorongan

Usaha untuk mengatasi ketidakseimbangan biasanya menimbulkan dorongan. Hal tersebut merupakan usaha pemenuhan kekurangan secara terarah yang berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh seseorang yang dapat bersumber dari dalam maupun dari luar diri orang tersebut.

3. Tujuan

Tujuan, adalah segala sesuatu yang menghilangkan kebutuhan dan mengurangi dorongan. Mencapai tujuan, berarti mengembalikan keseimbangan dalam diri seseorang, baik bersifat fisiologis maupun bersifat psikologis. Tercapainya tujuan akan mengurangi atau bahkan menghilangkan dorongan tertentu untuk berbuat sesuatu.

2.1.3.1. Faktor-faktor Motivasi Kerja

Motivasi timbul karena dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri manusia dan faktor dari luar diri manusia. Faktor dalam diri manusia berupa sikap, pendidikan, kepribadian, pengetahuan, dan cita-cita. Sedangkan faktor luar dari diri manusia berupa gaya kepemimpinan atasan, dorongan dan perkembangan situasi (Wursanto, 2000:131).

Hellriegel dan Slocum sebagaimana dikutip Sujak (1990:249) mengklasifikasikan tiga faktor utama yang mempengaruhi motivasi meliputi (1) perbedaan karakteristik individu, (2) perbedaan karakteristik pekerjaan, dan (3) perbedaan karakteristik lingkungan kerja atau organisasi. Karakteristik individu yang berbeda jenis kebutuhan, sikap dan minat menimbulkan motivasi yang bervariasi, misalnya pegawai yang mempunyai motivasi untuk mendapatkan uang


(29)

sebanyak-banyaknya akan bekerja keras dengan resiko tinggi dibanding dengan pegawai yang mempunyai motivasi keselamatan, dan akan berbeda pada pegawai yang bermotivasi untuk memperoleh prestasi. Setiap pekerjaan yang berbeda membutuhkan persyaratan keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi dan tipe-tipe penilaian yang berbeda pula. Perbedaan karakteristik yang melekat pada pekerjaan itu membutuhkan pengorganisasian dan penempatan orang secara tepat sesuai dengan kesiapan masing-masing pegawai.

Menurut teori situasi kerja Stoner dan Freeman (1994), situasi kerja yang dapat mempengaruhi motivasi kerja, yaitu :

1) Kebijakan perusahaan, seperti skala upah dan tunjangan pegawai (cuff, pensiun dan tunjangan-tunjangan), umumnya mempunyai dampak kecil terhadap prestasi individu. Namun kebijaksanaan ini benar-benar mempengaruhi keinginan karyawan untuk tetap bergabung dengan atau meninggalkan organisasi yang bersangkutan dan kemampuan organisasi menarik karyawan baru.

2) Sistem balas jasa atau sistem imbalan, kenaikan gaji, bonus, dan promosi dapat menjadi motivator yang kuat bagi prestasi seseorang jika dikelola secara efektif. Upah harus dikaitkan dengan peningkatan prestasi sehingga jelas mengapa upah tersebut diberikan, dan upah harus dilihat sebagai sesuatu yang adil oleh orang-orang lain dalam kelompok kerja, sehingga mereka tidak akan merasa dengki dan membalas dendam.

3) Kultur organisasi, meliputi norma, nilai, dan keyakinan bersama anggotanya meningkatkan atau menurunkan prestasi individu. Kultur yang membantu


(30)

pengembangan rasa hormat kepada karyawan, yang melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan dan yang memberi mereka otonomi dalam merencakan dan melaksanakan tugas mendorong prestasi yang lebih baik dari pada kultur yang dingin, acuh tak acuh, dan sangat ketat.

2.1.3.2. Jenis Motivasi

Atas dasar asal dorongan, motivasi dapat dibedakan menjadi dua (Ismail dan Prawironegoro, 2009 : 41) yaitu :

1) Intrinsic motivation, yaitu motivasi yang dorongannya berupa faktor-faktor yang berasal dari dalam dirinya. Faktor-faktor intrinsik dalam diri seseorang itu adalah nilai-nilai hidup yang dihayati dengan sepenuh jiwa. Misalnya hidup untuk bekerja, bekerja adalah dalam rangka ibadah, atau bekerja adalah jati diri, sikap hidup pantang menyerah dan lain sebagainya.

2) Extrinsic motivation, yaitu motivasi yang dorongannya berupa faktor-faktor dari luar diri. Faktor pendorong yang berasal dari luar diri manusia misalnya harapan akan karir, gaji, bonus dan penghargaan masyarakat.

