Proses di Mesin Blowing
5.12 Proses di Mesin Blowing
Gambar 5.18 Unit Mesin-mesin Blowing
Serat yang sudah didiamkan • Membuat lap yang rata selama ± 24 jam diangkut ke
sebagai hasil akhir ruang Blowing dan disusun
pengerjaan serat pada unit disekeliling mesin Loftex mesin-mesin Blowing. Changer.
Agar tujuan tersebut dapat Kemudian dari masing-masing tercapai, perlu diadakan bal diambil segumpal demi penyetelan-penyetelan yang segumpal dengan tangan dan teliti pada mesin-mesin Blowing, disuapkan diatas lattice sesuai mutu serat yang penyuap.
diproses.
Pengambilan kapas diatur sedemikian rupa sehingga Dibawah ini mesin-mesin dapat habis dalam waktu yang Blowing model baru, antara lain bersamaan. Adapun maksud : dan tujuan pembukaan ini adalah :
5.12.1 Mesin Loftex Charger
- Membantu
pembukaan
kapas - Menghindari kemungkinan adanya potongan-potongan besi, mur atau baut terbawa serat masuk ke mesin.
- Melakukan pencampuran serat dari beberapa bal yang tersedia.
Gumpalan serat terus masuk
kedalam mesin-mesin Blowing
dan keluar berupa lap sebagai hasil akhir mesin scutcher.
Gambar 5.19 Tujuan proses di mesin Blowing
Skema Mesin Loftex Charger adalah : • Membuka gumpalan-gumpa Keterangan :
lan serat hingga menjadi
1. lembaran kapas gumpalan yang lebih kecil
2. lattice
3. pawl penyuap (feed pawl) & • Membersihkan kotoran-koto Rachet ran yang terdapat pada se
(terurai).
4. eksentrik / modulator / rat sewaktu serat mengalami
regulator
proses pembukaan. • Mencampur serat yang
5.12.1.1 Proses di Mesin
berasal dari beberapa serat
Loftex Charger
yang disuapkan. Mesin ini merupakan peralatan
penyuap lembaran-lembaran penyuap lembaran-lembaran
diteruskan ke mesin Hopper.
Hopper Feeder
Pada peralatan ini terdapat tiga sekatan, sehingga dapat Gumpalan serat yang berasal digunakan untuk menempatkan dari mesin Loftex Charger jatuh empat lembaran serat kapas pada lattice (3) dan diteruskan bersama-sama. Biasanya ke depan. Mesin ini sama sekatan ini diisi dengan dengan Loftex Charger yang lembaran-lembaran serat kapas merupakan peralatan yang berasal dari empat bal penyuapan ke mesin berikutnya. serat. Lattice (2) pada mesin ini
5.12.2.2 Mesin Hopper Feeder
digerakkan oleh peralatan
Cleaner
penggerak yang sederhana dengan kecepatan yang dapat diubah-ubah, sehingga dapat memeriksa dengan teliti jumlah kapas yang terdapat pada mesin Hopper. Dengan demikian diperoleh penyuapan yang rata.
5.12.2 Mesin Hopper Feeder
Gambar 5.21 Skema Mesin Hopper Feeder
Cleaner
Keterangan :
1. Sisir kapas
2. Apron berpaku (spike lattice)
3. Rol pengambil
5.12.2.3 Proses di Mesin Hopper Feeder
Gambar 5.20
Cleaner
Skema Mesin Hopper Feeder Mesin ini masih sama dengan Keterangan :
mesin Loftex Charger, yaitu
1. Gumpalan kapas merupakan peralatan
2. Pelat penahan penyuapan ke mesin berikutnya.
3. Apron/lattice Kapas dibawa ke atas oleh apron berpaku (2) dan diratakan 3. Apron/lattice Kapas dibawa ke atas oleh apron berpaku (2) dan diratakan
oleh pukulan
sisir
perata (1). Gumpalan-gumpalan kapas yang jatuh tersebut akan mengalami proses seperti di atas berulang kali sampai gumpalan menjadi kecil, sehingga dapat lewat melalui jarak antara sisir perata (1) dengan apron berpaku (2). Kemudian kapas dipukul oleh rol pengambil (3) dan jatuh pada mesin Pre Opener Cleaner. Rol pengambil (3) berbentuk silinder dan dapat digunakan untuk mengolah serat kapas atau serat buatan.
