Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasi menjadi Perusahaan Perkebunan Negara PPN baru tahun 1958-1960. Perusahaan berubah menjadi gabungan PPN
Sumut-III pada tahun 1960-1961. Perusahaan berubah menjadi PPN Sumut-IV pada tahun 1963-1968. Perusahaan berubah lagi menjadi bagian PNP-VI pada
tahun 1968-1971. Perusahaan berubah menjadi bagian PT. Perkebunan Nusantara VI Persero pada tahun 1971-1996. Perusahaan berubah menjadi bagian PT.
Perkebunan Nusantara IV Persero sejak tanggal 13 Maret 1996 hingga sekarang.
4.2 Pembahasan Hasil Analisi
4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif
Penyajian statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakter sampel dalam penelitian serta memberikan deskripsi variabel yang digunakan
dalam penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Partisipasi Anggaran X1, Motivasi X2, Komitmen Organisasi X3, Kinerja Karyawan
PT. Perkebuan Nusantara IV Persero Tinjowan, Sumatera Utara Y. Hasil uji statistik deskriptif ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation X1 =Partisipasi Anggaran
35 13
27 24.49
2.832 X2 = Motivasi
35 18
40 35.77
5.526 X3= Komitmen Organisasi
35 16
33 27.60
4.125 Y = Kinerja
35 29
68 59.31
8.324 Valid N listwise
35
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2014 data diolah
1. Jumlah sampel yang digunakan untuk keseluruhan variabel adalah sebanyak 35 responden
2. Hasil pengukuran variabel Partisipasi Anggaran memiliki nilai minimum 13, nilai maksimum 27, mean 24,49 dan standard deviation 2,832
3. Hasil pengukuran variabel Motivasi memiliki nilai minimum 18, nilai maksimum 40, mean 35,77, dan standard deviation 5,526
4. Hasil pengukuran variabel Komitmen Organisasi memiliki nilai minimum 16, nilai maksimum 33, mean 27,60 dan standard deviation 4,125
5. Hasil pengukuran variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Tinjowan, Sumatera Utara memiliki nilai minimum 29, nilai
maksimum 68, mean 59,31 dan standard deviation 8,324
4.2.2 Hasil Uji Kualitas Data
Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas instrument kuesioner yang digunakan dilakukan dengan metode construct validity. Pengukuran
ini menguji makna dan isi dari suatu konsep dan alat ukur yang dipakai untuk mengukur konsep tersebut. Construct validity ditunjukkan oleh nilai
koefisien korelasi antar skor item yang lebih besar dari batasan r-tabel yang ditentukan. Hasil pengujian terhadap masing-masing variabel penelitian
dijelaskan untuk masing-masing variabel.
4.2.2.1 Hasil Uji Validitas Variabel 4.2.2.1.1 Variabel Partisipasi Anggaran X
1
Tabel 4.2 berikut menayajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel Partisipasi Anggaran.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran
Item Corrected Item Total Correlation
r- tabel
Keterangan
Pertanyaan 1
0,460 0,334
Valid Pertanyaan
2 0,481
0,334 Valid
Pertanyaan 3
0,548 0,334
Valid Pertanyaan
4 0,445
0,334 Valid
Pertanyaan 5
0,569 0,334
Valid Pertanyaan
6 0,540
0,334 Valid
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2014 Berdasarka hasil yang ada pada 4.2 menyatakan r diperoleh nilai r-tabel
sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan partisipasi anggaran semua valid karena nilai t hitung Corrected item – total correlation dari t tabel sebesar 0.3246.
4.2.2.1.2 Variabel Motivasi X
2
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan
Variabel Motivasi.Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi
Item Corrected Item Total
Correlation r-
tabel Keterangan
Pertanyaan 1
0,754 0,334
Valid Pertanyaan
2 0,693
0,334 Valid
Pertanyaan 3
0,728 0,334
Valid Pertanyaan
4 0,714
0,334 Valid
Pertanyaan 5
0,623 0,334
Valid Pertanyaan
6 0,813
0,334 Valid
Pertanyaan 7
0,743 0,334
Valid Pertanyaan
8 0,614
0,334 Valid
Pertanyaan 9
0,642 0,334
Valid Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2014
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.3, diperoleh nilai r tabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan Motivasi semua valid karena nilai t hitung
Corrected item – total correlation dari t tabel sebesar 0.3246.
