Zaman Ndalu Sejarah Desa Hu`u

3.2.1. Sejarah Desa Hu`u

Melihat tatanan hidup masyarakat Hu`u, maka bisa dikatakan bahwa terdapat sebuah rangkaian panjang yang terakumulasi sebagai sebuah sejarah yang mempengaruhi perkembangannya hingga saat ini. Sebagai salah satu daerah yang merupakan cikal bakal berdirinya daerah Dompu, Desa Hu`u mempunyai peradaban hidup yang cukup panjang dengan corak beragam, yang membentuk pola perkembangan pada beberapa zaman atau periode, dimana pada masing-masing zaman atau periode memiliki ciri dan bentukan tersendiri dan terus mengalami akulturasi Saleh, 1995. Zaman-zaman tersebut adalah:

A. Zaman Ndalu

Zaman Ndalu oleh masyarakat Hu`u dikatakan sebagai zaman awal adanya masyarakat yang hidup dan tinggal pertama kali. Manusia yang pertama hidup di Dana Dompu dan khususnya Dana Hu`u oleh masyarakat, biasa disebut Wa`i Ranggasasa dan Ompu Ranggasasa yang identik dengan manusia purba. Ndalu di sini adalah dimaksudkan sebagai bentuk aktifitas atau tatanan hidup manusia yang belum memiliki tempat tinggal tetap, dimana mereka hidup secara nomaden dan dalam kelompok kecil dengan hidup dan tinggal dalam gua-gua batu di sekitar hutan. Untuk kelangsungan hidup mereka memakan umbi-umbian dan berburu binatang yang cukup banyak di Hu`u seperti menjangan, babi hutan, kuda dan sebagainya. Beberapa bukti adanya kehidupan pada zaman ndalu ini adalah adanya beberapa temuan di sekitar Desa Hu`u yang berupa: a. Wadu Kajuji yang ditemukan di Doro Puma Hu`u. Wadu kajuji adalah sebuah batu besar dimana terdapat beberapa lubang pada bagian atasnya yang diperkirakan berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan. b. Wadu Ncona yang ditemukan di puncak Folu antara Teri dan Roa Rumu. Wadu ncona sendiri diperkirakan merupakan salah satu peralatan hidup sehari-hari berupa tempat makan. c. Roa Rumu, yang ditemukan di Doro Puma perbatasan antara Daha dengan Hu`u. Roa rumu adalah sebuah batu yang cukup besar yang bentuknya seperti lesung dengan tinggi ± 100 cm dengan terdapat tangkup atau penutup. Diperkirakan fungsi dari roa rumu ini adalah sebagai tempat pembakaran mayat. d. Wadu Ntanda Rahi di tepi pantai Hu`u. Adalah sebuah batu yang dianggap sebagai tempat persembahan bagi manusia purba saat itu, dimana bentuk dari batu tersebut menyerupai manusia. Dan seiring perjalanan waktu, banyak masyarakat beranggapan bahwa wadu ntanda rahi adalah perwujudan sorang wanita yang menunggu suaminya pulang dari laut. e. Di tengah-tengah Desa Hu`u ada sebuah kuburan bernisan dua utara-selatan yang antara kedua nisannya sangat rapat ± 30 cm dibagian kepala, tinggi ± 70 cm dan nisan kaki ± 30 cm yang bentuknya menyerupai menhir. Sumber hasil wawancara dan pengamatan awal penyusun tahun 2009

B. Zaman Bate Bi`a Roa