Pemeliharaan Larva dan stadia benih. Wadah yang dapat diguna-
4.4 Pemeliharaan Larva dan stadia benih. Wadah yang dapat diguna-
Benih Ikan
kan untuk melakukan pemeliharaan larva ini bermacam-macam.
Larva adalah anak
hewan
avertebrata yang masih harus mengalami modifikasi menjadi lebih
Wadah pemeliharaan larva ini antara besar atau lebih kecil untuk mencapai lain dapat berupa bak atau kolam. Pada
bentuk dewasa. Menurut Lagler (1956), pemeliharaan di bak yang perlu larva adalah organisme yang masih diperhatikan adalah sanitasi wadah berbentuk primitif atau belum mem- sebelum digunakan untuk pemeliharaan punyai organ tubuh lengkap seperti dengan cara wadah direndam meng- induknya untuk menjadi bentuk definitif gunakan larutan Methilen Blue 100 ppm
selama 24 jam, kemudian dikuras dan yaitu metamorfosa. Perkembangan
diisi air bersih. Sedangkan wadah yang stadia larva meliputi stadia pro-larva dan
menggunakan kolam, sebelum diguna- menggunakan kolam, sebelum diguna-
Pipa pemasukan dan pengeluaran pematang, pengolahan dasar kolam,
air dilengkapi saringan. Fungsi saringan perbaikan pipa pemasukan dan
pada pipa pemasukanan adalah untuk pengeluaran, pemupukan, dan pe-
menghindari masuknya ikan liar atau ngapuran. Perbaikan pematang
sampah, sedangkan fungsi saringan bertujuan untuk mencegah kebocoran
pada pipa pengeluaran adalah untuk kolam. Kebocoran kolam dapat di-
menghindari lolosnya benih ikan keluar akibatkan oleh binatang air seperti
kolam. Setelah melakukan pengolahan belut, ular, kepiting, dan lain-lain.
dasar kolam dan perbaikan pematang, Pematang yang bocor mengakibatkan
kemudian dilakukan pengapuran. air kolam tidak stabil dan benih ikan
lolos keluar kolam. Perbaikan pe- matang yang bocor dilakukan dengan
bertujuan untuk menyumbat bagian yang bocor meng- mem- basmi bibit penyakit dan gunakan tanah atau ijuk.
Pengapuran
meningkatkan kadar pH tanah. Kapur ditebar merata di dasar kolam. Dosis kapur yang ditebar 10–50
Pengolahan dasar kolam dilakukan gr/m 2 . Untuk kolam baru diperlukan dengan mencangkul dasar kolam. 50– 150 kg kapur/m 2 . Kapur Tujuan mengolah dasar kolam adalah ditebarkan pada dasar kolam untuk menguapkan gas beracun yang lalu dicampur dengan lapisan lumpur terdapat di dasar kolam. Tanah yang paling atas sedalam 5 cm. Seminggu baru dicangkul diratakan. Setelah dasar kemudian lakukan pemupukan dengan kolam rata, lalu dibuat saluran di tengah 50–100 kg pupuk kandang/100 m 2 , kolam. Saluran ini disebut kemalir. TSP 0,25 kg/ 100 m 2 , dan urea Kemalir berfungsi untuk memudahkan 0,25 kg/100 m 2 . Semprot kolam pemanenan dan sebagai tempat dengan menggunakan
pestisida berlindung benih ikan pada siang hari
golongan organophosphat seperti dan jika ada predator (pemangsa).
Argothion, dan Kemalir dibuat mulai dari pipa
Sumithion,
Diazinon dengan konsentrasi 3–4 pemasukan air sampai pipa pe-
ppm. Kolam sudah dapat diairi 5– ngeluaran air. Kemalir dibuat dengan
7 hari setelah semua rangkaian ukuran lebar 0,5 meter dan kedalaman
kegiatan tersebut di atas dilakukan.
Kolam yang telah di pupuk dan emulsi kuning telur ayam. Pemberian dikapur
pakan tersebut sampai umur 5 hari. pengeluaran air. Selanjut- nya pipa
Setelah menginjak umur 6 hari, larva pemasukan air di buka. Setelah
diberi pakan alami (makanan hidup) ketinggian air 20–30 cm, tutup
yang berukuran kecil, seperti kutu air pipa pemasukan air. Biarkan kolam
(daphnia sp) atau cacing sutera selama
(tubifex). Pakan buatan kurang baik 5–7 hari. Hari ke-8 benih ikan dapat di diberikan karena jika tidak habis akan tebar ke kolam untuk didederkan.
membusuk sehingga menurunkan kualitas air pada bak pemeliharaan.
Setelah dipastikan hampir semua Pakan alami diberikan 3 kali sehari, telur menetas, kakaban diangkat untuk pagi, siang dan sore hari atau sesuai menghindari penurunan kualitas air dengan kebutuhan. akibat adanya pembusukan dari telur- telur yang tidak menetas. Di samping itu
Faktor lain yang perlu diperhatikan juga dilakukan pergantian air bak selama pemeliharaan benih atau larva penetasan dengan membuang air adalah kualitas air. Pergantian air sampai ¾ bagian volume air dan dilakukan setiap 2–3 hari sekali atau kemudian diisi kembali dengan air yang tergantung dari kebutuhan. Jumlah air baru. Larva ikan lele yang baru menetas yang diganti sebanyak 50–70 % akan berwarna hijau dan berkumpul di dengan cara menyipon (mengeluarkan dasar bak penetasan di bagian yang air secara selektif dengan selang) gelap. Ukuran larva lebih kurang
sambil membuang kotoran yang 5–7 mm dengan berat 1,2–3 mg. mengendap pada
dasar bak Setelah berumur 2 hari, larva mulai pemeliharaan larva. Selang yang
bergerak dan menyebar ke seluruh bak digunakan adalah selang plastik yang penetasan. Sampai umur 3 hari larva lentur dan biasa digunakan sebagai tidak perlu diberi pakan tambahan, selang air. karena masih memanfaatkan cadangan makanan yang dibawa di dalam
Setelah benih lele berumur 2–3 tubuhnya, yakni yang dikenal dengan
minggu dan mencapai ukuran 0,5–2 cm, ”kuning telur”. Larva ikan lele dumbo benih sudah siap untuk dipanen. Agar baru diberikan pakan tambahan setelah benih lele tidak mengalami stres, berumur 4 hari dengan memberikan pemanenan dilakukan pada pagi atau minggu dan mencapai ukuran 0,5–2 cm, ”kuning telur”. Larva ikan lele dumbo benih sudah siap untuk dipanen. Agar baru diberikan pakan tambahan setelah benih lele tidak mengalami stres, berumur 4 hari dengan memberikan pemanenan dilakukan pada pagi atau
lampu perangkap, dan lain sebagainya.