5.12.2.4 Gerakan antara Permukaan Berpaku
Gerakan-gerakan ini dijumpai pada mesin-mesin pencabik bal kapas (Hopper Bale Breaker), pembuka bal kapas (Hopper Bale Opener) dan mesin penyuap (Hopper Feeder). Prinsip bekerjanya mesin-mesin tersebut pada hakekatnya sama, hanya berbeda dalam hal ukuran paku-paku pada lattice dan Rol perata. Apabila jarak Rol perata terhadap lattice makin dekat, maka gumpalan-gumpalan kapas yang lewat diantaranya makin kecil.
Dengan demikian tingkat pembukaan kapas dapat diatur oleh pengaturan jarak tersebut. Makin dekat penyetelan jaraknya, makin terbuka kapasnya, tetapi produksi per satuan waktu makin rendah. Hal ini disebabkan karena sebagian besar kapas akan dipukul dan kembali jatuh. Akibat dikembalikannya sebagian dari gumpalan kapas tersebut, maka terjadi proses pencampuran yang lebih baik. Untuk mendapatkan tingkat pembukaan yang baik tanpa mengurangi jumlah produksi, dapat ditempuh dengan cara mempercepat putaran lattice. Mengenai kecepatan lattice ini tidak ada pedoman tertentu, yang pokok adalah jarak antara lattice dan Rol peratanya.
Gambar 5.22 Alur Gerakan antara Permukaan
Berpaku
Pada dasarnya harus dijaga
supaya settingnya diusahakan menjadi x 11,25 cm = 18
sedekat mungkin, hanya saja perlu diperhatikan bahwa makin cm. Apabila kecepatan ujung- dekat settingnya kemungkinan ujung paku antara titik Q dan S timbul bahaya kebakaran makin dibagi dengan jumlah paku rol besar. Apabila kecepatan perata perata yang lewat di titik R dan pemukul tidak sebanding (jumlah pukulan paku per menit) peningkatannya, maka akan didapat hasil :
gumpalan-gumpalan kapas 9 . 000 = 9 cm/paku Rol perata
besar yang relatif belum terbuka
dapat lewat diantaranya Ini berarti bahwa untuk setiap meskipun settingnya sudah kali paku rol perata melewati dekat. Hal ini dapat dijalankan titik R, maka ujung-ujung paku sebagai berikut :
pada lattice antara titik Q dan S Pada gambar 5.22 diatas bergerak sejauh 9 cm. Jadi misalkan kecepatan permukaan setiap paku pada lattice akan lattice berpaku dari suatu
pembuka kapas 6.000 cm/menit mengalami = 2 kali pukulan dan kecepatan putaran rol
oleh paku Rol perata.
perata 250 rpm, sedangkan Tempat kedudukan pukulan jumlah paku pada rol perata ada tersebut tidak tepat pada titik R,
4, maka setiap menit akan ada dimana setting antar ujung- paku sebanyak 4 x 250 = 1.000 ujung paku pada posisi paling buah lewat titik R. Kecepatan dekat, sehingga terjadi dua kali permukaan lattice antara titik P pemukulan. Apabila kecepatan dan Q ialah 6.000 cm/menit, lattice ditingkatkan dua kali tetapi antara titik Q dan S tanpa mempercepat kecepatan kecepatan ujung-ujung pakunya rol perata, gumpalan-gumpalan ± 9.000 cm/menit karena yang besar kapas akan adanya perubahan arah paku diteruskan melewatinya, sebab yang menyebabkan jarak antar perata hanya mempunyai ujung-ujung paku bertambah kesempatan memukul sekali besar. Kalau semula jarak antar
saja.
ujung paku antara titik P dan Q Usaha-usaha untuk sama dengan 1,25 cm, maka memperbaiki pembukaan tanpa antara titik Q dan S menurut mempengaruhi jumlah produksi perhitungan, jarak tersebut tidak dapat dicapai hanya
dengan mempercepat lattice.