Tingkatan motivasi kerja seseorang akan berbeda satu dengan lainnya tergantung seberapa tinggi faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal dapat mempengaruhi perilakunya. Namun peningkatan motivasi dapat dilakukan dengan pelatihan-pelatihan motivasi dalam rangka penyegaran dan penyadaran kembali arti penting untuk apa seseorang bekerja. Karyawan dengan motivasi tinggi akan lebih mudah diajak bersama-sama mencapai tujuan perusahaan. Maka menjadi kewajiban manajemen untuk menjaga motivasi berprestasi karyawan dan para manajer.


(31)

2.1.4. Komitmen Organisasi

Organisasi sering dipahami sebagai suatu kelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan. Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil, bahkan dapat dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik juga melakukan transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan. Berdasarkan Kepmendagri 13 tahun 2006 organisasi adalah unsur pemerintahan daerah yang terdiri dari DPRD, kepala daerah/wakil kepala daerah dan satuan kerja perangkat daerah. Menurut Griffin, komitmen organisasi adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi. Komitmen organisasi yang kuat ataupun tinggi akan mendorong seorang individu untuk berusaha mencapai tujuan organisasi serta juga meningkatkan kinerja yang tinggi.

Menurut Fred Luthans (2006: 249), komitmen organisasi didefinisikan sebagai “suatu keinginan yang kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi”. Seorang individu yang ingin menetap dalam organisasi karena keinginannya sendiri, memiliki keinginan menggunakan usaha agar sesuai dengan tujuan organisasi. Pada aparat pemerintah daerah, seorang inidividu yang memiliki komitmen organisasi yang


(32)

tinggi maka dapat menggunakan informasi yang dimiliki untuk menyusun anggaran sehingga dapat mencapai target ataupun tujuan anggaran yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut.

2.1.5. Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan Kec. Ujung Padang, Kab. Simalungun

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang berada di Kabupaten Simalungun, Sumatera utara. Bergerak dibidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan minyak (CPO) dan inti (PK).

Pada mulanya Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan ini adalah milik swasta asing NV, HVA (Handle Veroniging Amsterdam) dari Negeri Belanda, komoditinya Budidaya Sisal (Agave Sisalana). Tanggal 2 Mei 1959 diambil alih oleh pemerintah berdasarkan peraturan nomor 19 dalam lembaran negara nomor 31 tahun 1959 dengan peralihan status menjadi PPN baru sampai dengan tahun 1963.

Pada tahun 1963 bedasarkan peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1963, Peusahaaan Perkebunan Negara dibagi menurut wilayah dari PPN Aneka Tanaman (Antan) I s/d XIII sampai dengan tahun 1968.

Tahun 1968 sebagaimana peraturan pemerintah nomor 14 tahun 1968, dalam regrouping perkebunan dari PPN Aneka Tanaman III, IV, PPN Karet IV dan PPN serat sumut menjadi Perusahaan Negara Perkebunan VII (PN. Perkebunan VII). Tgl 14 Januari 1985, PN. Perkebunan VII diperserokan menjadi Perseroan PT. Perkebunan.

b. Struktur Organisasi Perusahaan


(33)

1. Manajer Unit (MU)

2. Kepala Dinas Tata Usaha (KDTU) 3. Kepala Dinas Teknik (KDT) 4. Kepala Dinas Pengelolaan(KDP)

5. Kepala Dinas Tanaman Rayon Utara (Kadistan, Rayon Utara) 6. Kepala Dinas Tanaman Rayon Selatan (Kadistan, Rayon Selatan) 7. Asisten SDM dan Umum

Selain itu perusahaan didukung oleh sejumlah tenaga kerja yang terbagi dimasing-masing bagian sesuai dengan bidangnya. Jumlah tenaga kerja ini relatif selalu berubah setiap periode. Hal ini disebabkan karena masuk atau keluarnya karyawan atau adanya mutasi karyawan yang akan dicatat setiap bulannya. Komposisi sumber daya manusia pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero).

2.1.5.1 Visi dan Misi

VISI Perusahaan (Perubahan 2010)

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) “menjadi Pusat Keunggulan Pengelolaan Perusahaan Agroindustri Kelapa Sawit dengan Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta Berwawasan Lingkungan”.

MISI Perusahaan (perubahan 2010):

1.Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.

2.Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.


(34)

4.Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).

5.Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

6.Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/daerah.

2.1.5.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan instansi tersebut dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal.


