Roda Gigi Pengganti
5.14.7.1 Roda Gigi Pengganti
Regangan
Jadi produksi nyata rata-rata
= per jam/del = Bila akan diadakan perubahan 133 , 75 nilai regangan pada mesin
= 8,29 kg
Drawing, maka diadakan
A R 16 R 17
penggantian roda gigi.
RPM motor =
B R 17 R 18
Roda gigi ini adalah Roda gigi
Pengganti Regangan (RPP).
Pada perhitungan di muka,
A R 16
didapat :
RPM motor =
B R 18
RM = Dalam hal ini, RPM motor, Puli
RPR
16 A, R dan R 18 adalah tetap.
Maka bila B diperkecil, akan
RPR = didapat RPM rol penggilas
RM
menjadi besar, yang berarti produksi akan menjadi besar
Misalnya mesin Drawing pula. Sebaliknya bila puli B diperlukan untuk memproses diperbesar, maka RPM rol sliver yang memerlukan penggilas akan menjadi kecil regangan = 5,73.
dan produksi akan kecil pula. Maka RPR yang diperlukan adalah yang mempunyai jumlah
5.15 Persiapan Combing
gigi : Tujuan dari proses persiapan
271 , 56 combing adalah untuk
5 meluruskan serat, memperbaiki , 73
kerataan berat persatuan
panjang dan dan mengubah Karena jumlah gigi tidak ada sliver carding menjadi lap kecil
pecahan, maka dibulatkan yang sesuai untuk penyuapan menjadi 48.
mesin combing.
5.14.7.2 Roda Gigi Pengganti Pada mesin-mesin persiapan
Produksi (RPP)
combing model lama, beberapa sliver carding disuapkan berjajar
Pada mesin Drawing, bila akan satu sama lain pada mesin mengubah jumlah Produksi, sliver lap dan hasilnya berupa diadakan penggantian diameter lap kecil yang digulung pada
puli produksi. Puli ini disebut
bobin.
puli pengganti produksi (PPP), Beberapa lap kecil tersebut sedangkan untuk memperbesar kemudian disuapkan ke mesin
produksi, maka putaran rol ribbon lap dan hasilnya berupa penggilas harus diperbesar lap kecil yang lebih rata dan pula. Menurut gambar 5.95 lebih lurus serat-seratnya.
susunan gigi mesin Drawing, Karena penggulungan lap kecil RPM rol penggilas = pada bobin di mesin sliver lap susunan gigi mesin Drawing, Karena penggulungan lap kecil RPM rol penggilas = pada bobin di mesin sliver lap
Model Lama
Model Baru
Apabila lap kecil pada mesin Carding Carding ribbon lap, maka gulungan lap kecil pada bobin juga cepat
pre Drawing habis, penggantian lap kecil yang disuapkan harus sering
Sliver lap
lap former dilakukan, sehingga memer (super lap) lukan perhatian dan pelayanan yang lebih banyak.
Ribbon lap
Combing
Combing
Untuk meningkatkan efisiensi Gambar 5.96 mesin-mesin persiapan combing
Urutan Proses Persiapan maka pada mesin model baru,
Combing beberapa sliver carding yang disuapkan dan telah mengalami Kalau kita perhatikan perkem peregangan tidak digulung bangan proses persiapan dalam bentuk lap kecil combing seperti terlihat pada melainkan dikumpulkan menjadi kedua urutan proses tersebut satu melalui terompet dan diatas, pada hakekatnya tidak ditampung dalam can besar.
