PENGARUH DISIPLIN KERJA MANAJEMEN WAKTU

Penerbit

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan Program Studi Sarjana Institut STIAMI

P emimpin Redaksi

Dr. Bambang Irawan, MM, M.Si

Wakil Pemimpin Redaksi

Imam Susanto, SE, Ak, M.Ak, CA

Redaktur Pelaksana

Daryanto Hesti Wibowo, SE, Ak, MA, CA

Editor Pelaksana

Drs. Sofar Silaen , M . M

Alamat Redaksi

Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 10530 Telp. (021) 4213380 (Hunting) Fax. 4228870

Jurnal Ilmiah Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

ISSN 1411 - 0830

Vol ume XII , Nomor 01, Maret 2015

DAFTAR ISI

1 Dividen Tunai, Saldo Laba, Laba per Saham dan Laverage Keuangan pada Harga Saham Industri Keuangan Henny Ritha …………………………………………………………………… 1

2 Analisis Positioning Produk Susu Anlene Dengan Menggunakan Metode Multiatribute Attitude Model Sri Wahyuni …………....................................................................................... 14

3 Analisis Non Performing Loan Terhadap Kualitas Aset: Studi di Bank Tabungan Negara

Ahmad Syaifussulum ........................................................................................... 27

4 Manajemen Strategi Dan Kinerja Perusahaan (Tinjauan Teoritis Dan Konseptual)

Amirullah ……………………………………………………………………... 34

5 Analisis Kenaikan Harga Beras Terhadap Pola Konsumsi Rumah Tangga: Studi di Cipinang Muara Jakarta Siti Mulyasari ………………………………………….……………………… 46

6 Identifikasi Disonansi Kognitif Untuk Daya Saing Perbankan Syariah di Tataran Global Agus Munandar ……………………………………………………………….. 70

7 Profitabilitas Biro Perjalanan: Bursa Efek Indonesia 2009 – 2013 Arif Wardoyo ………………………………………………………………….. 81

8 Pengaruh Disiplin Kerja, Manajemen Waktu dan Kinerja Karyawan Terhadap Produktivitas Karyawan PT Kiyokuni Indonesia Retno Purwani Setyaningrum …………………………………………………. 105

PADA HARGA SAHAM INDUSTRI KEUANGAN

Henny Ritha

Institut Perbanas henritz212@yahoo.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dividen tunai, saldo laba, laba per saham dan pengaruh keuangan terhadap harga saham industri keuangan di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan sampel dari

31 perusahaan yang dipilih terlibat di bidang keuangan, yang terdiri dari 13 bank, 6 lembaga keuangan perusahaan, 3 perusahaan sekuritas, 7 perusahaan asuransi dan 2 perusahaan keuangan lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari laporan keuangan tahunan dan laporan kinerja perusahaan 2008-2013. Data dianalisis menggunakan regresi data panel dengan Program Eviews.8. Dari hasil pengolahan data panel, diperoleh Tetap pendekatan Effect Model sebagai model terbaik untuk memperkirakan model regresi data panel. Hasil penelitian membuktikan bahwa dividen tunai parsial, saldo laba, dan laba per saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sementara itu tidak ada pengaruh yang signifikan dari pengaruh keuangan terhadap harga saham. Bersamaan dengan itu, empat variabel memiliki pengaruh yang signifikan dan menyumbang 91,36 % dari harga saham industri keuangan di Bursa Efek Indonesia 2008-2013, sedangkan 8,64 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tersisa.

Kata kunci: Dividen Tunai, Earings Saldo, Laba Per Saham, Leverage Keuangan, Harga Saham. Abstract. This study aims to analyze the effect of cash dividends, retained earnings, earnings per sha re

and financial leverage on stock prices of financial industry in Indonesia Stock Exchange. Sampling technique in this study using purposive sampling with a sample of 31 companies selected a re enga ged in finance, which consists of 13 banks, 6 corporate financial institutions, 3 securities firms, 7 insurance companies and 2 other financial firms. The data used in this study a re secondary data from the annual financial statements and reports the performance of the company 2008-2013. Data were analyzed using panel data regression with Eviews.8 program. From the results of the panel data processing, obtained the Fixed Effect Model approach as the best model for estimating panel data regression model. The research proves that the pa rtial ca sh dividends, retained ea rnings, and ea rnings per share positive and significant impact on stock prices, meanwhile no significant effect of financial leverage on stock prices. Simultaneously, the four variables have a significant effect and accounted for 91,36% of the share price of the financial industry in Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2013, meanwhile the remaining 8.64% influenced by other variables.

Keywords : Cash Dividends, Retained Earings, Earnings Per Share, Financial Leverage, Stock Price. Tujuan perusahaan umumnya memaksimalkan dilihat dari fundamental perusahaan melalui

kesejahteraan pemegang saham dengan cara laporan keuangannya yang sangat membantu meningkatkan nilai perusahaan, yang pada investor dalam membuat keputusan investasi. akhirnya mencerminkan harga saham perusahaan Krisis keuangan global pada akhir 2008 tersebut. Perusahaan yang mempunyai kinerja berdampak pada banyaknya saham-saham di baik, menyebabkan sahamnya akan diminati para Bursa Efek Indonesia yang dijual investor asing investor. Kinerja perusahaan yang baik dapat sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) kesejahteraan pemegang saham dengan cara laporan keuangannya yang sangat membantu meningkatkan nilai perusahaan, yang pada investor dalam membuat keputusan investasi. akhirnya mencerminkan harga saham perusahaan Krisis keuangan global pada akhir 2008 tersebut. Perusahaan yang mempunyai kinerja berdampak pada banyaknya saham-saham di baik, menyebabkan sahamnya akan diminati para Bursa Efek Indonesia yang dijual investor asing investor. Kinerja perusahaan yang baik dapat sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG)

dalam bentuk dividen saham untuk menjaga Ketidakstabilan harga saham membuat para kestabilan harga saham, namun penetapan jumlah investor harus mempertimbangkan berbagai yang tepat dalam pembayaran dividen merupakan informasi sebelum melakukan investasi. Kondisi keputusan finansial yang sulit bagi manajemen

perusahaan, kondisi bursa, fluktuasi kurs, volume perusahaan.