(35)

2.1.5.3 Job Description

RUPS

DIREKTUR PRODUKSI DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR PERENCANAAN DAN

PENGEMBANGAN USAHA DIREKTUR SDM DAN UMUM

Bagian Pengolahan Bagian Teknik Bagian Tanaman Bagian Sekretaris Perusahaan Bagian Satuan

Pengawasan Intern Bagian Akuntansi Bagian Pemasaran Bagian Keuangan

Bagian Pengembangan Usaha Bagian Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan Bagian Perencanaan

Bagian Bagian Umum

Bagian Hukum dan Pertanahan Bagian Sumber Daya

Manusia

Bagian Pengadaan

Keterangan :

= Garis Komando = Garis Koordinasi

GUU I GUU II GUU III Pabrik Mesin

Tenera

GUU V

GUU IV Perwakilan Kantor PTPN IV Jakarta Bah Jambi Tonduhan Pasir Mandoge Marihat Sei Kopas Dolok Sinumbah Balimbingan Gunung Bayu Mayang Bukit Lima

Tanah Itam Ulu Dolok Ilir Laras Pabatu Adolina Air Batu Aek Nauli Tinjowan Padang Matinggi Sawit Langkat Marjandi Bah Butong Sidamanik Tobasari

Bah Birong Ulu Pulu Raja Ajamu Meranti Paham Berangir Sosa PKS Sosa Proyek Panai Jaya Proyek Plasma Madina Proyek Balap Proyek Timur Rumah Sakit Laras Rumah Sakit Pabatu Rumah Sakit Balimbingan Yayasan Sekolah

DIREKTUR UTAMA RUPS ANAK PERUSAHAAN

Anak Perusahaan

KOMISARIS

Bagian Manajemen Resiko dan GCG

Bagian Pembelian Bahan Baku

Bagian Manajemen Sistem Informasi

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam.


(36)

Penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1.

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian

J. Sumarno (2005) Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Partisipasi Anggaran dan Kinerja Pegawai 1. Terdapat pengaruh dan hubungan negative yang kuat antara partisipasi anggaran dan kinerja pegawai, 2. Pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja pegawai adalah positif dan signifikan, 3. Pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja pegawai Elizar Sinambela (2003) Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Kinerja Pegawai 1. Partisipasi dalam penyusunan anggaran telah diterapkan pada perguruan tinggi swasta di Kota Medan, 2. Partisipasi

penyusunan anggaran


(37)

mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.

Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher (2007)

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Kinerja Aparat Pemerintah Daerah:

Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah, 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel budaya organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pegawai, 3. Terdapat pengaruh signifikan antara variabel komitmen organisasi dalam memoderasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja aparat pemda. Essy Refikha (2008) Pengaruh Partisipasi

Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja

1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan


(38)

SKPD Pemerintahan Kota Binjai. antara partisipasi anggaran terhadap kinerja SKPD Pemerintah Daerah 2. Adanya pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah. Amira Nadia Nasution

(2012)

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial.

partisipasi anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh

terhadap kinerja manajerial baik secara

parsial maupun simultan dapat dibuktikan.

Winny Nadya Lubis (2012)

Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

terdapat pengaruh antara motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dapat dibuktikan.


(39)

2.3. Kerangka Konseptual

Tujuan pada penelitian ini agar mengetahui sejauh mana pengaruh penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi terhadap PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan. Robbins (2006) mengungkapkan bahwa ada tiga tipe sikap yaitu kepuasan kerja, keterlibatan, dan komitmen organisasi. Komitmen seorang individu pada suatu organisasi akan terlihat dari kinerjanya dalam hal menyelesaikan seluruh tanggung jawabnya. Sehingga kinerja itu sendiri dapat dipengaruhi oleh partisipasi anggaran, motivasi dan komitmen organisasi. Berdasar tinjauan teori dan rumusan penelitian, diidentifkasi tiga variabel independen yaitu partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi, satu variabel dependen yaitu PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan. Penelitian ini merupakan suatu kajian yang berangkat dari berbagai konsep teori dan kajian penelitian yang sebelumnya. Secara skematis gambaran kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambar seperti gambar 2.1.


(40)

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah :

• H1 : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan.

• H2 : Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan.

• H3 : Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan.

• H4 : Variabel partisipasi anggaran, motivasi, dan komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja Partisipasi

Anggaran (X1)

Kinerja (Y)

Komitmen Organisasi (X3) Motivasi (X2)


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat sebab akibat. Sehingga ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) (Sugiyono, 2005). Dimensi waktu penelitian ini adalah cross sectional yaitu melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009: bab 3). Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di TINJOWAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat structural dan staff yang bekerja di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan. Pemilihan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di TINJOWAN karena termasuk dalam organisasi sektor publik yang memiliki sistem anggaran partisipatif.

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subject) dari unit populasi. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada purposive sampling. Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga dapat mendukung penelitian ini. Kriteria dalam pemilihan sampel merupakan pejabat struktural dan staff di


(42)

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan yang memiliki peran dalam proses penyusunan anggaran.

