BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pembangunan yang adil dan merata di segala bidang memerlukan sumber penerimaan yang menunjang peningkatan sumber penerimaan negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan untuk membiayai pembangunan. Untuk mencapai target yang telah disusun, peningkatan kesadaran masyarakat serta
pemahaman akan hak dan kewajibannya dalam melaksanakan peraturan perundang- undangan perpajakan. Peran serta masyarakat Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban pembayaran pajak berdasarkan ketentuan perpajakan sangat diharapkan. Namun dalam kenyataannya masih dijumpai adanya tunggakan pajak
sebagai akibat tidak dilunasinya utang pajak sebagaimana mestinya. Perkembangan jumlah tunggakan pajak dari waktu ke waktu mengalami
jumlah yang semakin besar. Peningkatan jumlah tunggakan pajak ini masih di imbangi dengan kegiatan pencairannya, namun demikian secara umum
penerimaan di bidang pajak semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan Wajib Pajak tentang
perpajakan khususnya Pajak Penghasilan Orang Pribadi PPh OP maupun badan, menyebabkan banyak kesulitan dalam hal pelaksanaan pembayaran pajak oleh
Wajib Pajak, selain itu juga kelalaian Wajib Pajak dalam hal pelaksanaan pembayaran pajak, selain itu juga kelalaian Wajib Pajak dalam hal pembayaran
Universitas Sumatra Utara
pajak sangat mengkhawatirkan di dalam hal penerimaan kas negara. Terhadap tunggakan pajak dimaksud perlu dilaksanakan tindakan penagihan pajak yang
mempunyai kekuatan hukum yang memaksa sesuai dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP. Penetapan dan ketetapan pajak ini merupakan dasar
penagihan pajak. Penetapan dan ketetapan pajak diterbitkan dalam bentuk :
1. Surat Ketetapan Pajak SKP
2. Surat Tagihan Pajak STP
Penerbitan suatu Surat Ketetapan Pajak SKP hanya terbatas kepada Wajib Pajak tertentu yang disebabkan oleh ketidak benaran dalam pengisian SPT atau
karena ditemukannya data fisik yang tidak dilaporkan oleh Wajib Pajak. Dari data- data yang ada, bahwa jumlah penerimaan dari tahun 2008 ke 2009 mengalami
penurunan sedangkan jumlah Surat Tagihan Pajak STP yang diterbitkan meningkat dan pada tahun 2010 jumlah penerimaan pajak mengalami peningkatan
dengan meningkatnya jumlah STP yang diterbitkan. Maka untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak dibutuhkan adanya Internal Control terhadap Surat
Tagihan Pajak yang diterbitkan. Demi tercapainya suatu sistem perpajakan yang efektif, dalam peningkatan
penerimaan negara, khususnya penerimaan dalam bidang pajak penghasilan, maka pemerintah dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak menekankan bahwa membayar
pajak memang merupakan kewajiban yang bertujuan untuk menanamkan kepada masyarakat perorangan bahwa pajak bukan merupakan beban tapi kewajiban dan
Universitas Sumatra Utara
dana yang dikumpulkan bukan untuk orang lain melainkan untuk masyarakat itu sendiri.
Berdasarkan permasalahan ini penulis tertarik untuk mengetahui seberapa baik dan efektif Internal Control Surat Tagihan Pajak PPh Pasal 21 terhadap
penerimaan pajak penghasilan setelah dikeluarkannya Surat Tagihan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah dan mengangkatnya menjadi sebuah karya
ilmiah yan berjudul: “Internal Control STP Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah”.
1.2 Perumusan Masalah