ada penyingkatan proses, kecu Karena mesin tersebut tidak ali peningkatan efisiensi. Hal ini menghasilkan lap kecil, maka disebabkan karena apabila satu sesuai dengan tujuan mesin proses dihilangkan maka seba tersebut, lazim disebut mesin gian besar dari serat-serat yang pre drawing. Beberapa sliver mempunyai tekukan akan hasil mesin pre drawing disuapkan dalam arah yang kemudian disuapkan ke mesin salah sehingga hasil pelurusan lap former (super lap) dan serat selama penyisiran kurang hasilnya berupa lap kecil yang efektif. sesuai untuk penyuapan mesin Menurut teori Prof. Morton yang combing. Karena sliver yang didasarkan atas beberapa hasil disuapkan tersedia cukup penyelidikannya, menunjukkan banyak dalam can, maka bahwa serat-serat didalam sliver penyuapan tidak cepat habis, hasil mesin carding sebagian sehingga tidak banyak besar mempunyai ujung yang memerlukan perhatian dan tertekuk dibagian belakangnya. pelayanan.
Dengan adanya tekukan serat, maka pelurusan dan penjajaran serat pada mesin drawing tidak Dengan adanya tekukan serat, maka pelurusan dan penjajaran serat pada mesin drawing tidak
demikian sebagian besar Hal ini dapat terlihat jelas pada tekukan serat dengan mudah gambar berikut ini.
dapat diluruskan oleh sisir-sisir mesin combing. Dengan cara model baru yaitu dengan urutan mesin-mesin pre drawing dan lap former, maka selain mesin pre drawing mengubah kedudukan tekukan serat dari bagian belakang
(a) (travelling hook) ke bagian depat serat (leading hook), maka mesin pre drawing juga berfungsi sebagai mesin drawing. Gambar 5.98 menunjukkan susunan mesin pada proses persiapan combing dengan
(b) keadaan tekukan serat- seratnya.
Gambar 5.97 Dengan memasang 1 atau 3 Arah Penyuapan Serat pada
mesin drawing sebagai proses Mesin Combing
pre drawing, yang kemudian hasil slivernya disuapkan pada
Gambar 5.97a memperlihatkan lap former, maka serat-serat arah penyuapan tekukan serat dari lap hasil lap former yang yang betul sehigga tekukan akan disuapkan ke dalam mesin serat dapat diluruskan selama combing, akan mempunyai penyisiran. Sedang gambar tekukan yang terletak dibagian
5.97b memperlihatkan arah depan (leading hook). Dengan penyuapan tekukan serat yang demikian sisir pada mesin salah sehingga tekukan serat combing dapat menyisir serat 5.97b memperlihatkan arah depan (leading hook). Dengan penyuapan tekukan serat yang demikian sisir pada mesin salah sehingga tekukan serat combing dapat menyisir serat
an yang kecil. Dengan demikian hasil proses berikutnya tidak akan lebih baik dari cara seperti pada gambar 5.98b, dimana dengan cara ini lebih banyak dilakukan peregangan dengan mesin drawing, sehingga serat- seratnya makin terarah dan sejajar. Karena adanya kekurangan pa
da cara seperti gambar 5.98a, maka cara yang konvensional ini tidak lazim dipakai lagi, yang berarti bahwa mesin sliver lap juga sudah jarang sekali dijumpai dalam urutan proses persiapan combing pada proses pemintalan model baru.
Gambar 5.98 Tekukan Serat yang disuapkan ke Mesin Combing
Keterangan :
C. mesin Carding
D. mesin Drawing LF. Lap Former
Cb. Combing SL. Sliver Lap RL. Ribbon Lap
SL
Pada cara seperti gambar 5.98c dimana urutan proses terdiri dari pre drawing dan lap former, merupakan suatu cara proses persiapan combing yang lebih baik dalam pembuatan benang sisir. Dengan banyaknya peregangan (drafting) dalam urutan proses tersebut, maka serat-serat juga akan lebih sejajar, yang berarti memudahkan dan menyempur nakan penyisiran yang sesung guhnya pada mesin combing. Dengan makin lurus dan sejajarnya serat, maka pada waktu penyisiran kemungkinan putusnya serat-serat sebagai akibat dari penyisiran akan berkurang, sehingga dapat memperkecil terjadinya limbah.