Karakteristik Perbankan Syariah Sudan

5.2.2 Karakteristik Perbankan Syariah Sudan

  Ada berbagai hal yang mencerminkan karakteristik perbankan syariah suatu negara. Beberapa di antaranya adalah: 1) sistem keuangan dan perbankan yang dianut; 2) aliran pemikiran atau madzhab dan pandangan yang dianut oleh negara atau mayoritas muslimnya; 3) kedudukan bank syariah dalam undang-undang; dan 4) pendekatan pengembangan perbankan syariah dan produknya yang dipilih.

a. Sistem Keuangan dan Perbankan

  Sudan adalah negara yang telah menerapkan sistem Islam secara menyeluruh, termasuk sistem ekonomi, keuangan, dan perbankannya, yang dilakukan secara bertahap sejak tahun 1984. Sejak saat itu, semua lembaga keuangan konvensional secara bertahap dikonversi menjadi lembaga keuangan syariah. Konversi total ini menguntungkan bagi lembaga keuangan karena infrastruktur dan perangkat lain juga dikonversi sehingga hambatan operasional bisa diminimalkan.

b. Aliran Pemikiran

  Mayoritas penduduk Muslim Sudan menganut madzhab (school of thought) Syafi’i atau Maliki. Pendapat ulama di Sudan pada umumnya sama dengan pendapat ulama Timur Tengah mengenai aplikasi penerapan prinsip Syariah dalam dunia perbankan. Misalnya, ulama Timur Tengah berpendapat bahwa hutang sama dengan uang (debt = money), bukan harta benda (debt ≠ property). Oleh karena hutang sama dengan uang, maka hutang hanya dapat dijualbelikan atau dipertukarkan dengan harga yang sama. Contoh, piutang senilai Rp 1000 dapat dijual atau ditukar dengan uang senilai Rp 1000 juga. Penjualan piutang dengan diskon dilarang karena ada unsur riba di dalamnya. Pendapat ini berimplikasi bahwa akad Bai’ Al-Inah (sale and buyback) dan Bai’ Al-Dayn (jual beli hutang dengan diskon) tidak sesuai dengan prinsip Syariah, sehingga tidak boleh digunakan dalam transaksi.

c. Kedudukan Bank Syariah dalam Undang-undang

  Sejak diberlakukannya syariah Islam di Sudan, undang-undang yang mengatur lembaga keuangan diperbarui sesuai prinsip Syariah. Undang-undang perbankan baru dikeluarkan pada tahun 1991 yang kemudian disempurnakan pada tahun 2003 untuk dapat disesuaikan dengan perubahan-perubahan perbankan di dalam negeri dan luar negeri. Dengan undang-undang yang baru, perbankan Sudan memiliki landasan hukum kuat untuk menjalankan operasinya secara syariah penuh.

  Misalnya, bank diperkenankan untuk membeli dan menjual aset untuk mendapatkan untung sehingga pola jual beli (Bai’) maupun pola sewa (Ijarah) dapat diterapkan secara menyeluruh. Bahkan, bank di Sudan memiliki gudang dan inventori barang yang akan dijualnya secara murabahah.

d. Kedudukan Dewan Syariah

  Otoritas syariah tertinggi di Sudan untuk perbankan dan lembaga keuangan berada pada Sharia High Supervisory Board (SHSB) atau Dewan Tinggi Pengawas Syariah yang didirikan pada tahun 1993. SHSB berada dalam struktur bank sentral yang posisinya setingkat Dewan Gubernur.

  Tugas utama SHSB, seperti Dewan Syariah pada umumnya, antara lain: 1) bertindak sebagai satu-satunya badan otoritas yang memberikan saran kepada Bank of Sudan berkaitan dengan operasi perbankan dan lembaga keuangan lain; 2) mengkoordinasi isu-isu Syariah tentang keuangan dan perbankan syariah; dan 3) menganalisis dan Tugas utama SHSB, seperti Dewan Syariah pada umumnya, antara lain: 1) bertindak sebagai satu-satunya badan otoritas yang memberikan saran kepada Bank of Sudan berkaitan dengan operasi perbankan dan lembaga keuangan lain; 2) mengkoordinasi isu-isu Syariah tentang keuangan dan perbankan syariah; dan 3) menganalisis dan

  Keberadaan SHSB di dalam struktur bank sentral dimaksudkan untuk meningkatkan respons dan efektivitas pengambilan keputusan dan fatwa-fatwa yang berhubungan dengan masalah-masalah Syariah yang dihadapi oleh perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Selain itu, kedudukan ketua SHSB yang setingkat Dewan Gubernur akan memiliki independensi yang diperlukan agar tidak dicampuri kepentingan- kepentingan pihak lain.

