Sifat kimia

3.2.2 Sifat kimia

yang mampu mengguncang

3.2.2.1 Oksigen

oksigen, karena kandungan O 2 Semua makhluk hidup untuk hidup

di dalam udara jauh lebih banyak. sangat membutuhkan oksigen sebagai

Menurut penelitian, air murni faktor penting bagi pernafasan. Ikan

1000 cc pada suhu kamar sebagai salah satu jenis organisme air

7 cc O 2 , juga membutuhkan oksigen agar proses

mengandung

sedangkan udara murni suhu metabolisme dalam tubuhnya ber-

kamar mengundang langsung. Oksigen yang dibutuhkan oleh 210 cc O 2 . Dari gambaran ikan disebut dengan oksigen terlarut.

pada pada

hingga penambahan oksigen imbangan tersebut di atas

melepaskan O 2 ke udara. Dari

lebih lanjut tidak akan me- dapat

di tarik kesimpulan ningkatkan oksigen terlarut sebagai berikut.

dalam air. Dalam kegiatan

• Tercapainya imbangan O 2 di

budidaya ikan sifat tersebut penting

artinya, terutama air dan di udara, tergantung

dalam peng-angkutan ikan dari

jumlah

molekul-

hidup, pe- meliharaan ikan molekul

zat

(garam-

akuarium, atau garam) yang larut di dalam

di

pemeliharaan ikan secara air (dalam satuan- satuan

tertutup pada Recyle Sistem. tertentu),

sebab

jumlah

Pada pengangkutan ikan tersebut yang menentukan

sebaiknya dilakukan pada pagi/ kemungkinan terbentuknya

sore hari waktu suhu udara molekul-molekul

dan

masih relatif rendah, sehingga menentukan pula jumlah

goncangan airnya yang terjadi banyaknya molekul-molekul

akan mampu meningkatkan gas yang meninggalkan air

difusi O ke dalam air. Pada lagi.

pemeliharaan ikan di akuarium garam pada kadar O

garam-

atau pada tempat yang ter-

batas, pemberian lampu, yang yang rendah saja sudah

mengakibatkan suhu air dapat seimbang dengan

meningkat, akan menurunkan udara lebih cepat, bila di

kemampuan air mengikat. bandingkan dengan air

suling. • Kemungkinan bertubrukan

2. Di perairan umum, pemasukan molekul air di tentukan oleh suhu

oksigen ke dalam air terjadi karena air. Makin tinggi suhu air, makin

air yang masuk sudah mengandung rendah jumlah oksigen yang

oksigen, kecuali itu dengan aliran dapat di kandung/di ikat oleh air.

air, mengakibatkan gerakan air yang Artinya: jika suhu air tinggi, maka

mampu mendorong terjadinya air itu dengan kadar oksigen

proses difusi oksigen dari udara ke yang rendah saja sudah dapat

dalam air.

3. Hujan yang jatuh, secara tidak

• Proses pernafasan binatang dalam air, pertama suhu air akan

langsung akan meningkatkan O 2 di

dan tanaman air. turun, sehingga kemampuan air

• Proses pembongkaran (me- mengikat oksigen meningkat,

netralisasi) bahan-bahan selanjutnya bila volume air

organik.

bertambah dari gerakan air, akibat • Dasar perairan yang bersifat jatuhnya air hujan akan mampu

mereduksi, dasar demikian

meningkatkan O 2 di dalam air.

hanya dapat ditumbuhi bakteri yang anaerob saja, yang dapat

4. Proses Asimilasi tumbuh- tumbuh- menimbulkan hasil pem- an. Tanaman air yang seluruh

bakaran.

batangnya ada di dalam air di waktu siang akan melakukan proses

Menurut Brown (1987) peningkatan asimilasi, dan akan menambah O 2

suhu 1° C akan meningkatkan di dalam air. Sedangkan pada

konsumsi oksigen sekitar 10%. malam hari tanaman tersebut

Hubungan antara oksigen terlarut

menggunakan O 2 yang ada di

dan suhu dapat dilihat pada Tabel

3.2 yang menggambarkan bahwa dalam air disebabkan oleh:

dalam air. Pengambilan air O 2 di

semakin tinggi suhu, kelarutan oksigen semakin berkurang.

