digunakan sebagai dasar dalam memberikan solusi terhadap pergesaran tata nilai yang mulai muncul pada tatanan kehidupan masyarakat dan kawasan pemukiman Hu`u,
sehingga pola ruang pemukiman berbasis budaya lokal di desa Hu`u bisa dipertahankan.
1.2. Rumusan Masalah
Potensi lokalistik yang ada di kawasan permukiman Hu`u merupakan sebuah khasanah baru yang sudah seharusnya diteliti dan dituangkan dalam bentuk konsep tertulis,
sehingga bisa menambah keberagaman potensi lokal yang dieksplorasi di Indonesia, dan digunakan dalam mempertimbangkan perencanaan tata ruang yang ada di Kabupaten
Dompu maupun di Indonesia, tetapi seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang bahwa permasalahan yang muncul saat ini adalah mulai adanya pergeseran pola ruang
kawasan pemukiman masyarakat, hal ini dikarenakan adanya desakan kemajuan jaman yang mempengaruhi pola pikir masyarakat serta kebutuhan akan lahan untuk kegiatan
tempat tinggal yang membawa dampak pada penggunaan lahan yang tidak lagi sesuai dengan tata nilai yang mereka yakini selama ini.
Karena itu, beberapa aspek yang kemudian bisa dijadikan beberapa rumusan masalah yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pembahasan yang bersifat ilmiah
sehingga bisa dirumuskan dalam sebuah konsep yang jelas dalam merumuskan solusi terhadap pergesaran pola ruang pemukiman berbasis budaya lokal di Desa Hu`u. Beberapa
rumusan masalah tersebut adalah: 1.
Apakah telah terjadi pergeseran pola ruang pada kawasan pemukiman masyarakat berbasis budaya lokal di Desa Hu`u dan bagaimana bentuk pergeseran tersebut.
2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab yang mempengaruhi adanya pergeseran
pola ruang pemukiman masyarakat di Desa Hu`u. 3.
Bagaimana pengaruh pergeseran pola ruang terhadap kawasan pemukiman secara keseluruhan dan tatanan kehidupan masyarakat di Desa Hu`u.
Berdasarkan beberapa aspek yang munculkan sebagai rumusan masalah maka queistion research dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana bentuk dan faktor-faktor yang menjadi penyebab pergeseran pola ruang pemukiman berbasis budaya lokal di Desa Hu`u Kabupaten Dompu
NTB?
1.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan disini berkaitan dengan apa yang ingin dilakukan dalam penelitian ini, sedangkan sasaran sendiri merupakan rangkaian atau cara yang akan dilakukan dalam
penelitian ini sehingga hasilnya nanti akan menggambarkan tujuan yang ingin diperoleh.
1.3.1. Tujuan
Tujuan yang ingin dilakukan dengan penelitian ini adalah menganalisis pergesaran pola ruang pemukiman berbasis budaya lokal di Desa Hu`u Kabupaten
Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat.
1.3.2. Sasaran
Secara khusus Sasaran yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1.
Mengidentifikasi kawasan pemukiman Hu`u dengan melihat tangible, intangible dan abstract yang masih dipertahankan oleh masyarakat Hu`u.
2. Mengidentifikasi pergeseran pola ruang pemukiman berbasis budaya lokal dengan
pendekatan sistem religi, organisasi kemasyarakatan dan mata pencaharian di Desa Hu`u.
3. Menganalisis faktor-faktor yang menjadi penyebab pergeseran pola ruang pemukiman
berbasis budaya lokal di Desa Hu`u. 4.
Merumuskan arahan dalam mempertahankan pola ruang pemukiman berbasis budaya lokal di Desa Hu`u.
1.4. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini pada akhirnya nanti diharapkan akan membawa manfaat bukan hanya bagi bidang perencanaan wilaya dan kota saja, melainkan juga bagi
bidang yang lainnya. Secara khusus manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini melalui analisis pergeseran pola ruang pemukiman berbasis budaya lokal di Desa Hu`u
Kabupaten Dompu NTB adalah: 1.
Memberikan khasanah informasi baru tentang pola ruang pemukiman berbasis budaya lokal di Indonesia, sehingga bisa memberikan manfaat pada bidang ilmu Planologi
Perencanan Wilayah dan Kota, terutama konsep pola ruang dengan pendekatan budaya.
2. Diperoleh suatu konsep kearifan lokal mengenai hubungan fungsional antara perilaku,
budaya dan adat istiadat dengan pola ruang kawasan pemukiman, serta bagaimana
sistem nilai tradisi masih bisa bertahan dan tetap dijalankan pada kurun waktu yang lama, dalam memperlakukan alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
3. Dengan adanya penelitian ini, tatanan kehidupan yang ada di Desa Hu`u berkaitan
dengan budaya yang memberikan pengaruh pada pola ruang kawasan pemukiman, bisa memberikan informasi bagi bidang lain seperti ilmu sejarah untuk dilakukan
penelitian yang lebih mendalam, terutama berkaitan dengan bagaimana masyarakat bisa mempertahankan sistem nilai yang bersifat tridisi secara turun-temurun hingga
sekarang. 4.
Memberikan suatu arahan dalam mempertahankan pola ruang pemukiman masyarakat berbasis budaya lokal di Desa Hu`u. Sehingga bisa menjadi masukan untuk bisa terus
mempertahankan dan menjaga keberlangsungan kawasan pemukiman Desa Hu`u secara berkelanjutan.
5. Menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Dompu maupun pemerintah pusat dalam
membuat suatu produk rencana tata ruang dengan mempertimbangkan kondisi lokalistik serta standar-standar yang bersifat lokal, sehingga bisa memaksimalkan
aplikasi atau realisasi dari produk perencanaan tersebut.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian