subjektif adalah antibiotik golongan aminoglikosida, salisilat, anti inflamasi non steroid, loop diuretics, dan obat-obatkan kemoterapi
Chan, 2010. b.
Tinnitus Objektif dimana bunyi terdengar pada penderita dan pemeriksa Kennedy, 2010.
Jenis ini bersifat vibratorik, berasal dari transmisi vibrasi sistem muskuler atau kardiovaskuler di sekitar telinga. Umumnya disebabkan
oleh kelainan vaskular, sehingga tinnitusnya berdenyut mengikuti denyut jantung. Tinnitus berdenyut ini dapat dijumpai pada pasien
dengan malformasi ateriovena, tumor glomus jugular dan aneurisma. Tinnitus objektif juga dapat dijumpai sebagai suara klik clicking
sound yang berhubungan dengan penyakit sendi temporomandibular
dan karena kontraksi spontan dari otot telinga tengah atau myoclonus palatal. Tuba eustachius paten juga dapat menyebabkan timbulnya
tinnitus akibat hantaran udara dari nasofaring ke telinga tengah Bashiruddin Sosialisman, 2007.
2.3.3 Prevalensi
Prevalensi tinitus telah diestimasi pada basis data dalam studi epidemiologi yang dilaksanakan di beberapa negara yang berbeda
Sindhusake, et al., 2003; Henry, Dennis, schechter, 2005. Prevalensi tinnitus pada orang dewasa adalah sekitar 10-15. Prevalensi data
tinnitus spesifik umur pada orang dewasa Henry, Dennis, Schechter, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1: Penyebab dan Tipe tinitus
S u
mber: Lockwood, Salvi, Bruckard, 2002
Tipe Penyebab
Subjektif
Otologik Noise-induced hearing loss, presbikusis, otosklerosis,
otitis, serumen yang keras, tuli mendadak, Meniere’s disease, dan penyebab kehilangan pendengaran yang
lain.
Neural Cedera kepala, whiplash, multiple sclerosis, vestibular
schwannoma acoustic neuroma dan tumor
cerebellopontine angle.
Infeksi otitis media, meningitis, sifilis dan infeksi lain yang
berhubungan dengan pendengaran
Obat antibiotik golongan aminoglikosida, salisilat, anti
inflamasi non steroid, loop diuretics, dan obat-obatkan kemoterapi
Objektif
Pulsasi Carotid stenosis, arteriovenous malformations, anomali
vaskular lain, tumor vascular, penyakit katup jantung biasanya stenosis aorta, and kondisi-kondisi yang
menyebabkan aliran darah turbulen.
Muskular Mioklonus Palatal, spasme stapedius atau otot tensor
timpani, patulous eustachian tube.
Spontan Emisi akustik Spontan
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing studi menunjukan peningkatan prevalensi pada orang tua. Pada orang tua didapati peningkatan prevalensi menjadi 29.6
−30.3 Sindhusake, Mitchell, Newall, 2003; Xu, Bu, Xing, et al., 2006.
Dari hasil penelitian pada penderita tinitus diperkirakan usia rata- rata 40 sampai 70 tahun. Kira-kira hanya 1 yang dijumpai pada penderita
yang berusia kurang dari 45 tahun. Pada usia 70 tahun terdapat sekitar 25 sampai 30 risiko tinitus Pray Pray, 2005.
2.3.4 Teori-teori Mekanisme Tinitus
2.3.4.1 Model Neural
Tinitus merupakan simptom fungsional yang melibatkan seluruh aspek sistem mulai dari transduksi suara di dalam telinga sampai dengan
area somatosensori pada korteks. Model ini menekankan pada pentingnya sinkronisasi sinaps pada
sel rambut oleh influks Ca
++
, kejadian patologis pada proses transduksi, kebocoran kalium pada bagian apeks dari sel rambut dan juga berbagai
kerusakan pada sel rambut, sistem eferen auditorius dan saraf auditorius Holgers, 2003.
2.3.4.2 Model for tinnitus suffering
Model ini berdasarkan hipotesis Jastreboff dan Hazel 1993 yang menyatakan tinitus dapat dipertimbangkan sebagai bentuk dari respon
yang terkondisi. Model ini fokus pada jaringan aktivitas neural pada sistem auditori, sistem limbik dan sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
Tinitus diperkirakan berasal dari perifer, dan seluruh level dari jaras auditori mulai dari koklea, sub korteks dan korteks auditori
merupakan bagian yang penting dari pembuatan persepsi tinitus Holgers, 2003.
2.3.5 Dampak Psikososial Tinitus