Larva yang akan didederkan Pendederan adalah pemeliharaan sebaiknya jangan ditebarkan langsung benih lele dumbo yang berasal dari hasil ke dalam kolam namun terlebih dahulu pembenihan sehingga mencapai ukuran dilakukan aklimatisasi untuk meng- tertentu. Pendederan dilakukan dalam hindarkan perubahan suhu ekstrim dua tahap, yakni pendederan pertama antara suhu kolam dengan suhu air pada dan pendederan kedua. Pada pen- wadah pengangkutan. Padat pe- dederan pertama, benih lele dumbo
nebaran larva 10.000–15.000 ekor/m 2 . yang dipelihara adalah benih yang Selama masa pendederan (28–30 hari) berasal dari pembenihan yang pemupukan ulang perlu dilakukan untuk berukuran 1–3 cm. Benih ini dipeliharan menjamin tersedianya makanan alami selama 12–15 hari sehingga saat yang cukup. Pemupukan dapat dilaku- panen akan diperoleh lele dumbo kan 1–2 kali seminggu, menggunakan berukuran kurang lebih 5–6 cm pupuk kandang (25 kg kotoran sapi atau
perekornya. Pada pendederan ke dua,
3 kg kotoran ayam/100 m 2 ).
benih yang dipelihara berasal dari hasil pendederan pertama. Pemeliharaan dilakukan selama 12–15 hari sehingga
Pada saat pemeliharaan dapat diperoleh benih lele dumbo berukuran
diberi makanan tambahan berupa 8–12 cm perekornya. Pendederan ini
makanan halus seperti bekatul, dapat dilakukan di kolam tanah atau
konsentrat, atau pakan buatan bentuk
kolam tembok.
tepung. Pengelolaan kualitas air dapat dilakukan berupa pengontrolan sistem
Penebaran benih dilakukan setelah pemasukan air agar tetap mengalir untuk
6 hari dari pemupukan atau saat pakan mempertahankan tinggi air di kolam
alami telah tersedia. Penebaran benih serta menjamin difusi oksigen terlarut ke alami telah tersedia. Penebaran benih serta menjamin difusi oksigen terlarut ke
menghindari perubahan suhu yang mencolok antara suhu air kolam dan suhu air pada wadah pengangkutan. Cara penebaran untuk proses adaptasi (aklimatisasi) benih lele dumbo cukup mudah. Benih lele dumbo yang masih berada di dalam wadah pengangkutan dibiarkan terapung-apung di atas permukaan air selama 5 menit. Selanjutnya ditambahkan air dari kolam ke wadah pengangkutan sedikit demi sedikit. Dengan cara ini diharapkan kualitas air yang ada di dalam wadah pengangkutan tersebut akan sama dengan yang ada di kolam.
Kegiatan pemeliharaan benih merupakan kegiatan inti dari pen- dederan. Selama pemeliharaan, benih harus diberi pakan tambahan. Pakan tambahan berupa tepung pelet sebanyak 3–5 % dari jumlah total benih yang dipelihara. Pakan diberikan 3–4 kali sehari. Agar pemberian pakan lebih efektif, sebaiknya pemberian pakan
disebarkan merata pada kolam pendederan.
Untuk memperkecil mortalitas atau kehilangan benih, selama pemeliharaan harus dilakukan pengontrolan terhadap serangan hama dan penyakit. Hama yang menyerang benih lele berupa belut, ular, dan ikan gabus. Tindakan pen- cegahan penyakit cukup dengan menjaga kualitas dan kuatitas air kolam, yakni dengan menghindarkan pemberian pakan yang berlebihan. Karena pakan yang berlebihan akan menumpuk di dasar kolam dan bisa membusuk yang akhirnya menjadi salah satu sumber penyakit. Pada ikan nila pemeliharaan larva dan benih ikan dapat dilakukan pada wadah pemeliharaan larva antara lain akuarium, fibre glass, bak, dan sebagainya. Sebelum larva dimasuk- kan, wadah pemeliharaan larva terlebih dahulu dibersihkan dan dilakukan sanitasi. Sanitasi dapat menggunakan malachyte green atau methalyn blue 10 ppm dengan cara dibilas keseluruh permukaan wadah.
Pemeliharaan larva dilakukan selama 6–8 hari, larva berumur 3 hari sudah dapat berenang di dasar wadah pemeliharaan. Sedangkan larva umur
5 hari sudah dapat berenang di- permukaan air. Pemeliharaan larva 5 hari sudah dapat berenang di- permukaan air. Pemeliharaan larva
Pendederan dilakukan selama penyiponan terhadap kotoran atau sisa 3–4 minggu. Pada umur tersebut benih
pakan. Air harus terus-menerus ikan sudah mencapai ukuran 3–5 cm. mengalir di wadah. Selain itu, sebaiknya Selama pendederan benih ikan selain diberi aerasi pada wadah pemeliharaan mendapatkan makanan alami di kolam larva.
juga diberi pakan tambahan yang halus seperti dedak. Pakan tambahan
Benih yang telah berumur 7–8 hari tersebut ditebar di sepanjang kolam. ditebar di kolam pendederan. Diharap- Frekuensi pemberian pakan sebanyak kan pada saat penebaran pakan alami 2–3 kali perhari. Kandungan protein sudah tersedia di kolam. Padat pakan benih ikan sebesar ≥30 %. penebaran benih ikan nila sebanyak Jumlah pakan yang diberikan 10 % dari
75–100 ekor/m 2 . Benih dari wadah biomasa. pemeliharaan larva ditangkap meng- gunakan seser halus. Larva yang
Kualitas air sangat penting di- tertangkap tersebut ditampung di perhatikan dalam kegiatan pendederan.
wadah. Selanjutnya benih tersebut Suhu yang baik untuk pendederan ditebar di kolam. Sebelum ditebar ikan nila 28–30° C. Sedangkan oksigen terlebih dahulu di lakukan aklimatisasi terlarut sebesar 6–8 ppm. Pertumbuhan dengan cara wadah yang berisi larva ikan mulai terganggu pada suhu ≤18° dimasukkan ke dalam air kolam. Jika
C dan ≥30° C. Pada suhu optimum, C dan ≥30° C. Pada suhu optimum,
dengan bukaan mulut benih ikan. Pakan yang diberikan harus lebih kecil dengan bukaan mulut ikan.