Tehnik penarikan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian menggunakan rumus Slovin, dengan rumus sebagai berikut (Umar, 2001)

) 1

( Ne2 N n

+ =

Di mana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel

Populasi (N) sebanyak 53 orang dan tingkat kesalahan (e) sebanyak 10%, maka jumlah sampel adalah:

=

+ =

) 1 , 0 ( 53 1

53 2

n 34.6 35 orang.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yaitu berupa kuesioner.

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai (Indriantoro dan Supomo, 1999). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Yang


(43)

menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi. Sedangkan variabel dependennya adalah kinerja Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.

Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Variabel Skala Penelitian Variabel Independen 1. Partisipasi penyusunan anggaran 2. Motivasi Partispasi dalam penyusunan anggaran merupakan proses keterlibatan dimana seorang individu dan luasnya pengaruh dalam proses

penyusunan anggaran (Milani, 1975)

Motivasi adalah suatu motif dorongan dari dalam diri yang menimbulkan berbagai kebutuhan dan sikap (attitude)

Menggunakan indikator yang

dikembangkan Milani (1975) dalam Mas’ud (2004) meliputi :

− Keterlibatan dalam penyusunan

anggaran.

− Tingkat kelogisan alasan melakukan revisi anggaran

− Intensitas

mengajak diskusi tentang anggaran

− Besarnya pengaruh dalam anggaran.

− Kontribusi penting terhadap anggaran

− Frekuensi atasan meminta pendapat dalam penyusunan anggaran.

a. Kebutuhan ekonomis

b. Rasa aman dalam bekerja

c. Kepuasan dalam

Likert


(44)

3. Komitmen organisasi

karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan yang merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan sehingga bekerja dengan mental yang siap, fisik yang sehat, memahami situasi dan berusaha keras mencapai target kerja. Komitmen organisasi adalah kepercayaan yang kuat dan keterterimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi serta keinginan untuk berusaha mencapai tujuan organisasi tersebut (Nouri dan Parker, 1998)

melaksanakan pekerjaan

d. Mengembangkan diri untuk berkarir dan memperoleh kemajuan e. Pemberian penghargaan Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mowday et al. (1979) dalam Mas’ud (2004), yaitu :

− Kerja keras untuk menyukseskan organisasi − Kebanggaan bekerja pada organisasi − Kesediaan menerima tugas demi organisasi

− Kesamaan nilai individu dengan nilai organisasi − Kebanggaan menjadi bagian dari organisasi − Organisasi merupakan inspirasi untuk melaksanakan tugas

− Senang atas pilihan bekerja di

organisasi

− Anggapan bahwa organisasinya


(45)

adalah organisasi yang terbaik

− Perhatian terhadap nasib organisasi Variabel Dependen Kinerja PT. Perkebunan Nusantara Iv (Persero) Di Tinjowan Kinerja organisasi publik adalah : “hasil akhir (output)

organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi.

Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mahoney et al. (1963) dalam Mas’ud (2004) meliputi : − Perencanaan − Investigasi − Pengkoordinasian − Evaluasi − Pengawasan − Staffing − Negosiasi − Perwakilan

− Kinerja secara keseluruhan

Likert

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data primer ataupun pengiriman kuesioner yaitu:

1. Kuesioner langsung diantar ke responden dan diserahkan kepada semua sampel.

2. Kuesioner dikumpul setelah 2 minggu.

3. Jika ada responden yang belum mengumpulkan kuesioner maka kepada mereka diberikan waktu 1 minggu lagi.

4. Setelah batas waktu yang telah ditentukan dan kuesioner telah dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan mengolah data jika


(46)

jumlah data yang terkumpul sudah lebih dari 30, tetapi jika data yang terkumpul belum mencukupi maka peneliti akan mencoba kembali untuk mengirimkan kuesioner kepada responden yang belum mengembalikan kuesioner tersebut.

3.6. Model dan Teknik Analisis Data 3.6.1. Model Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda, karena ada dua variabel independen dan satu variabel dependen. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan. Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis dengan formulasi sebagai berikut :

Y= a+ + + e

keterangan :

Y = Kinerja PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan

a = Konstanta

, = Koefisien

= Partisipasi anggaran = Motivasi

= Komitmen Organisasi

e = Tingkat kesalahan pengganggu Dalam menganalisis data, digunakan program SPSS.


(47)

3.6.2. Pengujian Kualitas Data 3.6.2.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan unuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :

1. Jika positif dan > maka butir pertanyaan tersebut valid.

2. Jika negatif dan < maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

3.6.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan lebih dari dua kali terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat yang sama (Riyadi, 2000). Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, peneliti menggunakan koefisien Cronbach Alpha (α). Menurut kriteria Nunnally (1967), variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya untuk masing-masing variabel. Pengujian realibilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

3.6.3. Pengujian Asumsi Klasik

Dalam penggunaan analisis regresi harus bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti bebas dari asumsi normalitas, multikolinearitas, dan heterokedastisitas.