Mesin Pre Opener Cleaner
Gambar 5.23
Skema Mesin Pre Opener Cleaner
Keterangan : Ketiga silinder tersebut
1. Penggerak (driver) meneruskan kapas melalui pelat
2. Penahan (baffles) pembersih (4) dan batang
3. Silinder pemukul berpaku saringan (5). Jarak batang
4. Pelat pembersih saringan dapat diatur
5. Batang saringan (gridbars) sedemikian rupa sesuai dengan
6. Peghisap (breather) kapas yang diolah.
7. Saluran pneumatic Udara dikeluarkan dari celah (pneumatic line)
sehingga dengan demikian
sebagian besar debu, serat- (air gap dis)
8. Pelat penahan
hisapan
serat yang beterbangan, dihisap, sedangkan pecahan-
5.12.2.5 Proses di Pre Opener pecahan biji dan kotoran serta
Cleaner
limbah dapat ditampung di bawah gridbars. Kemudian
Kapas yang berasal dari mesin kapas dikeluarkan melalui Blending Feeder jatuh pada silinder saluran pneumatis (7) permukaan silinder pemukul dan diteruskan ke mesin yang berpaku (3) pada bagian berikutnya. yang pertama dari susunan tiga Mesin ini dapat juga digunakan silinder. Kemudian kapas untuk mengolah serat buatan diteruskan pada mesin Pre yang biasanya dalam keadaan Opener Cleaner pada ketiga yang sangat padat, tanpa silinder pemukul berpaku (3).
mengakibatkan kerusakan pada celah batang jaringan (3) dan seratnya.
bertumpuk di under cassing.
5.12.2.6 Pemisahan Kotoran di Mesin Pre Opener Cleaner
Gumpalan serat yang jatuh ke rol pemukul (1) akan langsung mendapat pukulan sehingga terjadi proses pembukaan serat menjadi lebih terurai karena berat jenis kotoran (biji, batang,
Gambar 5.24 daun, pasir/logam) lebih berat
Skema Rol Pemukul dan dari pada berat jenis serat,
Batang Saringan maka cenderung akan jatuh ke bawah membentur dinding- Keterangan : dinding batang saringan (2)
1. Rol Pemukul (Pined beater) untuk masuk melalui celah-
2. Batang Sarigan (Gridbars)
3. Celah Batang Saringan
5.12.2.7 Gerakan Pemukul
Gambar 5.25 Skema Rol Pemukul Mesin Pre Opener Cleaner
Keterangan :
1. Pelat pemisah
2. Rol pemukul
3. Batang saringan
Gumpalan serat yang jatuh ke permukaan rol pemukul (2) A langsung dipukul dan terlempar ke rol pemukul (2) B karena ada pelat pemisah maka gumpalan serat kembali jatuh pada permukaan antara rol pemukul (2) A dan rol pemukul (2) B. Dengan gambar diatas maka ada 2 kali proses pembukaan di daerah x dan y. Agar gumpalan serat dapat lebih terbuka ada yang menggunakan 5 buah rol pemukul, karena akan terjadi 4 kali proses pembukaan.