4.2.2.1.3 Variabel Komitmen Organisasi X
3
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji validitas terahadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi
Item Corrected Item Total Correlation
r- tabel
Keterangan
Pertanyaan 1
0,582 0,334
Valid Pertanyaan
2 0,607
0,334 Valid
Pertanyaan 3
0,569 0,334
Valid Pertanyaan
4 0,656
0,334 Valid
Pertanyaan 5
0,578 0,334
Valid Pertanyaan
6 0,555
0,334 Valid
Pertanyaan 7
0,574 0,334
Valid Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2014
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.4 menyatakan bahwa r diperoleh nilai rtabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan Motivasi semua valid
karena nilai t hitung Corrected item – total correlation dari t tabel sebesar 0.3246.
4.2.2.1.4 Variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV
Persero Tinjowan, Sumatera Utara Y
Tabel 45 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Variabel Kinerja Karyawan
PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Tinjowan, Sumatera Utara
Sumber: Hasil Olahan Data, 2014
Item Corrected Item Total
Correlation r- tabel
Keterngan
Pertanyaan 1 0,639
0,334 Valid
Pertanyaan 2 0,643
0,334 Valid
Pertanyaan 3 0,472
0,334 Valid
Pertanyaan 4 0,640
0,334 Valid
Pertanyaan 5 0,662
0,334 Valid
Pertanyaan 6 0,757
0,334 Valid
Pertanyaan 7 0,608
0,334 Valid
Pertanyaan 8 0,748
0,334 Valid
Pertanyaan 9 0,740
0,334 Valid
Pertanyaan 10 0,622 0,334
Valid Pertanyaan 11 0,508
0,334 Valid
Pertanyaan 12 0,632 0,334
Valid Pertanyaan 13 0,616
0,334 Valid
Pertanyaan 14 0,621 0,334
Valid Pertanyaan 15 0,499
0,334 Valid
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5, setiap item pertanyaan menghasilkan r diperoleh nilai rtabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan
Motivasi semua valid karena nilai t hitung Corrected item – total correlation dari t tabel sebesar 0.3246.
4.2.2.2 Hasil Uji Relibilitas Variabel
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan lebih dari dua kali terhadap gejala
yang sama dengan menggunakan alat yang sama Riyadi, 2000. Untuk melihat treliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, peneliti menggunakan
koefisien Cronbach Alpha α. Menurut kriteria Nunnally 1967, variabel atau
konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha 0,60 4.2.2.2.1 Variabel Pertisipasi Anggaran
Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran.
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Item Perntanyaan Variabel Partisipasi Anggaran
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .758
6 Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2014
Dari hasil spss diatas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0.758 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai
instrumen penelitian.
4.2.2.2.2 Variabel Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Motivasi Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .912
9 Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014
Dari hasil spss diatas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0.912 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai
instrumen penelitian. 4.2.2.2.3 Variabel Komitmen Organisasi
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .831
7
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014
Dari hasil spss diatas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0.831 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai
instrumen penelitian.
4.2.2.2.4 Variabel Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Tinjowan, Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Karyawan PT.
Perkebunan Nusantara IV Persero Tinjowan, Sumatera Utara Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .914
15 Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014
Dari hasil spss diatas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0. 914 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai
instrumen penelitian.
4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Asumsi-
asumsi klasik tersebut yaitu :
4.2.3.1 Uji Normalitas
Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara yang
mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot. Karakteristik histogram
adalah bahwa pada grafik histogram pola distribusi menceng ke kanan dan
membawahi hampir semua grafik batang. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh
dari garis diagonal. Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal digunakan uji Kolmogorov-Smirnov Uji K-S. Pada uji ini dapat dilihat probabilitas signifikan
terhadap variabel. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka distribusi
data adalah tidak normal.
Pendekatan Grafik Histogram Perhatikan hasil spss berikut ini.
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014
Gambar 4.1
Dari hasil spss diatas terlihat diagram kurva tidak terjadi kemencengan baik kekanan maupun kekiri sehingga dengan metode ini data ini memiliki distribusi
yang normal.
Pendekatan Probality plot. Perhatikan hasil spss berikut ini
S umber: Hasil Olah Data SPSS, 2014
Gambar 4.2
Dari hasil spss di atas terlihat bahwa titik – titik menyebar dan mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data ini berdistribusi normal.
