9
4. Bank milik asing, merupakan cabang bank yang ada di luar negeri,
baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara. 5.
Bank milik campuran, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimilki pihak asing dan pihak swasta nasional, dimana kepemilikan
sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Dilihat dari segi status, jenis bank terdiri dari:
1. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
2. Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanaka transaksi seperti halnya bank devisa.
Dilihat dari segi menentukan harga, bank dapat dibedakan menjadi: 1.
Bank yang berdasarkan prinsip konvensional yaitu bank yang dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya
didasarkan pada dua metode, yaitu spreadbased dan fee based. 2.
Bank yang berdasarkan prinsip syariah merupakan bank yang menetapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank
dengan pihak lain baik dalam hal menyimpan dana, pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
2.1.2 Pengertian Bank Syariah
Menurut Wibowo dan Widodo 2005:33, Bank Syariah atau bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
10
Islam. Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan- ketentuan Alquran dan Hadist.Berdasarkan pengertian tersebut, bank
syariah adalah bank yang beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam berdasarkan tata cara bermuamalat secara Islam yang
terdapat pada Alquran dan Hadist. Berdasarkan Undang-undang 7 Tahun 1992 dan mengalami
perubahan menjadi Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan bahwa bank yang berprinsip syariah berlaku aturan perjanjian berdasarkan hukum
Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
syariah, antara lain mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah,wadiah dan lain-lain.Bank syariah beroperasi tidak dengan menerapkan metode
bunga, melainkan dengan metode bagi hasil dan penentuan biaya yang sesuai dengan syariah Islam Wibowo dan Widodo 2005:21.
Bank berdasarkan prinsip syariah merupakan satu lembaga intermediasi yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana
seluruh aktivitasnya dijalankan berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba bunga, bebas dari kegiatan spekulatif non
produktif gharar, bebas dari perkara yang tidak sah bathil dan hanya membiayai usaha-usaha yang halal Lubis, 2010:34.
2.1.3 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Bank konvensional dan bank syariah tentunya mempunyai perbedaan. Perbedaan yang paling mendasar pada kedua bank tersebut
11
adalah dalam operasinya. Perbankan konvensional menerapkan sistem bunga sedangkan bank syariah menerapka sistem bagi hasil. Perbedaan
kedua sistem tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Bunga dan Sistem Bagi Hasil
Bunga Bagi Hasil
Besarnya bunga ditetapkan pada saat perjanjian dan mengikat
kedua pihak yang melaksanakan perjanjian dengan asumsi bahwa
pihak penerima pinjaman akan selalu mendapatkan keuntungan.
Bagi hasil ditetapkan dengan rasio nisbah yang disepakati antara
pihak yang melaksanakan akad pada saat akad dengan
berpedoman adanya kemungkinan keuntungan atau kerugian.
Besarnya bunga yang diterima berdasarkan perhitungan
persentase bunga dikalikan dengan jumkah dana yang dipinjamkan.
Besarnya bagi hasil dihitung berdasarkan nisbah yang
diperjanjikan dikalikan dengan jumlah pendapatan danatau
keuntungan yang diperoleh.
Jumlah bunga yang diterima tetap, meskipun usaha peminjam
meningkat atau menurun. Jumlah bagi hasil yang akan
dipengaruhi oleh besarnya pendapatan danatau keuntungan.
Bagi hasil akan berfluktuasi.
Sistem bunga tidak adil, karena tidak terkait dengan hasil usaha
peminjam. Sistem bagi hasil adil, karena
perhitungannya berdasarkan hasil usaha.
Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama.
Tidak ada satu pun agama yang meragukan bagi hasil.
Sumber : Ismail 2013 Selain perbedaan mendasar tentang sistem operasional bank
konvensional dan bank syariah yang telah dijelaskan di atas, terdapat pula beberapa perbedaan lain dari kedua bank tersebut. Perbedaan tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut :
12
Tabel 2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
No Bank Syariah
Bank Konvensional
1. Investasi hanya untuk proyek
dan produk yang halal serta menguntungkan.
Investasi tidak mempertimbangkan halal
atau haram asalkan proyek yang dibiayai
menguntungkan.
2. Return yang dibayar danatau
diterima berasal dari bagi hasil atau pendapatan lainnya
berdasarkan prinsip syariah. Return yang dibayarkan baik
kepada nasabah penyimpan dana maupun return yang
diterima dari nasabah pengguna dana dalam berupa
bunga.
3. Perjanjian dibuat dalam bentuk
akad sesuai dengan syariah Islam.
Perjanjian menggunakan hukum positif.
4. Orientasi pembiayaan tidak
hanya untuk keuntungan tetapi juga
falah oriented, yaitu orientasi kesejahteraan
masyarakat. Orientasi pembiayaan untuk
memperoleh keuntungan atas dana yang dipinjamkan.
5. Hubungan antara bank dan
nasabah adalah mitra. Hubungan antara bank dan
nasabah adalah kreditur dan debitur.
6. Dewan pengawas terdiri dari
BI, Bapepam, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah
DPS. Dewan pengawas terdiri dari
BI, Bapepam, dan Komisaris.
7. Penyelesaian sengketa
diupayakan diseselasikan secara musyawarah antara bank dan
nasabah melalui peradilan agama.
Penyelesaian sengketa melalui pengadilan negeri
setempat.
Sumber : Ismail 2013
2.2 Minat