5.12.3 Mesin Condensor at Cleaner
Gambar 5.26 Skema Mesin Condensor at Cleaner
Keterangan :
1. Silinder penampung (condensor)
2. Rol pemukul / pengambil
5.12.3.1 Proses di Mesin Condensor at Cleaner
Gumpalan serat yang jatuh ke permukaan condensor (1) akan terhisap oleh fan sehingga kotoran dan serat pendek akan terhisap oleh fan akan masuk melalui celah-celah condensor untuk ditampung pada air filter condensor at cleaner. Serat-serat panjang yang menempel pada permukaan condensor akan tergaruk oleh rol pemukul/pengambil (karena permukaan rol pemukul/ pengambil terbuat dari kulit) untuk diteruskan ke mesin opener cleaner.
5.12.3.2 Pemisahan Kotoran di Mesin Condensor at Cleaner
Gambar 5.27 Skema Pemisah Kotoran Mesin Condensor at Cleaner
Keterangan : bawah gumpalan serat dan
1. Batang saringan serat-serat pendek karena (Condensor) hisapan fan juga cenderung
2. Saluran fan penghisap berada pada lapisan gumpalan
3. Fan penghisap serat di atas permukaan condensor.
Proses di mesin Condensor at Karena gerakan rol pengambil Cleaner. Gumpalan serat akan akan membantu kotoran- menempel pada permukaan kotoran dan serat pendek Condensor karena hisapan fan.
terhisap oleh fan melalui celah- Kotoran-kotoran berupa biji, celah condensor dan saluran batang daun, pasir atau logam fan untuk ditampung pada air cenderung berada di bagian filter for Condensor at Cleaner.
5.12.4 Mesin Opener Cleaner
Gambar 5.28 Skema Mesin Opener Cleaner
1. Gumpalan kapas
Opener Cleaner
2. Penggerak
3. Penahan (baffles) Karena putaran pemukul maka
4. Pemukul (beater) gumpalan kapas akan masuk ke
5. Batang saringan (gridbars) depan secara bertahap.
6. Pintu pembersih Kotoran-kotoran akan
7. Penghisap (fan) berjatuhan melalui celah-celah
8. Saluran pneumatis batang saringan. Kapas yang keluar dari mesin ini, kemudian 8. Saluran pneumatis batang saringan. Kapas yang keluar dari mesin ini, kemudian
1. Saluran in let
2. Saluran out let
5.12.4.2 Pemisahan Kotoran
3. Condensor
di Mesin Opener 4. Rol pemukul
Cleaner
5.12.5.1 Proses di Mesin Condensor at Picker
Gumpalan kapas masuk melalui saluran in let (1) karena hisapan fan jatuh ke permukaan condensor (3). Kotoran-kotoran (batang, biji, daun, pasir, logam) akan masuk ke lubang condensor untuk ditampung pada air filter for Condensor at Picker melalui saluran out let
Gambar 5.29
Skema Rol Pemukul dan Sedang gumpalan kapas yang Batang Saringan
masih menempel pada permukaan Condensor akan
Keterangan : digaruk/diambil oleh rol pemukul
1. Rol Pemukul (Pined beater) untuk disuapkan ke mesin
2. Batang Saringan (Gridbars)
berikutnya.
3. Celah Batang Saringan
5.12.5.2 Pemisahan Kotoran
5.12.5 Mesin Condensor at di Mesin Condensor Picker
at Picker
Gambar 5.30 Skema Mesin Condensor at
Gambar 5.31 Picker
Skema Pemisah Kotoran Mesin Condensor at Picker
Keterangan : bawah gumpalan serat dan
1. Batang saringan serat-serat pendek karena (Condensor) hisapan fan juga cenderung
2. Saluran fan penghisap berada pada lapisan gumpalan
3. Fan penghisap serat di atas permukaan condensor.
Proses di mesin Condensor at Karena gerakan rol pengambil Cleaner. Gumpalan serat akan akan membantu kotoran- menempel pada permukaan kotoran dan serat pendek Condensor karena hisapan fan.
terhisap oleh fan melalui celah- Kotoran-kotoran berupa biji, celah condensor dan saluran batang daun, pasir atau logam fan untuk ditampung pada air cenderung berada di bagian filter for Condensor at Cleaner.
