dan prosedur analisis yang sangat ketat juga harus dipatuhi. Dalam studi ini hanya 17 informan yang terlibat. Dua kategori mayor teridentifikasi, yaitu: 1 definisi
caring dan 2 faktor yang mempengaruhi caring. Kategori pertama “definisi caring” dibagi lagi menjadi dua sub-kategori:
keterlibatan dan interaksi. Kategori kedua “faktor yang mempengaruhi caring”, dibagi lagi menjadi lima tema: diri sendiri, pasien, frustasi, koping, dan
kenyamanan, serta dukungan. Sekali lagi perhatikan bagaimana perbedaan pendekatan terhadap masalah mempengaruhi tipe data yang muncul dari riset.
Dengan strategi yang sangat kualitatif dan mendalam, muncul gambaran detail yang menyampaikan beberapa faktor kompleks yang mempengaruhi caring dalam
keperawatan.
2.1.9 Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring
Penilaian terhadap seorang perawat dapat terlihat dari perilaku Caring yang dimiliki perawat. Teori Caring Swanson menyajikan permulaan yang baik
untuk memahami kebiasaan dan proses karakteristik pelayanan. Teori Caring Swanson 1991 dalam Monica, 2008 menjelaskan tentang proses Caring yang
terdiri dari bagaimana perawat mengerti kejadian yang berarti di dalam hidup seseorang, hadir secara emosional, melakukan suatu hal kepada orang lain sama
seperti melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta menaruh kepercayaan
seseorang dalam menjalani hidup Potter Perry, 2005.
Mengenali kebiasaan perawat yang dirasakan klien sebagai Caring menegaskan apa yang klien harapkan dari pemberi pelayanan. Kemudian, klien
menilai efektivitas perawat dalam menjalankan tugasnya. Klien juga menilai pengaruh dari pelayanan keperawatan. Sikap pelayanan yang dinilai klien terdiri
dari bagaimana perawat menjadikan pertemuan yang bermakna bagi klien, menjaga kebersamaan, dan bagaimana memberikan perhatian penuh.
Perbedaan persepsi klien dapat terlihat dari contoh berikut. Contoh pertama, perawat masuk ke kamar klien dengan memberi salam dan senyuman,
lalu melakukan kontak mata, kemudian duduk, menyentuh klien dan bertanya tentang apa yang ada dipikiran klien lalu mendengarkannya, kemudian memeriksa
cairan intravena, mengkaji, dan memeriksa rangkuman tanda vital klien sebelum meninggalkan ruangan. Contoh kedua, perawat masuk ke kamar klien kemudian
memeriksa cairan intravena, memeriksa rangkuman tanda vital, melakukan salam tanpa duduk dan menyentuh klien, perawat bertanya tentang keadaan klien
kemudian pergi. Pada contoh pertama terlihat kepedulian dan keramahan perawat sehingga
klien merasa nyaman. Contoh kedua mengekspresikan ketidakpedulian terhadap masalah klien sehingga klien merasa kurang nyaman. Persepsi klien dapat
berbeda-beda karena semua klien memiliki ciri khas. Persepsi klien menjadi hal yang penting bagi perawat dalam meningkatkan kemampuan.
Penelitian terhadap persepi klien penting karena pelayanan merupakan fokus terbesar dari tingkat kepuasan klien. Tingkat kepuasan klien dapat dinilai
dari bagaimana klien menggunakan sistem pelayanan kesehatan. Apa keuntungan yang klien dapat juga sebagai indikator tingkat kepuasan klien.
Jika perawat memili sikap sensitif, simpatik, melindungi klien, memberi kenyamanan, menunjukkan kemampuan, maka klien merasa lebih dekat serta
mudah berbagi perasaan yang dimilikinya. Klien merasa semakin puas saat perawat melakukan tindakan Caring. Pelayanan keperawatan yang baik terdiri
dari perhatian yang penuh, hubungan kerja yang baik, serta perilaku Caring. Kepuasan klien tidak hanya terlihat dari kepuasan pelayanan kesehatan tetapi juga
kepuasan terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan. Kepuasan klien juga merupakan faktor penting dalam memutuskan
kembali untuk berobat atau menjalani tindakan keperawatan. Tindakan Caring membangun kepercayaan klien terhadap kemampuan perawat dalam memberikan
pelayanan. Kepercayaan pada tindakan keperawatan juga memunculkan kepercayaan terhadap institusi kesehatan.
Hal yang penting adalah mengetahui bagaimana klien menerima Caring dan pendekatan apa yang paling baik dalam menyelenggarakan pelayanan. Sikap
Caring merupakan permulaan yang baik. Hal ini juga penting untuk menjelaskan persepsi dan harapan khusus klien. Membangun suatu hubungan yang baik
terhadap klien dapat membantu perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. Sikap ini juga membantu perawat mengatasi perbedaan antara persepsi perawat
dan klien tentang Caring. Perawat harus mengetahui siapa klien dan mengenali klien agar suatu hubungan yang baik terwujud dan perawat mampu memilih
pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan klien.
2.1.10 Cara Mengukur Perilaku Caring