Pencegahan hama dan penyakit pada kegiatan pendederan sangat perlu dilakukan. Pencegahan tersebut dapat
Pengelolaan kualitas air mutlak dilakukan dengan pengeringan dan perlu diperlukan karena benih patin pengapuran dasar kolam serta per- sangat peka terhadap perubahan gantian air kolam, membuat saringan air lingkungan khususnya kualitas air. Pada sebelum air masuk ke kolam. Hama pemeliharaan benih ikan patin secara yang sering menyerang benih ikan nila intensif yang dilakukan di bak atau adalah belut, ular, burung, ikan gabus, akuarium perlu dilakukan pembersihan dan ikan lele. Penyakit yang menyerang kotoran dan penggantian air di wadah terutama penyakit parasitik seperti pemeliharaan. Pembersihan wadah Ichthyophthirius multifilis yang meng- dilakukan dengan menyipon kotoran akibatkan bintik putih dipermukaan dan sisa makanan menggunakan tubuh ikan dan mengakibatkan selang. Pada saat menyipon harus kematian masal. Pencegahan penyakit dilakukan dengan hati-hati agar benih ini dilakukan dengan menambahkan ikan tidak ikut keluar. Penyiponan dapat garam dapur di kolam media pen- juga dilakukan juga sekaligus dengan dederan
gr/m 3 . penggantian air. Air yang dikeluarkan Pemeliharaan benih pada ikan patin pada saat penyiponan segera diganti meliputi pemberian pakan, pengelolaan dengan air bersih. Air yang dikeluarkan kualitas air, serta pengendalian/hama sebanyak 25–50%. Sehingga air yang penyakit ikan. Pemberian pakan yang diganti sebanyak air yang dikeluarkan. perlu diperhatikan adalah jenis pakan, Hal yang perlu diperhatikan pada saat kadar protein, jumlah ukuran, dan penggantian air adalah suhu air. Suhu frekuensi pemberian pakan. Pemberian air yang akan dimasukkan ke dalam pakan benih ikan patin yang dipelihara wadah pemeliharan. Selain itu air baru secara intensif dapat diberikan jenis yang akan dimasukkan sebaiknya telah
sebanyak
Pengendalian hama dan penyakit akuarium, fiberglass, dan dapat juga benih ikan patin lebih ditekankan pada
dilakukan dipeliharaan di kolam. Jika pencegahan. Pencegahan dapat di-
pemeliharan benih ikan patin di kolam lakukan dengan sanitasi lingkungan
harus dilakukan persiapan. Persiapan seperti wadah dan air. Demikian juga
tersebut meliputi pengolahan dasar air yang akan digunakan sebaiknya
kolam, pemupukan dan pengapuran, disanitasi dengan menggunakan
pembuatan kamalir, perbaikan saluran, methylen blue, malachyte green, kalium
dan sebagainya. Pengolahan dasar permanganat, dan sebagainya. Wadah
kolam berfungsi untuk mengoksidasi yang akan digunakan sebaiknya terlebih
gas beracun yang terdapat di dasar dahulu dibersihkan menggunakan
kolam.
deterjen. Hama dan penyakit ikan timbul disebabkan oleh kondisi lingkungan,
Pengolahan dasar kolam meliputi kondisi benih ikan dan bibit penyakit.
pencangkul tanah dasar kolam. Ketiga bibit penyakit tersebut menjadi
Selanjutnya dilakukan pemerataan suatu sistem sehingga benih ikan
dasar kolam. Pemupukan bertujuan terserang penyakit. Kondisi lingkungan
untuk menumbuhkan pakan alami di yang kotor menyebabkan benih ikan
kolam. Pakan alami ini diharapkan lemah, kurang nafsu makan. Pada
menjadi pakan utama bagi benih ikan. kondisi tersebut benih ikan mudah
Pupuk ditebar merata di dasar kolam. terserang bibit penyakit. Parasit/
Dosis pupuk yang ditebar sebanyak penyebab penyakit sering menyerang
0,3–0,5 kg/m 2 . Selanjutnya kolam diisi bibit benih ikan patin adalah
dengan air setinggi 40 cm. Pakan alami Ichthyopthirius mulitifilis atau white
akan mencapai puncaknya setelah spot, gyrodactius sp, dactilogyrus sp,
10–14 hari dari pemupukan. Pada hari aeromonas sp , dan sebagainya.
ke 10 air kolam dinaikkan menjadi Ichthyopthirius sp sering menyerang 50–70 cm. Selanjutnya, benih ikan dapat
pada bagian sisik dan sirip benih ikan. dilepas ke kolam. Pelepasan benih Benih ikan yang terserang penyakit ich sebaiknya dilakukan sore hari agar suhu biasanya menggosok-gosokkan bagian air kolam sudah menurun. Pelepasan tubuhnya ke dinding atau dasar wadah.
benih ikan menggunakan metode aklimatisasi. Demikian juga untuk benih ikan menggunakan metode aklimatisasi. Demikian juga untuk
ppm Suhumerupakan ”Controling factor” kandungan oksigennya, atau berapa yaitu apabila suhu air berubah maka kapasitas oksigen per volume kolam faktor yang lain akan berubah.
tersebut. Kemudian dengan meng- Sedangkan pH termasuk ”Masking gunakan metode sampling ada berapa factor” yaitu sebagai faktor pengendali juta sel plankton yang terdapat dalam perubahan kimia dalam air. Ikan perut ikan dan berapa laju kecepatan mempunyai alat dan cara untuk respirasi ikan tersebut dalam menyerap beradaptasi terhadap lingkungannya. oksigen. Alat-alat tersebut akan dipergunakan pada saat sedang mengadakan proses
Hal ini bisa digunakan rumus osmoregulasi. Alat-alat tersebut antara Schroeder (1975), respirasi ikan pada
lain kulit, insang, dan ginjal. Namun suhu 20–30° C. demikian ikan mempunyai batas
Y = 0.001 W0,82
toleransi terhadap perubahan Y = Konsumsi O 2 /ikan (gr)/jam
lingkungannya. Begitu juga ikan mempunyai batas toleransi terhadap W= Berat ikan R= 0.99 perubahan lingkungannya. Sebagai contoh ikan hanya mampu mentolerir
Dengan membandingkan caryng perubahan suhu hanya ± 5° C, capacity dengan jumlah plankton isi
perubahan ini mampu ditolerir 0,5° C perut ikan dan laju respirasi ikan maka permenit. Betapa pentingnya kehati- padat penebaran bisa dicari. Secara hatian saat pelepasan benih ikan patin.