5.12.6 Mesin Micro Even Feeder
Gambar 5.32 Skema Mesin Micro Even Feeder
Keterangan :
5. Pintu pengontrol isi
1. Condensor
6. Apron berpaku
2. Rol pemukul
7. Rol pengontrol
3. Gumpalan kapas
8. Kick rol
4. Rol pemukul
5.12.6.1 Proses di
Mesin berpaku (6) dan akan diambil
Micro Even Feeder
oleh rol pengambil (7) untuk diteruskan ke mesin berikutnya.
Gumpalan serat (3) yang Sedangkan volume kapas diambil rol pemukul (2) dari dikendalikan oleh kick rol (8) Condensor (1) akan jatuh ke dan pintu berayun (5) yang akan pasangan rol pemukul (4) untuk menghentikan mesin bila penuh mendapatkan pukulan (proses dan menjalankan mesin kembali pembukaan) yang selanjutnya secara otomatis. akan dibawa ke atas oleh apron
5.12.7 Mesin Scutcher
Gambar 5.33 Skema Mesin Scutcher
Keterangan :
10. Rol pembersih (stripping
1. Silinder penampung
rolls)
(condensor)
11. Rol penggilas (calender
2. Saluran penyuap
rolls)
3. Pemukul (beater)
12. Gulungan lap
4. Pelat penaha (buffle rack)
13. Batang penggulung (lap
5. Apron berpaku (spike lattice)
arbor)
6. Pembersih (stripper)
7. Saluran penyuap
8. Pemukul (beater)
9. Penghisap (fan)
5.12.7.1 Proses di
Mesin gulungan lap seperti mesin
Scutcher
Scutcher model lama.
Dibandingkan dengan mesin
5.12.7.2 Gerakan Pengaturan
Scutcher model lama, maka
Penyuapan
mesin Scutcher model baru ini konstruksinya lebih kuat. Mesin Penyuapan mesin scutcher ini ini dapat digunakan untuk biasanya dilakukan oleh mesin mengolah kapas atau serat- penyuap yang ditempatkan serat buatan dengan produksi sebelumnya. yang tinggi. Bahan yang akan diolah ditarik mesin Scutcher oleh silinder penampung (1). Penghisapnya terpisah dan motornya dapat digunakan untuk melayani dua atau lebih silinder penampung, apabila digunakan mesin
Scutcher yang lebih dari satu
untuk pembukaan dan pembersihan. Penyuapannya
Gambar 5.34 diatur secara otomatis.
Pengatur Penyuapan Silinder penampung bertugas menampung kapas untuk Keterangan : penyuapan dengan 1. Kapas menggunakan pelat penahan
2. Lattice penyuap yang bekerja pengatur 3. Rol penekan penyuapan kepada pre opener
4. Pedal penekan beater.
5. Rol penyuap Pre opener beater menyuapkan
6. Daerah pemukulan kapas yang sudah benar-benar terbuka pada suatu daerah Bagian-bagian yang mengatur penyuapan yang dilengkapi penyuapan pada scutcher dengan pelat penahan yang seperti terlihat pada gambar bekerja dengan baik.
5.34 dan biasanya terdiri dari Kapas dinaikkan ke atas lattice penyuap (2), rol penekan dengan perantaraan apron (3) yang gunanya untuk berpaku (5) untuk memperoleh memadatkan kapas, pedal hasil pencampuran yang baik. penyuap (4) yang dapat Serat-serat yang sudah rata bergerak sesuai dengan tebal sekali kemudian disuapkan ke tipisnya kapas yang disuapkan daerah pemukul yang terakhir. dan rol penyuap (5) yang Selanjutnya akan dihasilkan menyuapkan dan menjepit
kapas yang disuapkan.
Prinsip bekerjanya peralatan tebal kapas yang terjepit oleh rol tersebut dapat diikuti pada penyuap dan pedal juga uraian dan gambar.
tertentu. Bila kapas yang masuk antara
• Cara Bekerjanya Alat rol penyuap dan pedal
Pengatur Penyuapan
mempunyai tebal yang berlainan dengan tebal kapas
Apabila keadaan lap yang pada waktu kedudukan belt ada dihasilkan itu normal maka belt ditengah-tengah, maka pedal yang menghubungkan kedua yang dapat bergerak seperti Cone drum kedudukannya timbangan itu akan bergerak harus ada ditengah-tengah dan keatas atau kebawah.
Gambar 5.35
Pengatur Penyuapan (Feed Regulator)
Gerakan ini diteruskan melalui menekan ujung pedal (a)
b, c 1 ,c 2 ,c 3 , d, o dan f kebawah sehingga ujung pedal yang lain (b) bergerak keatas
sehingga menyebabkan terjadinya penggeseran belt dan gerakan ini akan menarik
pada cone drum sehingga rol keatas berturut-turut c 1 ,c 2 ,c 3 , penyuap akan berputar lebih
d dan dengan perantaraan lambat atau lebih cepat.
poros (e), batang (f) akan Kalau penyuapan kapas terlalu menggeserkan belt ke kiri tebal, maka kapas akan sehingga cone drum (g 2 ) poros (e), batang (f) akan Kalau penyuapan kapas terlalu menggeserkan belt ke kiri tebal, maka kapas akan sehingga cone drum (g 2 )
• Pergerakan Pedal dan T , dan T , sehingga putaran
(h) melalui roda-roda gigi S, T 1 ,
Perpindahan Belt
dari rol penyuap juga menjadi Perpisahan kedudukan atau lambat.
letak belt terjadi langsung dan Dengan demikian maka sebanding dengan terbukanya
penyuapan kapas oleh rol atau tertutupnya gerakan pedal. penyuap juga menjadi lebih lambat. Demikian pula akan
Gambar 5.36
Pergerakan Pedal dan Perpindahan Belt
Keterangan : Sebagai contoh misalkan
1. Kapas perbandingan tebal tipisnya
2. Lattice penyuap kapas yang masuk diantara rol
3. Pedal penyuap dan pedal sama
4. Roda gigi dengan t = 1, maka untuk
5. Rol penyuap lapisan kapas yang lebih tebal
6. Roda gigi dari pada lapisan kapas yang
7. Daerah pemukulan dikehendaki, harga t lebih besar
8. Cone drum atas (pasif) dari 1 dan untuk lapisan kapas
9. Belt yang lebih tipis, harga t harus
10. Cone drum bawah (aktif) kurang dari 1 (gambar). Kalau untuk lapisan kapas yang paling tipis harga t = 0,5 dan untuk 10. Cone drum bawah (aktif) kurang dari 1 (gambar). Kalau untuk lapisan kapas yang paling tipis harga t = 0,5 dan untuk
harga t = 1,5 dan panjang cone Untuk harga t = 1, maka .t=
drum masing-masing = 25 cm, maka untuk lapisan kapas yang
. 1 = 0,8 dan harga ini tetap dikehendaki = 1, kedudukan belt
pada cone drum kira-kira dan berlaku untuk harga-harga ditengah dan berada pada yang lainnya dari t = 0,5 sampai diameter cone drum bawah
t = 1,5.
D + d = 20 + 25 = 45 cm cone drum atau d = 25 cm.
D = 20 cm dan pada diameter
Untuk setiap kedudukan belt x t = 0,8 atau =
pada cone drum agar belt selalu
d x D tegang maka (D + d) harus D+d=
+d selalu tetap. Dan setiap
perubahan putaran cone drum
=d(
+ 1) = 45 cm
D atas ( ) akan berubah-ubah
d 45 45
= berbanding terbalik dengan