transaksi perdagangan, dan kondisi ekonomi, Teori dividen burung di tangan ( Bird in the sosial, politik suatu negara turut menentukan hand theory ) menyatakan bahwa pendapatan gejolak harga saham, karena itu perlu diketahui dividen kas lebih besar dari pendapatan capital apa faktor-faktor yang mempengaruhi harga gain , hal tersebut didasarkan pada pemikiran saham suatu perusahaan.

bahwa dividen kas kurang berisiko dibandingkan Bagi pemegang saham atau investor capital gain (Gordon dan Lintner dalam Salih, kebijakan dividen penting tidak hanya merupakan 2010). sumber pendapatan, tetapi suatu cara untuk

Berbeda dengan teori dividen tidak relevan menilai perusahaan. Dividen kas merupakan ( Irrelevance Dividend ) yang menegaskan bahwa tingkat

berupa kebijakan dividen tunai tidak penting karena kepemilikan saham atas perusahaan lain, tidak mempengaruhi nilai perusahaan dan sedangkan bagi manajemen perusahaan dividen kesejahteraan pemilik perusahaan (Miller dan kas merupakan aliran kas keluar yang dapat Modigliani’s, 1961), karena faktanya perusahaan mengurangi kas perusahaan sehari-hari. Disisi yang mengikuti kebijakan dividen sisa ( Residual lain, pemberi pinjaman tertarik atas sejumlah Dividend Policy ) menggunakan keuntungan dividen, karena berkaitan dengan tersedianya perusahaan untuk di investasikan kembali dalam dana untuk menebus klaim Stakeholder dan akan peluang investasi yang menghasilkan NPV mengurangi biaya keagenan ( agency cost ). positif, dan mendistribusikan kelebihan kas Berbagai kepentingan yang harus diakomodasi, sebagai dividen tunai kepada para pemegang memposisikan

pengembalian

investasi

saham. Dengan kata lain kebijakan dividen membagikan dividen. Umumnya manajemen memiliki pengaruh pasif dan tidak mempengaruhi menginginkan menahan kas lebih banyak untuk secara langsung terhadap harga saham (Keown et membayar utang ataupun meningkatkan investasi. al ., 2010: 208) . Hal serupa ditegaskan oleh Disisi lain, pemegang saham menginginkan Litzenberger dan Ramaswamy (1982) bahwa tingkat pengembalian berupa dividen dan capital

dividen kas yang meningkat akan menurunkan gain . Kondisi seperti ini yang kadang kala nilai perusahaan dan mengurangi kesejahteraan menimbulkan masalah conflict of interest (Jensen pemegang saham. Pendapat berbeda yang & Meckling, 1976).

menyebutkan kenaikan dividen kas akan Menurut Agency theory , pihak manajemen menaikan nilai perusahaan dan meningkatkan adalah

sedang kesejahteraan pemegang saham, telah dikaji oleh pemilik/pemegang saham merupakan principal . Gordon (1959), Koch dan Shenoy (1999). Mekanisme pengawasan yang dilakukan pemilik

Selain pembayaran dividen, perusahaan agar manajemen tidak memegang kas terlalu dapat menahan sebagian laba sebagai laba banyak adalah dengan kebijakan dividen kas. ditahan ( Retained Earnings ). Retained Earning Sedangkan manajemen berusaha membatasi arus merupakan ukuran kemampuan perusahaan kas keluar berupa dividen kas yang terlalu besar mencadangkan

untuk kegiatan dengan

labanya

mempertahankan operasional maupun investasi perusahaan dan kelangsungan operasi, menambah investasi atau setiap peningkatan dividen akan mengurangi laba membayar utang. Ketiga tujuan ini pada akhirnya ditahan. Harkavy sebagaimana dikutip Salih akan meningkatkan kesejahteraan pemegang (2010) menyatakan penahanan laba lebih penting

tujuan

untuk untuk

saham, namun Operating Approach tanpa pajak, mengatakan pengaruhnya lebih kecil dibandingkan dividen. penggunaan leverage tidak mempengaruhi nilai Berbeda dengan Friend & Puckett dalam Altroudi perusahaan. Dan teori lain seperti Trade off (2013) bahwa pengaruh dividen terhadap harga Model menjelaskan penggunaaan utang akan saham lebih besar dari Retained Earnings tiga meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya industri dalam waktu yang berbeda. Studi empiris sampai pada titik tertentu, apabila melewati titik ini mendukung teori

terhadap

harga

A Bird in Hand bahwa jika tersebut maka penggunaaan utang akan aliran kas di masa mendatang tidak pasti, investor menurunkan nilai perusahaan (Sjahrial, 2010: cenderung memilih dividen daripada laba 180-207). ditahan .

Adanya perbedaan teori kebijakan dividen Earnings per share merupakan faktor terhadap harga saham dan faktor-faktor yang pendukung dalam keputusan investasi dan paling dominan mempengaruhi harga saham, merupakan indikator nilai perusahaan. EPS sampai saat ini masih menjadi persoalan umumnya dianggap sebagai variabel yang paling dilematis dan penelitian yang berkaitan dengan penting dalam menentukan harga saham (Achim, kebijakan dividen telah banyak dilakukan, tetapi et al ., 2009). EPS yang tinggi memberikan daya sebagian besar mencakup perusahaan manufaktur tarik bagi investor, karena meningkatkan atau seluruh perusahaan kecuali perusahaan jasa kesejahteraan dan mendorong para investor untuk keuangan. Penelitian ini membatasi penelitian menambah jumlah modal yang ditanamkan. terhadap faktor yang dianggap mempengaruhi Semakin tinggi EPS semakin besar laba yang harga saham selain dividend per share yaitu disediakan untuk pemegang saham dan retained ea rnings ,

ea rnings per share dan kemungkinan dividen yang diterima pemegang financial leverage . saham meningkat (Darmadji dan Fakhruddin,

Penelitian ini bertujuan untuk menguji 2012: 154). Hal ini sependapat dengan kajian pengaruh dividends per share, retained ea rnings Octaviani (2007) serta Altroudi dan Milhem per share, earnings per sha re dan financial (2013) yang membuktikan bahwa earnings per leverage terhadap harga saham dan hasil share memiliki pengaruh positif terhadap harga penelitian ini diharapkan memberikan informasi saham.

bagi investor, analis dan pemerhati di bidang Perubahan harga saham juga dipengaruhi

keuangan dalam membuat keputusan investasi financial leverage. Financial leverage yang pada saham industri keuangan dan menjadi salah tinggi akan memberikan dividen yang rendah satu masukan dalam pengambilan keputusan (Rozeff, 1982). Hal ini dapat dipahami karena investasi dan keputusan manajerial bagi perusahaan yang bergantung pada utang tentunya manajemen perusahaan. lebih berisiko, sehingga perusahaan lebih

memprioritaskan laba untuk melunasi utang- TINJAUAN TEORITIS

utangnya. Nazir et al ., (2010) menemukan

pengaruh leverage terhadap volatilitas harga Teori Kebijakan Dividen

saham negatif dan tidak signifikan, sedangkan Kebijakan dividen adalah suatu strategi hubungan leverage keuangan positif tetapi tidak keuangan jangka panjang yang berkaitan dengan signifikan terhadap harga saham telah diteliti keputusan investasi yang menentukan berapa Altroudi dan Milhem (2013).

mempertahankan

diperoleh tidak digunakan sepenuhnya untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan. investasi (Keown et al., 2010: 208) dan dividen Michael et al ., 1995 (dalam Salih, 2010) yang dibagikan akan meningkat, jika laba menegaskan kebijakan dividen kas yang tinggi perusahaan meningkat. dianggap sebagai sarana untuk mengurangi manajer melakukan investasi berlebihan. Investor

Teori Pensinyalan ( Signaling Effect Theory) yang berpendapatan tinggi lebih suka memilih

Signaling Effect Theory menyatakan bahwa perusahaan tidak membayarkan dividen tunai kenaikan dividen sering diikuti dengan kenaikan karena pajak dividen lebih tinggi, sedangkan harga saham, demikian juga sebaliknya, dimana investor yang memiliki tarif pajak rendah kenaikan dividen biasanya merupakan suatu memilih pembayaran dividen kas tinggi. signal kepada investor tentang prospek laba di

masa depan. Reaksi terhadap perubahan

Teori Irelevansi Dividen ( Dividend Irrelevance

kebijakan dividen tidak menunjukan investor

Theory )

lebih menyukai dividen dari pada laba ditahan. Teori ini mengatakan kebijakan dividen Perubahan harga yang terjadi setelah pemberian tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dividen menunjukan terdapat kandungan karena itu manajer tidak dapat memaksimalkan informasi atau

pensinyalan ( Information kesejahteraan pemilik melalui kebijakan dividen. signaling content ) yang penting (Brigham dan Anggapan ini mengasumsikan semua investor Houston, 2006: 76). Manajer mempergunakan memiliki informasi yang sama, kemampuan perubahan dividen kas untuk memberikan menganalisis informasi yang tersedia dan informasi perusahaan kepada investor Denis et memiliki harapan yang sama bagi perusahaan. al., (dalam Salih, 2010). Bila pajak capital gain sama dengan pajak dividen maka investor tidak akan terpengaruh, Teori Efek Pelanggan ( Clientele Effect Theory) dan investor telah memperoleh capital gain

Teori “ Clientele Effect ” mengemukakan ketika harga saham perusahaan meningkat. bahwa terdapat dua kelompok pemegang saham Keputusan perusahaan atas pembagian dividen yang memiliki prefensi berbeda terhadap tunai atau tidak tunai, tidak akan mempengaruhi

perusahaan. Pertama , nilai pasar perusahaan dan karena itu tidak kelompok yang lebih menyukai pembayaran mempengaruhi kesejahteraan para pemilik dividen yang tinggi ( dividend pa yout ratio ). sehingga keputusan dividen adalah tidak relevan. Kedua, pemegang saham yang menginginkan Teori ini

perusahaan menahan sebagian besar laba bersih mementingkan kebijakan investasi yang dikenal untuk investasi yang memberikan tingkat dengan teori kebijakan sisa ( Residual Dividend pengembalian yang tinggi. Dengan kata lain, Theory ). investor akan berinvestasi hanya pada perusahaan

yang mempunyai kebijakan dividen sesuai Teori Dividen Sisa ( Residual Dividend Theory) dengan keinginan, persyaratan dan kondisi

Teori dividen sisa ( Residual Dividend

mereka (Salih, 2010).

Theory ) menjelaskan bahwa dividen yang

dibayarkan harus sama dengan modal yang Teori Arus Kas Bebas ( F ree Cash Flow tersisa setelah digunakan untuk investasi. Dengan Theory )

kata lain, pembayaran dividen tidak menjadi Teori ini bermula dari Agency

Theory prioritas utama perusahaan, melainkan laba yang yang menyangkut persoalan prinsipal dan agen, diperoleh dipergunakan terlebih dahulu untuk prinsipal adalah pemegang saham dan agen mendanai investasi yang menguntungkan.

mengurangi biaya agen maka manajer akan investasi dan pembagian dividen. Apabila mengurangi dividen kas sebagai akibat dari pendanaan internal tidak mencukupi, maka overinvestment proyek yang mempunyai NPV perusahaan akan menerbitkan utang daripada negatif. Hal ini menyebabkan devaluasi harga equity . Ada dua pandangan yang berbeda dalam saham sehingga menurunkan nilai perusahaan. hipotesis ini. Pertama, penggunaan internal

karena untuk dividen

Teori ini menegaskan hubungan positif kebijakan financing diprioritaskan

dengan menghindar biaya penerbitan utang ( floatation mempertimbangkan peluang investasi perusahaan cost) dan biaya-biaya lain, dan perusahaan lebih yang

memilih utang daripada equity karena cost of berkembang, lebih baik menggunakan kelebihan equity lebih mahal dari cost of debt . Kedua, dana untuk berinvestasi.

berbeda.

Bagi perusahaan

yang

manfaat penggunaan utang lebih besar dari floatation cost dan biaya-biaya lain yang

Teori Burung di Tangan ( Bird in Hand Theory )

berkaitan dengan pajak ( tax shield ) dan risiko financial distress . Teori ini juga berpandangan

Teori ini menjelaskan bahwa dividen bahwa perusahaan yang bergantung pada adalah relevan dan mempengaruhi nilai pendanaan internal mempunyai tujuan untuk perusahaan. Sebagian besar investor bersifat risk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham averse sehingga investor lebih suka menerima

(Thirumalaisamy, 2013).

dividen kas dibanding capital gain, karena dividen bersifat lebih pasti atau tingkat imbal

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga

hasil dividen ( Dividend Yield ) tidak berisiko.