singkat caryng capacity biasanya telah diketemukan berdasarkan pengalaman
Padat penebaran sangat tergantung atas beberapa kali pendederan ikan kepada ”Caryng Capacity” kolam atau pemeliharaan ikan pada kolam tersebut dan sifat serta ukuran ikan. tersebut. Contoh kolam A seluas 200 m 2 Caryng capacity bisa diartikan daya 2 biasanya ditebar ikan 100 ekor/ m atau Padat penebaran sangat tergantung atas beberapa kali pendederan ikan kepada ”Caryng Capacity” kolam atau pemeliharaan ikan pada kolam tersebut dan sifat serta ukuran ikan. tersebut. Contoh kolam A seluas 200 m 2 Caryng capacity bisa diartikan daya 2 biasanya ditebar ikan 100 ekor/ m atau
Dalam pemeliharaan benih ikan kedua jenis pakan yaitu pakan buatan
patin harus dilakukan pemberian pakan. dan pakan alami diberikan bersama
Menurut beberapa penelitian bahwa adalah sangat baik, karena unsur
pendekatan jumlah pakan yang gizinya saling melengkapi. Dari hari ke
diberikan per hari adalah 3% dari total hari ikan hidup itu tumbuh, baik
bobot ikan. Frekuensi pemberian bertambah panjang maupun bertambah
pakannya 3 kali yaitu pagi, siang dan berat. Begitu pula dari hari ke hari
sore hari dengan jumlah yang sama. populasi ikan semakin berkurang ada
Tetapi kondisi permintaan pakan akan beberapa ikan yang mati. Atas dasar
berubah-ubah tergantung suhu air. kejadian ini maka untuk menetukan
Apabila cuaca cerah, matahari bersinar jumlah pakan pada hari-hari berikutnya
terang maka suhu air akan naik segala perlu diadakan sampling ikan (Gambar
proses/metabolisme dipercepat. Barangkali apabila kondisi demikian 4.26). Jika total bobot ikan diketahui frekuensi pemberian pakan akan lebih maka jumlah pakan yang dibutuhkan dari 2 kali. Tetapi apabila cuaca dapat dihitung. Konversi/efesiensi mendung, matahari tidak bersinar pakan akan dapat dihitung apabila otomatis suhu akan menurun, kondisi ini jumlah pakan yang diberikan serta dibarengi dengan fotosintesis plankton bobot total ikan diketahui. Untuk itu terhambat. Sehingga produksi oksigen pendataan hal ini perlu ketekunan. menurun sebagai akibat nafsu makan ikan menurun permintaan ikan akan pakan juga menurun. Ada suatu teori bahwa untuk mengatasi ikan ke- kurangan oksigen di samping melaku- kan aerasi air, diusahakan ikan selalu berenang dipermukaan air. Hal ini terjadi apabila ikan dipuasakan.
Gambar 4.26 Sampling benih ikan
Pakan yang diberikan selama pendederan benih ikan patin adalah campuran tepung pelet dengan bekatul
4.5 Pembesaran Ikan
pakan yang tersedia di kolam pembesaran. Dalam pembesaran tradisional ini kesuburan perairan
Pembesaran ikan merupakan salah akan sangat menentukan tumbuh- satu proses dalam budidaya ikan yang nya pakan alami. Misalnya pem- bertujuan untuk memperoleh ikan ukuran besaran ikan pada kolam ter- konsumsi. Pada usaha budidaya ikan genang, pembesaran ikan di sawah. pembesaran merupakan segmen
usaha yang banyak dilakukan oleh para pembudidaya ikan. Dalam melakukan
2. Pembesaran ikan semiintensif yaitu pembesaran ikan ini relatif tidak terlalu
pembesaran ikan yang lebih meng- sulit karena keterampilan yang
utamakan pakan alami yang ter- dibutuhkan tidak sesulit dalam
dapat pada kolam dan diberi pakan melakukan pembenihan ikan. Pada
tambahan yang tidak lengkap kegiatan pembesaran ikan yang perlu
kandungan gizi dari pakan tersebut. diperhatikan antara lain wadah yang
Pada pembesaran semi intensif ini akan digunakan dalam proses pem-
padat penebaran lebih tinggi di- besaran, padat penebaran, pola pem-
bandingkan dengan tradisional. berian pakan, pencegahan terhadap
Misalnya melakukan pembesaran hama dan penyakit ikan, pengontrolan
ikan pada kolam air tenang dengan pertumbuhan (sampling, grading dan
memberikan pakan tambahan sortasi), serta pengelolaan kualitas air.
berupa dedak selain pakan alami yang terdapat pada kolam pem- besaran.
Berdasarkan jenis pakan yang digunakan dalam melakukan proses
pembesaran ikan dapat dikelompokkan 3. Pembesaran ikan intensif yaitu menjadi tiga kelompok yaitu:
pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaannya me- ngandalkan pakan buatan dalam
1. Pembesaran ikan secara tradisional pemberian pakannya serta dilaku- yaitu pembesaran ikan yang hanya kan pada wadah yang terbatas mengandalkan pakan alami yang dengan kepadatan maksimal. terdapat dalam kolam budidaya. Dalam pembesaran secara intensif Padat penebaran disesuaikan ini harus diperhitungkan kualitas dan dengan daya dukung kolam dan kuantitas air yang masuk ke dalam 1. Pembesaran ikan secara tradisional pemberian pakannya serta dilaku- yaitu pembesaran ikan yang hanya kan pada wadah yang terbatas mengandalkan pakan alami yang dengan kepadatan maksimal. terdapat dalam kolam budidaya. Dalam pembesaran secara intensif Padat penebaran disesuaikan ini harus diperhitungkan kualitas dan dengan daya dukung kolam dan kuantitas air yang masuk ke dalam
4.5.1 Pembesaran ikan mas
sedikit.
Pembesaran ikan mas di sawah Pembesaran ikan mas dapat
dan di dalam kerambah merupakan dibedakan menjadi 3 kelompok ber-
salah satu contoh pembesaran ikan mas dasarkan penyediaan pakan dan luas
secara semi intensif. lahan pemeliharaan, yaitu:
1. Pembesaran ikan mas secara ekstensif/tradisional.
Pembesaran ikan mas secara intensif adalah ikan mas dalam air yang
2. Pembesaran ikan secara semi mengalir, ukuran kolam pemeliharaan
intensif. relatif kecil (kurang dari 100 m 2 ) dan
3. Pembesaran ikan mas secara sangat bergantung pada pakan buatan.
intensif. Pakan buatan yang diberikan biasanya
adalah pelet. Salah satu contoh Pembesaran ikan mas secara pembesaran ikan mas secara intensif tradisional adalah pembesaran ikan adalah pembesaran ikan mas di kolam mas dalam kolam yang tenang airnya air deras (running water) atau jaring dan dalam pemeliharaannya hanya terapung. mengandalakan pakan yang ada di dalam kolam pemeliharaan, tidak ada
Berdasarkan jenis ikan yang pakan tambahan. Biasanya ukuran dipelihara dalam kolam pemeliharaan
kolam pembesaran relatif luas (lebih atau pembesaran ikan mas di- dari 200 m 2 ).
kelompokkan menjadi 2, yaitu:
Pembesaran secara semi intensif
1. Monokultur, yaitu pemeliharaan ikan adalah pembesaran ikan mas dalam
mas dalam wadah pembesaran kolam air tenang tetapi dalam
yang hanya diisi oleh ikan mas saja. pemeliharannya diberi makanan
Dalam pemeliharaan ikan mas tambahan. Makanan tambahan ini
secara monokultur dapat di- dapat berupa dedak, limbah rumah
kelompokkan menjadi tunggal tangga, daun-daunan, dan sebagainya.
kelamin dan campur kelamin.