Tabel 3.2 Hubungan antara kadar oksigen terlarut jenuh dan suhu pada tekanan udara

760 mm Hg (Cole, 1983)

Kadar Oksigen

Kadar

Kadar

Oksigen Suhu (°C)

Oksigen

Suhu (°C) Terlarut

Suhu (°C)

Terlarut (mg/l)

Terlarut

(mg/l)

(mg/l)

Kadar oksigen terlarut dalam suatu satu parameter kimia yang sangat wadah budidaya ikan sebaiknya

menentukan dalam kegiatan budidaya berkisar antara 7–9 ppm. Konsentrasi

ikan. Karbon dioksida yang dianalisis oksigen terlarut ini sangat menentukan

dalam kegiatan budidaya adalah dalam akuakultur. Kadar oksigen terlarut

karbon dioksida dalam bentuk gas yang dalam wadah budidaya ikan dapat

terkandung di dalam air. Gas CO 2 ditentukan dengan dua cara yaitu

memegang peranan sebagai unsur dengan cara titrasi atau dengan

makanan bagi semua tumbuhan yang menggunakan alat ukur yang disebut

mempunyai chlorophil, baik tumbuh- dengan DO meter (Dissolved Oxygen).

tumbuhan renik maupun tumbuhan tingkat tinggi. Sumber gas CO 2 di dalam

3.2.2.2 Karbon dioksida

air adalah hasil pernafasan oleh binatang-binatang air dan tumbuh-

Karbon dioksida merupakan salah tumbuhan serta pembakaran bahan Karbon dioksida merupakan salah tumbuhan serta pembakaran bahan

3.2.2.3 pH Air

Bagian air yang banyak mengandung CO 2 adalah didasar perairan, karena di

pH (singkatan dari ”puisance negatif tempat itu terjadi proses pembakaran

de H”), yaitu logaritma negatif dari bahan organik yang cukup banyak.

kepekatan ion-ion H yang terlepas Untuk kegiatan asimilasi bagi tumbuh-

dalam suatu perairan dan mempunyai

tumbuhan, jumlah CO 2 harus cukup,

pengaruh besar terhadap kehidupan tetapi bila jumlah CO 2 melampaui batas organisme perairan, sehingga pH

akan kritis bagi kehidupan binatang- perairan dipakai sebagai salah satu binatang air. Pengaruh CO 2 yang terlalu untuk menyatakan baik buruknya banyak tidak saja terhadap perubahan sesuatu perairan. Pada perairan pH air, tetapi juga bersifat racun. perkolaman pH air mempunyai arti yang Dengan meningkatnya CO

2 , maka O 2

cukup penting untuk mendeteksi potensi

produktifitas kolam. Air yang agak basa, dalam air juga ikut menurun, sehingga

dapat mendorong proses pem- pada level tertentu akan berbahaya bagi

bongkaran bahan organik dalam 64 air

kehidupan binatang air. Kadar CO 2 yang

menjadi mineral-mineral yang dapat bebas di dalam air tidak boleh

diasimilasikan oleh tumbuh-tumbuhan mencapai batas yang mematikan (le-

(garam amonia dan nitrat). Pada thal), pada kadar 20 ppm sudah

perairan yang tidak mengandung bahan merupakan racun bagi ikan dan

organik dengan cukup, maka mineral mematikan ikan jika kelarutan oksigen

dalam air tidak akan ditemukan. di dalam air kurang dari 5 ppm (5 mg/l).

Andaikata ke dalam kolam itu kemudian CO 2 yang digunakan oleh organisme

kita bubuhkan bahan organik seperti dalam air, mula-mula adalah CO 2 pupuk kandang, pupuk hijau, dan

bebas, bila yang bebas sudah habis, air sebagainya dengan cukup, tetapi

kurang mengandung garam-garam dalam bentuk Calsium bikarbonat

akan melepaskan CO 2 yang terikat

bikarbonat yang dapat melepaskan maupun Magnesium bikarbonat. Air

kationnya, maka mineral-mineral yang yang banyak mengandung persediaan

mungkin terlepas juga tidak akan lama Calsium atau Magnesium bikarbonat

berada di dalam air itu. Untuk mencipta- dalam jumlah yang cukup, mempunyai

kan lingkungan air yang bagus, pH air kapasitas produksi yang baik.

itu sendiri harus mantap dulu (tidak banyak terjadi pergoncangan pH air). Ikan rawa seperti sepat siam

(Tricogaster pectoralis), sepat jawa kesuburan suatu perairan. Nilai pH (Tricogaster tericopterus ) dan ikan asam tidak baik untuk budidaya ikan di gabus dapat hidup pada lingkungan pH mana produksi ikan dalam suatu air 4–9, untuk ikan lunjar kesan pH 5–8 perairan akan rendah. Pada pH netral ,ikan karper (Cyprinus carpio) dan sangat baik untuk kegiatan budidaya gurami, tidak dapat hidup pada pH ikan, biasanyaberkisar antara 7–8, 4–6, tapi pH idealnya 7,2. Klasifikasi sedangkan pada pH basa juga tidak nilai pH dapat dikelompokkan menjadi baik untuk kegiatan budi daya. tiga yaitu:

Pengaruh pH pada perairan dapat • Netral : pH = 7,

berakibat terhadap komunitas biologi perairan, untuk jelasnya dapat dilihat

• Alkalis (basa) : 7 < pH < 14,

pada Tabel 3.3.

• Asam : 0 < pH < 7. Derajat keasaman suatu kolam ikan

sangat dipengaruhi oleh keadaan tanahnya yang dapat menentukan

Tabel 3.3 Pengaruh pH terhadap komunitas biologi perairan (Effendi, 2000)

Nilai pH

Pengaruh Umum

Keanekaragaman plankton dan benthos mengalami 6,0–6,5

sedikit penurunan.

Kelimpahan total, biomassa dan produktivitas tak

mengalami perubahan.

Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan benthos

semakin nampak.

Kelimpahan total, biomassa dan produktivitas masih

belum mengalami perubahan berarti.

Algae hijau berfilamen mulai nampak pada zona

literal.

Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifiton, dan benthos semakin besar.

Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton

dan benthos.

Algae hijau berfilamen semakin banyak.

Proses nitrifikasi terhambat.

Nilai pH

Pengaruh Umum

Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifiton, dan benthos semakin besar.

Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplank- ton dan benthos.

Algae hijau berfilamen semakin banyak.

Proses nitrifikasi terhambat.

Air kolam yang pH nya bergoncang sehingga pH yang sedianya akan turun antara 4,5–6,5 masih dapat diperbaiki dapat dicegah. Dengan demikian waktu dengan menambahkan kapur dalam pengangkutan ikan dapat diupayakan jumlah yang cukup. Agar pH nya dapat lebih panjang. Metode penentuan pH air dinaikan menjadi 8,0 supaya pengaruh dapat menggunakan alat pH meter atau OH yang rendah bisa ditiadakan. Pada dengan menggunakan kertas indikator umumnya pada pagi hari, waktu air pH. Diperairan asli, pergoncangan pH

banyak mengandung CO 2 , pH air dari yang tinggi ke pH rendah dapat rendah, pada waktu sore hari air disanggah oleh unsur calsium yang

kehabisan CO 2 untuk asimilasi pH air terdapat dalam air asli itu sendiri. Apabila suatu perairan kadar calsium

menjadi tinggi. Kondisi pH ini akan dalam bentuk Ca(HCO

3 ) 2 cukup tinggi, angkutan ikan hidup secara tertutup maka daya menyanggah air terhadap dengan pemberian gas O . Pada

sangat penting artinya pada peng-

pergoncangan pH menjadi besar.

Unsur Ca di dalam air membentuk dua pengangkutan ikan hidup secara

macam senyawa yaitu:

terbuka, kelebihan CO 2 hasil pernafasan

ikan yang diangkut tidak jadi masalah,

1. Senyawa kalsium carbonat sebab CO 2 itu senantiasa masih

(CaCO 3 ) yang tidak dapat larut berkesempatan menjadi seimbang

2. Senyawa kalsium bicarbonat atau dengan udara terbuka di atasnya,

kalsium hidrogen karbonat sehingga penurunan pH air tidak akan

(Ca(HCO 3 ) 2 ) yang dapat larut dalam terlalu buruk bagi ikan. Pada peng-

air.

angkutan tertutup upaya mencegah penurunan pH air dapat ditambahkan

Faktor yang menentukan besar

larutan buffer seperti Na 2 HPO 4 ,

kecilnya kemampuan penyanggah kecilnya kemampuan penyanggah

Sehingga jumlah CO 2 bebasnya akan Proses terjadinya penyanggahan berkurang, akibatnya pH air mempunyai

banyaknya Ca (HCO 3 ) 2 di dalam air.

asam di dalam air adalah sebagai kecenderungan untuk naik, sehingga berikut. Kalau dalam suatu perairan, kecenderungan pH untuk turun dapat

CO 2 terambil, maka mula-mula pH air disanggah. akan naik, akan tetapi pada saat yang

Proses imbangan pH dapat ditulis- bersamaan Ca(HCO3) 2 yang larut kan dengan reaksi sebagai berikut. dalam air itu akan pecah menurut

persamaan sebagai berikut. Ca (HCO 3 ) 2 R CaCO 3 + CO 2 +H 2 O

Ca (HCO ) R Ca CO +H O + CO Jadi jumlah Ca (HCO 3 ) 2 dalam air

merupakan salah satu unsur dari baik Sehingga dalam air itu terjadi pem- buruknya perairan sebagai lingkungan

bentukan CO 2 yang baru, selanjutnya pH hidup. air mempunyai kecenderungan untuk

turun lagi. Berdasarkan proses tersebut 3.2.2.4 Bahan organik dan garam

di atas, kadar Ca yang terkandung

mineral dalam air

dalam air menjadi berkurang. Kalcium bikarbonat yang terbentuk pada Mineral merupakan salah satu unsur pemecahan itu akan mengendap berupa kimia yang selalu ada dalam suatu endapan putih di dasar perairan, perairan, beberapa jenis mineral pada daun-daun tanaman air, dan antara lain Kalsium (Ca), Pospor (P), sebagainya. Sebaliknya, apabila Magnesium (Mg), Potassium (K),

terbentuk gas CO 2 yang banyak di Sodium (Na), Sulphur (S), zat besi (Fe), dalam air maka mula-mula pH air Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Seng (Zn),

mempunyai kecenderungan untuk turun Florin (F), Yodium (I) dan Nikel (Ni). akan tetapi dengan segera gas CO

Diperairan umum mineral yang diperlu-

kan oleh phytoplakton senantiasa yang berkeliaran bebas itu akan diikat

diperoleh dari pembongkaran bahan- oleh CaCO 3 yang sulit larut dalam air

bahan organik sisa dari tumbuhan dan tadi. Menurut persamaan reaksi:

binatang yang sudah mati. Di alam mineral tersebut berasal dari air yang

CaCO + CO 2 +H 2 O  Ca (HCO 3 ) 2 masuk, atau adanya penambahan CaCO + CO 2 +H 2 O  Ca (HCO 3 ) 2 masuk, atau adanya penambahan

jasad renik ini menghendaki perairan Kandungan H 2 S–6 mg/l sudah dapat yang pHnya 7 sedikit mendekati basa. membunuh ikan Cyprinus carpio dalam Pembongkaran bahan organik ada beberapa jam saja. Untuk mencegah yang dilakukan secara anaerob (tidak timbulnya H

2 S dalam kolam biasanya memerlukan oksigen). Proses pem-

kolam yang akan digunakan untuk bongkaran itu juga dipengaruhi oleh

ikan harus dilakukan suhu air.

budidaya

tanah dasar dan pengeringan. Jenis gas beracun Bahan organik yang larut di dalam air lainnya

pengolahan

berasal dari belum dapat dimanfaatkan oleh pembongkaran bahan organik adalah binatang air secara langsung. Bahan- gas metana. bahan organik yang mengendap di dasar perairan yang dangkal dapat

yang

Gas Metana (CH 4 ) adalah gas yang dimakan secara langsung oleh berbagai

bersifat mereduksi dan dikenal sebagai macam binatang benthos (binatang

gas rawa. Metana itu timbul pada yang hidup di dasar perairan) seperti

proses pembongkaran hidrat arang dari siput vivipar javanica, cacing tubifex,

bahan organik yang tertimbun dalam larva chironomaus, dan sebagainya.

perairan. Hidrat arang dalam suasana Bagian-bagian daripada lumpur organik

anaerob mula- mula dibongkar menjadi demikian yang tidak dapat dicernakan, asam-asam karboksilat. Bila suasana menyisa sebagai detritus di dasar air tetap anaerob maka asam-asam perairan. Jumlah bahan organik yang karboksilat direduksikan lebih lanjut terdapat dalam suatu perairan dapat menjadi Metana. Bila gas Metana ini digunakan sebagai salah satu indikator berhubungan dengan O 2 dalam air banyak tidaknya mineral yang dapat

sekelilingnya, maka air itu akan dibongkar kelak. Bila suasana perairan

2 , dan sebagai hasilnya menang mengandung belerang dapat timbullah gas CO 2 . Pembongkaran dibongkar oleh bakteri anaerob (di dalam suasana anaerob juga dapat

berkurang O

anaerob, maka protein-protein yang

antaranya adalah Bakterium vulgare). dilakukan oleh ragi (Saccharomyces), Hasil pembongkaran tersebut gas hasil pembongkaran itu adalah alkohol

hidrogen sulfida (H 2 S) dan ditandai bau dan lebih lanjut lagi menjadi asam cuka

(asam asetat) oleh bakterium aceti. Kandungan bahan organik dalam air Berdasarkan reaksi kimia tersebut sangat sulit untuk ditentukan yang biasa dapat diperlihatkan bahwa kolam yang disebut dengan kandungan total bahan dipupuk dengan pupuk kandang/hijau organik (Total Organic Matter/TOM).

yang masih baru dalam jumlah banyak dan langsung ditebarkan benih ikan ke dalam kolam, biasanya akan terjadi

3.2.2.5 Nitrogen

mortalitas yang tinggi pada ikan karena kebanyakan gas CO 2 . Bila keadaan

Nitrogen di dalam perairan dapat perairan semakin buruk, sehingga O 2 berupa nitrogen organik dan nitrogen

dalam air sampai habis, maka secara anorganik. Nitrogen anorganik dapat

perlahan proses pembongkaran bahan

berupa ammonia (NH 3 ), ammonium

organik akan diambil oleh bakteri lain

(NH 4 ), Nitrit (NO 2 ), Nitrat (NO 3 ) dan

yang terkenal ialah Nitrosomonas

molekul Nitrogen (N 2 ) dalam bentuk

menjadi senyawa nitrit. Reaksi tersebut gas. Sedangkan nitrogen organik sebagai berikut.

adalah nitrogen yang berasal bahan berupa protein, asam amino, dan urea.

2NH 3 + 3O 2 2HNO 2 +H 2 O Bahan organik yang berasal dari

binatang yang telah mati akan Bila perairan tersebut cukup

mengalami pembusukan mineral yang mengandung kation-kation maka asam

terlepas dan utama adalah garam- garam nitrogen (berasal dari asam nitrit yang terbentuk itu dengan segera amino penyusun protein). Proses dapat dirubah menjadi garam-garam pembusukan tadi mula-mula terbentuk nitrit, oleh bakteri Nitrobacter atau

amoniak (NH 3 ) sebagai hasil Nitrosomonas, garam-garam nitrit itu selanjutnya dikerjakan lebih lanjut

perombakan asam amino oleh menjadi garam-garam nitrit, reaksinya

berbagai jenis bakteri aerob dan

sebagai berikut.

anaerob. Pembongkaran itu akan

menghasilkan suatu gas CO 2 bebas,

2NaNO menurut persamaan reaksinya adalah:

2NaNO +O

R. CH.NH Garam-garam nitrit itu

2 . COOH +O 2  R. COOH +

penting sebagai mineral yang NH 3 + CO 2

diasimilasikan

oleh tumbuh- oleh tumbuh-

amino kembali dalam hasil akhir, maka air tersebut disebut tubuhnya,

”sedang mengalami pengotoran protoplasma itu selanjutnya tergantung (Pollution)”. Kadar N dalam bentuk NH 3 pada nitrit, phitoplankton itu selanjutnya dipakai juga sebagai indikator untuk menjadi

untuk

menbentuk

menyatakan derajat polusi. Kadar bagi organisme yang lebih tinggi. 0,5 mg/l merupakan batas maksimum

bahan

makanan

Nitrit tersebut pada suatu saat yang lazim dianggap sebagai batas dapat dibongkar lebih lanjut oleh untuk menyatakan bahan air itu bakteri

denitrifikasi (yang “unpolluted”. Ikan masih dapat hidup terkenal

yaitu Micrococcus pada air yang mengandung N 2 mg/l. denitrifikan),

bakterium nitroxus Batas letal akan tercapai pada kadar menjadi nitrogen-nitrogen bebas,

5 mg/l. Di perairan kolam nitrogen reaksinya sebagai berikut.

dalam bentuk amonia sangat beracun bagi ikan budidaya, tetapi jika dalam

5C 6 H 12 O 0 + 24HNO 3 24H 2 CO 3 + bentuk amonium tidak begitu berbahaya 6CO + 18H

3 2 O + 12N 2 ada dalam wadah budidaya dapat

pada media akuakultur. Amonia yang

diukur dan biasanya dalam bentuk Agar phitoplankton dapat tumbuh

ammonia total. Menurut Boyd (1988), dan berkembang biak dengan subur

terdapat hubungan antara kadar dalam suatu perairan, paling sedikit

ammonia total dengan ammonia bebas dalam air itu harus tersedia 4 mg/l

pada berbagai pH dan suhu yang dapat nitrogen (yang diperhitungkan dari kadar

dilihat pada Tabel 3.4. Pada tabel tersebut N dalam bentuk nitrat), bersama dengan

memperlihatkan daya racun ammonia

1 mg/l P dan 1 mg/l K. yang akan meningkat dengan me-

ningkatnya kadar pH dan suhu terhadap Bila kadar NH 3 hasil pembongkaran organisme perairan termasuk ikan.

bahan organik di dalam air terdapat dalam jumlah besar, yang disebabkan proses pembongkaran protein terhenti

Tabel 3.4 Persentase (%) ammonia bebas (NH 3 ) terhadap ammonia total (Boyd, 1988)

Kadar amonia yang dapat memati- Alkalinitas menggambarkan jumlah kan ikan budidaya jika dalam wadah basa (alkali) yang terkandung dalam air,

budidaya mengandung 0,1–0,3 ppm. sedangkan alkalinitas total adalah Oleh karena itu, sebaiknya kadar konsentrasi total dari basa yang amonia di dalam wadah budidaya ikan

terkandung dalam air yang dinyatakan tidak lebih dari 0,2 mg/l (ppm). Kadar

dalam ppm setara dengan kalsium amonia yang tinggi ini diakibatkan

karbonat. Total alkalinitas biasanya adanya pencemaran bahan organik

selalu dikaitkan dengan pH karena pH yang berasal dari limbah domestik,

air ini akan menunjukkan apakah suatu industri dan limpasan pupuk pertanian.

perairan itu asam atau basa. Alkalinitas juga disebut dengan Daya Menggabung

3.2.2.6 Alkalinitas dan kesadahan

Asam (DMA) atau buffer/penyangga suatu perairan yang dapat menunjukkan Asam (DMA) atau buffer/penyangga suatu perairan yang dapat menunjukkan

ekstensif, tingkat pemupukan kan kandungan Ca, Mg dan ion-ion yang

ekstensif, dan pemupukan intensif. terlarut dalam air. Berdasarkan Effendi

• Fluktuasi pada pH dan faktor- faktor (2000) Nilai alkalinitas berkaitan jenis yang berhubungan dapat me- perairan yaitu perairan dengan nilai nyebabkan ketidakstabilan mutu air alkalinitas kurang dari 40 mg/l CaCO 3 yang dapat menyebabkan ikan

disebut sebagai perairan lunak (Soft

stres.

water), sedangkan perairan yang nilai • Pada tingkat pH yang ekstrem

alkalinatasnya lebih dari 40 mg/l CaCO 3 dapat menyebabkan kondisi-

disebut sebagai perairan keras (Hard kondisi stres masam pada pagi hari water). Perairan dengan nilai alkalinitas

dan kondisi stres alkalin pada senja yang tinggi lebih produkstif daripada

hari.