Saham

Selain itu, dividen yang dibayarkan perusahaan tampaknya lebih menguntungkan dan perusahaan Cash Dividends Per Share (DPS) memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal

Dividen tunai merupakan sumber arus kas serta dividen yang dibayarkan mempengaruhi bagi pemegang saham dan memberikan informasi nilai saham. Gordon (1959) menjelaskan teori ini tentang kinerja perusahaan saat ini dan masa cenderung

mempertimbangkan

kebijakan

depan (Gitman, 2009: 600). Dividen tunai lebih investasi daripada kebijakan dividen tunai. disukai dan merupakan cara bagi investor untuk Kesimpulannya, bahwa perusahaan yang menentukan nilai saham. Cash dividends per membagikan dividen kas rendah adalah share adalah uang tunai yang didistribusikan atas perusahaan yang mempunyai risiko investasi sejumlah saham yang beredar (Gitman, 2009: yang tinggi. Hal serupa dijelaskan oleh Rozeff 47). Chen et al., (2007) menjelaskan (1982) bahwa perusahaan yang mempunyai risiko pengumuman perubahan cash dividend memiliki ketidakpastian dalam memperoleh keuntungan, pengaruh posistif terhadap harga saham. Hasil mengarah pada penurunan pembagian dividen temuan yang sama dilaporkan Pradhan (2003) kas. Dengan kata lain, teori ini menunjukan jika dan Salih (2010) yang menegaskan bahwa cash perusahaan ingin

memaksimalkan

harga

dividend berpengaruh terhadap harga saham. sahamnya maka perusahaan harus menerapkan Pendapat ini diperkuat Altroudi dan Milhem rasio dividen yang tinggi, Baker dan Powell (2013) yang membuktikan perusahaan dengan (2009). cash dividends per sha re lebih besar, memiliki

harga saham yang lebih besar. Nilai DPS dapat Pecking Order Theory

dihitung dengan formula:

Teori ini menguraikan bahwa perusahaan

cenderung menggunakan pembiayaan internal,

dan pembiayaan melalui utang lebih disukai

daripada equity. Perusahaan memprioritaskan daripada equity. Perusahaan memprioritaskan

menambah tingkat pengharapan pemegang saham Pradhan (2003) menjelaskan retained ea rnings terhadap prospek dan risiko perusahaan. Bila para memiliki pengaruh terhadap harga saham, begitu pemegang saham tidak berubah pengharapannya, juga Khan (2009) menemukan bahwa retained maka

earnings memiliki pengaruhi terhadap harga mempengaruhi harga saham (Husnan dan saham meskipun pengaruhnya lebih kecil Pudjiastuti, 2006: 308). dibandingkan dividen. Hasil penelitian ini

diperkuat AlTroudi dan Milhem (2013) bahwa

Retained Earnings Per Share (RPS)

hubungan retained earnings per sha re dan harga Retained earnings adalah sebagian laba

saham positif dan signifikan, semakin tinggi perusahaan yang tidak dibayarkan sebagai retained earnings per share perusahaan maka dividen (Weston et al., 1996: 83), sedangkan semakin tinggi harga saham, begitu pula Retained earnings merupakan laba yang tidak sebaliknya. didistribusikan kepada pemegang saham sebagai

dividen yang menjadi dana internal perusahaan Earnings Per Share (EPS)

dan digunakan untuk membiayai aset serta Earnings per sha re (laba per saham) investasi perusahaan dimasa depan (Gitman, menunjukan bagian laba untuk setiap saham dan 2009: 600). Dengan kata lain, laba ditahan menggambarkan profitabilitas perusahaan. EPS ditentukan sebagai sisa laba setelah dividen umumnya menarik bagi calon pemegang saham dibayarkan. dan manajemen, karena menjadi salah satu Thirumalaisamy (2013) dalam studinya indikator kinerja perusahaan dan berdampak tentang pertumbuhan perusahaan dan laba ditahan terhadap harga saham. EPS meningkat secara pada perusahaan-perusahaan di India melaporkan terus menerus karena pertumbuhan penjualan bahwa tingkat laba ditahan sangat dipengaruhi menyebabkan kenaikan harga saham. Sedangkan oleh tingkat pertumbuhan perusahaan, dan arus menurunnya EPS berdampak negatif terhadap

kas serta dividen menjadi variabel yang sangat harga saham (Achim, 2009). Oleh karena itu mempengaruhi laba ditahan. Perusahaan yang EPS sangat penting diperhatikan bagi investor, tingkat pertumbuhan dan ekspansinya rendah, karena EPS dianggap sebagai salah satu indikator lebih suka membagikan sebagian besar utama keberhasilan perusahaan (Gitman, 2009: pendapatannya sebagai dividen, sebaliknya 68). Nilai EPS dihitung dengan: perusahaan yang membayar dividen lebih rendah,

akan menginvestasikan kembali kelebihan

pendapatannya dalam bentuk capital gain . Droms

dalam Thirumalaisamy (2013) menegaskan Hussainey et al ., (2011) mengatakan terdapat

investor mendapatkan keuntungan dari laba yang hubungan antara harga saham dan laba

diinvestasikan lebih besar dari dividen dalam perusahaan dan EPS memiliki pengaruh yang jangka panjang, dan menimbulkan apresiasi nilai signifikan terhadap harga saham, yaitu informasi sekuritas

EPS merupakan hal utama yang diperhatikan dan Thirumalaisamy, 2013). dijadikan tolak ukur bagi investor dalam Retained earnings per share merupakan membuat keputusan investasi (Sondakh dan sejumlah laba ditahan yang tidak didistribusikan Kalalo, 2011). Pendapat tersebut diperkuat sebagai dividen selama periode atas sejumlah Pasaribu (2008), Salih (2010), Hemadivya dan saham yang beredar. Rumus RPS diperoleh Devi (2013) serta Altroudi dan Milhem (2013) dengan: yang menyebutkan terdapat hubungan positif dan

signifikan harga saham dan earnings per share.

keempat variabel yaitu DPS, RPS, EPS dan FL Penggunaan dana dengan beban tetap memiliki pengaruh terhadap harga saham baik (utang) atau return saham preferen untuk secara parsiil maupun simultan. membiayai aktifitas perusahaan disebut Financial

Leverage . Pembiayaan

melalui

utang

Penelitian sebelumnya

berpengaruh terhadap

nilai

perusahaan

sebagaimana dikemukakan Hamada (1972) dan Penelitian yang dilakukan Altroudi dan Milhem Sharpe (1964) dalam Irfan dan Nishat (2010) (2013), menunjukkan terdapat hubungan positif bahwa perusahaan dengan risiko tinggi dan signifikan antara dividends per share,

