Orang Pribadi Badan termasuk BUT Penyelenggara kegiatan Bendaharawan pemerintah termasuk Bendaharawan Pemerintah Pusat, Yang menjadi subjek pajak, adalah Subjek Pajak dalam negeri, yaitu : Pejabat perwakilan diplomatik dan konsultan atau pejabat lain dari

1. Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 23 serta Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana maksud Pasal 22; 2. Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negri yang boleh dikreditkan sebagaimana dalam pasal 24 di bagian 12 atau banyaknya bulan dalam tahun pajakā€. Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak, 2000 : 389

2.2.1 Pemotongan PPh Pasal 21

Yang dimaksud Pemotongan PPh Pasal 21 adalah setiap orang pribadi atau badan yang diwajibkan oleh undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang PPh sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 17 Tahun 2000 untuk memotong PPh Pasal 21, termasuk Pemotongan PPh Pasal 21 adalah pemberi Kerja yang terdiri dari :

1. Orang Pribadi

2. Badan termasuk BUT

3. Penyelenggara kegiatan

4. Bendaharawan pemerintah termasuk Bendaharawan Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah, instasi atau lembaga pemerintah, lembaga- lembaga negara lainnya dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri. Universitas Sumatra Utara

5. Dana Pensiun, TASPEN, PT, ASTEK, Penyelenggara,

JAMSOSTEK.

2.2.2 Subjek Pajak PPh Pasal 21

Menurut Undang- undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Undang- undang Nomor 17 Tahun 2000 yang berbunyi :

1. Yang menjadi subjek pajak, adalah

1. Orang Pajak 2. Warisan yang belum terbagi 3. Badan yang terdiri dari PT. BUMN, atau dengan nama dan dalam bentuk apapun; 4. Bentuk Usaha Tetap BUT 5. Subjek Pajak terdiri dari Subjek Pajak dalam negeri dan Subjek Pajak luar negeri;

2. Subjek Pajak dalam negeri, yaitu :

1. Objek Pajak yang bertempat tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat kedudukan di Indonesia; 2. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia; 3. Warisan yang terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak. Universitas Sumatra Utara

3. Subjek Pajak luar negeri, yaitu :

1. Objek pajak yang tidak bertempat tinggal atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; 2. Objek pajak yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau menjalankan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak, 2000 : 370

2.2.3 Pengecualian Subjek Pajak PPh Pasal 21

Tidak termasuk dalam pengertian penerima penghasilan adalah:

1. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsultan atau pejabat lain dari

negara asing, dan orang- orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima Universitas Sumatra Utara atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaan tersebut serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;

2. Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat bukan

warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia.

2.2.4 Objek Pajak PPh Pasal 21

Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21, disebut sebagai Objek Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 adalah :

1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara teratur berupa gaji,

uang pensiunan bulanan, upah, honororium anggota dewan komisaris atau anggota dewan pengawas, premi bulanan, uang lembur, uang sokongan, uang tunggu, uang ganti rugi, tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan kemahalan, tunjangan jabatan, tunjangan khusus, tunjangan transport, tunjangan pajak, tunjangan iuran pensiun, tunjangan pendidikan anak, beasiswa, premi asuransi yang dibayar pemberi kerja, dan penghasilan teratur lainnya dengan nama apapun;

2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara tidak teratur berupa