Uji Kolmogorov Smirnov Perhatikan hasil spss berikut ini
Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 35
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.94141868
Most Extreme Differences
Absolute .095
Positive .065
Negative -.095
Kolmogorov-Smirnov Z .560
Asymp. Sig. 2-tailed .913
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari hasil spss diatas diperoleh nilai probality sebesar 0.913 Asymp. Sig. 2 tailed 0.05 sehingga data ini memiliki distribusi normal.
4.2.3.2 Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat VIF dan korelasi diantara variabel bebas. Batasan umum yang
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,
10 atau sama dengan VIF 10 Perhatikan hasil spss berikut ini.
Tabel 4.11 Hasil Uji Gejala Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
X1 =Partisipasi Anggaran
.875 1.143
X2 = Motivasi .636
1.572 X3= Komitmen
Organisasi .635
1.576 Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014
Dari hasil spss diatas maka dapat kita interpretasikan bahwa: 1. Pada variabel partisipasi anggaran tidak terjadi multikolieneritas karena
nilai tolerance sebesar 0.875 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.143 10. 2. Pada variabel motivasi anggaran tidak terjadi multikolieneritas karena nilai
tolerance sebesar 0.636 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.572 10. 3. Pada variabel Komitmen organisasi tidak terjadi multikolieneritas karena
nilai tolerance sebesar 0. 635 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.5726 10. Sehingga dapat kita jelaskan bahwa data ini bebas dari multikolieneritas yang
artinya tidak ada terjadi hubungan korelasi tinggi antar variabel baik independen maupun dependen.
4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan
residualnya. Dasar analisis grafik plot adalah sebagai berikut : 3. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 4. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Perhatikan hasil spss berikut ini
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2014
Gambar 4.3
Dari hasil spss diatas terlihat titik tersebar diatas maupun dibawah titik o sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu sehingga data ini bebas dari heterokedasitas
dan persamaan ini layak dilakukan untuk memprediksi variabel dependen. layak dilakukan untuk memprediksi variabel dependen.
Persamaan Regresi
Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis dengan formulasi sebagai berikut :
Y= a
+ +
+
e
keterangan : Y
= Kinerja PT.Perkebunan Nusantara IV Persero di Tinjowan a
= Konstanta ,
= Koefisien = Partisipasi anggaran
= Motivasi = Komitmen Organisasi
e = Tingkat kesalahan pengganggu
perhatikan hasil spss berikut ini
Tabel 4.12
Dari hasil spss diatas maka dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut
Y= a
+ +
+
e Y = -5.353 +1.310 X1 + 0.471 X2 + 0.570 X3
Dari persamaan diatas maka dapat dibuat interpretasi sebagai berikut. 1. Nilai konstanta sebesar -5.353, artinya jika nilai variabel independen
partisipasi anggaran, motivasi, dan komitmen Organisasi bernilai konstan atau nol maka besar variabel kinerja sebesar 5.353.
2. Nilai variabel partisipasi anggaran sebesar 1.310, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja
sebesar 1.310 dan sebaliknya jika diturunkan maka akan menurunkan nilai
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients B
Std. Error 1
Constant -5.353
8.749 X1 =Partisipasi
Anggaran 1.310
.335 X2 = Motivasi
.471 .201
X3= Komitmen Organisasi
.570 .270
a. Dependent Variable: Y = Kinerja
variabel kinerja sebesar 1.310 dengan anggapan variabel lain konstan. sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan variabel partisipasi anggaran
dengan kinerja bersifat positif atau searah. 3. Nilai variabel Motivasi sebesar 0.471, artinya jika nilai variabel ini
ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja sebesar 0.471 dan sebaliknya jika diturunkan maka akan menurunkan nilai
variabel kinerja sebesar 0.471 dengan anggapan variabel lain konstan. sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan variabel Motivasi dengan
kinerja bersifat positif atau searah. 4. Nilai variabel Komitmen Organisasi sebesar 0.570, artinya jika nilai
variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja sebesar 0.570 dan sebaliknya jika diturunkan maka akan
menurunkan nilai variabel kinerja sebesar 1.310 dengan anggapan variabel alain konstan. sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan variabel
Komitmen Organisasi dengan kinerja bersifat positif atau searah.