(menggunakan utang) harus menghasilkan return retained ea rnings per share, earnings per sha re yang tinggi sesuai dengan harapan investor. Hal terhadap harga saham, sedangkan financial ini berarti perusahaan dengan jumlah utang lebih leverage berpengaruh positif tetapi tidak tinggi harus memberikan perubahan harga saham signifikan terhadap harga saham perusahaan yang lebih besar. Oleh karena itu rasio Debt to industri yang terdaftar di pasar saham Yordania. Asset s ebagai dasar pembahasan dalam hal ini Nazir et.al , (2010) meneliti 73 perusahaan dari harus langsung berhubungan dengan volatilitas Indeks KSE-100 di Karachi Stock Exchange harga saham. Hal senada disampaikan oleh melaporkan dividend yield, size dan

ea rnings Brigham (2006: 24) dan Keown et al , (2010: 121) volatility berpengaruh positif terhadap volatilitas bahwa

leverage keuangan mengakibatkan harga saham sedangkan pay out ratio, asset perubahan terhadap EPS dan menaikkan harga growth dan leverage t idak berpengaruh terhadap saham. Namun perusahaan yang menggunakan volatilitas harga saham perusahaan di KSE. utang memiliki komitmen atas beban keuangan Penelitian tentang hubungan kebijakan dividen tetap dalam bentuk biaya bunga dan pokok dengan nilai pasar di UK dilakukan oleh Salih pinjaman. Kegagalan pembayaran bunga dan (2010), menemukan terdapat hubungan positif pokok pinjaman secara periodik, akan dan signifikan antara cash dividends, sha re menimbulkan risiko bisnis yang berdampak pada buyback, earnings per sha re, retained ea rnings likuidasi perusahaan. Leverage keuangan dapat per sha re dan total asset dengan harga saham, dihitung dengan formula:

sedangkan terdapat hubungan positif tetapi tidak signifikan antara share dividend dengan harga saham. Temuan yang sama dilaporkan oleh

Sondakh dan Kalalo (2011), menegaskan bahwa Hussainey et. al ., (2011) menemukan terdapat Dividends per Sha re dan Earnings per Sha re

hubungan positif dan signifikan antara utang berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga jangka panjang dan pergerakan harga saham, saham. Peneliti lainnya yaitu Pradhan (2003) dan

perusahaan yang mempunyai utang jangka Khan (2009) membuktikan bahwa Dividend Per panjang lebih besar akan memiliki harga saham Share dan Retained Earnings berpengaruh lebih berfluktuasi, sedangkan Altroudi dan terhadap harga saham, namun pengaruh Retained Milhem (2013) mengatakan hubungan financial Earnings lebih kecil dibandingnkan dengan levarage dengan harga saham positif tetapi tidak

Dividend Per Sha re . Hasil yang berbeda telah signifikan. Berbeda dengan Nazir et. al ., (2010) ditunjukkan oleh Hussainey et. al, yang yang melaporkan bahwa leverage memiliki

kebijakan dividen dampak yang negatif dan tidak signifikan berpengaruh negatif terhadap perubahan harga

menemukan

bahwa

terhadap volatilitas harga saham. Perbedaan saham, sedangkan earning volatility, long term temuan ini dikarenakan perbedaan objek debt, growth in assets berpengaruh positif penelitian dan perbedaan kondisi pasar modal terhadap perubahan harga saham di seluruh masing-masing negara.

perusahaan yang terdaftar di London Stock perusahaan yang terdaftar di London Stock

heteroskedastisitas dan multikolinieritas. Analisis model regresi berganda meliputi Uji F, Uji t dan

METODE PENELITIAN

Koefisien Determinasi. Adapun persamaan model data panel teknik OLS

Metode penelitian bersifat kuantitatif dengan adalah, tingkat eksplanasi yang bersifat asosiatif kausal.

HS it =β 0 +β 1 DPS it +β 2 RPS it +β 3 EPS it

Studi asosiatif kausal bersifat mencari hubungan

+β 4 LEV it +µ it

sebab akibat antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian asosiatif kausal Keterangan: dimaksudkan untuk mencari pengaruh variabel HS it

= Harga saham pada perusahaan i pada bebas Ca sh Dividends Per Sha re (DPS), Retained

tahun t

Earnings Per Sha re (RPS), Earnings Per Share

β 0 = Konstanta

(EPS) dan Financial Leverage (LEV) terhadap β 1,..., β n = Koefisien garis regresi

variabel terikat Harga Saham. DPS it = Dividends Per Share pada perusahaan i Populasi dalam penelitian ini adalah

pada tahun t

seluruh perusahaan yang termasuk dalam industri RPS it = Retained Earnings Per Share pada keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek

perusahaan i pada tahun t Indonesia 2008-2013. Pengambilan sampel EPS it = Earnings Per Share pada perusahaan i menggunakan metode purposive sampling yang

pada tahun t

dalam penentuannya menggunakan kriteria antara LEV it = Financial Leverage pada perusahaan i lain perusahaan keuangan yang mempunyai

pada tahun t

laporan keuangan tahunan yang lengkap dan µ it

= Standard Error

dipublikasikan pada bursa efek indonesia,

memiliki laba bersih yang positif, dan perusahaan HASIL DAN PEMBAHASAN

keuangan yang pernah membayarkan cash dividen pada periode penelitian. Berdasarkan Tabel 1, menunjukan statistik deskriptif termasuk kriteria tersebut maka sampel yang terpilih adalah minimum, maksimum, mean dan deviasi standar

31 perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dari seluruh variabel yang digunakan dalam yang terdiri dari 13 bank, 6 perusahaan institusi penelitian ini. keuangan, 3 perusahaan sekuritas, 7 perusahaan

Cash Dividend Per Sha re mempunyai asuransi dan 2 perusahaan keuangan lainnya.

nilai minimum 0.000000 hingga 954.1400 yang

Sumber data adalah data sekunder yang berarti tidak semua perusahaan dalam industri diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia keuangan membayarkan dividen kas, terutama ( www.idx.co.id ) meliputi harga saham individual

pada tahun 2013. Nilai rata-ratanya adalah tahunan, dan laporan keuangan tahunan periode 45.83210 dan deviasi standar 117.1016. Standar 2008-2013. Pengujian hipotesis menggunakan deviasi tertinggi adalah 855.8291 menunjukan metode panel data ( Pooled data ) yang diolah

variasi yang tinggi dalam Retained Earnings Per menggunakan softwa re Eviews 8 dengan Share terhadap harga pasar saham industri mengaplikasikan metode kuadrat terkecil keuangan. Nilai minimum RPS adalah -17.35000 ( Ordinary Least Square ) pada model efek tetap yang disebabkan salah satu Retained Earnings ( Fixed Effect ) dan model efek tetap ( Fixed Effect ) institusi keuangan (WOMF) bernilai negatif, pada model efek acak ( Random Effect ). Setelah namun perolehan nilai rata-rata tertinggi yaitu itu dilakukan serangkaian pengujian statistik 623.0431 yang menunjukan sebagian besar laba menggunakan uji Chow dan uji Hausman untuk perusahaan dalam industri keuangan, ditahan. mendapatkan model yang optimal/terbaik untuk Standar deviasi EPS menunjukan angka tertinggi

Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel Dependen Dan Independen

Std. Dev

Tabel 2. Fixed Effect Model

Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.

DPS 5.086898 0.874331 5.818048 0.0000 RPS

C -0.965952

Effects Specification

R-squared 0.929473 Adjusted R-squared 0.913593 F-statistic

58.53049 Prob(F-statistic)

kedua setelah RPS, yang berarti EPS memberikan berarti beberapa perusahaan mempunyai harga variasi yang tinggi terhadap harga saham. saham kurang dari nilai nominalnya, sedangkan Financial Leverage mempunyai rasio total utang nilai maksimum 12700.00 dengan rata-rata terhadap total aktiva sangat kecil terlihat dari 1895.204 menunjukan bahwa industri keuangan rentangan nilai minimum hingga maksimumnya, yang terdaftar di BEI mempunyai harga saham berarti beberapa perusahaan lebih banyak lebih besar dari face values. Deviasi standar menerbitkan ekuitas untuk mendanai assetnya, sebesar 2571.705 menggambarkan variasi yang begitu pula dengan nilai rata-rata dan deviasi tinggi diantara perusahaan-perusahaan yang standar yang sangat kecil, menunjukan FL terdaftar di BEI dalam penutupan harga memiliki variasi terendah dalam menentukan sahamnya. harga saham sehingga secara umum dapat

Setelah dilakukan uji Chow dan uji dikatakan bahwa perusahaan tidak tergantung Hausman maka terpilih model Fixed Effect pada utang untuk mendanai aktivanya. Harga sebagai

yang tepat untuk saham mempunyai nilai minimum 50.00000 yang

pendekatan

mengestimasi model regresi data panel.

dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini dapat Analisis model regresi data panel meliputi dilihat bahwa tingkat keuntungan industri uji F, uji t dan koefisien determinasi. Ketiga hasil keuangan selama 2008-2013 terus meningkat. tersebut dapat dilihat dari tabel 2. Nilai statistik F Selain itu perubahan harga setelah pemberian sebesar 58.53049 dengan probabilitas 0.000000. dividen, memiliki kandungan informasi yang Nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat akan mempengaruhi harga saham ( Signalling signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa nilai

Theory ).

statistik F (F hitung) lebih besar dari F kritisnya Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan sehingga hipotesis nol dari uji F ditolak, artinya Pradhan (2003), yang membuktikan dividen lebih model yang dibentuk dapat digunakan untuk besar pengaruhnya terhadap harga saham menginterpretasikan pengaruh variabel bebas

ea rning . DPS, RPS, EPS dan LEV terhadap variabel

Dukungan lainnya adalah Khan (2009), Salih terikat harga saham atau dengan kata lain, semua (2010), Sondakh dan Kalalo (2011) serta Altroudi variabel bebas secara bersama-sama dapat dan Milhem (2013) yang menyebutkan bahwa menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel DPS memiliki pengaruh positif dan signifikan terikat sampai dengan tingkat signifikansi 5 %. terhadap harga saham, namun penelitian ini Hasil uji t yang terdapat pada tabel 2 bertentangan dengan hasil penelitian Hussainey menunjukkan nilai probabilitas DPS sebesar et. al , (2011) dan Nazir et. al , (2010) yang 0.0000 lebih kecil dari 0,05 sama artinya t hitung membuktikan terdapat pengaruh negative dan (t statistik) lebih besar dari t tabel, sehingga dapat signifikan kebijakan dividen terhadap perubahan disimpulkan bahwa DPS perusahaan-perusahaan

harga saham.

dalam industri keuangan berpengaruh positif dan RPS berpengaruh positif dan signifikan signifikan terhadap harga sahamnya hingga terhadap harga saham, hal ini dapat dilihat dari mencapai taraf keyakinan 95 %. Nilai koefisien nilai probabilitas RPS sebesar 0.0015 yang lebih regresi DPS menunjukkan elastisitas pengaruh kecil dari 0,05 dan t hitung (t statistik) lebih besar perubahan DPS terhadap perubahan harga saham. dari t tabel. Tingginya RPS menunjukkan Pada saat DPS perusahaan-perusahaan dalam perusahaan memiliki tambahan modal baru untuk industri keuangan meningkat sebesar 1 poin, melakukan investasi yang menguntungkan dan maka harga saham perusahaan-perusahaan dalam

tingkat pengembalian pada industri keuangan juga akan meningkat sebesar pemegang saham. RPS yang tinggi juga 5.086898, dan sebaliknya pada saat DPS memberikan sinyal kepada investor, bahwa mengalami penurunan sebesar 1 poin, maka harga perusahaan akan semakin berkembang yang saham juga mengalami penurunan sebesar

memberikan

semakin besarnya 5.086898. Cash Dividend Per Sha re berpengaruh kesempatan ekspansi dengan menggunakan laba positif dan signifikan terhadap harga saham, ditahan. Manajemen dapat meningkatkan harga artinya bila pembayaran dividen kas meningkat sahamnya dengan memperbesar proporsi laba maka harga saham juga meningkat, begitu juga ditahannya dan diinvestasikan kembali untuk sebaliknya. Hal ini menggambarkan pembayaran mendapatkan total return dalam bentuk capital dividen menjadi prioritas utama bagi perusahaan.

Hasil ini mendukung teori kebijakan dividen Hal ini sesuai dengan karakteristik yang relevan, teori burung di tangan dan teori industri keuangan, terutama Bank dan Asuransi Clientenle Effect bahwa adanya ekspektasi para yang sebagian besar dananya diperuntukan investor tentang kelompok yang membutuhkan menunjang kegiatan investasi (Salih, 2010). penghasilan saat ini lebih menyukai pembayaran Hasil penelitian ini konsisten dengan dividen yang tinggi ( dividend pa yout ratio ) . kajian Pradhan (2003), Khan (2009), Salih (2010) Kemampuan perusahaan dalam membayarkan

Hasil penelitian ini konsisten dengan harga saham.

Nazir et. al, (2010) yang mengatakan leverage Earnings Per Share memiliki pengaruh memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan positif dan signifikan terhadap harga saham. terhadap harga saham, namun berbeda dengan Earning Per Share menjadi salah satu faktor yang temuan Altroudi dan Milhem (2013) yang diperhatikan investor dan manajemen dalam menjelaskan terdapat pengaruh positif dan tidak pengambilan keputusan yang berkaitan dengan signifikan terhadap harga saham. harga saham perusahaan. EPS yang tinggi

menjadikan daya tarik bagi investor untuk Simpulan

memiliki saham perusahaan tersebut. EPS yang Dividends Per Share , Retained Earnings meningkat terus menerus karena pertumbuhan Per Share dan Earnings Per Share masing- penjualan, maka akan meningkatkan harga masing berpengaruh positif dan signifikan, saham. Berdasarkan data keuangan terlihat jelas sedangkan Financial Leverage tidak berpengaruh terjadi peningkatan EPS setiap tahunnya selama terhadap harga saham Industri keuangan selama 2008-2013, hal ini searah dengan peningkatan 2008-2013. Hal ini menggambarkan pembayaran pada rata-rata harga saham industri keuangan, dividen menjadi prioritas utama bagi perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa EPS memiliki namun Earnings Per Share mempunyai pengaruh pengaruh terhadap harga saham. terbesar dibandingkan tiga variabel lainnya. Hal Hasil temuan ini konsisten dengan temuan ini menunjukan kinerja perusahaan dalam sebelumnya oleh Oktaviani (2007), Salih (2010), menghasilkan laba dan kesejahteraan pemegang Khan (2012) dan Altroudi dan Milhem (2013) saham meningkat. Hasil penelitian ini mendukung yang mengatakan EPS memiliki pengaruh positif teori kebijakan dividen yang relevan, teori burung yang signifikan terhadap harga saham yang di tangan dan teori Clientele Effect serta Signaling diartikan bahwa perusahaan dengan EPS tinggi

kelompok yang akan memiliki harga saham yang lebih tinggi.

membutuhkan penghasilan saat ini, akan lebih Sedangkan Financial Leverage tidak menyukai suatu pembayaran dividen yang tinggi berpengaruh signifikan terhadap harga saham ( dividend payout ratio ). Peningkatan pembayaran karena memiliki nilai probabilitas lebih besar dari dividen sangat dimungkinkan karena laba yang 0,05 yaitu 0.5742. Hal ini menunjukan industri diperoleh industri keuangan meningkat selama keuangan dalam menjalankan usahanya lebih 2008-2013, hal ini memberikan sinyal positif mengutamakan pendanaan internal yang berasal

kepada para investor tentang prospek dan dari modal sendiri ( Pecking Order Theory). Hal pertumbuhan perusahaan di masa mendatang serta ini sesuai dengan karakteristik industri keuangan dapat mendorong kenaikan harga saham. Harga khususnya bank, lembaga keuangan dan asuransi saham yang terus meningkat memberi peluang yang sebagian besar dananya diperuntukan untuk mendapatkan capital gain , sehingga menunjang kegiatan investasi (Salih, 2010). merupakan daya tarik tersendiri bagi para Selain itu penggunaan leverage yang besar tanpa investor . Hasil penelitian ini juga menunjukan didukung pengaturan pola cash flow yang tepat, pengaruh dividen masih lebih besar efeknya dari dapat menimbulkan financial distress karena Retained Earnings , dengan kata lain dividen perusahaan tidak dapat membayar beban bunga secara relatif lebih menarik, sedangkan tidak dan jumlah pokok pinjaman tepat waktu. Dari sisi

berpengaruhnya Financial Leverage terhadap investor, peningkatan utang menjadi sinyal harga saham menunjukan industri keuangan, peningkatan risiko yang dihadapi pemegang terutama bank dan asuransi dalam menjalankan saham. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan operasionalnya lebih mengutamakan

Order Theory . Keempat variabel DPS, RPS, EPS Business Administration National Taipei dan FL dapat menjelaskan 91,36 % variasi dari

University, Taiwan.

harga sahamnya, sedangkan sisanya 8.64 % Darmadji, Tjiptono dan Hendy M Fakhruddin. dipengaruhi variabel lain. Saran untuk peneliti

2012. Pasar Modal Di Indonesia selanjutnya adalah menggunakan variabel

Pendekatan Tanya Ja wab. Jakarta: Penerbit independen yang lebih banyak lagi untuk

Salemba Empat.

memperoleh hasil penelitian yang komprehensif, Gitman, Lawrence. 2009. Principles of disamping itu pemilihan sampel sebaiknya lebih

Managerial Finance . Boston: Pearson banyak lagi.

International Edition. Gordon, M. J. 1959. Dividends, Earnings, and

DAFTAR PUSTAKA

Stock Prices. The Review of Economics and Statistics , 41: 99-105.

Achim, Monica, Achim Sorin, dan Borlea Sorin. Hemadivya, K dan DR V. Rama Devi. 2013. “A 2009. “The Use of Earning per Share in the

Study on Relationship Between Market Analysis of a Company’s Market Value.”

Price & Earnings Per Share With Reference The Journal of American Academy of

To Selected Companies. ” International Business Cambridge, 2: 344-349.

Journal of Marketing, Financial Services & Altroudi., Milhem. 2013. “Cash Dividends,

Management Research, 9: 126-133 . Retained Earnings and Stock Prices : Husnan, Suad & Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar- Evidence from Jordan . ” Interdisciplinary

Dasar Manajemen Keuangan Edisi Kelima . Journal of Contemporary Resea rch in

Jakarta: UPP STIM YKPN. Business,

12: 585-600. Hussainey, Khaled, et. al, . 2011. “Dividend Baker, H. Kent dan Gary E Powell,. 2009.

