Gambar 2.2: Telinga Dalam Tortora, 2009.
2.2 Fisiologi Pendengaran
Mendengar merupakan persepsi neural dari energi suara. Mendengar memiliki dua aspek yaitu identifikasi suara dan lokalisasi
suara.
2.2.1 Fungsi Telinga Luar
Telinga luar yang terdiri dari auricula pinna, external auditory meatus meatus acusticus externus, dan membran tympani.
Pinna akan mengumpulkan gelombang suara dan menghubungkanya dengan meatus acusticus externus. Pinna juga
berfungsi untuk mengetahui penentuan arah suara yang berasal dari depan atau dari belakang.
Meatus acusticus externus dilindungi oleh rambut-rambut halus dan terdapat modifikasi kelenjar keringat yang memproduksi serumen atau
lilin earwax. Secara bersama-sama rambut dan serumen akan mencegah masuknya partikel-partikel mengganggu seperti debu agar tidak sampai ke
membrana tympani dan telinga dalam Sherwood, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Transmisi Suara
Sebagai respon terhadap perubahan tekanan yang dihasilkan oleh gelombang suara di permukaan luarnya, membran timpani bergerak keluar
masuk. Membran timpani berfungsi sebagai resonator yang menghasilkan ulang getaran dari sumber suara dan akan berhenti bergetas hampir segera
setelah suara berhenti. Gerakan membran timpani disalurkan ke manubrium malleus Ganong, 2008.
Ujung tangkai malleus melekat dibagian tengah membran timpani, dan tempat perlekatan ini akan konstan tertarik oleh muskulus tensor
tympani, yang menyebabkan membran tympani tetap tegang. Keadaan ini menyebabkan getaran pada setiap bagian membran timpani akan dikirim
ke tulang-tulang pendengaran, hal ini tidak dapat terjdai jika membran tersebut longgar.
Malleus terikat pada incus oleh ligamen yang kecil sehingga ketika malleus bergerak incus juga ikut bergerak. Ujung yang berlawanan dari
incus akan berartikulasi dengan batang stapes, dan bidang depan dari stapes terletak berhadapan dengan membran labyrith cochlea pada muara
fenestra ovalis Guyton, 2008.
2.2.3 Transmisi Suara Melalui Tulang Pendengaran
Malleus bergoyang yang kemudian menyalurkan getararan manubrium ke incus, incus bergerak sedemikian rupa sehingga getaran
diteruskan ke bagian kepala stapes. Pergerakan kepala stapes menyebabkan lempeng kakinya bergerak maju mundur seperti pintu
berengsel di tepi posterior fenestra ovalis. Dengan demikian, tulang-tulang pendengaran berfungsi sebagai pengungkit Ganong, 2008.
Sistem pengungkit tersebut mengurangi jarak antar tulang dan meningkatkan tenaga 1,3 kali lebih kuat. Luas permukaan membran
timpani 55 milimeter persegi yang jauh lebih besar dari luas lempeng kaki stapes 3,2 milimeter persegi menyebabkan penekanan total yang
Universitas Sumatera Utara
lebih kuat yang diberikan pada cairan koklea Guyton, 2008; Ganong, 2008.
2.2.4 Anatomi dan fungsi koklea