Pemeliharaan ikan mas tunggal Sedangkan pembesaran ikan mas di kelamin adalah pemeliharaan ikan jaring terapung saat ini sudah dapat mas yang menggunakan ikan jantan menggunakan benih ikan mas yang atau ikan betina saja. Pemeliharaan berukuran lebih dari 5–8 cm. Padat ikan mas campur kelamin adalah penebaran benih ikan mas di kolam pemeliharaan ikan mas dengan pemeliharaan harus dilakukan dengan menggunakan ikan jantan dan hati-hati dan biasanya ditebar pada saat betina bersama-sama dalam matahari belum bersinar. Agar benih wadah pemeliharaan. Hal ini yang ditebar tidak mengalami stres atau muncul
karena adanya tingkat kematian yang tinggi. Sebaiknya kecenderungan pada ikan mas benih ikan mas tersebut dibiarkan betina untuk tumbuh lebih cepat keluar dengan sendirinya dari tempat dibandingkan dengan ikan jantan. penampungan benih (plastik) ke dalam
pemeliharaan.
2. Polikultur yaitu pemeliharaan ikan mas dengan mempergunakan lebih
Hal-hal yang harus diperhati- dari satu jenis ikan dalam wadah kan dalam melakukan pembesaran pemeliharaan. Ikan mas dapat ikan mas sampai mencapai ukuran dipelihara secara polikultur dengan konsumsi sebagai berikut. ikan mas atau ikan nila, karena jenis ikan ini bukan merupakan pesaing
1. Pakan.
makanan dalam kolam pe- Pakan merupakan suatu sumber meliharaan.
ikan. Tanpa makanan ikan tidak akan tumbuh Dalam melakukan usaha pem-
energi
bagi
dan berkembang biak. Pakan yang besaran ikan mas, ukuran benih yang
dapat diberikan untuk ikan mas akan digunakan sangat bergantung
adalah pakan alami, pakan buatan kepada sistem budidaya yang akan
dan pakan tambahan. ditetapkan. Pada budidaya ikan mas di kolam air deras, ukuran benih yang
Pakan alami adalah makanan dapat digunakan sebaiknya berukuran
hidup bagi larva dan benih ikan yang 100 gram/ekor.
diperoleh dari perairan/kolam atau membudidayakannya secara ter- diperoleh dari perairan/kolam atau membudidayakannya secara ter-
tengah pelet berkisar antara 2–4 mm. karena itu sebaiknya pada kolam pemeliharaan harus dilakukan
2. Pengelolaan kualitas air. Pe- pemupukan awal 3–5 hari sebelum
ngelolaan kualitas air adalah cara penebaran benih dan pemupukan
pengendalian kondisi air di dalam susulan agar ketersediaan pakan
kolam budidaya sedemikian rupa alami di dalam kolam pemeliharaan
sehingga memenuhi persyaratan selalu ada. Ketersediaan pakan
hidup bagi ikan yang akan di pelihara. alami yang melimpah akan
menguntungkan bagi ikan dan Dalam pembesaran ikan mas petani itu sendiri karena tidak lagi agar dapat tumbuh dengan optimal membutuhkan pakan tambahan maka kondisi air kolam pem- dalam pemeliharaannya. besaran harus sesuai dengan
kebutuhan ikan mas. Variable Pakan tambahan yang diberi- kan
kualitas air yang sangat ber- dalam bentuk apa adanya
pengaruh pada ikan mas antara lain kepada ikan pemeliharaan seperti
sebagai berikut. daun-daunan, keong, limbah rumah tangga dan lain-lain. Pakan
• Suhu air
tambahan dibutuhkan oleh ikan mas Suhu air merupakan faktor dalam pemeliharaan ikan mas penting yang harus diperhatikan secara semi intensif. karena dapat mempengaruhi
laju metabolisme dalam tubuh Pakan buatan adalah pakan
ikan. Pada suhu air yang tinggi yang dibuat dengan susunan bahan
maka laju metabolisme akan tertentu dengan gizi sesuai
meningkat, sedangkan pada keperluan ikan. Pakan buatan dapat
suhu yang rendah maka laju berbentuk pelet, larutan (emulsi dan
metabolisme akan menurun. suspensi), lembaran (flake atau
suhu yang waren), dan remahan. Ikan mas
Dengan
maka laju yang dipelihara secara intensif dan
optimal
metabolisme akan optimal. semi intensif memerlukan pakan
Pertumbuhan ikan mas buatan. Bentuk pakan buatan yang Pertumbuhan ikan mas buatan. Bentuk pakan buatan yang
maka harus ditampung terlebih ikan mas atau pembenihan ikan
dahulu dalam bak penampung mas. Suhu yang optimal untuk
air minimal 24 jam, karena air pertumbuhan ikan mas berkisar
tanah tersebut mengandung antara 25–30° C
CO 2 yang tinggi berkaitan erat dengan kadar O 2 yang terlarut
• Kadar oksigen terlarut yang rendah. Oleh karena itu, Untuk dapat hidup manusia
kadar CO 2 yang layak untuk membutuhkan oksigen yang
budidaya ikan mas sebaiknya dibutuhkan ikan yang hidup di
< 5mg/l.
dalam air disebut dengan oksigen terlarut. Ikan mas
Volume air
membutuhkan oksigen dalam bentuk terlarut dalam air untuk
Ikan mas yang dipelihara di proses metabolisme di dalam
dalam kolam air deras mem- tubuhnya dan untuk bernafas.
punyai pertumbuhan yang lebih Kandungan oksigen terlarut di
cepat dibandingkan dengan dalam air agar ikan mas tumbuh
ikan mas yang dipelihara d dan berkembang minimal 3
kolam air tenang. Pada ppm. Kebutuhan
pemeliharaan ikan mas di terlarut ini sangat dipengaruhi
oksigen
kolam air deras membtuhkan oleh suhu air, biasanya suhu air
volume air yang besar, di mana meningkat maka kandungan
debit air yang masuk ke dalam oksigen terlarut menurun
kolam pemeliharaan berkisar (berkurang).
antara 75–300 liter/detik.