4.2.3.4 Uji Signifikan Parsial Uji - t
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual, uji ini dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel bebas independen
secara parsial terhadap variabel tidak bebas dependen. Bentuk pengujiannya yaitu :
Ho : ,
= 0, yang artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : ,
≠ 0, yang artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji ini memiliki kriteria pengambilan keputusan yaitu : Jika probabilitas 0,05, maka Ha diterima atau Ho ditolak.
Jika probabilitas 0,05, maka Ha ditolak atau Ho diterima. Perhatikan hasil spss berikut ini.
Tabel 4.13 Coefficients
a
Model T
Sig. 1
Constant -.612
.545 X1 =Partisipasi
Anggaran 3.910
.000 X2 = Motivasi
2.338 .026
X3= Komitmen Organisasi
2.112 .043
a. Dependent Variable: Y = Kinerja
Dari hasil spss diatas maka dapat kita interpretasikan sebagai berikut. a. Variabel Partisipasi Anggaran memiliki pengaruh yang sangat signifikan
terhadap variabel kinerja karena nilai t hitung sebesar 3.910 t tabel sebesar 2.034 dan nilai probality sebesar 0000 0.05
b. Variabel Motivasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel kinerja karena nilai t hitung sebesar 2.338 t tabel sebesar 2.034
dan nilai probality sebesar 0.026 0.05
c. Variabel Komitmen Organisasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel kinerja karena nilai t hitung sebesar 2.112 t tabel
sebesar 2.034 dan nilai probality sebesar 0.043 0.05. Sehingga ketiga variabel ini jika ditingkat masing –masing variabel maka akan
meningkat hasil kinerja perusahaan.
4.2.3.5 Uji F uji Simultan
Pengujian hipotesis ini secara simultan keseluruhan menunjukkan apakah variabel bebas secara keseluruhan atau bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap variabel tidak bebas. Bentuk pengujiannya yaitu : Ho :
, = 0, yang artinya variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha :
, ≠ 0, yang artinya semua variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji ini memiliki kriteria pengambilan keputusan yaitu :
Jika probabilitas 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak. Jika probabilitas 0,05, maka Ha ditolak atau Ho diterima.
Perhatikan hasil spss berikut ini
Tabel 4.14 ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 1525.344
3 508.448
18.986 .000
a
Residual 830.199
31 26.781
Total 2355.543
34 a. Predictors: Constant, X3= Komitmen Organisasi, X1 =Partisipasi Anggaran,
X2 = Motivasi b. Dependent Variable: Y = Kinerja
Dari uji ANOVA Analysis of Variance atau uji F didapat F
hitung
sebesar 18,986 dengan tingkat signifikasi 0,000, dan nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel
yakni 2,891 , dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain Fhitung
Ftabel 18,986 2,891. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung Ftabel dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh
variabel independen Partisipasi anggaran, motivasi, dan Komitmen Organisasi secara serempak adalah signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.2.3.6 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinan digunakan untuk mengukur proporsi atau
persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefsisien determinan berkisar antara nol sampai
dengan satu. Apabila nilai semakin kecil, maka kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen
dikatakan rendah. Apabila nilai mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa
variabel independen memiliki pengaruh yang kuat terhadap variabel dependen. Perhatikan hasil spss berikut ini
Tabel 4.15
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .805
a
.648 .613
5.175 a. Predictors: Constant, X3= Komitmen Organisasi, X1
=Partisipasi Anggaran, X2 = Motivasi b. Dependent Variable: Y = Kinerja
Dari hasil spss diatas diperoleh nilai korelasi R sebesar 0.805 yang artinya nilai hubungan antar variabel dependen dan independen bersifat kuat dan searah. Nilai
koefisien Determinasi sebesar 61,3 menyatakan bahwa variabel pertisipasi anggaran, motivasi, dan komitmen organisasi mampu menjelaskan variabel
kinerja sebesar 61.3 dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
4.2.3.7 Pembahasan
Penelitian ini menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara
IV Persero di Tinjowan. Secara keseluruhan, hasil pengujian dengan menggunakan program statistik SPSS membuktikan bahwa hipotesis yang
dirumuskan dapat diterima. Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, motivasi dan
komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero di Tinjowan dapat dibuktikan.
Berdasarka hasil yang ada menyatakan r diperoleh nilai r-tabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan partisipasi anggaran semua valid karena nilai t
hitung Corrected item – total correlation dari t tabel sebesar 0.3246.
