Konstruksi keramba jaring
2.2.3 Konstruksi keramba jaring
apung
Gambar 2.31 Plakban pada kaca
Pada saat menempelkan lem silikon Wadah budidaya ikan selanjutnya ke kaca sebaiknya ketebalan lem pada yang sangat potensial dikembangkan di
seluruh permukaan kaca sama. Hal ini Indonesia adalah karamba jaring akan membuat ketebalan lem sama terapung. Agar dapat melakukan pada setiap sudut. Setelah seluruh kaca budidaya ikan dijaring terapung terakit menjadi akuarium, langkah yang menguntungkan maka konstruksi selanjutnya adalah mengeringkan wadah tersebut
harus sesuai akuarium tersebut minimal selama
dengan
per-
syaratan teknis.
24 jam agar lem silikon tersebut benar- Konstruksi wadah jaring terapung pada benar kering.
dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu kerangka
kantong jaring. Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan kantong jaring dan tempat lalu lalang orang pada waktu memberi pakan dan saat panen. Kantong jaring merupakan tempat pemeliharaan ikan yang akan dibudi- dayakan. Dengan memperhitungkan konstruksi wadah secara baik dan benar akan diperoleh suatu wadah budidaya
dan
Gambar 2.32 Mengeringkan akuarium Gambar 2.32 Mengeringkan akuarium
Dalam mendesain konstruksi wadah budidaya ikan disesuaikan dengan lokasi yang dipilih untuk membuat budidaya ikan dijaring terapung. Budidaya ikan dijaring terapung dapat dilakukan untuk komoditas ikan air tawar dan ikan air laut. Sebelum membuat konstruksi wadah karamba jaring terapung pemilihan lokasi yang tepat dari aspek sosial ekonomis dan teknis benar. Sama seperti wadah budidaya ikan sebelumnya persyaratan secara teknis dan sosial ekonomis dalam memilih lahan yang akan digunakan untuk melakukan budidaya ikan harus diperhatikan. Aspek sosial ekonomis yang sangat umum yang harus dipertimbangkan adalah lokasi tersebut dekat dengan pusat kegiatan yang mendukung operasionalisasi suatu usaha seperti tempat penjualan pakan, pembeli ikan dan lokasi yang dipilih merupakan daerah pengembangan budidaya ikan sehingga mempunyai prasarana jalan yang baik serta keamanan terjamin. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi usaha budidaya ikan di karamba jaring terapung antara lain sebagai berikut.
1. Arus air
Arus air pada lokasi yang dipilih diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada arusnya agar tetap terjadi pergantian air dengan baik dan kandungan oksigen terlarut dalam wadah budidaya ikan tercukupi, selain itu dengan adanya arus maka dapat menghanyutkan sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang terjatuh di dasar perairan. Dengan tidak terlalu kuatnya arus juga berpengaruh terhadap keamanan jaring dari kerusakan sehingga masa pakai jaring lebih lama. Bila pada perairan yang akan dipilih ternyata tidak ada arusnya (kondisi air tidak mengalir), disarankan agar unit budidaya atau jaring dapat diusahakan di perairan tersebut, tetapi jumlahnya tidak boleh lebih dari 1% dari luas perairan. Pada kondisi perairan yang tidak mengalir, unit budidaya sebaiknya diletakkan ditengah perairan sejajar dengan garis pantai.
2. Tingkat kesuburan Pada perairan umum dan
waduk ditinjau dari tingkat ke- suburannya dapat dikelompokkan menjadi perairan dengan tingkat kesuburan rendah (oligotropik), sedang (mesotropik) dan tinggi (eutropik). Jenis perairan yang sangat baik untuk digunakan dalam waduk ditinjau dari tingkat ke- suburannya dapat dikelompokkan menjadi perairan dengan tingkat kesuburan rendah (oligotropik), sedang (mesotropik) dan tinggi (eutropik). Jenis perairan yang sangat baik untuk digunakan dalam
limbah organik. Kedua jenis bahan perairan dengan tingkat kesuburan
pencemar tersebut umumnya rendah hingga sedang. Jika
disebabkan oleh kegiatan manusia, perairan dengan tingkat kesuburan
baik secara langsung maupun tidak tinggi digunakan dalam budidaya
langsung. Penyebab kedua adalah ikan di jaring terapung maka hal ini
keadaan alam seperti: banjir atau sangat berisiko tinggi karena pada
gunung meletus. Jika lokasi perairan eutropik kandungan
budidaya mengandung bahan oksigen terlarut pada malam hari
maka akan sangat rendah dan berpengaruh
pencemar
berpengaruh terhadap kehidupan buruk terhadap ikan yang dipelihara
ikan yang dipelihara di dalam dengan kepadatan tinggi.
wadah
budi
daya ikan
tersebut.
3. Bebas dari pencemaran Dalam dunia perikanan, yang
4. Kualitas air
dimaksud dengan pencemaran Dalam budidaya ikan, secara perairan adalah penambahan
umum kualitas air dapat diartikan sesuatu berupa bahan atau energi
sebagai setiap perubahan (variabel) ke dalam perairan yang menyebab-
yang mempengaruhi pengelolaan, kan perubahan kualitas air sehingga
kelangsungan hidup dan produk- mengurangi atau merusak nilai guna
tivitas ikan yang dibudidayakan. air dan sumber air perairan tersebut.
Jadi perairan yang dipilih harus Bahan pencemar yang biasa masuk
berkualitas air yang memenuhi ke dalam suatu badan perairan
persyaratan bagi kehidupan dan pada prinsipnya dapat dikelompok-
pertumbuhan ikan yang akan di- kan menjadi dua yaitu bahan
budidayakan. Kualitas air meliputi pencemar yang sulit terurai dan
sifat fisika, kimia dan biologi. Secara bahan pencemar yang mudah
detail tentang kualitas air ini akan terurai. Contoh bahan pencemar
dibahas pada Bab 2. yang sulit terurai berupa per- senyawaan logam berat, sianida, Setelah mendapatkan lokasi yang DDT, atau bahan organik sintetis. memenuhi persyaratan teknis maupun Contoh bahan pencemar yang sosial ekonomis maka harus dilakukan mudah terurai berupa limbah rumah dibahas pada Bab 2. yang sulit terurai berupa per- senyawaan logam berat, sianida, Setelah mendapatkan lokasi yang DDT, atau bahan organik sintetis. memenuhi persyaratan teknis maupun Contoh bahan pencemar yang sosial ekonomis maka harus dilakukan mudah terurai berupa limbah rumah
lama, yaitu antara 4–5 tahun. pada waktu melakukan survey lokasi. Perencanaan tersebut dapat dibuat
Pada umumnya petani ikan di dengan membuat gambar
dari
jaring terapung menggunakan konstruksi wadah budidaya yang akan
bambu sebagai bahan utama dibuat. Konstruksi wadah jaring
pembuatan kerangka, karena selain terapung terdiri dari beberapa bagian,
harganya relatif murah juga antara lain sebagai berikut.
ketersediaannya di lokasi budidaya sangat banyak.
1. Kerangka Kerangka
(bingkai)
jaring
Bambu yang digunakan untuk terapung dapat dibuat dari bahan
kerangka sebaiknya mempunyai kayu, bambu atau besi yang dilapisi
garis tengah 5–7 cm di bagian bahan anti karat (cat besi). Memilih
pangkalnya, dan bagian ujungnya bahan untuk kerangka, sebaiknya
berukuran antara 3–5 cm. Jenis disesuaikan dengan ketersediaan
bambu yang digunakan adalah bahan di lokasi budidaya dan nilai
bambu tali. Ada juga jenis bambu ekonomis dari bahan tersebut.
yang mempunyai diameter 12–15 cm tetapi jenis Kayu
gombong
bambu ini kurang baik digunakan ekonomis memang lebih murah
untuk kerangka karena cepat lapuk. dibandingkan dengan besi anti- karat, tetapi jika dilihat dari masa
Ukuran kerangka jaring ter- pakai dengan menggunakan kayu
apung berkisar antara 5 × 5 meter atau bambu jangka waktu (usia
sampai 10 × 10 meter. Petani ikan teknisnya) hanya 1,5–2 tahun.
jaring terapung di perairan cirata Sesudah 1,5–2 tahun masa pakai,
pada umumnya menggunakan kerangka yang terbuat dari kayu
kerangka dari bambu dengan atau bambu ini sudah tidak layak
ukuran 7 × 7 meter. Kerangka dari pakai dan harus direnofasi kembali.
jaring apung umumnya dibuat tidak Jika akan memakai besi antikarat
hanya satu petak/kantong tetapi sebagai kerangka jaring pada
satu unit. Satu unit jaring terapung umumnya usia ekonomis/angka
terdiri dari empat buah petak/ terdiri dari empat buah petak/
lampung dari drum maka drum harus
dahulu dicat dengan meng- gunakan cat yang mengandung bahan antikarat.
terlebih
Jumlah pelampung yang akan digunakan disesuaikandengan besarnya kerangka jaring apung yang akan dibuat. Jaring terapung berukuran 7 × 7 meter, dalam
Gambar 2.33 Kerangka jaring apung
satu
jaring terapung membutuhkan pelampung antara
unit
2. Pelampung 33–35 buah. Untuk lebih jelasnya Pelampung
dapat dilihat pada Gambar 2.34. mengapungkan kerangka/jaring
berfungsi
untuk
terapung. Bahan yang digunakan sebagai pelampung berupa drum (besi atau plastik) yang ber- kapasitas 200 liter, busa plastik (stryrofoam), atau fiberglass. Jenis pelampung yang akan digunakan biasanya dilihat berdasarkan lama pemakaian. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Jenis pelampung dan lama pemakaian
Jenis
Lama
No. Pelampung
Pemakaian
(Bulan)
1. Drum besi
2. Styrofoam
3. Fiberglass
Gambar 2.34 Pelampung drum besi
3. Pengikat terapung. Berat jangkar berkisar antara 5–75 kg. Untuk lebih jelasnya
Tali pengikat sebaiknya terbuat dapat dilihat pada Gambar 2.35.
dari bahan yang kuat, seperti tambang plastik, kawat ukuran 5 mm, besi beton ukuran 8 mm atau
10 mm. Tali pengikat ini digunakan untuk mengikat kerangka jaring terapung, pelampung, atau jaring.
4. Jangkar
Gambar 2.35 Jangkar
Jangkar berfungsi sebagai pe-
5. Jaring
nahan jaring terapung agar rakit Jaring yang digunakan untuk jaring terapung tidak hanyut terbawa
budidaya ikan di perairan umum, oleh arus air dan angin yang
biasanya terbuat dari bahan kencang. Jangkar terbuat dari
polyethylene atau disebut jaring bahan batu, semen, atau besi.
trawl. Ukuran mata jaring yang Pemberat diberi tali pemberat/tali
digunakan tergantung dari besarnya jangkar yang terbuat dari tambang
ikan yang akan dibudidayakan. plastik yang berdiameter sekitar
Kantong jaring terapung ini 10–15 mm. Jumlah pemberat untuk
mempunyai ukuran bervariasi satu unit jaring terapung empat
disesuaikan dengan jenis ikan yang petak/kantong sebanyak 4 buah.
dibudidayakan, untuk ikan air laut Pemberat diikatkan pada masing-
ukuran kantong jaring yang biasa masing sudut dari kerangka jaring
digunakan berukuran mulai
2 × 2 × 2 m sampai 5 × 5 × 5 m. digunakan ukuran ¾ - 1 inch. Untuk Sedangkan untuk jenis ikan air
lebih jelasnya dapat dilihat pada tawar berkisar antara 3 × 3 × 3 m
Tabel 2.3.
sampai 7 × 7 × 2,5 m. Untuk mengurangi resiko kebocoran
Tabel 2.3 Ukuran mata jaring yang akibat gigitan binatang lain,
digunakan berdasarkan biasanya kantong jaring terapung
ukuran ikan yang dibudi- dipasang rangkap (doubel) yaitu
dayakan. kantong jaring luar dan kantong
Ukuran
Ukuran
jaring dalam. Ukuran jaring bagian
No. Mata Jaring
Ikan
luar biasanya mempunyai mata jaring (mesh size) yang lebih besar.
1. 0,5 cm
1 – 2 cm
5 – 10 cm Salah satu contohnya sebagai
2. 1,0 cm
20 – 30 cm berikut.
3. 2,5 cm
> 30 cm Kantong jaring yang digunakan
4. > 2,5 cm
a. Jaring polyethylene no. 380 D/9 untuk memelihara ikan dapat dengan ukuran mata jaring
diperoleh dengan membeli jaring (mesh size) sebesar 2 inch
utuh. Dalam hal ini biasanya jaring (5,08 cm) yang dipergunakan
trawl dijual di pasaran berupa sebagai kantong jaring luar.
lembaran atau gulungan. Langkah
b. Jaring polyethylene no. 280 awal yang harus dilakukan untuk D/12 dengan ukuran mata
membuat kantong jaring adalah jaring 1 inch (2,5 cm) atau
desain/rancangan 1,5
membuat
kantong jaring yang akan dipergunakan
dipergunakan. Ukuran kantong kantong jaring dalam.
se- bagai
jaring yang akan dipergunakan berkisar antara 2 kantong jaring
Jaring yang mempunyai ukuran (jumlah mata jaring × 2 m sampai mata jaring lebih kecil dari 1 inch
dengan 10 × 10 m). Setelah biasanya digunakan untuk me-
ukuran kantong jaring yang akan melihara ikan yang berukuran lebih
dipergunakan, misalnya akan kecil. Di perairan umum, khususnya
dibuat kantong jaring dengan ukuran dalam budidaya ikan di jaring
7 × 7 × 2 m, langkah terapung ukuran jaring yang
selanjutnya memotong jaring.
D : dalam kantong jaring sesudah Untuk memotong jaring harus
dilakukan dengan benar ber- Contoh penggunaan rumus dasarkan pada ukuran mata jaring
dalam menghitung jaring yang akan dan tingkat perenggangannya saat
dipotong dengan ukuran 7 × 7 × terpasang di perairan. Menurut hasil
2 m sebagai berikut. penelitian, jaring dalam keadaan
terpasang atau sudah berupa Misalnya, kantong jaring yang akan kantong jaring akan mengalami dibuat 7 × 7 × 2 m dengan ukuran perenggangan atau mata jaring mata jaring (mesh size) 2 inch (5,08 dalam keadaan tertarik/terbuka cm). Diketahui Hang In Ratio (S) (”Hang In Ratio”). Nilai ”Hang In adalah 30% = 0,3, Panjang tali ris Ratio” dalam membuat kantong (i) = 4 × 7 m = 28 m. Maka untuk jaring terapung adalah 30%. mencari panjang jaring sebelum Hang Adapun perhitungan yang digunakan
In adalah:
untuk memotong jaring ada dua cara, yaitu: (1) m e n g g u n a k a n rumus tertentu dan (2) melakukan perhitungan
cara
di
lapangan. Rumus berdasarkan ”Hang In Ratio” sebagai berikut.
Jadi panjang tiap sisi 40 m : 4 = 10 m. Jumlah mata jaring 10 m = 1000 cm :
5,08 cm = 197,04 mata jaring dibulatkan 197 mata jaring.
Diketahui dalam jaring sesudah Hang In (d) adalah 2 m, maka dalam kantong jaring sebelum dipotong (D) adalah:
i : Panjang tali ris
D : Dalam kantong jaring (jumlah mata jaring dikalikan ukuran mata jaring dalam keadaan tertarik) D : Dalam kantong jaring (jumlah mata jaring dikalikan ukuran mata jaring dalam keadaan tertarik)
Jadi dalam satu meter jaring yang berukuran 1 inch terdapat 56 mata jaring, sehingga jika akan
Jadi jumlah mata jaring 2,8 m = 280 membuat jaring dengan ukuran 7 ×
cm : 5,08 cm = 55,1 mata jaring
7 × 2 m, jumlah mata jaringnya 392 × dibulatkan menjadi 55 mata jaring.
mata jaring. Sedangkan ukuran mata jaring yang
Dari hasil perhitungan tersebut akan digunakan adalah 2 inch maka diperoleh ukuran lembaran jaring
jumlah mata jaring yang akan yang akan dipotong untuk kantong
dipotong 196 × 196 × 56. Angka- jaring berukuran 7 × 7 × 2 m adalah
angka ini diperoleh dari hasil 197 × 197 × 55 mata jaring.
perkalian antara ukuran kantong Sedangkan para petani ikan di
jaring dengan jumlah mata jaring. lapangan biasanya menghitung
Berdasarkan hasil kedua per jaring yang akan digunakan untuk
hitungan tersebut memperoleh nilai membuat kantong jaring meng-
yang tidak jauh berbeda. Langkah gunakan perhitungan sebagai
selanjutnya yang harus dilakukan berikut. Misalnya kantong jaring
adalah memindahkan pola yang yang akan dibuat berukuran 7 × 7 ×
telah dibuat langsung ke jaring.
2 m dengan ukuran mata jaring Jaring tersebut dibentangkan dan (mesh size) 2 inch (5,08 cm).
dibuat pola seperti Gambar 2.36. Berdasarkan
hasil
penelitian
panjang jaring akan berkurang sebesar 30% dari semula. Maka
Gambar 2.36 Pola jaring
Sebagai acuan untuk melaku- kantong jaring terapung dapat dilihat kan pemotongan jaring yang akan
pada Tabel 2.4.
dipergunakan untuk membuat
Tabel 2.4. Perhitungan jumlah mata jaring yang harus dipotong dalam berbagai ukuran kantong jaring dan mata jaring.