• Kadar CO 2 Pada kolam air deras Sumber air yang akan
dengan debit air yang tinggi digunakan untuk budidaya ikan
kandungan mas antara lain adalah air tanah,
maka
oksigen terlarut di dalam air sungai atau air hujan. Air
kolam pemeliharaan cukup tanah adalah salah satu sumber
Dengan oksigen air yang banyak digunakan untuk
tinggi.
yang cukup maka proses yang cukup maka proses
3. Pengelolaan Kesehatan Ikan maka pertumbuhan ikan pun
Salah satu kendala dalam akan optimal.
membudidayakan ikan mas adalah terserangnya
ikan mas yang • Kekeruhan air
dibudidayakan
dari hama dan penyakit. Jenis hama dan penyakit
Dalam membesarkan ikan yang biasanya me- nyerang ikan mas
mas di kolam pemeliharaan harus diperhatikan juga tentang ukuran larva sampai
konsumsi kekeruhan air. Kekeruhan air dapat dikelompokkan menjadi 4
menggambarkan tentang banyak golongan, yaitu: cahaya yang dapat masuk ke
• Hama, misalnya huhurangan, dalam perairan. Kekeruhan air
notorecta sp, dan eybister sp. ini disebabkan oleh bahan
misalnya ichthyo- organik dan anorganik yang
• Parasit,
ptherius multifiliis berbentuk terlarut di dalam kolam. Air yang
bulat putih yang menempel jernih biasanya miskin akan
badab ikan dan mineral, air yang terlalu keruh
pada
trichodina sp. pun tidak baik untuk budidaya
• Cendawan.
ikan karena banyak me- • Bakteri dan virus.
ngandung lumpur. Air yang baik untuk budidaya ikan yang mempunyai warna air tidak
Hama yang menyerang ikan pilihan keruh dan tidak jernih. Untuk dapat diatasi dengan melakukan
mengukur kekeruhan biasanya penyaringan terhadap air yang masuk dilakukan pengukuran ke- ke dalam kolam pemeliharaan. Penyakit cerahan air karena kecerahan ikan di kolam pemeliharaan ikan mas air sangat bergantung kepada akan muncul jika kondisi perairan warna air dan kekeruhan. Nilai kolam(kualitas air kolam) rendah, hal ini kecerahan yang ideal untuk dapat menyebabkan daya tahan pertumbuhan air sebaiknya tubuh ikan menurun. Penyakit ikan ini berkisar antara 25–40 cm.
dapat
akibat interaksi antarikan itu sendiri, penyakit dan lingkungan yang buruk. Lingkungan yang buruk sangat ber- pengaruh
terjadi terjadi
padat penebaran dan luas kolam yang digunakan, serta sistem pemeliharaan
Setelah ketiga hal tersebut di- yang digunakan. Untuk lebih jelasnya jelaskan di atas dilakukan dengan baik, dapat dilihat pada Tabel 4.8. maka dan memelihara ikan mas akan
Tabel 4.8 Lama pemeliharaan ikan mas berdasarkan sistem pemeliharaan.
Lama No.
Ukuran
Padat
Sistem Pembesaran
Benih
Penebaran Pemeliharaan
1. Pembesaran tradisional
1–2 kg/m 2 6 bulan (ekstensif)
gram/ekor
3–5 kg/m 2 5 bulan Kolam/sawah
2. Pembesaran semi intensif di
gram/ekor
3. Pembesaran ikan intensif di
5–10 kg/m 2 4 bulan jaring terapung
gram/ekor
4.5.2 Pembesaran ikan nila
energi bagi ikan. Tanpa makanan ikan tidak akan tumbuh dan berkembang biak. Pakan yang
Hal-hal yang harus diperhatikan dapat diberikan untuk ikan nila dalam melakukan pembesaran/ adalah pakan alami, pakan buatan, pemeliharaan ikan nila sampai dan pakan tambahan. mencapai ukuran konsumsi adalah:
Pakan alami adalah makanan
1. Pakan hidup bagi larva dan benih ikan
Pakan merupakan sumber yang diperoleh dari perairan/kolam Pakan merupakan sumber yang diperoleh dari perairan/kolam
pengendalian kondisi air di dalam pemakan plankton yang tumbuh di
kolam budidaya sedemikian rupa sekitarnya. Persiapan pakan alami
sehingga memenuhi persyaratan di kolam pemeliharaan dilakukan
hidup bagi ikan yang akan dengan pemupukan awal 3–5 hari
dipelihara.
sebelum penebaran benih dan pemupukan susulan setelah pe-
Dalam budidaya ikan nila di meliharaan berjalan agar ke-
kolam agar ikan dapat tumbuh tersediaan pakan alami di kolam
ber- tersebut tetap ada.
dan
kembang maka kondisi air kolam budidaya harus sesuai dengan
Pakan tambahan adalah pakan kebutuhan ikan nila. Variabel yang diberikan dalam bentuk apa
yang sangat adanya kepada ikan seperti daun-
kualitas
air
berpengaruh terhadap ikan nila daunan, limbah rumah tangga,
antara lain sebagai berikut. keong, dan lain-lain.
• Suhu air
Sedangkan pakan buatan Suhu air merupakan faktor adalah pakan yang dibuat dengan
yang harus susunan bahan tertentu dengan gizi diperhatikan karena dapat sesuai keperluan. Pakan buatan mempengaruhi
penting
laju dapat berbentuk pelet, larutan metabolisme dalam tubuh (emulsi dan suspensi), lembaran ikan. Pada suhu air yang tinggi (flake atau waver), dan remahan. maka laju metabolisme akan
meningkat, sedangkan pada Ikan nila yang dipelihara secara
suhu yang rendah maka laju intensif dan semi intensif memerlu-
metabolisme akan menurun. kan pakan buatan. Bentuk pakan
Dengan suhu yang optimal maka buatan yang biasa diberikan adalah
metabolisme akan pelet. Garis tengah pelet berkisar
laju
optimal.