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai r tabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan Motivasi semua valid karena nilai t hitung Corrected item – total
correlation dari t tabel sebesar 0.3246. Berdasarkan hasil yang diperoleh menyatakan bahwa r diperoleh nilai r
tabel sebesar 0.3246, untuk item pertanyaan Motivasi semua valid karena nilai t hitung Corrected item – total correlation dari t tabel sebesar 0.3246.
Dari hasil spss diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0.758 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai
instrumen penelitian. Dari hasil spss diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0.912 0. 6
sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
Dari hasil spss diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0.831 0. 6 sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai
instrumen penelitian. Dari hasil spss diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0. 914 0. 6
sehingga realibilitas pertanyaan ini telah baik dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian
Dari hasil spss multikolinieritas maka dapat kita interpretasikan bahwa: 1. Pada variabel partisipasi anggaran tidak terjadi multikolieneritas karena
nilai tolerance sebesar 0.875 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.143 10. 2. Pada variabel motivasi anggaran tidak terjadi multikolieneritas karena nilai
tolerance sebesar 0.636 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.572 10. 3. Pada variabel Komitmen organisasi tidak terjadi multikolieneritas karena
nilai tolerance sebesar 0. 635 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.5726 10. Sehingga dapat kita jelaskan bahwa data ini bebas dari multikolieneritas yang
artinya tidak ada terjadi hubungan korelasi tinggi antar variabel baik independen maupun dependen.
Dari persamaan regresi maka dapat dibuat interpretasi sebagai berikut. 1. Nilai konstanta sebesar -5.353, artinya jika nilai variabel independen
partisipasi anggaran, motivasi, dan komitmen Organisasi bernilai konstan atau nol maka besar variabel kinerja sebesar 5.353.
2. Nilai variabel partisipasi anggaran sebesar 1.310, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja
sebesar 1.310 dan sebaliknya jika diturunkan maka akan menurunkan nilai variabel kinerja sebesar 1.310 dengan anggapan variabel lain konstan.
sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan variabel partisipasi anggaran dengan kinerja bersifat positif atau searah.
3. Nilai variabel Motivasi sebesar 0.471, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel kinerja
sebesar 0.471 dan sebaliknya jika diturunkan maka akan menurunkan nilai variabel kinerja sebesar 0.471 dengan anggapan variabel lain konstan.
sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan variabel Motivasi dengan kinerja bersifat positif atau searah.
4. Nilai variabel Komitmen Organisasi sebesar 0.570, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel
kinerja sebesar 0.570 dan sebaliknya jika diturunkan maka akan
menurunkan nilai variabel kinerja sebesar 1.310 dengan anggapan variabel alain konstan. sehingga dapat dinyatakan bahwa hubungan variabel
Komitmen Organisasi dengan kinerja bersifat positif atau searah. Dari hasil spss uji-t maka dapat kita interpretasikan sebagai berikut.
a. Variabel Partisipasi Anggaran memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel kinerja karena nilai t hitung sebesar 3.910 t tabel
sebesar 2.034 dan nilai probality sebesar 0000 0.05 b. Variabel Motivasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap
variabel kinerja karena nilai t hitung sebesar 2.338 t tabel sebesar 2.034 dan nilai probality sebesar 0.026 0.05
c. Variabel Komitmen Organisasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel kinerja karena nilai t hitung sebesar 2.112 t tabel
sebesar 2.034 dan nilai probality sebesar 0.043 0.05. Sehingga ketiga variabel ini jika ditingkat masing –masing variabel maka akan
meningkat hasil kinerja perusahaan. Dari uji ANOVA Analysis of Variance atau uji F didapat F
hitung
sebesar 18,986 dengan tingkat signifikasi 0,000, dan nilai Fhitung lebih besar dari nilai
Ftabel yakni 2,891 , dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain
Fhitung Ftabel 18,986 2,891. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung Ftabel dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa
pengaruh variabel independen Partisipasi anggaran, motivasi, dan Komitmen Organisasi secara serempak adalah signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dari hasil spss koefisien determinasi diperoleh nilai korelasi R sebesar 0.805 yang artinya nilai hubungan antar variabel dependen dan independen
bersifat kuat dan searah. Nilai koefisien Determinasi sebesar 61,3 menyatakan bahwa variabel pertisipasi anggaran, motivasi, dan komitmen organisasi mampu
menjelaskan variabel kinerja sebesar 61.3 dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan