Uji Disonansi Kognitif

Uji Disonansi Kognitif

kontrol sebanyak 18 orang. Analisis statistik deskriptif seperti pada tabel 3menunjukkan nilai

Uji beda komparatif digunakan untuk minimum dan maksimum dari masing-masing menentukan apakah dua kelompok sampel yang variabel kontrol adalah 1,5 dan 2,75. Adapun tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata untuk variabel disonansi kognitif memiliki nilai ( means ) yang berbeda. Penelitian ini minimum sebesar 3 dan nilai maksimum bermaksud menentukan apakah informasi riba sebesar 4,25. Selain nilai minimum dan menimbulkan disonansi kognitif. Alhasil, maksimum, analisis statistik deskriptif di tabel sampel dikelompokan menjadi dua grup,

3. 1 juga menunjukkan nilai nilai rata-rata dari kelompok pertama diberi manipulasi berupa setiap variabel yang diteliti dan rentang nilai informasi keharaman riba sedangkan kelompok antara minimum dan maksimum.

kedua tidak diberi informasi keharaman riba. Selain membandingkan, uji beda komparatif

Uji Normalitas Data

juga menghasilkan nilai signifikansi perbedaan sehingga dapat diketahui apakah kedua

Asumsi normalitas data merupakan hal penting kelompok sampel mengalami perbedaan dalam pengujian parametrik.

Asumsi

yang signifikan. normalitas merupakan asumsi bahwa setiap

disonansi

kognitif

Kelompok Nilai

Nilai tengah

Nilai tengah

Tabel 4. UjiNormalitas Data

Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk

Df Sig.

Grup

Statistic

Df Sig.

Tabel 5. Hasil Uji Beda Komparatif

Levene's Test for Equality

t-test for Equality of Means

of Variances

Sig. (2-

Mean

Std. Error

Difference Difference Equal variances

F Sig.

f tailed)

Pada tahap uji komparatif, ada dua data disonansi kognitif memiliki varian sama tahapan analisis yaitu menguji asumsi varian atau tidak berbeda. populasi dan menguji komparatif. Tahapan

Pada tahapan kedua yaitu uji komparatif pertama bermaksud menguji apakah varian atau pengambilan keputusan. Karena varian populasi kedua sampel tersebut sama atau kedua sampel tersebut sama maka analisis uji berbeda berdasarkan nilai levene test . Nilai beda t-test harus menggunakan asumsi equal levene test di tabel 3.3 sebesar 10,02 dengan variances assumed . Berdasarkan pada hasil uji probabilitas 0,67 dan lebih besar dari 0,05 maka beda komparatif di tabel 3.3 di atas diperoleh dapat dikatakan bahwa H0 ditolak. Alhasil, hasil nilai p value sebesar 0,000 < 0,05

sehingga perbedaan antara grup kontrol dan

informasi hukum Berdasarkan hasil uji data statistik makruhnya bunga bank; (3) seseorang tersebut menunjukan bahwa nasabah muslim cenderung untuk mengurangi disonansi dengan yang melakukan simpanan (menabung) di cara

perilakunya

seperti

pentingnya kognisi perbankan ribawi dan mendapatkan informasi ( trivialization ). Sebagai misal, seseorang bisa tentang keharaman riba akan mengalami meyakinkan dirinya sendiri bahwa lebih disonansi kognitif.

mengurangi

Disonansi tersebut menabung di perbankan ribawi lebih baik disebabkan oleh perbedaan antara kognisi karena mendapatkan keuntungan yang lebih tentang keharaman riba dan perilaku menabung banyak daripada menabung di perbankan di perbankan ribawi. Selain itu, disonansi syariah. kognitif yang dialami oleh penabung di

Secara syariat pembenaran perilaku dosa perbankan ribawi berbeda secara signifikan tidak dibenarkan dengan mengubah hukum dibandingkan dengan penabung di perbankan haram menjadi halal (perubahan kognisi) ribawi tetapi tidak mengetahui keharaman riba.

sehingga satu-satunya alternatif ketika terjadi Hasil penelitian ini sesuai dengan teori disonansi antara informasi kebenaran dengan disonansi kognitif yang dikembangkan oleh perilaku dosa adalah meninggalkan dosa Festinger (1957: 3) bahwa disonansi kognitif tersebut.

Sebagai misal ketika Alloh merupakan kondisi ketidaksesuaian yang terjadi mengharamkan khamar, Alloh memerintahkan antara dua elemen kognitif sehingga orang-orang yang beriman untuk meninggalkan menyebabkan ketidaknyamanan psikologis. Di minuman keras dan tidak memerintahkan fenomena

ini, ketidaksesuaian tersebut manusia mencari pembenaran atas minuman dikarenakan kognisi keharaman riba dan keras tersebut. Hal ini tercantum jelas di Q.S perilaku menabung di perbankan ribawi. Selain Al- Ma’idah ayat (5:10) yang terjemahannya, itu, disonansi kogitif yang dialami oleh para

yang beriman, penabung muslim di perbankan ribawi sesuai

“Wahai

orang-orang

sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, dengan ilustrasi yang disampaikan oleh Hassan

(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib (2007) bahwa orang yang meyakini bahwa riba

dengan panah, adalah termasuk perbuatan itu haram tetapi masih beraktivitas di perbankan

syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan ribawi (Hassan, 2007).

itu agar kamu mendapat keberuntungan." Riba merupakan salah satu dari tujuh