1 Kebutuhan Hidup Petani Sawit saat ini.

Tabel 1. 1 Kebutuhan Hidup Petani Sawit saat ini.

No kebut uhan Pet ani

(bulan)

Pengeluaran

(dalam Rp.)

Ket erangan

1 Kebutuhan Rumah Tangga

1.500.000

Semua kebutuhan ekonomi rumah tangga petani harus di beli. seperti misalnya beras, sayur dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

2 Pupuk

500.000

Pupuk bersubsidi saat ini susah diperoleh petani, sehingga pupuk non subsidi yang se- lalu digunakan oleh petani sawit. Jika harga pupuk subsidi sebesar Rp.90.000/zak maka pupuk yang non subsidi yang berkembang saat ini adalah 250.000 – 500.000 untuk 50 kg. Untuk 2 ha kebun sawit biasanya (usia 15-25 thn) sebesar 20 zak pupuk (1 zak 50 kg) dengan dua kali pemupukan setahun. Untuk umur pokok sawit 15-25 tahun biasanya menggunakan dosis 2,5 kg hingga 3 kg/pokok. Jadi untuk umur 15-25 tahun akan meng- gunakan 12 zak dalam sekali pemupukan. Jika terdapat 2 kali pemupukan setahun maka kebutuhan pupuk untuk satu kapling sebesar 24 zak. Dan uang yang akan dibutuhkan un- tuk membeli 24 zak tersebut sebesar Rp. 6.000.000/tahun. Dan pengelaran petani untuk perbulan sebesar Rp. 500.000.

3 Pestisida

100.000

Pestisida di gunakan oleh petani untuk mengontrol alang-alang yang biasa dilakukan 2 kali setahun.

4 Buruh

300.000

Buruh panen sebagai pembantu petani dalam memanen sawit. Sebenarnya ini bisa dilaku- kan sendiri oleh petani pemilik kebun, namun pekerjaan dalam memanen begitu susah apalagi jika sawit sudah meninggi (tahun 18 -25), dan pemilik kebun (petani) sudah berusia Tua, sehingga dibutuhkan buruh panen yang jumlahnya satu hingga dua orang.

5 Pengangkutan TBS

250.000

Biaya pengangkutan TBS selalu disesuaikan dengan kenaikan BBM.

6 Transportasi

300.000

Transportasi diperuntukkan aktivitas sehari-hari petani sawit juga operasionalnya dise- suaikan dengan kenaikan harga BBM.

7 Pendidikan Anak

1.000.000

Pendidikan untuk anak petani, SD-Kuliah. Ini akan sangat dibantu jika terdapat program pemerintah untuk sekolah gratis dari SD-Kuliah

8 Kesehatan

100.000

Kesehatan untuk keluarga.

9 Perumahan

50.000

Pembangunan dan renovasi

10 Potongan Kredit

30%

Sumber: disari dari beberapa lokasi petani sawit, Paser dan Kutim di Kaltim, Merangin dan Tanjabar di Jambi, Sanggau dan Sekadau di Kalbar, dan Rohul di Riau.

Ta nda n Sawit

22

lan juli mendapatkan harga TBS Rp. 2.100 namun pada bulan agustus harganya turun menjadi Rp. 1.100. Dapat pula dilihat luk- tuasi harga untuk masing-masing kabupaten di masing-masing provinsi dengan harga yang turun-naik.

Ketidakjelasan dalam pengaturan harga TBS yang di atur oleh pasar dan juga di atur oleh negara melalui merumuskan harga TBS, menjadi faktor pokok ketidakjelasan harga TBS. Bahkan dalam beberapa situasi tertentu, misalnya terjadi kenaikan harga BBM, pemerintah melakukan penyesuaian terhadap UMK (Upah Minimum Kota/Ka- bupaten atau UMSP (Upah Minimum sek- tor perkebunan), namun pemerintah melu- pakan menentukan Harga standar terendah TBS untuk petani sawit. Kalau di ikirkan, kondisi petani sawit yang masih tertunggak oleh beban kredit belum sepenuhnya men-

guasai langsung kebun 2 ha namun masih sebagai buruh tani sementara. Besarnya in- tervensi perusahaan di dalam team penen- tuan harga di tingkat provinsi memberikan dampak kurang menguntungkan bagi harga TBS petani ketika dalam kondisi ekonomi rapuh.

