a. Ketika suara semakin keras, amplitudo getaran membran basilar dan
sel-sel rambut juga meningkat, sehingga sel-sel rambut mengeksitasi ujung saraf dengan lebih cepat.
b. Ketika amplitudo getaran meningkat, semakin banyak sel-sel rambut
yang terangsang sehingga terjadi transmisi melalui banyak serabut saraf.
c. Sel-sel rambut luar tidak terangsang secara bermakna sampai getaran
membran basiler mencapai intensitas yang tinggi, dan perangsangan ini tam,paknya mengabarkan pada sistem saraf bahwa suara tersebut
sangat keras Guyton, 2008.
2.3 Tinitus
2.3.1 Definisi Tinitus
Tinitus merupakan persepsi suara yang berasa dari kepala atau telinga tanpa adanya sumber suara dari luar dan dapat mengganggu kegiatan
sehari-hari, dalam pekerjaan dan tidur Xu, et. al., 2011.
2.3.2 Klasifikasi dan Etiologi
Tinitus dapat diklasifikasikan menjadi: a.
Tinitus Subjektif dimana bunyi hanya didengar oleh penderita Kennedy, 2010.
Tinitus subjektif bersifat nonvibratorik, disebabkan oleh proses iritatif atau perubahan degeneratif traktus auditorius mulai dari sel-sel
rambut getar koklea sampai pusat saraf pendengar Bashiruddin Sosialisman, 2007.
Tinitus subjektif dapat disebabkan oleh gangguan dari telinga, neurologis, infeksi, dan akibat obat-obatan. Penyebab lainya adalah
Noise induce hearing loss, presbyscusis , otosklerosis, otitis, serumen
yang keras, Meniere’s disease, dan sudden sensori neural hearing loss. Penyebab neurologis termasuk akibat dari trauma kepala, whiplash,
sklerosis multipel, vestibular schwannoma, dan tumor cerebellopontine angle
. Penyebab tinitus karena penyakit infeksi seperti otitis media, meningitis, sifilis. Obat-obatan yang umumnya menyebabkan tinitus
Universitas Sumatera Utara
subjektif adalah antibiotik golongan aminoglikosida, salisilat, anti inflamasi non steroid, loop diuretics, dan obat-obatkan kemoterapi
Chan, 2010. b.
Tinnitus Objektif dimana bunyi terdengar pada penderita dan pemeriksa Kennedy, 2010.
Jenis ini bersifat vibratorik, berasal dari transmisi vibrasi sistem muskuler atau kardiovaskuler di sekitar telinga. Umumnya disebabkan
oleh kelainan vaskular, sehingga tinnitusnya berdenyut mengikuti denyut jantung. Tinnitus berdenyut ini dapat dijumpai pada pasien
dengan malformasi ateriovena, tumor glomus jugular dan aneurisma. Tinnitus objektif juga dapat dijumpai sebagai suara klik clicking
sound yang berhubungan dengan penyakit sendi temporomandibular
dan karena kontraksi spontan dari otot telinga tengah atau myoclonus palatal. Tuba eustachius paten juga dapat menyebabkan timbulnya
tinnitus akibat hantaran udara dari nasofaring ke telinga tengah Bashiruddin Sosialisman, 2007.
2.3.3 Prevalensi