dengan perairan yang nilai alkalinitas- nya rendah. Menurut Schimittou (1991),

Untuk meningkatkan kandungan perairan dengan alkalinitas yang rendah

alkalinitas total pada kolam pe- (misal kurang dari 15 mg/l) tidak

meliharaan ikan dapat digunakan kapur diinginkan dalam akuakultur karena:

pertanian. Oleh karena, itu dalam kolam • Perairan tersebut sangat asam pemeliharaan ikan sebelum digunakan

sehingga performansi produksi ikan dilakukan proses pengapuran dengan (Kesehatan umum dan kelangsung- menggunakan beberapa jenis batu an hidup, pertumbuhan, hasil dan kapur yang disesuaikan dengan kualitas efisiensi pakan) dipengaruhi secara tanah dasar kolam pemeliharaan. negatif.

• Produksi phytoplankton dibatasi

3.2.3 Sifat biologi

oleh ketidakcukupan CO 2 dan

HCO 3 yang cenderung menyebab- Parameter biologi dari kualitas air kan rendahnya kelarutan oksigen yang biasa dilakukan pengukuran untuk

dan bisa mengakibatkan kematian kegiatan budidaya ikan adalah tentang plankton.

kelimpahan plankton, benthos dan perifiton sebagai organisme air yang

• Pada tanah-tanah asam dapat hidup di perairan dan dapat digunakan

menyerap fosfor yang akan sebagai pakan alami bagi ikan

mereduksi efek pemupukan pada budidaya. Kajian secara detail dari mereduksi efek pemupukan pada budidaya. Kajian secara detail dari

Limnoplankton (plankton air terdiri dari

phytoplankton

dan

tawar/danau)

zooplankton sangat diperlukan untuk

Haliplankton (hidup dalam air mengetahui

perairan yang akan dipergunakan untuk kegiatan budidaya. Plankton •

Hypalmyroplankton (khusus sebagai organisme perairan tingkat

hidup di air payau) rendah yang melayang-layang di air •

Heleoplankton (khusus hidup dalam waktu yang relatif lama

dalam kolam-kolam) mengikuti pergerakan air. Plankton •

Petamoplankton atau rheo- pada umumnya sangat peka terhadap

plankton (hidup dalam air perubahan lingkungan hidupnya (suhu,

mengalir, sungai) pH, salinitas, gerakan air, dan cahaya

matahari) baik untuk mempercepat 3.3 Pengukuran Kualitas Air

perkembangan atau yang mematikan.

Budidaya Ikan

Parameter kualitas air yang dapat Berdasarkan ukurannya, plankton

digunakan untuk keperluan perikanan dapat dibedakan sebagai berikut.

dan peternakan di Indonesia sudah

1. Macroplankton (masih dapat dilihat dibuat Peraturan Pemerintah Republik dengan mata telanjang/ biasa/tanpa Indonesia Nomor 20 Tahun 1990, tanggal pertolongan mikroskop).

5 Juni 1990 tentang Pengendalian

2. Netplankton atau mesoplankton Pencemaran Air. Dalam peraturan (yang masih dapat disaring oleh tersebut dibuat kriteria kualitas air plankton net yang mata netnya berdasarkan golongan yaitu Golongan Perikanan dan Peternakan, 0,03–

A adalah kriteria kualitas air yang dapat 0,04 mm).

digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih

3. Nannoplankton atau microplankton dahulu, Golongan B adalah kriteria (dapat lolos dengan plankton net di kualitas air yang dapat digunakan atas).

sebagai air baku air minum, Golongan

C adalah kriteria kualitas air yang dapat Berdasarkan tempat hidupnya dan digunakan untuk keperluan perikanan daerah penyebarannya, plank- ton dan peternakan. Golongan D adalah C adalah kriteria kualitas air yang dapat Berdasarkan tempat hidupnya dan digunakan untuk keperluan perikanan daerah penyebarannya, plank- ton dan peternakan. Golongan D adalah

Tabel 3.5 Kriteria kualitas air golongan C

Kadar No.

Parameter

Satuan

Keterangan maksimum

Kimia Anorganik