Pengangguran faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa fakultas ekonomi di Kota Medan bekerja di bank syariah

27 syariah untuk pencapaian tujuannya karena betapa pun majunya teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, namun apabila tanpa SDM syariah makan akan sulit bank syariah tersebut untuk mencapai tujuannya. SDM merupakan tulang punggung dalam menjalankan roda kegiatan operasioal suatu bank. Untuk itu penyediaan SDM banker sebagai motor penggerak operasional bank haruslah disiapkan sebaik mungkin sehingga mereka memiliki kemampuan dalam menjalankan setiap transaksi perbankan dengan baik. SDM syariah yang baik selalu melakukan sesuatu perencanaan berdasarkan syariat Islam. Serta menjadikan SDMnya itu sebagai SDM yang memiliki wawasan yang luas dan yang selalu tunduk terhadap aturan-aturan yang berlaku baik hukum pemerintah maupun hukum agama sehingga segala sesuatunya dilakukan dengan baik, benar, terencana dan terorganisir dengan rapi, maka akan terhindar dari keragu-raguan dalam memutuskan sesuatu.

2.6 Pengangguran

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja 15 sampai 64 tahun yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkan pekerjaan. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya sehingga mendapatkan gelar sarjana dan sedang mencari pekerjaan sudah termasuk dalam kategori pengangguran. Dalam buku Ekonomi Ketenagakerjaan oleh Don Bellante dan Mark Jackson 1983:404-405, secara konseptual perbedaan antara pengangguran 28 friksional, struktual, dan pengangguran karena kurangnya permintaan demand deficiency unemployment. Pengangguran karena kurangnya permintaan timbul apabila, pada tingkat upah dan harga yang sedang berlaku, tingkat permintaan akan tenagakerja secara keseluruhannya terlampau rendah, dan akibat bahwa jumlah tenagakerja yang diminta perekonomian secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan dengan jumlah pekerja yang menawarkan tenagakerjanya. Walau demikian, terbuka kemungkinan bagi tingkat permintaan keseluruhannya mencapai taraf cukup tinggi untuk memberikan kesempatan kerja bagi seluruh angkatan kerja, namun bagi sejumlah besar pekerja berada dalam keadaan menganggur. Para pekerja ini dapat digolongkan sebagai pengangguran yang bersifat friksional maupun struktural. 1. Pengangguran Friksional Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lapangan pekerjaan. 2. Pengangguran Struktural Pengangguran struktural adalah keadaan dimana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan pekerjaan. Pengangguran atau bisa juga disebut dengan tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari 2 dua hari dalam seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Menurut Edgar O. Edwards 1997 dalam 29 buku Ekonomi Pembangunan oleh Subandi 2011:107-108 pengangguran dibedakan dalam 5 lima bentuk, yaitu : 1. Pengangguran terbuka; baik sukarela tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik maupun karena terpaksa mau bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan. Pengangguran tersebut adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan padahal telah berusaha mencari kerja secara maksimal. 2. Setengah menganggur underemployment; yaitu mereka yang bekerja lamanya kurang dari yang mereka kerjakan hari, minggu, atau musiman. Biasanya tenaga kerja ini bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. 3. Tampak bekerja tetapi tidak bekerja penuh, yaitu mereka yang tidak digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah menganggur, antara lain : a. Pengangguran tidak kentara disguised unemployment, misalnya seseorang bekerja sehari penuh, padahal pekerjaan tersebut sebenarnya tidak memerlukan waktu seharian penuh. b. Pengangguran tersembunyi hidden unemployment, yaitu orang yang bekerja tidak sesuai dengan tingkat dan jenis pendidikannya. c. Pensiun lebih awal, yaitu mereka yang pensiun sebelum mencapai batas usia pensiun. 4. Tenaga kerja yang lemah impaired, yaitu mereka yang bekerja full time,tetapi intensitasnya lemah karena kurang gizi atau penyakitan. 30 5. Tenaga kerja tidak produktif, yaitu mereka yang mampu bekerja secara produktif, tetapi karena kurang sumber daya penolong yang memadai maka mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik. Mahasiswa baik Diploma maupun Strata 1 yang sudah menyelesaikan studinya dan terjun untuk mencari pekerjaan termasuk dalam kategori pengangguran terbuka. Dibawah ini adalah tabel pengangguran terbuka di Indonesia menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Tabel 2.3 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011 – 2014 agustus No Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 2011 2012 2013 2014 1 Diploma I,II,IIIAkademi 276 816 200 028 185 103 193 517 2 Universitas 543 216 445 836 434 185 495 143 Total 820 032 645 864 619 288 688 660 Sumber : Badan Pusat Statistik Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pengangguran terbuka setiap tahunnya mengalami perubahan naik dan turun. Dan pada tahun 2014, jumlah pengangguran lulusan dari perguruan tinggiuniversitas sebanyak 688.660 jiwa. Dari jumlah tersebut tentunya ada lulusan fakultas ekonomi yang sedang mencari kerja. Mahasiswa ekonomi yang sedang mencari pekerjaan sudah termasuk dalam kategori pengangguran.

2.7 Penelitian Terdahulu