antara 2–4 mm. Pertumbuhan ikan nila
2. Pengelolaan kualitas air 2. Pengelolaan kualitas air
akan mencapai bobot 34,2 pembesaran
dalam
usaha
gram. Selain itu volume air benihan. Suhu air sangat
atau
pem-
sangat menentukan padat berpengaruh terhadap aktivitas
penebaran ikan nila yang saluran pencernaan benih
optimal. Padat penebaran ikan
nila. Makanan alami ikan nila di kolam 30 ekor/m 2 . yang berupa detri- tus dan fauna dasar selesai dicerna
Kadar oksigen terlarut dalam waktu 1,68 jam pada
dapat hidup suhu 27–28° C dan 1,31 jam
Untuk
membutuhkan pada suhu 32–33° C. Pada oksigen begitu juga dengan suhu
manusia
C pakan
ikan. Oksigen yang dibutuh- zooplankton dapat dicerna-
kan ikan yang hidup di kan dalam waktu 2,2 jam. Ikan dalam air disebut dengan dapat
mencernakan
oksigen terlarut. Ikan nila makanannya selama 2,5–3 merupakan ikan yang tahan jam pada suhu 30° C.
kekurangan Berdasarkan
terhadap
hasil
oksigen terlarut dalam penelitian
tersebut maka
air, namun per- tumbuhan suhu
optimum
untuk
ikan ini akan optimal jika pertumbuhan
ikan
nila
kandungan oksigen terlarut adalah 25–30° C.
lebih
3 ppm. Kandungan oksigen terlarut
dari
• Volume air kurang dari 3 ppm dapat Pertumbuhan ikan nila
menyebabkan ikan tidak yang dipelihara dalam air
dapat tumbuh dan akhirnya mengalir
daripada yang dipelihara dalam air tergenang. Dalam
Kadar garam (salinitas) kondisi air mengalir, ikan nila
nila mempunyai dengan bobot awal 9,1 gram
Ikan
salinitas yang diberi pakan pelet 25%
toleransi
luas, tetapi protein dan feeding ratenya
cukup cukup
maupun rumah kadar garam lebih dari
industri
tangga.
30% akan terhambat. Pada kadar garam yang tinggi ikan
Dalam air budidaya ikan membutuhkan energi yang
yang baik sepintas dapat minim untuk osmoregulasi
dari keruh atau sehingga
dilihat
tidaknya air kolam. Untuk digunakan
energi
yang
mengetahui tingkat pertumbuhan berkurang.
untuk
kekeruhan air kolam dapat dilihat
dari tingkat •
Cemaran kecerahan air kolam Ikan nila yang dipelihara
dengan menggunakan alat pada musim kemarau banyak
yang disebut yang mati. Hal ini diakibatkan
pengukur
secchi disk atau keeping oleh pengaruh secara tidak
secchi.
langsung dari sinar matahari yang dapat meningkatkan
Kecerahan yang baik keasaman (pH) perairan.
untuk kehidupan ikan nila di kolam berkisar antara
Gejala mabuk pada ikan 25–40 cm. Artinya jarak nila dapat diakibatkan dari
batas pengelihatan terhadap aktivitas berenang
keeping secchi berkisar yang cepat diper- mukaan
ikan
antara 25–40 cm dari atas dengan
permukaan perairan. beraturan dan tutup insang
gerakan
tidak
Kecerahan kurang dari 25 bergerak aktif. Selain itu air
cm tidak menguntungkan budidaya yang
mengakibatkan minyak akan menyebab- kan
tercemar
karena
rendahnya kandungan oksigen kerusakan sel-sel saluran
terlarut di kolam. Pada pencernaan. Oleh karena itu,
kolam budidaya yang keruh agar
jarak batas dengan
penglihatan terhadap budidayanya tidak boleh
cepat
air
keeping secchi rendah yang tercemar baik oleh limbah
berarti kolam tercemar bahan berarti kolam tercemar bahan
3. Pengelolaan kesehatan ikan jenis penyakit ikan antara lain penyakit pendarahan, penyakit
Dalam memelihara ikan nila di jamur, dan penyakit bakteri.
kolam selalu ada saja kendalanya Setelah ketiga hal utama yang
di antaranya terhadap hama dan telah dijelaskan di atas dilakukan
penyakit dalam kolam pemelihara- dengan baik maka dalam me-
an. Hama yang biasa terdapat melihara ikan nila akan diperoleh
dikolam pemeliharaan adalah produksi ikan nila yang cukup tinggi
cladocera sebagai pesaing/ dan efisien. Lama pemeliharaan
kompetitor, copepoda sebagai ikan nila sangat bergantung kepada
predator benih, larva, kumbang air, ukuran ikan yang akan dipanen.
serangga air, dan lain-lain. Sebagai bahan pertimbangan ada
4 ukuran ikan nila yang diproduksi Hama tersebut kadang-kadang
dipasaran yaitu:
sulit untuk dihilangkan. Pengendali- • Ukuran 100 gram, umurnya an hama yang paling mudah kurang lebih 3–4 bulan melakukan penyaringan terhadap
• Ukuran 250 gram, umurnya air yang masuk ke dalam kolam
kurang lebih 4-6 bulan. pemeliharaan.
• Ukuran 500 gram, umurnya kurang lebih 6–8 bulan.
Penyakit ikan dikolam pe- meliharaan akan muncul jika kondisi
• Ukuran di atas 800 gram perairan kolam (kualitas air kolam)
umurnya kurang lebih 9–12 rendah, hal ini dapat menyebabkan
bulan.
daya tahan tubuh ikan menurun. Penyakit ikan ini dapat terjadi akibat
Ikan nila mempunyai ciri khas interaksi antar ikan itu sendiri, tersendiri di mana pertumbuhan ikan nila penyakit dan lingkungan yang buruk. yang dipelihara secara tunggal kelamin Lingkungan yang buruk sangat yaitu ikan jantan lebih cepat tumbuh berpengaruh terhadap kondisi dibandingkan ikan nila yang dipelihara kesehatan ikan. Dengan lingkungan secara campuran (jantan dan betina). yang buruk maka daya tahan tubuh Oleh karena itu, banyak petani ikan yang Ikan nila mempunyai ciri khas interaksi antar ikan itu sendiri, tersendiri di mana pertumbuhan ikan nila penyakit dan lingkungan yang buruk. yang dipelihara secara tunggal kelamin Lingkungan yang buruk sangat yaitu ikan jantan lebih cepat tumbuh berpengaruh terhadap kondisi dibandingkan ikan nila yang dipelihara kesehatan ikan. Dengan lingkungan secara campuran (jantan dan betina). yang buruk maka daya tahan tubuh Oleh karena itu, banyak petani ikan yang
1. Pemeliharaan secara ekstensif meliharaan ikan nila dengan jenis
Pada pemeliharaan ini kolam yang lainnya disebut dengan polikultur.
digunakan relatif cukup besar dari 200m 2 , kepadatan ikan relatif
Pada pemeliharaan ikan untuk rendah (1 ekor per m 2 ) dan pakan mencapai ukuran konsumsi dapat
yang diberikan hanya meng- digunakan beberapa macam kolam
andalkan pakan yang tumbuh dari pemeliharaan:
kolam. Benih yang ditebarkan biasanya campur kelamin dan
1. Kolam empat persegi panjang berukuran 10 gram per ekor.
dengan luas 200–500 m 2 , ke-
dalaman air 1–1,25 m, dasar kolam 2. Pemeliharaan semi intensif dapat tanah atau beton.