(48)

3.6.3.1. Pengujian Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah jika distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot. Karakteristik histogram adalah bahwa pada grafik histogram pola distribusi menceng ke kanan dan membawahi hampir semua grafik batang. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal.

Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal digunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Pada uji ini dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

3.6.3.2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat VIF dan korelasi diantara variabel bebas. Batasan umum yang


(49)

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0, 10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali, 2008: 91)

3.6.3.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis grafik plot adalah sebagai berikut :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2008: 105).

3.7. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi berganda.

3.7.1. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Pengujian hipotesis ini secara simultan (keseluruhan) menunjukkan apakah variabel bebas secara keseluruhan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas. Bentuk pengujiannya yaitu :


(50)

Ho : , = 0, yang artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : , ≠ 0, yang artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Uji ini memiliki kriteria pengambilan keputusan yaitu : Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak. Jika probabilitas > 0,05, maka Ha ditolak atau Ho diterima.

3.7.2. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual, uji ini dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel bebas (independen) secara parsial terhadap variabel tidak bebas (dependen). Bentuk pengujiannya yaitu :

Ho : , = 0, yang artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : , ≠ 0, yang artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Uji ini memiliki kriteria pengambilan keputusan yaitu : Jika probabilitas < 0,05, maka Ha diterima atau Ho ditolak. Jika probabilitas > 0,05, maka Ha ditolak atau Ho diterima.

3.7.3. Koefisien Determinan ( )

Koefisien determinan ( ) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefsisien determinan berkisar antara nol sampai


(51)

dengan satu. Apabila nilai semakin kecil, maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen dikatakan rendah. Apabila nilai mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen memiliki pengaruh yang kuat terhadap variabel dependen.


(52)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Provinsi Sumatera Utara

Di awal kemerdekaan, Sumatera Utara termasuk dalam wilayah Provinsi Sumatera. Pada tanggal 15 April 1948, Sumatera Utara terbentuk dengan wilayah mencakup tiga keresidenan, yaitu, Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli. Awal tahun 1949 diadakan reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan keputusan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Mei 1949 Nomor 22/Pem/PDRI jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan, selanjutnya dengan ketetapan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Desember 1949 dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli atau Sumatera Timur yang kemudian dikenal dengan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan ini dicabut dan kembali dibentuk Provinsi Sumatera Utara.

Provinsi ini mempunyai beberapa sektor yang patut diandalkan, yang tersohor yaitu perkebunannya yang luas. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi sektor unggulan perekonomian Provinsi ini, perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas ini telah diekspor ke berbagai Negara dan memberikan sumbangan devisa yang


(53)

sangat besar bagi Indonesia. Sementara dari sektor laut Sumatera Utara juga menjadi primadona bagi perekonomian provinsi ini, bahkan di bagian wilayah pesisir pantai timur sudah dianggap daerah tangkapan jenuh, namun wilayah pantai barat belum dieksplorasi secara optimal.

4.1.2. Letak Geografis

Provinsi Sumatera Utara terletak pada - Lintang Utara dan - Bujur Timur dan luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 . Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas; Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat dan Kepulauan Nias. Dari segi pembangunan disparitas masih tinggi di provinsi ini antara keempat daerah tersebut, yaitu dengan lambannya pertumbuhan di daerah selain Pesisir Timur.

4.1.3. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang, Kab.Simalungun.

Kebun Tinjowan adalah salah satu unit usaha PT. Perkebunan Nuasantara IV (Persero) yang terletak di Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara, bergerak di Bidang Usaha Perkebunan Kelapa Sawit serta pengolahan yang menghasilkan Minyak Sawit (CPO), Inti Sawit (PK).

Pada mulanya Kebun Tinjowan adala milik Pemerinta Belanda Hadis Verniging Amsterdam (HVA) membuka kebun komoditi Kopi seluas 106 Ha pada tahun 1920-1928. Jepang mengambil alih pada tahun 1942-1945. Pemerintah Negara Republik Indonesia (NRI) mengambil alih pada tahun 1945-1947. Hadis Verniging Amsterdam (HVA) mengambil alih kembali pada tahun 1947-1958.


(54)

Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasi menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) baru tahun 1958-1960. Perusahaan berubah menjadi gabungan PPN Sumut-III pada tahun 1960-1961. Perusahaan berubah menjadi PPN Sumut-IV pada tahun 1963-1968. Perusahaan berubah lagi menjadi bagian PNP-VI pada tahun 1968-1971. Perusahaan berubah menjadi bagian PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) pada tahun 1971-1996. Perusahaan berubah menjadi bagian PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) sejak tanggal 13 Maret 1996 hingga sekarang.