Policy and Share Price Volatility : UK Dividend Policy in Indonesia: “survey

Evidence . ” The Journal of Risk Finance, 1: evidence from executives. ” Journal Of Asia

57-68.

Irfan, M.C dan M. Nishat. 2013. “A Study On Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006.

Business Studies,

1: 79-92.

Relationship Between Market Price & Dasar-Dasa r Manajemen Keuangan. Edisi

Earnings Per Share With Reference To Kesepuluh. Jilid 1 & 2. Jakarta: Salemba

Companies. ” International Empat.

Selected

Journal of Marketing, Financial Services & Bursa Efek Indonesia. 2014. (Online),

Management Research. 2(9): 126-133. ( http://www.idx.co.id/id-

Jensen, M. C. 1986. “Agency Costs of Free Cash id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuan

Flow, Corporate Finance, and Takeovers. ” gandantahunan.aspx , diakses 15 November.

The American Economic Review , 76: 323- -------------------------.

( http://www.idx.co.id/id- Jensen, M.C dan William H Meckling. 1976. id/beranda/publikasi/statistik.aspx , diakses

“Theory of the Firm: Managerial Behavior,

20 November. Agency Costs and Ownership Structure. ” -------------------------.

Journal of Financial Economics , 3(4): 305- ( http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/publikasi/ringkasankinerjaperus Keown, Arthur J., et al,. 2010. Manajemen ahaantercatat.aspx , diakses 15 November.

Keuangan Edisi Kesepuluh Jilid 2 . Jakarta: Chen, Dar-Hsin., et. al ,. 2007. “The

PT Indeks.

Announcement Effect of Cash Dividend Khan, Shohrab H. 2009. “Determinants of Share Changes on Share Prices: An Empirical

Price Movements in Bangladesh: Dividends

Management

Akuntansi dan Keuangan , 1: 19-34. Technology.

Pradhan, Radhe Shyam. 2003. “Effects of Khan, Kanwal I. 2012. “Effect of Dividends on

Dividends on Common Stock Prices : The Stock Prices – A Case of Chemical and

Nepalese Evidence. ” Research in Nepalese Pharmaceutical Industry of Pakistan. ”

Finance Kathmandu: Buddha Academics . Management, 2(5): 141-148.

Rozeff, M. S. 1982. “Growth, Beta and Agency Koch, P. D. dan C. Shenoy. 1999. “The

Costs as Determinants of Dividend Payout Information Content of Dividend and

Ratios. ” The Journal of Financial Capital Structure Policies. ” FM: The

Research , 5: 249-259.

Journal of the Financial Management Salih, Alaa A. 2010. “The Effect of Dividend Association , 28: 16-35. Policy on Market Value UK Empirical Litzenberger, R. H. dan K. Ramaswamy. 1982.

Thesis. Durham “The Effects of Dividends on Common

Study . ”

Doctoral

University E-Theses.

2010. Manajemen Effects. ” The Journal of Finance , 37: 429-

Stock Prices Tax Effects or Information Sjahrial,

Dermawan.

Keuangan Edisi Keempat . Jakarta: Mitra 443.

Wacana Media.

Miller, M. H. & F. Modigliani. 1961. “Dividend Sondakh, Jullie J. dan Meily Kalalo. 2011. Policy, Growth, and the Valuation of

“Analisis Pengaruh Dividend Per Sha re Shares. ” The Journal of Business , 34: 411-

dan Earning Per Share Terhadap Harga 433.

Saham Pada Perusahaan Go Public di BEI. ” Nazir, Mian Sajid, et. al,. 2010. “Determinants of

Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing: Stock Price Volatility in Karachi Stock

Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Exchange: The Mediating Role of

Usrat , 1: 1-20.

Corporate Dividend Policy. ” International Thirumalaisamy, Ravi. 2013. “Firm Growth and Research Journal of

Retained Earnings Behavior – A Study on Economics , 55: 100-107.

Finance and

Indian Firms. ” European Journal of Octaviani, Firly. 2007. “Analisis Pengaruh

Business and Management , 27: 40-57. Pengumuman Laba Terhadap Harga Saham Weston, J. Fred., Scott Besley dan Eugene F di Bursa Pada Industri Pertambangan dan

Brigham. 1996. Essentials of Managerial Finance . Florida: The Dryden Press.

DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTIATRIBUTE ATTITUDE MODEL

Sri Wahyuni

Universitas Gadjah Mada yiyieid@yahoo.com

Abstrak. Di era persaingan global, pengetahuan manajemen produk posisi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan untuk industri barang-barang konsumen. Penelitian ini bermaksud untuk menemukan posisi produk Selandia Baru susu Indonesia, dan tingkat keberhasilan yang telah dilakukan dalam hal posisi strategi produk. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan posisi produk Selandia Baru susu Indonesia pada Anlene susu bubuk dengan metode Multiatribute sikap Model (MAM) menjadi sukses.

Kata kunci: Posisi produk, Multiatribute Model (MAM)

Abstract. At this global competition era, the knowledge of management positioning product is expected could provide sufficiently significant contribution to consumer goods industry. This resea rch intend to discover the positioning product New Zealand Milk Indonesia, and the extent of the success that has been done in terms of positioning product strategy. The outcome of this resea rch is to reveals the positioning product New Zealand Milk Indonesia on the Anlene milk powder by Multiatribute Attitude Model (MAM) method be a success.

Keywords : Positioning Product, Multiatribute Model (MAM) Pada perkembangan zaman saat ini,

cukup besar bagi produsen untuk memasuki dimana jarak antara suatu negara dengan negara

pasar, rupanya tantangan itu dijawab oleh New lain menjadi sangat tipis karena adanya

Zealand Milk Indonesia. Perusahaan ini kemajuan

mencoba untuk menawarkan sesuatu yang komunikasi, mengakibatkan semakin banyak

berbeda bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat hal menjadi sesuatu yang bersifat universal.

dari rangkaian produknya yang berciri khas Pola hidup dan pola makan merupakan salah

"berkalsium tinggi", mulai dari susu bubuk satu di antaranya, banyak orang suka

berkalsium tinggi (Anlene), susu berkalori mengkomsumsi apa yang telah diakui sebagai

rendah/ non fat (Prolene), keju dengan kalsium "selera dunia". Contohnya: Coca-cola, Mc