Perbedaan Caring dan Curing

2.1.2 Perbedaan Caring dan Curing

Perawat memerlukan kemampuan khusus saat melayani orang atau pasien yang sedang menderita sakit. Kemampuan khusus tersebut mencakup keterampilan intelektual, teknikal, dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring Johnson, 1989. Caring merupakan fenomena universal yang berhubungan dengan bagaimana seseorang berpikir, berperasaan, dan bersikap terhadap orang lain. Dalam teori caring, human care merupakan hal yang mendasar. Human care terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain, mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri Pasquali dan Arnold, 1989 dan Watson, 1979. Di samping itu, Watson dalam Theory of Human Care mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Dari sini kita tahu, caring bukan semata-mata perilaku. Sikap caring dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata- kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada di samping klien, dan bersikap sebagai media pemberi asuhan Carruth et al., 1999. Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat dalam merawat pasien. Perilaku caring perawat menjadi jaminan apakah perawat bermutu atau tidak. Caring sebagai inti profesi keperawatan dan fokus sentral dalam praktik keperawatan, bersifat universal dan terdiri dari perilaku-perilaku khusus yang ditentukan oleh dan terjadi dalam konteks budaya. Di dalamnya memiliki makna yang bersifat aktifitas, sikap emosional dan kehati-hatian Barnum, 1994. Beberapa tokoh keperawatan seperti Watson 1979, Leininger 1984, Benner 1989 menempatkan caring sebagai dasar dalam praktek keperawatan. Diperkirakan bahwa sekitar ¾ pelayanan kesehatan merupakan caring sedangkan ¼ -nya merupakan curing. Sebagai seorang perawat, kemampuan care dan cure harus dipadukan secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk klien. Curing sendiri memiliki pengertian yaitu upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk mengobati pasien. Selain itu juga dapat dipahami bahwa curing merupakan ilmu yang empirik, mengobati berdasarkan buktidata dan mengobati dengan patofisiologi yang bisa dipertanggungjawabkan. Hall 1969 mengemukakan perpaduan kedua aspek tersebut. Menurutnya, care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total kepada klien, maka kedua aspek ini harus dipadukan Julia, 1995. Namun, tetap ada perbedaan yang jelas diantara keduanya. Dalam UU no. 23 tahun 1992 menyebutkan bahwa penyembuh penyakit dilaksanakan oleh tenaga dokter dan perawat melalui kegiatan pengobatan dan atau keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan. Dari situ terlihat bahwa antara caring dan curing terdapat perbedaan. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekundernya. Begitu pula curing, curing merupakan tugas primer dokter dan caring sebagai tugas sekundernya. Curing merupakan komponen dalam caring. Karena di dalam caring termasuk salah satunya adanya kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk membantu penyembuhan klien. Jadi, tetap mempunyai hubungan yang saling melengkapi. Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari diagnosis, intervensi, dan tujuannya. Di dalam caring terdapat diagnosis keperawatan yang merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien. Sedangkan di dalam curing terdapat diagnosis medis yaitu suatu bentuk kinerja yang mengungkapkan penyakit yang diderita klien. Dengan kata lain dapat disebut diagnosa penyakit. Dalam caring lebih dititik-beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk ditanggapi dengan pemberian perawatan. Berbeda dengan curing lebih memperhatikan penyakit yang diderita serta penanggulangannya. Selain itu, dapat juga dilihat dari intervensinya. Intervensi keperawatan caring yaitu membantu klien memenuhi masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dengan tindakan keperawatan yang meliputi intervensi keperawatan, observasi, pendidikan kesehatan, dan konseling. Sedangkan intervensi kedokteran curing lebih ke melakukan tindakan pengobatan dengan obat drug dan tindakan operatif. Dari sini dapat dipahami bahwa caring memperhatikan klien dari aspek fisik, psikologi, sosial, serta spiritualnya sedangkan curing menekankan pada aspek kesehatan dan fisik kliennya. Satu hal lagi yang dapat dipahami dari perbedaan caring dan curing yaitu dari aspek tujuan. Tujuan dari perilaku caring, yaitu: 1. Membantu pelaksanaan rencana pengobatan atau terapi. 2. Membantu pasien klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan meningkatkan fungsi dari tubuh pasien. Sedangkan tujuan dari kegiatan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan penanganannya. Dari berbagai penjelasan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa caring lebih kompleks daripada curing. Karena caring memberikan pelayanan yang menyangkut seluruh kebutuhan pasien baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Curing hanya bagian dari caring. Sebagai seorang perawat, kita harus mampu membedakannya dan melakukan caring dengan sebaik-baiknya. Kesejahteraan klien didapat dari totalitas kita dalam melakukan caring. Caring tidak akan pernah lepas dari profesi keperawatan. Karena caring merupakan esensi keperawatan itu sendiri.

2.1.3. Konsep Caring menurut Beberapa Ahli Keperawatan