4.2 Pembahasan Hasil Analisi 4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif

Penyajian statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakter sampel dalam penelitian serta memberikan deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Partisipasi Anggaran (X1), Motivasi (X2), Komitmen Organisasi (X3), Kinerja Karyawan PT. Perkebuan Nusantara IV (Persero) Tinjowan, Sumatera Utara (Y). Hasil uji statistik deskriptif ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 4.1

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 =Partisipasi Anggaran 35 13 27 24.49 2.832

X2 = Motivasi 35 18 40 35.77 5.526

X3= Komitmen Organisasi 35 16 33 27.60 4.125

Y = Kinerja 35 29 68 59.31 8.324

Valid N (listwise) 35

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2014 (data diolah)


(55)

1. Jumlah sampel yang digunakan untuk keseluruhan variabel adalah sebanyak 35 responden

2. Hasil pengukuran variabel Partisipasi Anggaran memiliki nilai minimum 13, nilai maksimum 27, mean 24,49 dan standard deviation 2,832

3. Hasil pengukuran variabel Motivasi memiliki nilai minimum 18, nilai maksimum 40, mean 35,77, dan standard deviation 5,526

4. Hasil pengukuran variabel Komitmen Organisasi memiliki nilai minimum 16, nilai maksimum 33, mean 27,60 dan standard deviation 4,125

5. Hasil pengukuran variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tinjowan, Sumatera Utara memiliki nilai minimum 29, nilai maksimum 68, mean 59,31 dan standard deviation 8,324

4.2.2 Hasil Uji Kualitas Data

Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas instrument kuesioner yang digunakan dilakukan dengan metode construct validity. Pengukuran ini menguji makna dan isi dari suatu konsep dan alat ukur yang dipakai untuk mengukur konsep tersebut. Construct validity ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi antar skor item yang lebih besar dari batasan r-tabel yang ditentukan. Hasil pengujian terhadap masing-masing variabel penelitian dijelaskan untuk masing-masing variabel.


(56)

4.2.2.1 Hasil Uji Validitas Variabel

4.2.2.1.1 Variabel Partisipasi Anggaran (X1)

Tabel 4.2 berikut menayajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel Partisipasi Anggaran.

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran

Item Corrected Item Total Correlation

( )

r- tabel

Keterangan

Pertanyaan 1

0,460 0,334 Valid

Pertanyaan 2

0,481 0,334 Valid

Pertanyaan 3

0,548 0,334 Valid

Pertanyaan 4

0,445 0,334 Valid

Pertanyaan 5

0,569 0,334 Valid

Pertanyaan 6

0,540 0,334 Valid

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2014

Berdasarka hasil yang ada pada 4.2 menyatakan r diperoleh nilai r-tabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan partisipasi anggaran semua valid karena nilai t hitung (Corrected item – total correlation) > dari t tabel sebesar 0.3246.

4.2.2.1.2 Variabel Motivasi (X2)


(57)

Variabel Motivasi.Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi

Item Corrected Item Total

Correlation ( )

r- tabel

Keterangan

Pertanyaan 1

0,754 0,334 Valid

Pertanyaan 2

0,693 0,334 Valid

Pertanyaan 3

0,728 0,334 Valid

Pertanyaan 4

0,714 0,334 Valid

Pertanyaan 5

0,623 0,334 Valid

Pertanyaan 6

0,813 0,334 Valid

Pertanyaan 7

0,743 0,334 Valid

Pertanyaan 8

0,614 0,334 Valid

Pertanyaan 9

0,642 0,334 Valid

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2014

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.3, diperoleh nilai r tabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan Motivasi semua valid karena nilai t hitung (Corrected item – total correlation) > dari t tabel sebesar 0.3246.

4.2.2.1.3 Variabel Komitmen Organisasi (X3)

Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji validitas terahadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi


(58)

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi

Item Corrected Item Total Correlation

( )

r- tabel

Keterangan

Pertanyaan 1

0,582 0,334 Valid

Pertanyaan 2

0,607 0,334 Valid

Pertanyaan 3

0,569 0,334 Valid

Pertanyaan 4

0,656 0,334 Valid

Pertanyaan 5

0,578 0,334 Valid

Pertanyaan 6

0,555 0,334 Valid

Pertanyaan 7

0,574 0,334 Valid

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2014

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.4 menyatakan bahwa r diperoleh nilai rtabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan Motivasi semua valid karena nilai t hitung (Corrected item – total correlation) > dari t tabel sebesar 0.3246.