  Selain mengeluarkan fatwa yang berhubungan dengan ketentuan Syariah bagi perbankan dan lembaga keuangan lain, SHSB melakukan berbagai penelitian, menyelenggarakan konperensi, seminar, dan rangkaian pengajaran (lecture series) yang bekerja sama dengan satuan kerja-satuan kerja terkait di Bank of Sudan, serta menyediakan layanan konsultansi kepada perbankan dan lembaga keuangan lain yang berkaitan dengan masalah-masalah hukum Islam.

e. Strategi Pengembangan Perbankan Syariah dan Produknya

  Dengan diterapkannya sistem ekonomi Islam, perbankan Sudan secara otomatis menerapkan sistem keuangan dan perbankan Islam secara penuh. Semua bank yang ada di Sudan beroperasi secara Syariah (fully Islamic Bank). Semua infrastruktur dan legal framework beroperasi secara Syariah penuh sehingga kendala-kendala yang dihadapi oleh negara yang menerapkan dual banking system tidak dialami oleh perbankan Sudan. Namun demikian, keharusan mengkonversi menjadi bank syariah bagi semua bank mempunyai kendala-kendalanya sendiri. Tidak semua bank dapat berhasil dengan baik melewati proses konversi. Bank yang dari awal sudah beroperasi secara Syariah mempunyai competitive advantage atas bank lain yang harus belajar dari awal lagi dengan sistem Syariah yang baru. Konversi total sistem perbankan membutuhkan komitmen, kesungguhan, dan kerja keras semua stakeholder, khususnya pemerintah dan praktisi perbankan.

  Setelah proses konversi, strategi pengembangan perbankan syariah dan produk- produknya di Sudan memilih pendekatan komprehensif yang bertahap dan tidak melanggar serta hati-hati dengan prinsip-prinsip Syariah. Dengan strategi pengembangan yang komprehensif, bank syariah akan dapat berkembang dan beroperasi dengan baik dan optimal di Sudan karena infrastruktur dan legal framework pendukung yang diperlukan oleh bank syariah semuanya tersedia. Sedangkan strategi yang selalu comply to Sharia principles akan memastikan bahwa Setelah proses konversi, strategi pengembangan perbankan syariah dan produk- produknya di Sudan memilih pendekatan komprehensif yang bertahap dan tidak melanggar serta hati-hati dengan prinsip-prinsip Syariah. Dengan strategi pengembangan yang komprehensif, bank syariah akan dapat berkembang dan beroperasi dengan baik dan optimal di Sudan karena infrastruktur dan legal framework pendukung yang diperlukan oleh bank syariah semuanya tersedia. Sedangkan strategi yang selalu comply to Sharia principles akan memastikan bahwa

  Dengan strategi pengembangan perbankan yang diterapkan di Sudan, produk dan instrumen keuangan syariah yang ditawarkan tidak ada yang kontroversial. Produk dan instrumen keuangan syariah yang lebih sesuai Syariah lebih banyak digunakan. Dengan cara ini, pangsa pembiayaan bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) di perbankan Sudan mencapai 28,9 persen pada tahun 2003, sementara pembiayaan murabahah mencapai 44,7 persen. Prestasi yang dicapai perbankan Sudan ini merupakan pencapaian terbaik dibandingkan perbankan syariah di negara lain. Perkembangan penyaluran dana berdasar model pembiayaan dari tahun 2002 ke tahun 2003 dapat dibaca pada tabel 14.

  Tabel 14. Penyaluran Dana Berdasar Mode Pembiayaan

  Pembiayaan

  Pangsa

  Pangsa Naik

  Termasuk Ijarah dan Mugawla

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2