Perbedaan utama dalam pe- meliharaan ekstensif adalah
2. Kolam jaring terapung yang kepadatan benih yang ditebar, di berbentuk bujur sangkar dengan
2 ukuran minimal 1–4 m mana untuk semi intensif padat dan
2 maksimal 9–49 m penebarannya 5–10 ekor per m , yang terbuat dan kolam diberi pupuk dan pakan
dari bahan jaring dengan ke- tambahan kepada ikan nila berupa
dalaman air 1,5–2 m. dedak atau ampas tahu, daun sente
3. Hampang atau keramba yang sebanyak 5–10% dari bobot ikan dapat dilakukan di perairan dasar
setiap hari.
yang dangkal dengan kedalaman
3. Pemeliharaan secara intensif air 1–2 m.
Pemeliharaan ikan nila secara
4. Mina padi yaitu pemeliharaan ikan intensif ini biasanya dilakukan di nila di sawah.
jaring terapung atau kolam air deras.
Penebaran benih pada pe- meliharaan ikan nila di kolam berukuran
Padat penebaran ikan nila di jaring
terapung adalah 400–500 ekor per m 10 gram per ekor, sedangkan untuk 3 terapung adalah 400–500 ekor per m 10 gram per ekor, sedangkan untuk 3
kepadatan tebarnya 10–20 ekor per m 2 .
Nener bandeng yang berasal dari Pada pemeliharaan ini sumber pantai/alam ini merupakan hasil
energi bagi ikan untuk tumbuh dan pemijahan ikan bandeng secara alami berkembang adalah pakan buatan di laut. Ikan bandeng yang telah matang dalam bentuk pelet yang diberikan kelamin akan memijah secara alami sebanyak 3–5% sehari dan frekuensi dan akan menghasilkan telur sebanyak pemberian pakan 3–5 kali sehari. 5.700.000 butir dalam tubuhnya. Pakan buatan tersebut harus me- Pelepasan telur ini terjadi pada malam ngandung protein 20–30%.
hari dan akan menetas dalam waktu
24 jam menjadi nener yang berukuran
5 mm. Nener ini akan terbawa oleh arus air mendekati pantai dan kemudian akan
4.5.3 Pembesaran ikan bandeng
ditangkap oleh para penyeser. Ukuran nener yang ditangkap ini kurang lebih
Ikan bandeng merupakan salah satu
13 mm.
jenis ikan laut yang dapat dibudi- dayakan oleh manusia ditambak. Jenis ikan ini saat ini juga sudah dapat
Nener ikan bandeng yang diperoleh dibudidayakan di keramba jaring apung dari alam ditangkap oleh pencari nener
pada air tawar, hal ini dikarenakan sifat sangat bergantung kepada musim, ikan ini yang euryhaline (tahan terhadap lokasi, cara dan waktu penangkapan. perubahan yang besar dari kadar Pada musim nener jumlah nener cukup garam dalam air).
melimpah yang dapat mengakibatkan menurunnya harga nener. Selain itu waktu penangkapan yang tepat yaitu di
Ikan bandeng dapat dipelihara di awal musim penangkapan mempunyai
tambak yang mempunyai kadar garam daya tahan dan vitalitas yang tinggi
relatif berfluktuasi. Ikan bandeng dapat dalam pengangkutan serta mempunyai
dipijahkan secara buatan di panti harga jual yang lebih mahal. pembenihan/hatchery dengan cara
implementasi atau hypofisasi. Oleh karena itu, benih ikan bandeng yang
Tetapi ketersediaan nener dari alam Tetapi ketersediaan nener dari alam
Ukuran nener yang ditebar ke nener di tambak-tambak pembesaran. tambak pembesaran bisa dimulai dari
Nener yang dihasilkan dari panti ukuran nener sampai gelondongan yang pembenihan mempunyai keunggulan. dapat membedakannya adalah cara Karena kemurnian nener dapat dijamin pemeliharaan di tambak pembesaran- 100% dan umurnya diketahui secara nya. tepat.
Jika yang ditebar adalah nener kecil Nener yang berasal dari alam atau maka waktu yang dibutuhkan untuk
hatchery, yang akan digunakan untuk mencapai ukuran konsumsi yaitu 4–6 usaha pembesaran ikan bandeng di ekor/kg bisa mencapai lebih dari tambak, haruslah nener yang sehat.
6 bulan sedangkan jika yang ditebar Nener yang sehat dapat dilihat dari ciri- adalah gelondongan maka waktu yang
ciri umurnya yaitu: dibutuhkan untuk mencapai ukuran
1. Tidak terdapat luka atau lecet konsumsi berkisar antara 4–6 bulan.
2. Tidak cacat pada organ tubuh
3. Warnanya tidak kusam Dalam memilih nener yang berasal dari alam maupun hatchery dapat
4. Gerakannya aktif dilakukan dengan menghitung jumlah
ruas tulang belakang. Nener yang Dengan menggunakan nener yang
berkualitas prima memiliki jumlah ruas sehat maka akan diperoleh target
tulang belakang antara 44–45. Jumlah produksi yang sesuai dengan rencana.
ruas tulang belakang dapat dihitung Selain nener yang sehat dalam
menggunakan mikroskop sederhana pemilihan benih ikan bandeng (nener)
pada pembesaran 10 kali atau nener pada pembesaran 10 kali atau nener
daya dukung seperti lampu senter.
mengurangi selanjutnya akan ditebar ke dalam
Nener bandeng yang telah dipilih
• Dapat
penyakit di tambak pembesaran. Sebelum nener
timbulnya
tambak pembesaran karena tersebut ditebar harus dihitung terlebih
kepadatan tinggi. dahulu padat penebaran nener di
menetukan target tambak pembesaran dan dilakukan
• Dapat
pada akhir aklimatisasi.
produksi
pemeliharaan.
Nener ikan bandeng yang akan Masa pemeliharaan nener bandeng ditebar ke dalam tambak pembesaran di tambak pembesaran sangat ber-
sebaiknya ditentukan terlebih dahulu gantung kepada ukuran nener yang tentang jumlah nener yang akan ditebar. ditebar pada awal pemeliharaan. Ukuran Nener bandeng yang akan ditebarkan