(59)

4.2.2.1.4 Variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero)Tinjowan, Sumatera Utara (Y)

Tabel 45

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tinjowan, Sumatera Utara

Sumber: Hasil Olahan Data, 2014

Item Corrected Item Total

Correlation ( )

r- tabel Keterngan

Pertanyaan 1 0,639 0,334 Valid

Pertanyaan 2 0,643 0,334 Valid

Pertanyaan 3 0,472 0,334 Valid

Pertanyaan 4 0,640 0,334 Valid

Pertanyaan 5 0,662 0,334 Valid

Pertanyaan 6 0,757 0,334 Valid

Pertanyaan 7 0,608 0,334 Valid

Pertanyaan 8 0,748 0,334 Valid

Pertanyaan 9 0,740 0,334 Valid

Pertanyaan 10 0,622 0,334 Valid

Pertanyaan 11 0,508 0,334 Valid

Pertanyaan 12 0,632 0,334 Valid

Pertanyaan 13 0,616 0,334 Valid

Pertanyaan 14 0,621 0,334 Valid


(60)

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5, setiap item pertanyaan menghasilkan r diperoleh nilai rtabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan Motivasi semua valid karena nilai t hitung (Corrected item – total correlation) > dari t tabel sebesar 0.3246.

4.2.2.2 Hasil Uji Relibilitas Variabel

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan lebih dari dua kali terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat yang sama (Riyadi, 2000). Untuk melihat treliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, peneliti menggunakan koefisien Cronbach Alpha (α). Menurut kriteria Nunnally (1967), variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60

4.2.2.2.1 Variabel Pertisipasi Anggaran

Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran.

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas Item Perntanyaan Variabel Partisipasi Anggaran

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.758 6


(61)

Dari hasil spss diatas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0.758 > 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

4.2.2.2.2 Variabel Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.912 9

Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014

Dari hasil spss diatas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0.912 > 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

4.2.2.2.3 Variabel Komitmen Organisasi Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.831 7


(62)

Dari hasil spss diatas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0.831 > 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.


(63)

4.2.2.2.4 Variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tinjowan, Sumatera Utara

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tinjowan, Sumatera Utara

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.914 15

Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014

Dari hasil spss diatas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0. 914> 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Asumsi-asumsi klasik tersebut yaitu :

4.2.3.1 Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot. Karakteristik histogram adalah bahwa pada grafik histogram pola distribusi menceng ke kanan dan


(64)

membawahi hampir semua grafik batang. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal digunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Pada uji ini dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

Pendekatan Grafik Histogram Perhatikan hasil spss berikut ini.

Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014

Gambar 4.1

Dari hasil spss diatas terlihat diagram/ kurva tidak terjadi kemencengan baik kekanan maupun kekiri sehingga dengan metode ini data ini memiliki distribusi yang normal.


(65)

Pendekatan Probality plot. Perhatikan hasil spss berikut ini

S umber: Hasil Olah Data SPSS, 2014

Gambar 4.2

Dari hasil spss di atas terlihat bahwa titik – titik menyebar dan mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data ini berdistribusi normal.

Uji Kolmogorov Smirnov

Perhatikan hasil spss berikut ini

Tabel 4.10

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 35

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 4.94141868 Most Extreme

Differences

Absolute .095

Positive .065

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z .560 Asymp. Sig. (2-tailed) .913


(66)

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari hasil spss diatas diperoleh nilai probality sebesar 0.913 ( Asymp. Sig. (2 tailed) > 0.05 sehingga data ini memiliki distribusi normal.

4.2.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat VIF dan korelasi diantara variabel bebas. Batasan umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0, 10 atau sama dengan VIF > 10

Perhatikan hasil spss berikut ini.

Tabel 4.11

Hasil Uji Gejala Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant) X1 =Partisipasi

Anggaran

.875 1.143

X2 = Motivasi .636 1.572

X3= Komitmen Organisasi

.635 1.576

Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014

Dari hasil spss diatas maka dapat kita interpretasikan bahwa:


(67)

nilai tolerance sebesar 0.875 > 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.143 < 10. 2. Pada variabel motivasi anggaran tidak terjadi multikolieneritas karena nilai

tolerance sebesar 0.636 > 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.572 < 10.

3. Pada variabel Komitmen organisasi tidak terjadi multikolieneritas karena nilai tolerance sebesar 0. 635 > 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.5726< 10. Sehingga dapat kita jelaskan bahwa data ini bebas dari multikolieneritas yang artinya tidak ada terjadi hubungan korelasi tinggi antar variabel baik independen maupun dependen.

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis grafik plot adalah sebagai berikut :

3. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

4. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.


(68)

Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014

Gambar 4.3

Dari hasil spss diatas terlihat titik tersebar diatas maupun dibawah titik o sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu sehingga data ini bebas dari heterokedasitas dan persamaan ini layak dilakukan untuk memprediksi variabel dependen.

layak dilakukan untuk memprediksi variabel dependen.