Dalam kajian peneliti LIPI Laila Nagib (2005), kesejahteraan petani sawit ditentu- kan oleh tiga aspek. 1). Luasan lahan, 2). Hasil produksi, 3). Harga TBS. Di tingkat petani sawit, kalau menggunakan aspek luasan lahan dengan 4 ha kebun plasma (seperti rekomendasi dalam program revi- talisasi perkebunan) juga kurang relefan untuk memacu kesejahteraan petani. Kar- ena ongkos produksi untuk luasan lahan lebih dari 2 ha tersebut sangat tinggi serta besarnya akad kredit. Jika menggunakan pemikiran ini, semakin luas kebun plasma

maka akan semakin besar pula akad kredit dan biaya pemeliharaannya. Sehing-

ga pemikiran kesejahter- aan petani sawit dengan memperluas kebun plas- ma sangat tidak memung- kinkan bagi kesejahteraan petani sawit. Kesejahter- aan petani yang ada saat ini karena ditopang oleh kebun swadaya yang be- bas kredit. Karena kebun plasma yang diperoleh se-

luas 2 ha, sangat tidak mampu menopang hidup petani dalam situasi ekonomi sulit seperti sekarang ini. Begitupun halnya hasil produksi. Produksi yang maksimal di pengaruhi oleh tingkat pemeliharaan (pupuk dan perawatan yang intens). Se- mentara situasi saat ini (selama 2008), pu- puk sulit diperoleh petani sawit sehingga petani mengurangi dosis pemupukan yang kemudian produksi menurun. Hal yang sangat mempengaruhi kesejahteraan petani sawit adalah Harga TBS untuk menunjang aspek pemeliharaan dalam mencapai ting- kat produksi yang maksimal. Selain harga TBS, juga harus ditunjang oleh kredit mu- rah atau memandirikan petani sawit den- gan menguasai atau mengelola langsung

kebunnya tanpa avalis. Karena harga TBS dari 2 ha yang diperoleh petani sawit akan di potong 30 % (jika terdapat avalis) untuk pembayaran kredit BANK. kredit terse- but biasanya akan lunas pada usia tanam mencapai tahun ke 18 atau bahkan hingga usia tanam ke-24 seperti yang dialami oleh petani sawit di kabupaten Paser Kaltim.

Dengan melihat persoalan ekonomi petani sawit tersebut di atas, Upaya pembaharuan sistem perkebunan kelapa sawit skala be- sar menjadi point pokok yang harus diper- juangkan saat ini. Karena terdapat relefansi yang sangat akurat antara terbelenggunya ekonomi petani sawit dengan sistem perke- bunan kelapa sawit skala besar saat ini. Da- lam jangka pendek, dibutuhkan intervensi langsung pemerintah untuk mendesain kem- bali sistem penentuan harga, dan sangat di harapkan pemerintah di tingkat provinsi dan pusat dapat pula menentukan standar mini- mal harga TBS untuk tiap tahunnya. Karena persoalan pokoknya pada masalah ekonomi petani sawit adalah juga aspek pengelo- laannya oleh perusahaan, maka orientasi jangka panjang adalah merubah tata niaga perkebunan tersebut yang monoploistik dan berusaha memandirikan petani sawit dalam aspek penguasaan sumber daya kebun dan menguasai teknologi. Sehingga petani dapat sejahtera.

Mansuetus Darto Alsy Hanu, Anggota PSW

Tabel 1. 2

Harga TBS Pet ani (yang t idak menent u kest abilannya) di masing-masing Provinsi Mei – Sept ember 2008