Persamaan Regresi

Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis dengan formulasi sebagai berikut :

Y= a+ + + e

keterangan :

Y = Kinerja PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) di Tinjowan

a = Konstanta

, = Koefisien


(69)

= Motivasi

= Komitmen Organisasi

e = Tingkat kesalahan pengganggu perhatikan hasil spss berikut ini

Tabel 4.12

Dari hasil spss diatas maka dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut

Y= a+ + + e

Y = -5.353 +1.310 X1 + 0.471 X2 + 0.570 X3

Dari persamaan diatas maka dapat dibuat interpretasi sebagai berikut.

1. Nilai konstanta sebesar -5.353, artinya jika nilai variabel independen (partisipasi anggaran, motivasi, dan komitmen Organisasi) bernilai konstan atau nol maka besar variabel kinerja sebesar 5.353.

2. Nilai variabel partisipasi anggaran sebesar 1.310, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja sebesar 1.310 dan sebaliknya jika diturunkan maka akan menurunkan nilai

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients B Std. Error

1 (Constant) -5.353 8.749

X1 =Partisipasi Anggaran

1.310 .335 X2 = Motivasi .471 .201 X3= Komitmen

Organisasi

.570 .270 a. Dependent Variable: Y = Kinerja


(70)

variabel kinerja sebesar 1.310 dengan anggapan variabel lain konstan. sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan variabel partisipasi anggaran dengan kinerja bersifat positif atau searah.

3. Nilai variabel Motivasi sebesar 0.471, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja sebesar 0.471 dan sebaliknya jika diturunkan maka akan menurunkan nilai variabel kinerja sebesar 0.471 dengan anggapan variabel lain konstan. sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan variabel Motivasi dengan kinerja bersifat positif atau searah.

4. Nilai variabel Komitmen Organisasi sebesar 0.570, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja sebesar 0.570 dan sebaliknya jika diturunkan maka akan menurunkan nilai variabel kinerja sebesar 1.310 dengan anggapan variabel alain konstan. sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan variabel Komitmen Organisasi dengan kinerja bersifat positif atau searah.

4.2.3.4Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual, uji ini dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel bebas (independen) secara parsial terhadap variabel tidak bebas (dependen). Bentuk pengujiannya yaitu :

Ho : , = 0, yang artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


(1)

Lampiran 3 Hasil Olah Data SPSS

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 =Partisipasi Anggaran 35 13 27 24.49 2.832

X2 = Motivasi 35 18 40 35.77 5.526

X3= Komitmen Organisasi 35 16 33 27.60 4.125

Y = Kinerja 35 29 68 59.31 8.324

Valid N (listwise) 35

Hasil Uji Reliabilitas Item Perntanyaan Variabel Partisipasi Anggaran Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.758 6

Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.912 9

Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(2)

Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Tinjowan, Sumatera Utara

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.914 15

Pendekatan Grafik Histogram Perhatikan hasil spss berikut ini.

Pendekatan Probality plot. Perhatikan hasil spss berikut ini


(3)

Uji Kolmogorov Smirnov

Perhatikan hasil spss berikut ini

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 35

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 4.94141868 Most Extreme

Differences

Absolute .095

Positive .065

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z .560 Asymp. Sig. (2-tailed) .913 Hasil Uji Gejala Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant) X1 =Partisipasi

Anggaran

.875 1.143

X2 = Motivasi .636 1.572

X3= Komitmen Organisasi


(4)

(5)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients B Std. Error

1 (Constant) -5.353 8.749

X1 =Partisipasi Anggaran

1.310 .335

X2 = Motivasi .471 .201 X3= Komitmen

Organisasi

.570 .270

a. Dependent Variable: Y = Kinerja

Coefficientsa

Model T Sig.

1 (Constant) -.612 .545

X1 =Partisipasi Anggaran

3.910 .000

X2 = Motivasi 2.338 .026 X3= Komitmen Organisasi

2.112 .043


(6)

ANOVAb Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1525.344 3 508.448 18.986 .000a

Residual 830.199 31 26.781 Total 2355.543 34

a. Predictors: (Constant), X3= Komitmen Organisasi, X1 =Partisipasi Anggaran, X2 = Motivasi

b. Dependent Variable: Y = Kinerja

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .805a .648 .613 5.175

a. Predictors: (Constant), X3= Komitmen Organisasi, X1 =Partisipasi Anggaran, X2 = Motivasi


Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

14 87 149

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Akuntabilitas Publik, dan Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial di Inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

33 209 111

ENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi pada PT. ASKES (Persero) Cabang Kediri)

0 5 19

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Kerja, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Restu Abadi Expedisi.

1 19 22

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan.

0 0 20

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang, Kab.Simalungun

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Anggaran - Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang, Kab.Simalu

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang, Kab.Simalungun

0 0 7

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Di Tinjowan Kec. Ujung Padang, Kab.Simalungun

0 0 12